Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widjaja
Jakarta: Rajawali, 2007
352.14 WID o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
A.W. Widjaja
Jakarta: Akademika Pressindo, 1986
300 WID i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hinijati Widjaja
"Penelitian dan konservasi terhadap bangunan tradisional masyarakat keturunan Cina belum dilaksanakan pemerintah daerah Tangerang. Bangunan tradisional tersebut merupakan salah satu hasil kebudayaan, yang dapat meningkatkan peran pariwisata. Penelitian ini memfokuskan perubahan fungsi dan makna bentuk pola tata ruang rumah tradisional keturunan Cina dengan metode komparatif di lapangan. Penelitian ini dilaksanakan di dua unit ekologi yang berbeda yakni, di desa Marga Mulya Tanjung Kait dan kota Tangerang. Kedua tempat tersebut telah berubah tatanan sosial kulturalnya, karena berkembangnya lingkungan sekitarnya menjadi kawasan industri dan hunian yang padat. Dan perubahan pola pikir masyarakat keturunan Cina pada generasi baru yang lebih ke arah praktis dan modern.
Di rumah tradisional di kota mengalami perubahan yang besar karena adanya kebutuhan ruang untuk tempat tinggal anaknya yang baru menikah, sedangkan rumah tradisional di desa tidak terlalu mengalami perubahan yang berarti, karena demi menghormati amanat leluhur yang menginginkan rumah tradisionalnya tetap tidak boleh dirubah. Persamaannya terletak pada pembagian pola rata ruang bangunan tradisional yang mempunyai fungsi dan makna yang sama.
Secara umum penelitian ini bertujuan memberi masukan kepada PEMDA Tangerang, dengan mengidentifikasikan proses perubahan fungsi dan makna pada rumah tradisional masyarakat keturunan Cina di Tangerang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10176
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Sukma Widjaja
"Setiap pihak yang berinvestasi dalam saham mengharapkan dividen dan atau capital gains. Perseroan dalam membagi dividen kepada pemegang sahamnya mempunyai dua cara yaitu secara tunai dan non tunai. Metode non tunai yang terkenal adalah share buy back. Perlakuan pajak atas penghasilan dari transaksi share buy back dapat dikenakan sebagai dividen atau capital gains. Perlakuan sebagai dividen atau capital gains menjadi rumit di lapangan karena adanya beberapa bentuk dan kondisi share buy back yang berbeda. Adanya beberapa bentuk dan kondisi share buy back yang berbeda perlu dipelajari dan dicermati secara baik oleh pembuat kebijakan perpajakan untuk merumuskan bagaimana seharusnya perlakuan perpajakan terhadap penghasilan dari transaksi share buy back yang diterima atau diperoleh pemegang saham. Kebijakan perpajakan diharapkan mengacu kepada hakekat ekonomi yang terjadi dalam setiap Janis transaksi share buy back Dengan demikian asas keadilan, netralitas dan kepastian hukum bagi Wajib Pajak dapat diterapkan dengan baik.
Pokok permasalahan tesis ini adalah bagaimana penentuan obyek pajak atau penentuan dasar pengenaan pajak atas penghasilan dari transaksi share buy back yang diterima atau diperoleh pemegang saham. Penghasilan tersebut diperlakukan sebagai dividen ataukah sebagai capital gains.
Setiap pembagian laba ditahan kepada pemegang saham arahnya menuju ke bentuk-bentuk distribusi dividen termasuk dengan cara share buy back. Untuk itu setiap pengenaan pajak harus didasarkan pada hakekat ekonomi atas transaksi yang sebenarnya. Sehingga tambahan kemampuan ekonomi yang dinikmati wajib pajak yang terlibat dalam transaksi dapat terukur dengan baik. Di dalam Undang-undang PPh disebutkan: setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak (realized income), baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia (world wide income), yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun (substance over form principle). Konsep tersebut akan dapat terwujud apabila asas keadilan horisontal dan keadilan vertikal diterapkan dalam tahap pembuatan peraturan sampai tahap implementasinya.
Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian dokumen dan lapangan. Penelitian dokumen dilakukan dengan meneliti hasil karya ilmiah dan ketentuan perudang-undangan di bidang perpajakan, perseroan terbatas, pasar modal, termasuk peraturan pelaksanaannya serta prospektus Wajib Pajak terkait. Metode penelitian lapangan dilakukan melalui wawancara kepada analis sekuritas, konsultan pajak, pejabat Bapepam dan pejabat Ditjen Pajak. Sedangkan teknik penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah deskriptif analitis.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa belum ada ketentuan Pajak Penghasilan yang mengatur secara lengkap, jelas dan menyeluruh tentang perlakuan perpajakan atas penghasilan dari transaksi share buy back. Oleh karena itu disarankan agar segera dikaji secara seksama semua bentuk transaksi share buy back dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan Undang-undang Perseroan Terbatas, Undang-undang Pasar Modal dan Tax Treaties sehingga dapat dikeluarkan peraturan Pajak Penghasilan yang mengatur secara lengkap, jelas dan menyeluruh tentang perlakuan perpajakan atas penghasilan dari transaksi share buy back.
Pokok-pokok yang perlu diatur antara lain: menegaskan bahwa sumber dana share buy back dari laba ditahan merupakan pembagian dividen; dasar pengenaan dividen dari share buy back proporsional adalah atas seluruh pembayaran tetapi jika non proporsional atas selisih harga jual dan beli saja; pada saat menerima/memperoleh penghasilan share buy back tetap sebagai pemegang saham diperlakukan sebagai dividen tetapi jika bukan pemegang saham lagi penghasilan tersebut diperlakukan sebagai capital gains; kepemilikan saham secara efektif tidak berubah setelah share buy back merupakan dividen atas seluruh pembayaran tetapi jika berubah pengenaan dividen hanya atas selisih harga jual dan beli.
Untuk mempertahankan prinsip keadilan dan netralitas sebaiknya tarif pajak atas dividen dari berbagai bentuk transaksi share buy back mengacu pada Pasal 23 UU PPh yaitu 15% dan memperhatikan realisasi penghasilan yang sesungguhnya. Atas penghasilan tersebut digabungkan dengan penghasilan lain (global income/global taxation) dan dikenakan satu macam tarif progressif yaitu tarif Pasal 17 UU PPh dengan memperhitungkan pajak yang telah dipotong sesuai definisi penghasilan yang diamanatkan dalam Pasal 4 ayat (1) UU PPh."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12358
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hantarto Widjaja
"EXAFS (Extended X Ray Absorption Fine Structure) merupakan gejala osilasi koefisien absorpsi (μ) pada energi di atas ujung absorpsi pada eksperimen spektroskopi absorpsi sinar-X. Salah satu teori yang dapat menjelaskan gejala ini adalah teori hamburan berganda. Dalam teori ini, perhitungan μ dilakukan dengan melibatkan atom-atom tetangga dari atom pengabsorpsi sinar-X. Dalam tesis ini, perhitungan EXAFS dilakukan untuk ujung absorpsi K besi padat. Hasil perhitungan numerik dengan menggunakan sembilan atom dan nilai bilangan kuantum orbital l sampai dengan tiga, ternyata cukup mendekati hasil eksperimen."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Widjaja
"Sistem Boiler merupakan sistem yang melibatkan banyak variabel dan ketidak linieran. Pemodelan pada sistem boiler dilakukan untuk mendapatkan model dinamika. Model dinamika yang didapat merupakan persamaan yang memiliki sifat non liner. Proses linierisasi perlu dilakukan untuk mendapatkan persamaan-persamaan yang bersifat linier. Dari model dinamika dapat diketahui pengaruh perubahan laju masukan air, laju bahan bakar, laju keluaran uap terhadap tekanan pada drum dan ketinggian air dalam drum. Bagian dekopling diperlukan untuk memisahkan pengaruh silang antara variabel-variabel keluaran yang sedang dikendalikan. Sistem kendali adaptif dapat melakukan proses penataan secara terus menerus dengan adanya bagtan estimator yang berfungsi untuk mengestimasi nilai-nilai parameter sistem yang sedang dikendalikan. Hasil estimasi digunakan untuk menala ulang parameter-parameter pada sistem kendali. Pole Asignment. Pengendali Pole Asignment digunakan untuk memperbaiki respon sistem yang sedang dikendalikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendry Widjaja
"Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di era globalisasi, sebagai revenue centre yang menyumbang sekitar 46,52% dari semua penerimaan operasional RSMG maka manajemen Apotik IFRSMG yang tepat menjadi sangat penting. Dari data yang ada terlihat bahwa kinerja Apotik IFRSMG menunjukkan kecenderungan yang semakin menurun setiap tahun terutama untuk pasien rawat jalan di mana persentase obat yang tidak terlayani mencapai 63,37% pada tahun 2001 Hal ini membawa kerugian finansial yang sangat besar dan mengancam kelangsungan hidup RSMG.
Untuk meningkatkan volume penjualan resep di Apotik IFRSMG, maka dilakukan penelitian cross sectional pada bulan Juni 2004 dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Data dianalisa secara univariat dan bivariat dengan analisa uji statistik chi square dengan menggunakan program statistik SPSS versi 11.0. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan hubungan antara bauran pemasaran dengan konsep 7P ( produk, harga, lokasi, promosi, petugas, bukti fisik dan proses pembelian ) dengan keputusan pembelian obat oleh pasien rawat jalan RSMG.
Penelitian ini menggunakan data primer berupa kuesioner yang ditanyakan langsung kepada responden di 8 poli rawat jalan serta data sekunder dari survei pesaing dan pencatatan harian di Apotik IFRSMG.
Dari hasil penelitian didapatkan jumlah resep yang dilayani dari poli rawat jalan sebanyak 45% (meningkat dibanding tahun 2003) dengan 92,9% sudah >2 kali membeli obat. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 60,5% yang tidak membeli/sebagian dan 39,5% yang membeli penuh. Alasan utama tidak membeli adalah: mahal (43,3%) dan lama (22,38%). Strategi harga yang digunakan adalah mark up sebanyak 21% dari harga beli dan untuk obat bebas 12-20%. Harga obat secara umum jauh lebih mahal dibanding harga pesaing. Persediaan obat sudah cukup baik di mana rata-rata 2,11 resep yang ditolak setiap hari akibat tidak tersedia di apotik. Lokasi apotik dikeluhkan sulit terlihat oleh 81% responden. Sumber informasi masih sangat kurang terbukti dari 71% yang tidak pernah mendengar tentang apotik ini. Promosi oleh dokter hanya 7,6%. Mutu petugas secara umum termasuk sedang dengan nilai 3,26. Kecepatan petugas masih termasuk buruk dengan nilai 2,49. Ruang tunggu apotik juga termasuk sedang dengan nilai 3,15. Kerapian dan kenyamanan masih termasuk kategori buruk. Proses pembelian sudah termasuk baik.
Dari uji bivariat diketahui bahwa dari 15 variabel yang dinilai ternyata ada 12 variabel yang bermakna dengan nilai p-0,000 yaitu ketersediaan obat, lokasi, kecepatan petugas, keramahan petugas, keterangan petugas, kesopanan petugas, kemampuan petugas, cara komunikasi petugas, kerapian petugas, kerapian dan kenyamanan ruang tunggu serta proses pembelian. Sedangkan 3 variabel yang tidak bermakna yaitu: sumber informasi, kebersihan petugas dan kebersihan ruang tunggu.
Sebagai saran untuk perbaikan, maka diusulkan beberapa strategi pemasaran yang perlu dilakukan oleh manajemen yaitu: pengembangan target konsumen, penentuan posisi apotik sebagai apotik yang unggul dan lengkap dengan harga yang kompetitif, ketersediaan obat dengan analisa ABC Index Kritis, strategi harga yang berorientasi pasar (bukan lagi strategi mark up), promosi dari dalam oleh tenaga medis ditingkatkan, penggunaan sistem komputer yang terintegrasi antara apotik dan tiap poli rawat jalan, pelayanan yang baik dan cepat serta berorientasi pada pelanggan, discount yang menarik, pemindahan lokasi apotik, peningkatan mutu petugas, peningkatan kemampuan komunikasi petugas, penataan interior dan display yang lebih baik, kenyamanan ruang tunggu ditingkatkan, riset dan audit pemasaran berkala, proses pembelian dipermudah, melakukan riset operasional mengenai sistem antrian resep dan penelitian lanjutan dengan masyarakat sekitar.
Akhirnya strategi yang dibuat harus bisa beradaptasi dengan perubahan kesempatan dan tantangan global.
Daftar Bacaan: 40 ( 1984 - 2004 )

Analysis the Relationship Between Marketing Mix and Purchasing Decision of Medicine by the Out-patient at Pharmacy Installation Dispensary of Medika Gria Hospital 2004In facing the tight competition of the globalization era, as the greatest revenue centre that contribute about 46,52% of the overall operational income of Medika Gria Hospital in 2003, the proper management of the Pharmacy Installation Dispensary of Medika Gria Hospital therefore become the highlight point. From the data we can see that the performance of the pharmacy show a declining tendency every year especially for the out-patient where the percentage of the un-served prescriptions were reaching 63,37% of the overall prescriptions made by outpatient doctor by the year 2003. This is a big threat and causing the big losing and therefore create a financial problem that influence the survival of Medika Gria Hospital.
In order to increase the volume of sales at the pharmacy, a cross sectional research was done in June 2004 with quantitative and qualitative method. Data analysis used are univariate and bivariate with Chi-square test using statistic program analysis with SPSS for Windows version 11.0. The purpose of this research is to find out the relationship between the Seven Ps of marketing mix ( product, place, price, promotion, people, physical evidence and processes ) and the purchasing decision of the out-patient of Medika Gria Hospital.
In this research the primary data are obtained by using questionnaire which were directly asked to 210 respondents (patient or family) from 8 out-patient clinic_ While secondary data are obtained by doing survey of one competitor and the daily observation at the pharmacy.
The research has shown that 45% of all the prescriptions of out-patient clinic is served at the pharmacy ( better than the year 2003) whereas 92,9% has ever purchased more than 2 times at the pharmacy. The sample of this research are divided into 2 categories i.e: 60,5% refuse 1 incomplete to purchase and 39,5% agree to purchase. The main reason to refuse is: expensive (43,3%) and long waiting hours (22,38%). Pricing strategy used is cost-based with 21% mark up for out-patient and 12-20% for OTC. In general the price is still far more expensive compare with competitor. The availability of medicine is quite good where only 2, 11 prescriptions daily are rejected due to out of stock. The location of the pharmacy is hard to find according by 81% of respondents.
Source of information is still bad that 71% of the respondents answer that they never heard about the pharmacy. Internal promotion by medical doctor is only 7,6%. The quality of all the dispensary staff is moderate with the score 3,26. The speed of the staff is still bad with the score 2,49. The waiting room is classified moderate with the score 3,15. The tidiness and comfort are still bad. The purchasing process is consider good
Using bivariate analysis we could see that 12 of the 15 variables that are observed has shown significant statistical relationship with p value :1000 i.e: availability of medicine, location; prompt service, friendliness, quality of information, courtesy, capabilitiy, the way to communicate and neatness of the staff; tidy and comfortable waiting room as well as the whole process of purchasing. Meanwhile there are 3 variables tnat have no significant statistical relationship i.e: source of information, cleanliness of dispensary staff and waiting room.
To increase the performance, some suggestion regarding marketing strategy should be consider by the management i.e: increase target market, positioning the pharmaceutical as one of the best pharmaceutical with complete medicine and competitive price, improve the availability of medicine by ABC critical index analysis, market-oriented pricing strategy instead of mark-up strategy, increase internal promotion by medical staff, integrated computerized system between pharmaceutical and outpatient clinic, an excellent and prompt service, customer-oriented service, an interesting discount, changing the location of the pharmacy, increase the quality of staff, improve communication skill of all staff, a good interior and display setting, improve the comfort of waiting room, a routine marketing research and audit, improve the purchasing process, operational research on prescriptions queuing system and further research with outer community.
Finally, strategy will have to take into account changing global opportunities and challenges.
Bibliography : 40 ( 1984 - 2004 )
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T12872
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryadarma Widjaja
"Ruang Lingkup dan Cara Penelitian : Telah banyak dilaporkan tentang malnutrisi dan faktor terjadinya pada pasien hemodialisis. Penyebab yang paling sering adalah asupan makanan terutamaenergi dan protein yang inadekuat. Ada anggapan yang menyatakan bahwa status klinis dan status nutrisi banyak berperon pada asupan tersebut. Penilaian asupan makanan pada pasien hemodialisis biasa dilakukan pada hari antara HD. Telah dilakukan suatu penelitian mengenai penilaian status nutrisi pada 32 responden pasien hemodialisis yang secara klinis stabil, dibagi atas kelompok HD selang 1, 2, dan 3 hari berturut-turut menjadi sebanyak 7, 14 dan 11 responden.
Hasil dan Kesimpulan : Antara ke-3 kelompok, asupan energi dan protein tidak berbeda bermakna dan terhadap nilai kecukupan berbeda bermakna, kecuali asupan energi kelompok HD selang 2 hari. Antara ke-3 kelompok, status nutrisi berdasarkan IMT dan status protein somatik berdasarkan LOLA tidak berbeda berrnakna dan terhadap nilai kecukupan pada IMT tidak berbeda bermakna, tetapi pada LOLA berbeda. Status protein viseral berdasarkan prot. tot., alb. dan trans. tidak berbeda antara ke-3 kelompok, terhadap nilai kecukupan nilai albumin tampak berbeda bermakna pada kelompok HD selang 2 dan 3 hari, sedangkan kelompok yang lain tampak tidak berbeda bermakna. Parameter status klinis kadar krea. dan ure. Masing-masing mempunyai korelasi dengan kemaknaan yang tertinggi (p < 0,001) terhadap asupan energi dan protein.
Hasil ini mernperlihatkan bahwa pasien hemodialisis yang secara klinis stabil menunjukkan pada parameter yang dinilai antara ke-3 kelompok, ada yang berbeda bermakna dan ada yang tidak. Hal ini juga diperoleh terhadap nilai kecukupan masing-masing parameter. Disamping itu didapati parameter krea. dan ure. berturut-turut mempunyai kolerasi yang dominan dengan parameter asupan energi dan protein. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Susana Widjaja
"ABSTRAK
Kelainan dalam rongga mulut sering menunjukkan tanda dan gejala pada penderita dengan leukemia yang belum terdiagnosis. Leukemia akut dapat terjadi pada setiap usia namun penyakit ini umumnya ditemukan pada anak.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai manifestasi mulut penyakit leukemia akut anak pada waktu penderita datang pertama kali ke sub bagian Hematologi IRA FKUI/RSCM.
Dari hasil penelitian secara retrospektif pada 95 kartu catatan medik penderita leukemia akut ditemukan kelainan rongga mulut sebanyak 34,74 %. Kelainan rongga mulut yang terbanyak ditemukan berupa perdarahan gusi selanjutnya adalah pembesaran gusi, petekie, ekimosis dan ulkus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada umumnya leukemia akut disertai trombosotopenia.
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susjanti Widjaja
"ABSTRAK
Dewasa ini jumlah rumah sakit di Indonesia meningkat dengan cepat, terutama di Jakarta dan sekitarnya. Seiring dengan itu kesadaran masyarakat akan kesehatan, daya beli masyarakat dan tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan juga meningkat. Akibat perkembangan tersebut terjadi persaingan yang makin ketat antara rumah sakit. Cara untuk memenangkan persaingan adalah dengan optimalisasi pelayanan serta efisiensi. Salah satu Cara peningkatan efisiensi adalah dengan melaksanakan pengawasan dan pengendalian yang baik yang merupakan bagian dari manajemen.
Diambilnya pengawasan dan pengendalian di Instalasi Gizi Rumah Sakit Mitra Keluarga karena :
1. Dana yang diserap cukup besar yaitu 22% dari belanja rumah sakit
2. Dari pengamatan selama residensi di Instalasi Gizi Rumah Sakit Mitra Keluarga Jakarta Timur diperoleh kesan bahwa dalam pelaksanaan pengawasan dan pengendalian ada hal-hal yang belum dilaksanakan sebagaimana mestinya dan adanya penyimpangan-penyimpangan
3. Bidang ini sering terlewat dari pengamatan serta perhatian manajer
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pengawasan dan pengendalian di Instalasi Gizi Rumah Sakit Mitra Keluarga Jakarta Timur dilaksanakan serta sampai dimana efisiensi tercapai.
Hasil penelitian didapat :
1. Perbandingan pembelian dan pemakaian bahan makanan dengan jumlah pasien
2. Dapat ditariknya kesimpulan adanya penyimpangan-penyimpangan dalam pembelian dan pemakaian bahan makanan sehingga terkesan belum adanya pengawasan dan pengendalian yang optimal
3. Perlunya dilakukan pembenahan seperlunya atas sumber daya manusia dan metode pengawasan dan pengendalian
4. Untuk dapatnya dilakukan pembenahan serta pelurusan pengawasan dan pengendalian di Instalasi Gizi Rumah Sakit Mitra Keluarga Jakarta Timur masih diperlukan penelitian yang lebih rnendalam serta uji coba agar didapatkan suatu sistim pengawasan dan pengendalian yang handal serta sesual dengan situasi dan kondisi di Rumah Sakit Mitra Keluarga Jakarta Timur.

ABSTRACT
Recently the amounts of a hospital in Indonesia rapidly increase, especially in Jakarta and its surrounding. Accordingly the social concern in health, abilities of paying of the people and the people's demand on service quality also increase. As the result of this development, increasing also occurs in case of winning the market among the hospitals. One way to win the competition is by improving the supervision and control, which are part of management. Supervision and Control in the Nutrition Installation of Mitra Keluarga Hospital Jakarta Timur, has been chosen as topics for several reasons, namely:
1. The budget being absorbed from the whole hospital budget is considerably large, approximately 22%.
2. The writer has found the impression of improper execution and deviation of the supervision and control during the process in the Nutrition installation of MitraKeluarga Hospital.
3. We frequently disregard this field, ignored and unobserved by most of the ' hospital's managers.
This research has meant to know how far the affectivity of supervision and control system, and they have achieved efficiency. Results have been achieved:
1. Comparation between purchasing and the use of food stuff against an amount of the patients.
2. Conclusion of the present duration in purchasing and the use- of food stuff, and as the result is the impression that they have not achieved optimal supervision and control yet.
3. The necessity of sufficient improvement upon people and supervision and control methods.
4. It's needed more intensive research and trial to improve and straighten the supervision and control of nutrition installation at the Mitra Keluarga Hospital, so it's could be wished, then, that a highly effective supervision and control system which is suitable to the situation and condition of the Mitra Keluarga Hospital is achieved.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>