Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widyantoro
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pola perencanaan dan pengembangan karir pejabat imigrasi di Direktorat Jenderal Imigrasi dan menganalisis strategi implementasi pengembangan karir di Direktorat Jenderal Imigrasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif, di mana data kuantitatif digunakan oleh peneliti sebagai data statistik (modal dasar) dan bukan merupakan pembenaran atau pembuktian atas persepsi pegawai untuk mendukung data kualitatif dari hasil wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini berasal dari seorang pejabat struktural di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, pada pendapat informan dan didukung dengan data statistik dari hasil penyebaran kuesioner.
Dari analisis hasil penelitian, disimpulkan bahwa: 1) pola perencanaan dan pengembangan karir pejabat imigrasi di Ditjen.Imigrasi yang ada saat ini relatif masih berjalan sesuai dengan pola karir yang dikeluarkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI tahun 2006, walaupun pelaksanaannya membutuhkan penyesuaian terhadap kebutuhan organisasi yang real di lapangan; 2) strategi pengembangan karir pejabat imigrasi di Ditjen. Imigrasi saat ini dilaksanakan antara lain dengan : memprioritas pada pemenuhan posisi jabatan struktural yang dipandang strategis berdasarkan pada volume dan intensitas beban pekerjaan pada setiap unit-unit pelaksana teknis; mempercepat pemenuhan posisi-posisi jabatan struktural pada level terendah (cq. eselon V) untuk mengantisipasi kekosongan posisi jabatan struktural pada level yang lebih tinggi (akibat purnabakti); menambah jumlah personil pejabat teknis imigrasi melalui penerimaan secara terbuka (cq. penerimaan cpns dan AIM)
Hasil penelitian menyarankan bahwa: perlu penambahan jumlah personil pejabat teknis imigrasi dengan cara mengusulkan kepada Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara melalui Menteri Hukum dan HAM; perlu memperbanyak diklat-diklat teknis beserta diklat-diklat penyegaran (lanjutan) teknis keimigrasian; dan perlunya mengoptimalkan hubungan kerjasama dengan pihak ketiga sebagai penyelenggara pendidikan tinggi (formal) untuk membekali pengetahuan aparatur.

The research was aimed to analyze a pattern of career planning dan career development for immigration officials and to analyze the implementation strategy of career development in General Directorate of Immigration. The research applied both qualitative and quantitative methods, where quantitative data was only used as a statistical data (fundament comprehension) and was not a justification or a verification on officer?s perceptions to sustain qualitative data from an intensive interview result. The informan originated from a structural functionary in General Directorate of Immigration. The collecting data was achieved by a way of an intensive interview, whereas the analysis was referred to informan opinions and supported by statistical data resulted from questioners.
From the interview result, it was assumed that: 1) th existing pattern of planning and career development for immigration officer is relatively run as according to patternof career released by Republic of Indonesia?s Ministry of Law and Human Rights in 2006, although it required logically adjustments to the factual need of the organizations; 2) strategy of officer?s career development in General Directorate of Immigrationis recently implemented by: highly focused on the fulfilment the strategical posts of structural functionary based on jobs volume and job rutinities on every technical representative units; accelarate the fulfilment the lower structural functionary posts (eq. eselon V) to anticipate the shortages of the upper structural functionary posts (caused by retirement process); multiply the amount of the technical officers of immigration by a way of public enrolment (c.q CPNS and AIM enrolment)
The research result suggested that: it needs to multiply the amount of technical officers of immigration by proposing it to Ministry of State Aparatus Empowerment by a way of Ministry of Law and Human Rights; it requires to multiply immigration technical trainings and its series, and it requires having mutual relationships to a third party providing higher formal education to foster immigration officers knowledge."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25042
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widyantoro
"Eksperimen pembuatan tablet degasser berbasis Natrium klorida-Natrium Sulfat bertujuan untuk menghilangkan gas hidrogen sebagai penyebab porositas dalam proses pengecoran aluminium. Porositas ini dapat menurunkan kualitas aluminium ditinjau dari kekuatan mekaniknya seperti kekuatan tarik, kekerasan dan impak. Tablet degasser memiliki rasio komposisi garam-garam NaCl:NaSO4:NaF:NaNO3 sebesar 4:4:1:1. Tablet degasser dibuat menggunakan metode kompaksi serbuk. Uji dekomposisi termal pada tablet menunjukkan adanya perubahan fase pada daerah suhu 7000C. Eksperimen pengecoran dilakukan dengan metode gravitasi dengan penambahan degasser dilakukan pada variasi suhu 6600C, 700oC, 740oC, dan 780oC dan variasi jumlah degasser terhadap berat total leburan sebanyak 0 wt%, 0.2 wt%  dan 0.4 wt%. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan penambahan degasser sebanyak  0.2 wt%  dan 0.4 wt% telah berhasil meningkatkan kualitas aluminium yang ditunjukkan oleh hasil uji porositas dan uji tarik. Uji porositas menunjukkan bahwa dengan penambahan degasser sampai 0.4% menurunkan porositas dari level 3 menjadi level 1 atau 2. Dalam pengujian mekanik menunjukkan peningkatan kekuatan mekanik seiring dengan penambahan degasser: 24 %, 27 %, 21 % kenaikan untuk masing-masing kekuatan tarik, kekerasan dan impak yang diamati pada variasi sampel pengecoran suhu 700oC. Selain menghilangkan hidrogen, tablet degasser juga mampu menghilangkan inklusi seperti yang ditunjukkan dengan kenaikan fluiditas leburan aluminium setelah penambahan tablet degasser 0.4 wt% yang mencapai 280 % (pada pengecoran suhu 700oC) dan uji XRD yang menunjukkan hilangnya inklusi Al2MgO4.

An experiment on making a Sodium Chloride-Sodium sulfate tablet degasser aim to remove hydrogen gas presence as the main cause of porosity on aluminum casting were conducted. The presence of porosity in a casting product can reduce its quality in terms of mechanical strength such as tensile strength, impact strength, and hardness. The tablet degasser were made using a powder compaction method and had a ratio of 4:4:1:1 for NaCl:NaSO4:NaF:NaNO3. A thermal decomposition test on the tablet shows a change of phase on the temperature area of 7000C. The casting experiment was carried out by gravity method with the addition of degassers carried out at temperature variations of 6600C, 700oC, 740oC, and 780oC with variations on the number of degassers to the total melt weight of 0wt%, 0.2wt% and 0.4wt%. Based on the experimental results, the addition of degassers of 0.2wt% and 0.4wt% has succeeded in increasing the quality of aluminum as indicated by the results of porosity tests and tensile tests. Porosity test show the addition of degassers to 0.4% reduced the porosity from level 3 to either level 1 or 2. A conducted mechanical test also show that mechanical strength has increased with the addition of degassers: 24%, 27%, 21% rise for each tensile strength, hardness and impact observed in the variation of casting sample temperature of 700oC. Besides being able to remove hydrogen gas presence, tablet degasser is also able to eliminate inclusions as shown by the rise in molten aluminum fluidity after the addition of tablet degasser 0.4wt% which reached 280% (at casting temperature 700oC.) and XRD test which showed loss of Al2MgO4 inclusion."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53376
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titovianto Widyantoro
"Sektor ketenagalistrikan merupakan bagian penting dalam pembangunan energi, disamping menghasilkan energi final yang sangat dibutuhkan, dilain pihak dalam pembangkitannya membutuhkan energi fosil yang cukup dominan. Pertumbuhan sektor ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini sesuai dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pertumbuhan pendapatan perkapita yang semakin meningkat pula. Pemakaian listrik ini tahun 1997/1998 meningkat lebih 44 kali dibanding tahun 1969/1970 sedangkan pertumbuhan kapasitas terpasangnya meningkat lebih 63 kali pada tahun yang sama. Pertumbuhan konsumsi dan kapasitas yang sangat tinggi serta masalah jenis industri ini yang menganut prinsip supply follow demand sangat membutuhkan peramalan permintaan yang tepat, sehingga diharapkan akan tersedia listrik yang andal sekaligus efisien. Hal ini sesuai dengan tujuan utama sektor ketenagalistrikan di Indonesia yaitu untuk mengembangkan listrik pedesaan dan memperkuat pasokan listrik untuk masyarakat serta mengembangkan sistem kelistrikan nasional yang efisien dengan pengembalian investasi yang memadai.
Dalam tesis ini digunakan analisis permintaan dengan model sistem dinamik yang bersifat deduktif dan mampu menghilangkan kelemahan-kelemahan dalam asumsi-asumsi, sehingga kesepakatan asumsi dapat diperoleh agar dapat diperkirakan permintaan listrik mendekati kenyataan yang ada. Dalam model ini dipilih faktor-faktor yang paling mempengaruhi permintaan tenaga listrik yaitu pertumbuhan ekonomi (PDB), harga listrik dan jumlah pelanggan/cakupan listrik (rasio elektrifikasi). Mengingat banyaknya faktor lain yang juga mempengaruhi seperti inflasi, nilai tukar, konservasi energi dll., yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi maka dalam analisis dibuat skenario dasar, pesimis dan optimis dengan mengubah skala pertumbuhan PDBnya.
Dari hasil regresi ekonometrinya secara umum terlihat variabel PDB, cakupan listrik menunjukkan elastisitas positif, sedangkan untuk harga menunjukkan elastisitas negatif baik untuk Jawa-Bali maupun Indonesia. Hasil regresi juga menunjukkan adanya persamaan koefisien antara Jawa-Bali dan Indonesia, selain itu koefisien LR term cukup besar (dibanding koefisien lain) sehingga menunjukkan adanya masalah stok dan delay permintaan yang cukup besar. Selain itu terlihat bahwa dampak perubahan dari harga, pendapatan dan ketersediaan listrik terhadap permintaan listrik tidak cepatllangsung (terlihat dari koefisien yang relatif kecil). Dari hasil uji statitistik memperlihatkan tidak adanya penyimpangan baik multikolinearitas, otokorelasi maupun heteroskedasitas.
Dari seluruh skenario permintaan tahun 1998 -2000 terlihat pertumbuhan permintaan naik cukup tinggi untuk Indonesia pertumbuhan optimis 6.41 %, dasar 5.73 % dan pesimis 4.9 %. Sedangkan untuk Jawa-Bali pertumbuhannya lebih tinggi yaitu pertumbuhan optimis 7.14 %, dasar 6.27 % dan pesimis 5.54 %. Secara kuantitatif kenaikan permintaan adalah 3 s/d 4 kali lipat, demikian juga konsumsi per kapitanya naik sekitar 2 s/d 3 kali walaupun relatif masih rendah dibanding negara maju. Walaupun terjadi peningkatan pertumbuhan permintaan cukup tinggi akan tetapi permintaan listrik tersebut masih lebih tinggi dibanding pertumbuhan PDB, intensitas konsumsi terhadap PDB masih diatas 1, yang menunjukkan penggunaan energi belum efektif dan efisien. Dari segi komposisi terlihat bahwa komposisi pangsa permintaan listrik rerata baik Jawa-Bali maupun Indonesia sektor lndustri terbesar masih sangat dominan yaitu sekitar 61 %, kemudian diikuti oleh sektor Rumah tangga 25 %, sektor Komersial 10 % dan sektor Publik 4 %.
Dibandingkan dengan skenario permintaan studi atau penelitian yang sudah ada, maka skenario dalam tesis ini lebih realistis sesuai dengan kondisi krisis ekonomi dan kemampuan negara. Diharapkan dengan skenario yang realistis ini prinsip supply follow demand dapat diterapkan dengan baik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T10045
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindito Widyantoro
"Beberapa penelitian membuktikan bahwa tidak semua pasien gangguan jiwa berobat pada RS Jiwa, sebagian pasien berobat pada sektor pengobatan tradisional. Bila pengobatan ke sektor ini tidak menghasilkan perbaikan yang diharapkan, barulah keluarga bersedia mengantar penderita untuk berobat pada RS Jiwa, akan tetapi waktu yang sangat berharga untuk dapat memberikan terapi intensif dalam masa dini penyakit gangguan jiwa sudah hilang dan pasien sudah memasuki stadium kronisitas, yang menyebabkan pengobatannya menjadi lama dan kecenderungan untuk kambuh menjadi besar pada akhirnya membuat beban bagi keluarga baik secara moril maupun material, karena harus mengeluarkan dana yang cukup besar untuk pengobatan maupun untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Disamping itu pengobatan yang lama ini membuat keluarga menjadi jenuh dan bosan, apalagi bila tanggungjawab perawatan penderita di rumah dibebankan pada satu orang, sehingga akhirnya keluarga tidak lagi memperhatikan keadaan penderita. Penderita tidak terkontrol dan makan obat tidak teratur, sehingga akhirnya keadaan penderita menjadi sakit lagi dan perlu perawatan di RS Jiwa.
Untuk itu kiranya perlu diteliti tentang penyebab ketidakpatuhan keluarga penderita skizofrenia dalam membawa berobat jalan ke RS Jiwa terutama setelah pulang dari rawat inap, dengan diketahui faktor yang menyebabkan ketidakpatuhan, akan dapat dilakukan intervensi yang tepat terhadap faktor-faktor tersebut, bila penderita skizofrenia patuh berobat jalan kemungkinan akan kambuh kembali menjadi berkurang.
Penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan penelitian yaitu; pertama bagaimana tingkat kepatuhan keluarga membawa penderita skizofrenia berobat jalan di RS jiwa Lampung. Kedua faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kepatuhan keluarga penderita skizofrenia berobat jalan di RS Jiwa Lampung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan masukan dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanan dan evaluasi di RS Jiwa Lampung.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: pertama keluarga penderita skizofrenia yang tidak patuh membawa penderita berobat jalan di Rumah Sakit Jiwa Lampung sebesar 59,4 % dan yang patuh 40,6 %. Kedua faktor-faktor yang mempunyai hubungan yang bermakna dengan kepatuhan berobat jalan adalah, biaya pengobatan p = 0,012 dan kemudahan transportasi p = 0,012 .
Saran dari hasil penelitian ini, pertama mendekatkan pelayanan kepada penderita dengan membuat program integrasi, kunjungan rumah dan menyediakan obat-obat psikotropik di Puskesmas. Kedua tetap mempertahankan program JPS (Jaring Pengaman Sosial) untuk yang tidak mampu. Ketiga melakukan pemberdayaan kepada petugas, masyarakat dan keluarga penderita dengan melakukan pelatihan serta penyuluhan tentang kesehatan jiwa.
Factors Which are Related to the Family of Schizophrenia's Patient Obedient that Having an In House Medication at Lampung Province Asylum
Some researches proved that not all the insanity patients' have a medication at the asylum but some of them take a traditional medication. If this way has no result as they expected, then the family of the patient willing to take the medication at the asylum. The valuable time to have an intensive therapy at an early phase of the insanity passed through. It comes to the chronic phase, that will make the medication take a long time and the possibility to have suffer a relapse is greater. Then it makes a burden to the family morale and materially, because it has to spend so much of fund for the medication and for the daily needs. In addition, a long time medication can make the family be surfeited and led up. Moreover if the responsibility of the in house medication of patient by one person, so that the family no longer give some attentions to the patient. The patient did not have a regular check up and have the medicine regularly, then it will make the patient has or suffer a relapse and needs to be taken care at the asylum again.
So that, it is necessary to investigate the cause of the family disobedient of schizophrenia's patient in doing the in house medication to asylum, especially after get out from the intensive medication, by knowing the reason which causes the disobedient. Then it can be held a precise intervention toward those factors, if the patient of schizophrenia obeys to do an in house medication, the possibility to relapse is decreasing.
This research expectation, it can answer the researcher questions, they are; first, how is the family of schizophrenia's patient obedient that having an in house medication at Lampung Province asylum. Last, what are the factors that related to the family of schizophrenia's patient obedient that having an in house medication at Lampung Province asylum. The benefit of this research is as input in planning, organizing, actuating and evaluating at Lampung Province asylum.
The result of this research are; first, the family of schizophrenia's patient disobedient to have an in house medication at Lampung Province asylum is 59,4 % and the obedient one is 40,6 %. Last, factors which have a purpose relation to the obedient to have an in house medication is the fund of the medication is p = 0,012 and to facilitate the transportation is p = 0,012.
Suggestions from the result of the research are; first, get close to the patients by making an integrated program, home visit and provides the medicines at the Puskesmas (Local Government Clinic). Second, keep the JPS or Jaring Pengaman Sosial (Charitable Safeguard Network) for the poor people. Last, tricking the officers and the family of the patient by doing a workshop and elucidation about the health of soul or spirit.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T11304
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Widyantoro
"Penggunaan komputer di rumah sakit terkait dengan asuhan keperawatan belum banyak dilakukan oleh rumah sakit. Pendokumentasian keperawatan yang terkait dengan sistem informasi keperawatan baru sebatas diagnosa keperawatan dengan perencanaan keperawatan sedangkan untuk pengkajian, implementasi dan evaluasi masih menggunakan manual. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk menguji hubungan antara penggunaan sistem informasi keperawatan dengan observasi dokumentasi keperawatan di rumah sakit Fatmawati. PopuIasi penelitian ini adalah ketua tim dengan kriteria tidak sedang sakit, staff dan bukan kepala ruang yang bekerja di ruang rawat inap Fatmawati. SampeI penelitian ini adalah total populasi yaitu sebanyak 59 ketua tim perawat, untuk menguji hubungan antara penggunaan sistem informasi keperawatan dengan menggunakan uji Chi Square.
HasiI penelitian menunjukkan bahwa yang dilakukan kelengkapan dokumentasi keperawatan dengan diagnosa keperawatan balk (58.1%), dokumentasi yang dilakukan pada perencanaan keperawatan balk (90%), dokumentasi yang dilakukan dengan hasil keperawatan baik (92.6%), kelengkapan dokumentasi keperawatan yang dilakukan dengan intensitas pelayanan keperawatan baik (90.55). Hasil analisis multivariate yang didapat rnenunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara diagnosa keperawatan dengan kelengkapan dokumentasi keperawatan (p value > 0.05). Ada hubungan yang signifikan antara perencanaan keperawatan, hasil perencanaan dan intensitas pelayanan keperawatan dengan dokumentasi keperawatan ( p value < 0.05). Pada analisis dengan regresi logistik yang masuk pemodelan adalah perencanaan keperawatan, hasil perencanaan I keperawatan dan intensitas pelayanan keperawatan (p < 0.25). Dengan analisis lanjut model prediksi didapat hasil perencanaan 1 keperawatan dengan odd ratio 37.95. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar pihakrnanajemen rumah sakit meningkatkan program komputerisasi tidak hanya pada diagnosa dan perencanaan keperawatan tapi juga pads pengkajian, implementasi dan evaluasi keperawatan.

Using nursing information system related to nursing care in hospitals is rare. Nursing documentation uses this system only for nursing diagnoses and plans. Whereas, assessment, implementation and evaluation are manual. In order to assess the relationship between using nursing information system and nursing documentation in Fatmawati hospital, this research uses descriptive co-elative design with cross sectional approach and Chi Square test. In addition, this research uses 59 team leaders that have some criteria including health, unfurlough and not head of nurses which are not working (in patient) ward. The result of research shows nursing documentation with well nursing diagnosis, well nursing intervention, well nursing evaluation and well nursing care intensities (58,1%, 90%, 92,6%, 99,55% respectively).
The result of multivariate analysis shows that there is no significant relationship between nursing diagnoses and documentation (p value > 0,05). However, there is a significant relationship between nursing intervention, evaluation and nursing care intensities and nursing documentation (p valve < 0,05). Nursing intervention, evaluation and nursing care intensities are including in the logistic regression analysis (p < 0,25). The result of nursing care with predicted analysis is odd ratio 37,495. As a result, management of hospitals should improve computerization program not only for using diagnosis and intervention but also assessment, implementation and evaluation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18668
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Kurniawan Widyantoro
"Bluetooth merupakan teknologi nirkabel yang menjanjikan bagi peralatan elektronik dan divais mobile. Teknologi ini beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz dan berdaerah jangkauan hingga 100 meter. Dibandingkan dengan teknologi nirkabel lainnya, seperti 802.11 dan IrDA, Bluetooth mempunyai keunggulan dalam efisensi, biaya dan konsumsi daya yang lebih kecil, dan juga dapat menyediakan layanan ad hoc. Kecepatan data rate hingga 732 Kbps memungkinkan tak hanya transmisi web dan email, tetapi juga konferensi video dan streaming siarang langsung. Namun, risiko kendala interferensi, keterbatasan jangkauan, dan kehilangan data menjadi ancaman tersendiri. Belum banyak penelitian mengenai video streaming melalui Bluetooth yang telah dilakukan, hal itu menjadi sebuah tantangan menarik untuk mengembangkannya lebih lanjut.
Skripsi ini memfokuskan pada perbandingan kinerja implementasi pseudo video streaming menggunakan RFCOMM dan OBEX Bluetooth protokol pada sisi client, khususnya user interface pada smartphone. Layanan ini diberikan dari server ke client (smartphone). Aplikasi didesain dan dibangun menggunakan platform J2ME dan Netbeans Mobility 5.5.1 sebagai Integrated Development Environment (IDE). Hasil kinerja menunjukan protokol RFCOMM lebih baik daripada protokol Obex diukur berdasarkan waktu pencarian divais bluetooth lainnya. Sedangkan untuk transfer file kinerja Obex lebih baik ketimbang RFCOMM.

Bluetooth is the promising wireless technology for electronic and mobile devices. It operates on 2,4 GHz frequency and up to 100 meter range area. In comparison with other wireless technology, such as 802.11 and IrDA, Bluetooth has advantage in efieciency, lower cost and power consumption, and also can provide ad hoc services. Speed data rate up to 732 kbps allow not only transmission of the web and e-mail, but also audio/video conferencing dan streaming of live shows. But, the problem?s risk of interference, limitation range area, and data loss be a threat apart. There are not many research yet have been done about video streaming over Bluetooth, and for the further this is an opportunity and challenge for the researcher to develop it.
This final project focuses on the comparison of pseudo video streaming implementation using OBEX and RFCOMM Bluetooth protocol on client side, especially user interface at smartphone. This service is given by computer server to client (smartphone). Application is designed dan developed using Java 2 Micro Edition (J2ME) platform and Netbeans Mobility 5.5.1 as Integrated Development Environment (IDE). The performance show that the RFCOMM is better than Obex on service discovery. But for transfer file data the Obex is much better that RFCOMM.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40506
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Wahyu Widyantoro
"Dewasa ini, jurnalisme sebagai sebuah industri dan profesi menghadapi tantangan terberatnya yakni turbulensi dan perubahan yang terus meningkat seperti menurunnya jumlah pendapatan dan pembaca, serta perubahan perilaku pembaca seiring meningkatnya penggunaan telepon pintar untuk mengakses dan mendistribusikan berita yang merusak model bisnis tradisional. Tesis ini menyoroti model bisnis yang diterapkan di digital news startup yang kini menjadi fenomena global dan bagaimana digital news startup menjadi model bisnis baru di industri media. Penelitian ini termasuk dalam paradigma post-positivistik dengan pendekatan kualitatif dan metode/strategi penelitian menggunakan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan digital news startup tidak mengubah seluruh logika model bisnis, tapi berkonsentrasi dan beradaptasi pada elemen-elemen tertentu. Sebagai sebuah digital news startup, dalam dalam aspek pendanaan, kumparan termasuk dalam kategori venture-backed for-profit, sementara pada aspek bentuk dan penyajiannya, kumparan menciptakan bentuk baru yakni perpaduan antara original-content generators dan platforms. Selanjutnya berdasarkan tipologi model bisnis media, kumparan merupakan perpaduan antara content oriented, context oriented, dan connection oriented.

Today, journalism as an industry and profession faces its toughest challenges, turbulence and ever-changing changes such as decreasing amounts of funds and readers, and changing readers behavior who use smartphones to access, consume, and shared the news that changes traditional business models. This thesis focus on a business model that is applied to digital news startups which are now a global phenomenon and how digital news startups are becoming new business models in the media industry. This research is included in the post-positivistic paradigm with qualitative methods and research methods using case studies. The results show that digital news startups do not change the entire business model, but rather organize and decide to strengthen on certain elements. As a digital news startup, in the aspect of funding, kumparan is included in the venture-backed for-profit category, while in the form and presentation aspects, kumparan creates a new form of integration between original-content generators and platforms. Furthermore, based on the typology of the media business model, kumparan is a combination of content oriented, context oriented, and connection oriented."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Widyantoro
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1996
TA3592
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
A. Doddy Widyantoro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ihsan Widyantoro
"Energi hidrogen memiliki potensial yang besar sebagai energi yang bersih untuk digunakan di masa depan. Penggunaan gas hidrogen sebagai energi saat ini masih memiliki kendala, yaitu dalam sistem distribusi dan penyimpanannya. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan metode adsorpsi. Material Zeolit merupakan salah satu material yang berpotensial untuk digunakan sebagai media penyimpanan gas hidrogen. Riset secara eksperimental umumnya memerlukan biaya yang tinggi. Maka, diperlukan metode riset lain yang dapat menunjangnya. Pada riset ini, penulis menggunakan metode Simulasi Dinamika Molekuler. Variasi temperatur yang digunakan pada simulasi ini adalah 77, 100, 150, 200, 273, dan 298 K dengan variasi tekanan pada tiap temperatur adalah 1, 2, 4, 6, 8, dan 10 bar. Hasil simulasi kemudian dibandingkan dengan hasil riset secara eksperimental yang telah dilakukan oleh peneliti lainnya. Pada tekanan rendah dan temperatur tinggi, hasil simulasi mendekati hasil riset secara eksperimental. Namun pada tekanan tinggi dan temperatur rendah, hasil simulasi memiliki perbedaan secara signifikan dari riset secara eksperimental.

Hydrogen energy has great potential to become one of the clean energies of the future. The current use of hydrogen gas as an energy source still has problems, especially in the distribution and storage system. One solution to overcome these problems is to use the adsorption method. Zeolite material is considered to be a good material to be used as a storage medium for hydrogen gas. Experimental research generally still requires a fairly high cost. Therefore, we need another method that can support it. In this research, the author used the Molecular Dynamics Simulation method. The variation of temperature used in this simulation is 77, 100, 150, 200, 273, and 298 K with a variation of pressure at each temperature is 1, 2, 4, 6, 8, and 10 bar. Our simulation results are then compared with the results of experimental research conducted by other researchers. At low pressure and high temperature, the results of our simulation are close to the results of experimental research. But at high pressure and low temperature, the results of our simulation are significantly different from the results of experimental research."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>