Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widiasih
"Perencanaan dan pengendalian multiproyek harus menjadi bagian dari industri beton pracetak agar dapat dicapai kinerja proyek yang lebih efisien dan berdampak  pada perolehan nilai kontrak yang lebih baik. Diperlukan pemahaman yang jelas dan rinci apa yang menjadi lingkup di dalam proyek dan apa saja yang menjadi risiko dalam perencanaan proyek. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko yang mempengaruhi pengadaan multi proyek berjalan dan melakukan pengembangan berbasis risiko untuk meningkatkan Daya Saing PT. XY. Dalam penelitian ini menggunakan metodologi studi literatur terkait, penelitian terdahulu dan Standar Opersional Perusahaan Perusahaan PT. XY.

Multi-project planning and control must be part of the precast concrete industry so that more efficient project performance can be achieved and have an impact on obtaining better contract values. It requires a clear and detailed understanding of what is the scope of the project and what are the risks in project planning. The aim of this research is to analyze the risk factors that influence ongoing multi-project procurement and carry out risk-based development to increase the competitiveness of PT XY. In this research, we use a methodology to study related literature, previous research and PT Company Operational Standards. XY. The results of this study indicate that 7 out of 37 variables have high-risk values, while the remaining 30 variables are classified as having moderate risk. The risk of wage and material price increases represents the highest risk in the development of a multi-project planning and control system for precast concrete procurement to enhance the competitiveness of PT. XY. "
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Archianti Widiasih
"Perubahan lingkungan menuntut perusahaan untuk dapat beradaptasi dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya. Kondisi ini juga dialami oleh PT. XYZ yang mengadakan perubahan fokus bisnis sejak terjadinya !crisis keuangan pada 2002. Perubahan ini secara tidak langsung menuntut peningkatan kemampuan karyawan. Pada PT. XYZ memilih untuk melakukan berbagai macam pelatihan, terutama pada jabatan baru yang memiliki tanggungjawab dan tugas yang kompleks. Salah satunya adalah jabatan Manajer Komersial & Teknologi Divisi Produk & Jasa Non Kereta Api.
PT. XYZ merasakan timbul permasalahan yang menyangkut kinerja Manajer Komersial & Teknologi Divisi Produk & Jasa Non Kereta Api. Hal ini dikarenakan jumlah pelatihan yang banyak diikuti tidak diimbangi dengan peningkatan kinerja sesuai dengan harapan manajemen. Menghadapi permasalahan tersebut maka terdapat beberapa altematif pemeeahan masalah, antara lain menyangkut analisis kebutuhan pelatihan, pelaksanaan program pelatihan dan evaluasi pelatihan (Cascio, 1995). Alternatif-alternatif ini muncul dikarenakan keefektifan pelatihan sangat tergantung pada tahapan-tahapan dalam pelatihan.
Berdasarkan hasil temuan data dari PT. XYZ maka pada Tugas Akhir ini akan diajukan uulan mengenai rancangan analisis kebutuhan pelatihan. Rancangan diajukan dengan menggunakan 3 (tiga) tahapan analisis yaitu analisis organisasi, analisis tugas dan analisis tenaga kerja. Usulan yang diberikan menggunakan tahapan analisis kebutuhan pelatihan yang dikemukakan oleh McGehee & Thayer (dalam Dipboye, Smith & Hower, 1993)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Widiasih
"Berangkat dari fakta umum bahwa disparitas pidana merupakan salah satu masalah dalam sistem peradilan pidana, tingginya jumlah pelaporan kasus tindak pidana kekerasan fisik dalam rumah tangga di Bandar Lampung yang memasuki ranah sistem peradilan pidana, tidak dapat terlepas dari masalah disparitas pemidanaan. Dari latar belakang tersebut, tesis ini membahas perbedaan pengenaan sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana kekerasan fisik dalam rumah tangga di wilayah hukum Bandar Lampung. Penelitian ini adalah penelitian normatif yang dilengkapi dengan wawancara yang bertujuan untuk menjawab permasalahan:(l)Mengapa terjadi disparitas pidana terhadap tindak pidana kekerasan fisik dalam rumah tangga di wilayah hukum Bandar Lampung,(2)Dampak disparitas pidana terhadap terpidana dan korban kasus kekerasan fisik dalam rumah tangga di wilayah hukum Bandar Lampung,(3) Upaya apa yang dapat dilakukan untuk meminimalisir masalah disparitas pidana dalam kasus tindak pidana kekerasan fisik dalam rumah tangga. Hasil penelitian menunjukaiTpenyebab terjadinya disparitas pidana bersumber pada din hakim, hukumnya sendiri, serta karakteristik kasus yang bersangkutan. Dampak disparitas pidana terhadap terpidana, terpidana merasa menjadi korban ketidakadilan namun tidak mempengaruhi pembinaan terpidana di Lembaga Pemasyarakatan. Sedangkan dampak disparitas pidana terhadap korban adalah korban menjadi korban kejahatan kekerasan dan korban dari sistem peradilan pidana. Upaya meminimalisir dapat dilakukan dengan dibentuknya pedoman pemidanaan dan menyamakan visi dan misi antara subsistem dalam sistem peradilan pidana. Tesis ini menyarankan agar harus ada kontrol negatif dari jaksa kepada hakim, dibentuknya suatu pedoman pemidanaan, peran aktif hakim wasmat dan diadakannnya Refreshing Course yang diikuti oleh subsistem sistem peradilan pidana.

To start with general fact that disparity of sentencing is one of disturbing isssue of criminal justice system, The high value of number reported physical domestic violence crime at Bandar Lampung that entered to criminal justice system territory, can not realeas from disturbing isssue of criminal justice system. From that background, this thesis discuss the difference the imposition of penal sanction against the offender of physical domestic violence at Bandar Lampung legal territory. This research is the normative research that is supplement with the interview aim at answering the problem:(l)Why disparity of sentencing happened on the physical domestic violence at Bandar Lampung legal territory,(2) The impact of the disparity of sentencing on the convict and victim of physical domestic violence at Bandar Lampung legal territory,(3) Effort that could be carri out to minimise the disparity of sentencing of physical domestic violence. Result of reseach showed the cause of the occurrence of the disparity of sentencing originat in himself the judge, his law personally, as well as the characteristics of the relevant case. The impact of the disparity of sentencing on the convict, the convict felt the accus became in justice victim how ever did not influence the management of the convict in the correctional institulion. Whereas the impact of the disparity of sentencing on the victim, the victim of victim of violence and victim of criminal justice system. Effort that could be carri out to minimise could form by him sentencing guidelines and compar the point of view and the mission between the criminal justice system subsystem. This thesis suggested must be negative control from prosecutor to the judge, form by him sentencing guidelines, the active role wasmat judge and the holding refreshing course that is follow by the criminal justice system subsystem."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
T26108
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rahma Budi Widiasih
"Lignoselulosa merupakan salah satu sumber terbarukan yang dapat digunakan untuk menghasilkan selulosa. Proses untuk menghasilkan selulosa yakni pretreatment yang meliputi dewax dan delignifikasi. Penggunaan NaOH 10% dalam penelitian ini dapat menurunkan kadar lignin lebih dari 10%, hal ini lebih baik dibandingkan penggunaan NaOH 20%. Glukosa dapat dihasilkan dari selulosa melalui proses hidrolisis asam. Glukosa hasil hidrolisis limbah kayu mahoni (Swietenia macrophylla King) selanjutnya dikonversi menjadi asam levulinat melalui reaksi dehidrasi. Asam levulinat merupakan bahan kimia yang pemanfaatannya cukup luas dalam bidang industri dan energi. Konversi glukosa hasil hidrolisis dari selulosa limbah kayu mahoni (Swietenia macrophylla King) menjadi asam levulinat dalam sistem mirip fenton dengan katalis Mn/ZSM-5 mesopori telah dilakukan dan hasilnya adalah penggunaannya dapat meningkatkan % yield dari asam levulinat pada waktu maksimum 4 jam.

Lignocellulose is one of the renewable source which can produce cellulose. Process for produce cellulose is pretreatment, which dewax and delignification. The use NaOH 10% in this research can degrade more than 10%, more better than NaOH 20%. Glucose can produce from cellulose with acid hydrolisis process, and after that, glucose from mahoni wood waste (Swietenia macrophylla King) can conversion to be levulinic acid using dehydration reaction. Levulinic acid is platform chemical, which can usage for industrial and energy area. The conversion of glucose from cellulose of mahoni wood (Swietenia macrophylla King) under heterogeneous fenton-like system with Mn.ZSM-5 mesopori catalyst have been investigated and the result is using Mn/ZSM-5 mesopori catalyst can increase yield of levulinic acid in optimum time of 4 hour."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47294
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini Pangestu Widiasih
"Penelitian ini membahas tentang penilaiain risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proses kerja casting di PT. X, Cikupa Tangerang tahun 2016. Penilaian risiko dilakukan untuk mendapatkan nilai risiko yang terdapat pada proses kerja casting di PT.X, Cikupa Tangerang. Identifikasi bahaya dan risiko dilakukan menggunakan Job Safety Analysis JSA . Analisis tingkat risiko menggunakan ukuran standard kualitatif yang dimodifikasi dari AS/NZS 4360:2004.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan observasi dan wawancara. Nilai risiko dihasilkan dari perkalian antara probabilitas dan konsekuensi yang mungkin ditimbulkan. Hasil penelitian menyatakan terdapat 94 risiko pada proses casting di PT.X, Cikupa Tangerang. Kata Kunci : Kajian Risiko, Proses Kerja Casting.

This research discusses about occupational health and safety risk assessment on casting process in PT. X, Cikupa Tangerang on 2016. Risk assessment carried out to obtain the value of the risk inherent in the casting process in PT.X, Cikupa Tangerang. Hazard and risk identification are conducted using the Job Safety Analysis JSA .
This analysis using the qualitative standard that modified from the AS NZS 4360 2004. This research using cross sectional study design with in depth interviews and observational approach. Risk value resulting from combination between likelihood and consequences. The result showed that there are 94 risks in casting process in PT. X, Cikupa Tangerang. Keywords Risk assement, Casting process..
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S66651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Kusuma Widiasih
"Latar belakang: Hemoglobin A1c HbA1c adalah pemeriksaan kontrol glikemik jangka panjang yang banyak digunakan. HbA1c berhubungan dengan risiko komplikasi diabetes. Akurasi pemeriksaan HbA1c dapat dipengaruhi kondisi hemoglobin varian. Hemoglobin varian adalah kelainan struktur hemoglobin. Di Indonesia, Hb. paling sering dijumpai. Sehingga peneliti ingin mengetahui prevalensi penderita hemoglobin varian pada pasien pemeriksaan HbA1c di RSUPNCM dan pengaruh hemoglobin varian terhadap pemeriksaan HbA1c metode afinitas boronat POCT dan ion-exchange HPLC dan gambaran mutasi gen hemoglobin varian heterozigot.
Metode: Dilakukan uji ketelitian between day serta uji ketepatan within run menggunakan kontrol normal dan patologis. Subjek uji prevalensi adalah seluruh pasien yang melakukan pemeriksaan HbA1c di RSUPNCM. Terhadap subjek tersebut dilakukan pemeriksaan HbA1c metode ion-exchange HPLC dan pada subjek yang didapatkan variant window dilakukan analisa hemoglobin metode ion-exchange HPLC. Dilakukan uji perbedaan dua rerata antar kelompok pemeriksaan, subjek didapatkan secara konsekutif yang memenuhi krteria inklusi dan eksklusi. Terhadap subjek dilakukan pemeriksaan HbA1c metode ion-exchange HPLC, HbA1c metode afinitas boronat POCT Nycocard, dan HbA1c ion exchange extended HPLC dan dilakukan analisa hemoglobin metode ion-exchange HPLC. Analisa hemoglobin metode ion-exchange HPLC dilakukan terhadap seluruh subjek pada kedua kelompok. Dilakukan analisa DNA dengan metode PCR-RFLP dan metode DNA sequence untuk mengetahui gambaran mutasi hemoglobin varian heterozigot pada penelitian ini.
Hasil: Didapatkan proporsi penderita hemoglobin varian sebesar 17 per 994 pasien 1.8 pada pasien yang melakukan pemeriksaan HbA1c di RSUPNCM. Pada uji perbedaan rerata HbA1c, metode afinitas boronat POCT dibandingkan ion-exchange extended HPLC didapatkan nilai HbA1c lebih rendah bermakna secara statistik pada kelompok hemoglobin varian p=0.006. Uji perbedaan rerata HbA1c metode ion-exchange HPLC dibandingkan dengan metode ion-exchange extended HPLC tidak didapatkan perbedaan bermakna pada kelompok subjek hemoglobin normal p= 0.534 dan hemoglobin varian p=0.781. Uji perbedaan median HbA1c metode afinitas boronat dan ion exchange extended HPLC tidak bermakna pada kelompok hemoglobin normal p=0.006. dan terdapat perbedaan bermakna pada kelompok hemoglobin varian p=0.006. Hemoglobin varian heterozigot pada penelitian ini terdiri dari. subjek HbG Makassar dan 19 subjek Hb. heterozigot. Hasil DNA sequence dideteksi HbE homozigot dan Hb. Makassar. Hasil PCR-RFLP didapatkan HbE heterozigot.
Kesimpulan: Proporsi hemoglobin varian pada pasien pemeriksaan HbA1c di RSUPNCM adalah 17 per 994 pasien 1.8. Hemoglobin varian menyebabkan nilai HbA1c lebih rendah bermakna secara statistik dan klinis pada pemeriksaan metode afinitas boronat POCT dibandingkan metode ion-exchange extended HPLC. Hasil pemeriksaan HbA1c metode ion-exchange HPLC dibandingkan ion-exchange extended HPLC metode rujukan pada kedua kelompok tidak terdapat perbedaan bermakna. Hasil DNA sequence dideteksi HbE homozigot dan Hb. Makassar. Hasil PCR-RFLP didapatkan HbE heterozigotKata Kunci. Hb. Makassar, Hb E, pemeriksaan HbA1c, ion-exchange extended HPLC.

Background: Hemoglobin A1c HbA1c is. widely used long term glycemic control check. HbA1c is associated with the risk of diabetes complications. Accuracy of HbA1c examination can be influenced by hemoglobin variant condition. Hemoglobin variant is hemoglobin structure disorder. In Indonesia, Hb. is most commonly found. Researcher wanted to know the prevalence of hemoglobin variant patient in HbA1c examination patient at RSUPNCM and the influence of hemoglobin variant on HbA1c examination of POCT boronate affinity method and HPLC ion exchange and gene mutation heterogeneous hemoglobin variant.
Method: Performed between day precision test and accuracy test within run using normal and pathological control. The subjects of prevalence test were all patients performing HbA1c examination at RSUPNCM. Against this subject, HbA1c examination of the HPLC ion exchange method and in the subjects obtained by the variant window was analyzed by the HPLC ion exchange method hemoglobin. The difference test was performed between the two groups, the subjects were obtained in. consecutive manner which fulfilled the inclusion and exclusion krteria. Subjects were subjected to HbA1c examination of the HPLC ion exchange method, HbA1c POCT Nycocard boronate affinity method, and HbA1c ion exchange extended HPLC and HPLC ion exchange hemoglobin analysis performed. The HPLC ion exchange method hemoglobin analysis was performed on all subjects in both groups. DNA analysis was performed using PCR RFLP method and DNA sequence method to find out the heterozygot hemoglobin mutations in this study.
Result: The proportion of variant hemoglobin patients was 17 per 994 patients 1.8 in patients who performed HbA1c examination at RSUPNCM. In the HbA1c mean difference test, the POCT boronate affinity method versus the HPLC extended exchange ion obtained significantly lower HbA1c values in the variant hemoglobin group. 0.006. HbA1c difference test of the HPLC ion exchange method compared with the HPLC extended ion exchange method found no significant difference in the normal hemoglobin group. 0.534 and the variant hemoglobin group. 0.781. The median HbA1c difference test of the boronate affinity method and the extended exchange ion HPLC was not significant in the normal hemoglobin group. 0.006. and there was. significant difference in the variant hemoglobin group. 0.006. Variant hemoglobin heterozygous in this study consisted of. subjects of HbG Makassar and 19 Hb. heterozygous subjects. The DNA sequence result was detected by HbE homozygot and Hb. Makassar. Results of PCR RFLP obtained HbE heterozygotes.
Conclusion: The proportion of variant hemoglobin in HbA1c examination patients at RSUPNCM was 17 per 994 patients 1.8. Variant hemoglobin causes significantly lower HbA1c values statistically and clinically on examination of the POCT boronate affinity method than the HPLC extended exchange ion method. HbA1c examination of ion exchange HPLC method compared to HPLC extended exchange ion reference method in both groups was not significantly different. The DNA sequence result was detected by HbE homozygot and Hb. Makassar. Results of PCR RFLP obtained HbE heterozygotesKey Words Hb. Makassar, Hb E, HbA1c examination, ion exchange extended HPLC.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Putu Arsi Widiasih
"Kondisi Jepang yang sedang mengalami stagnansi ekonomi, dan kekurangan tenaga kerja produktif, mendorong pemerintah untuk mengeluarkan strategi ekonomi dengan tujuan untuk memecahkan kedua masalah tersebut. Strategi ini disebut dengan Womenomics, berpusat kepada usaha pemerintah memfasilitasi potensi terpendam para  perempuan Jepang agar dapat lebih aktif dalam dunia kerja tanpa harus memilih antara pekerjaan atau keluarga. Meskipun demikian, ternyata strategi ini memunculkan masalah-masalah baru. Salah satunya adalah kasus maternity harassment yang terjadi di lingkungan kerja Jepang.
Digunakan empat media massa online dalam penelitian ini, yang merupakan bagian dari dua portal media besar Jepang yaitu Yomiuri Grup dan Nikkei Grup. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif konten analisis dan purposeful sampling untuk membatasi artikel yang digunakan berfokus kepada kualitas bukan kuantitas artikel. Teori yang digunakan adalah analisis framing media oleh Entman untuk menganalisis isi berita terkait isu tersebut, dan teori dicipline and punish untuk membantu menjelaskan munculnya fenomena maternity harassment dalam perusahaan Jepang.
Dalam penelitian ditemukan keempat portal media menunjukkan peran kolaboratif dan fasilitatif dalam menyampaikan artikelnya. Media membingkai (framing) bahwa terdapat jarak antara implementasi regulasi dengan keadaan dalam perusahaan. Media membingkai bahwa iklim perusahaan Jepang menggunakan kehamilan sebagai push factor perempuan agar keluar dari perusahaan.

The condition of Japan's stagnan economic, and the lack number of productive workforce, has prompted the government to issue an economic strategy with the aim to solving these two major problems. This strategy is called Womenomics, centered on the government's efforts to facilitate the hidden potential of Japanese women to be more active in the bread workforce without having to choose between work or family. However, it turns out this strategy raises new problems. One of those problem is the case of maternity harassment that occurs in the Japanese work environment.
Four online mass media were used in this research, which are part of two major Japanese media portals Yomiuri Group and Nikkei Group. This research used qualitative content analysis and purposeful sampling method to limit the focus on quality not quantity of the articles. This research used analysis of media framing model by Entman to analyse the news content related to the issue, and the theory of discipline and punish by Foucault to help explain the emergence of the phenomenon of maternity harassment in Japanese companies.
This research found the media articles show collaborative and facilitative role in spreading maternity harassment issue. The media frame there are gap in the interaction between the government strategies implementation, companies, and female workers. Media also frame that Japanese corporate culture used pregnancy as a push factor to force women to leave their career."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T52423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library