Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yolanda
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai pemertahanan bahasa daerah Batak Toba telah dilakukan di Depok. Tujuannnya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemertahanan bahasa Batak Toba di luar wilayah pemakaian bahasa Batak Toba (Depok). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara berstruktur dengan menggunakan daftar tanyaan sebagai pedoman wawancara. Wawancara dikenakan kepada 25 keluarga (50 responden) yang tergabung dalam ikatan kelurga Hutabarat di Depok. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data dianalisis secara kuantitatif. Analisis meliputi frekuensi pemakaian bahasa dan juga melihat hubungan antara pemakaian bahasa dengan faktor-_faktor di luar bahasa.

Kesimpulan akhir dari penelitian menunjukkan bahwa pemertahanan bahasa daerah Batak Toba di Depok rata-rata sebesar 49,5%. Pemertahanan tersebut dipengaruhi oleh faktor identitas kesukubangsaan, dan hubungan kekeluargaan. Selain itu, juga dipengaruhi faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, dan tempat lahir responden.
2001
S11291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda
Abstrak :
Penelitian ini secara garis besar memiliki tujuan untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana implikasi dan khususnya perbedaan dari stock returns yang diperoleh perusahaan pada saat sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Penelitian mengambil sampel yang terdiri dari 30 perusahaan acquisitor dan 30 perusahaan target di Indonesia selama periode 2006-2014. Stock Returns dilihat dan diukur dengan average abnormal return dan cumulative abnormal returns di mana pengembalian yang diharapkan diperoleh berdasarkan perhitungan dari market adjusted model. Metode yang digunakan adalah event study dengan mengambil periode pengamatan selama 11 hari di mana secara umum berlangsung 5 hari sebelum tanggal pengumuman merger dan akusisi (t-5), pada saat pengumuman (t), dan 5 hari setelah tanggal pengumuman merger dan akuisisi (t+5). Dengan menggunakan uji beda 2 sampel ditemukan bahwa pengumuman merger dan akuisisi di Indonesia tidak memberikan adanya perbedaan yang nyata atau signifikan terhadap stock returns baik bagi pemegang saham perusahaan acquisitor maupun pemegang saham persahaan target yang dilihat dari average abnormal returns sebelum dengan average abnormal returns setelah tanggal pengumuman merger dan akuisisi. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar kurang memberikan respon atas pengumuman merger dan akuisisi yang terjadi selama periode event yang diteliti. Hasil perhitungan CAR juga menunjukkan suatu pola bahwa perusahaan acquisitor cenderung bernilai negatif sedangkan perusahaan target cenderung bernilai positif. ...... This study aims to analyze and to explain the implication especially the difference of stock returns centered on the annoucement date of mergers and acquisitions. Samples of this study consist of 30 acquisitors companies and 30 target companies that listed on Indonesia Stock Echange period 2006-2014. Stock returns seen and measured by average abnormal returns and cumulative abnormal returns where expected returns were calculated by using market adjusted model. The method of this study is using event study method with 11-days period immediately surrounding the mergers and acquisitions announcement date, that is from 5 trading day before (t-5) to 5 trading day after the announcement (t+5). Data analyzed by statistical technique with paired sample ttest. The Result from the test shows that there was no significant difference between abnormal returns before and after the annoucement date of mergers and acquisitions either for acquisitor and target. Since there was no difference between average abnormal returns 5 trading day before mergers and acquisitions announcement date and 5 trading day after mergers and acquisitions announcement date, the result indicates that market didn't give any responses to that mergers and acquisitions announcement date among 11-days event period. The calculation of CAR also display similar patterns that the returns of acquiring firms are tend to be negative while the returns of target firms are tend to be positive.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S63941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda
Abstrak :
ABSTRAK
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset strategis perusahaan yang berperan sebagai pelaksana yang mengelola dan menjalankan strategi perusahaan. Pentingnya peran SDM tersebut menjadikan divisi SDM memiliki peranan yang besar dalam pencapaian tujuan perusahaan karena fungsinya untuk mengelola SDM ke arah yang lebih baik. Hal ini berarti diperlukan sistem pengukuran kinerja agar divisi SDM dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan  perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh rancangan pengukuran kinerja divisi SDM PT KBN dengan menggunakan metode Human Resource Scorecard. Perancangan ini dilakukan dengan menetapkan tujuan strategis dan Key Performance Indicator yang kemudian dipetakan ke dalam peta strategi. Selanjutnya hasil rancangan tersebut  ditentukan bobot prioritasnya dengan menggunakan metode Fuzzy Analytic Network Process. Pada penelitian ini, diperoleh rancangan Human Resource Scorecard dengan 13 tujuan strategis serta 21 indikator untuk setiap leading
ABSTRACT
Human Resources (HR) is a strategic asset of a company that acts as an executor who manages and runs the companys strategy. The importance of the role of HR makes the HR division play a big role in achieving company goals because of its function to manage HR in a better direction. This means that a performance measurement system is needed so that the HR division can contribute to achieving company goals. This study aims to obtain a design of the performance measurement system for the human resources division at PT KBN using the Human Resource Scorecard method. The Human Resource Scorecard is created by determining the strategic objectives and KPIs which are then mapped into the strategy map. Then determine the priority weight of the design using the Fuzzy Analytic Network Process method. The design of the Human Resource Scorecard obtained in this study consisted of 13 strategic objectives and 21 indicators for each of leading and lagging indicator.

2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pella, Paulmaris Yolanda
Abstrak :
Hubungan-hubungan individu dalam masyarakat akan membentuk suatu pola hubungan yang pada akhirnya akan membentuk suatu jaringan sosial. Pada dasarnya jaringan itu akan menjelaskan satu permasalahan atau konteks. Dalam menghadapi aspek kehidupan atau pun aktivitas kelompok cenderung didukung oleh pihak luar. Kontak dengan pihak pendukung ditakukan oleh pihak KSM secara Iangsung maupun tidak langsung, melalui pihak Iain. lnformasi berjalan dari pendukung kepada KSM melalui orang yang telah dikenal pada saat kontak kemudian informasi yang diterima itu akan diteruskan kepada individu lain yang berada dalam KSM. Pengkajian tentang pembentukan jaringan sosial akan memberikan informasi tentang siapa saja yang terlibat dalam pengembangan KSM dan kebutuhan yang dirasakan adalah kebutuhan akan dana, media promosi selain itu memberikan informasi mengenai fungsi dari jaringan dapat memberikan fasilitas yang dibutuhkan KSM. Sedangkan kajian tentang faktor pendukung dan penghambat terbentuknya jaringan sosial memberikan inforrnasi tentang masalah-masalah yang dihadapi KSM dan memungkinkan mengembangkan jaringan hubungan yang mana dapat dimanfaatkan untuk pengembangan. langsung tetapi melalu suatu peristiwa perlombaan, itupun perlombaan yang diselenggarakan PKK kelurahan bukan Wahana, sejak itu berlanjut hingga sekarang, kemudian pihak waii kota. Jaringan lain yang dibangun oleh pihak KSM, untuk memperoleh dana, dengan Badan Keswadayaan Masyarakat di kelurahan Tengah, berlangsung hingga sekarang. Berdasarkan hal di atas dapat di ringkas bahwa proses yang berlaku, diaktifkan baik secara Iangsung dari pihak kelompok kepada pihak lain maupun dari pihak lain yang memulai kepada kelompok. Bagaimanapun caranya jaringan ini memberikan manfaai bagi KSM akar wangi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Yolanda
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39906
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delvi Yolanda
Abstrak :
Para pekerja konstruksi seringkali dihadapkan pada kondisi terpapar faktor risiko terjadinya gangguan otot rangka. Smallwood (2002} mernbuat skor dan me­rangking 23 kegiatan kontruksi di Afrika Selatan pada tabun 1996 - 2001 menempatkan pekerjaan pengecoran dalam 3 teratas pekerjaan yang paling beresiko terhadap terjadinya gangguan otot rangka. Pekerjaan pengecoran sarat dengan task task menggunakan tenaga manual, merupakan suatu slklus yang berufang-ulandan bersifat kontinu dimana pekerjaan tidak. boleh terhenti sebelum seluruh area yang direncanakan selesai dicor (durasi yang lama). Kondisi tersebut sangat berpeiuang dalam mengembangkan risiko-risiko terjadinya gangguan terhadap sistem otot dan rangka. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis faktor risiko tenuama terhadap risiko pada otot dan rangka pada pekerjaan pengecoran agar dapat ditetapka.n program pengendalian risiko yang tepat untuk menghilangkan atau meminimalisasi risiko tersebut. Metode penelitfan ini adalah kualitatif dengan desain deskriptif. dimana peneliti mengumpulkan data dengan melakukan observasi langsung di Japangan dengan mengamati setiap task pada kegiatan pengecoran. Data observasi juga didukung dengan pengambilan foto dan video. Ada 8 (de!apan) task daJam pekerjaan pengecoran yang menjadi diobservasi oleh peneliti, yaitu uji slump, menyambung pipa pompa, menuangkan belon, memadatkan beton dengan sistem vibrasi, menyebarkan beron. meratakan pennukaan beton, merapikan permukaan beton, dan menggarisi permukaan beton. Hasil penelitan memperlihatkan adanya beberapa faktor risiko yang terjadi pada pekerjaan pegecoran,yaitu postur janggai (5 tasks}, gerakan repetitive (6 tasks)pengerahan tenaga beriebihan (2 tasks), getaran (I rask) dan contact stress (1 task). Dad faktor risik.o tersebut,. rask yang diketabui beresiko dapat menyebabkan gangguan otot nmgka adalah task menyambung pipa pampa, menuangkan beton, memadatkan beton dengan sistem vibrasi, menyebarkan beton, dan merapikan pennukaan beton, Sedangkan task uji slump, meratakan permukaan beton dan menggatisi permukaan beton tidak beresiko menyebabkao gangguan otot rangka karena durasinya yang pendek.
Construction worker are mostly exposed with the risk factors of musculoskeletal disorders, Smallwood (2002) had scored and ranked the 23 of the construction-s jobs fn South Africa within 1996- 2001, and placed !he concreting task as the top three of the riskies task for developing musculoskeletal disorders. The nature of concreting works (if still doing the manual task, as the repetitive circle of work, and fasting continuously, where the work cannot be stopped before finished all of the planned area (long duration). These conditions lead the jobs in increasing the risk for developing musculoskeletal disorders. So that, is necessary to analyze the ergonomic's risk factors particulary in musculoskeletal disorders risk in concreting jobs, as the point in developing the required control programs to eliminate or minimize those risks. This research is a descriptive research design with the qualitative method, in which the researcher conducted the direct observation at the field by observed each concreting ask. This observation was also supported with photos and video. Eight tasks in concreting had been observed by researcher, those are: slump Jest, joining the pump's pipes, concrete pouring, vibrating, concrete spreading, concrete leveling, concrete finishing, and concrete lining. The result shown some rikk foctars founded in concreting jobs, those are: aukward postures (5 tasks). repetitive movement (6 tasks), overexertion (2 Jasks), vibrating (I task), dan contact stress (I task). From the risk factors, it is founded that the 1ask.s in which increasing the risk of musculoskeletal disorders are: joining are pump's pipes, concrete pouring, vibrating, concrete spreading. and concrete finishing. While, the slump test, concrete leveling, and concrete lining were not increasing the risk of musculoskeletal disoreders because of ifs short duration.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T21064
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Prima Yolanda
Abstrak :
[ABSTRAK
Latar Belakang: Ketrampilan menghisap dan koordinasi antara menghisap, menelan dan bernafas belum adekuat belum adekuat pada neonatur prematur. Neonatal Oral-Motor Assessment Scale (NOMAS) adalah alat ukur yang telah sahih dan andal dalam menilai oromotor skill pada neonatus prematur. Penelitian ini ingin menguji validitas isi dan reliabilitas interrater dan test-retest yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Metode : Desain penelitian ini adalah uji validasi, terdiri dari 16 subjek yang diambil berdasarkan kriteria penerimaan; neonatus prematur, kondisi umum stabil dan diizinkan oleh orang tua dengan mengisi informed consent. Data berupa video saat menyusu diawali dari saat pertama bertemu peneliti hingga usia koreksi 40 minggu. Oromotor skill dinilai dengan NOMAS yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Validitas isi dilakukan dengan proses non-statistik; keandalan intrarater dinilai dengan uji Cohen?s Kappa dan Inter Class Correlation, keandalan interrater dengan uji Cronbach Alpha dan Inter Class Correlation. Hasil : Dari 16 neonatus didapatkan usia gestasi 32-35 minggu dan BBLR 93,75%. Secara isi NOMAS berbahasa Indonesia telah dinyatakan sesuai dengan NOMAS berbahasa Inggris. Keandalan intrarater bernilai baik hingga sempurna (K= 0,6-1,00 dan ICC= 0,4-1,00). Uji keandalan interrater bernilai rendah hingga hampir sempurna (Cronbach?s Alpha = 0,18-0,84 dan ICC= 0,05- 0,80). Kesimpulan : NOMAS berbahasa Indonesia mempunyai validitas isi dan reliabilitas yang baik untuk digunakan sebagai alat ukur oromotor skill pada neonatus prematur. Sebaiknya mengikuti pelatihan NOMAS agar lebih mengusai penggunaan alat ukur ini.
ABSTRACT
Background : Sucking skills and the coordination between sucking, swallowing and breathing are inadequate on premature neonates. Neonatal Oral-Motor Assessment Scale (NOMAS) is a measuring instrument that is both valid and reliable in assessing oromotor skills in premature neonates. The study aims to test the content validity and interrater reliability and test-retest reliability of NOMAS translated to Bahasa Indonesia which has never been done before. Methods : This study is a validation test, consisting of 16 subjects who were taken using the inclusion criteria; premature neonates, in stable general condition and allowed by their parents to participate in the study by filling out an informed consent. Data was collected in the form of a video taken during feeding, starting from the first meeting with the researcher until 40 weeks corrected age. Oromotor skills was assessed using NOMAS which has been translated into Bahasa Indonesia. Content validity was performed using non-statistical process; intrarater reliability was assessed using Cohen's Kappa test and Inter Class Correlation, and interrater reliability using Cronbach Alpha test and Inter Class Correlation. Results : Of the 16 neonates, a mean gestation age of 32-35 weeks and low birth weight incidence of 93.75% was found. The content of NOMAS in Bahasa Indonesia has been declared in accordance with NOMAS in English. Intrarater reliability was good to perfect (K= 0,6-1,00 and ICC= 0,4-1,00). Interrater reliability was low to almost perfect (Cronbach?s Alpha = 0,18-0,84 and ICC= 0,05- 0,80) Conclusion : NOMAS in Bahasa Indoensia has good content validity and reliability and can be used as a measuring tool for oromotor skills in premature neonates. NOMAS training is adviced to master the use of this measure., Background : Sucking skills and the coordination between sucking, swallowing and breathing are inadequate on premature neonates. Neonatal Oral-Motor Assessment Scale (NOMAS) is a measuring instrument that is both valid and reliable in assessing oromotor skills in premature neonates. The study aims to test the content validity and interrater reliability and test-retest reliability of NOMAS translated to Bahasa Indonesia which has never been done before. Methods : This study is a validation test, consisting of 16 subjects who were taken using the inclusion criteria; premature neonates, in stable general condition and allowed by their parents to participate in the study by filling out an informed consent. Data was collected in the form of a video taken during feeding, starting from the first meeting with the researcher until 40 weeks corrected age. Oromotor skills was assessed using NOMAS which has been translated into Bahasa Indonesia. Content validity was performed using non-statistical process; intrarater reliability was assessed using Cohen's Kappa test and Inter Class Correlation, and interrater reliability using Cronbach Alpha test and Inter Class Correlation. Results : Of the 16 neonates, a mean gestation age of 32-35 weeks and low birth weight incidence of 93.75% was found. The content of NOMAS in Bahasa Indonesia has been declared in accordance with NOMAS in English. Intrarater reliability was good to perfect (K= 0,6-1,00 and ICC= 0,4-1,00). Interrater reliability was low to almost perfect (Cronbach’s Alpha = 0,18-0,84 and ICC= 0,05- 0,80) Conclusion : NOMAS in Bahasa Indoensia has good content validity and reliability and can be used as a measuring tool for oromotor skills in premature neonates. NOMAS training is adviced to master the use of this measure.]
2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anki Tias Yolanda
Abstrak :
ABSTRAK
Pekerja Seks Komersial PSK menjadi populasi kunci penularan virus HIV. Perkembangan sektor pariwisata dan penerimaan masyarakat menjadikan PSK tetap bertahan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual berisiko pada ODHA Orang Dengan HIV AIDS PSK. Desain penelitian ini adalah kuantitatif melalui pendekatan studi cross-sectional dengan jumlah sampel 80 ODHA PSK di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Analisis data menggunakan Chi Square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara efikasi diri p=0,000; OR=9,365 dan perasaan aman p=0,033; OR=2,762 dengan perilaku seksual berisiko. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penghasilan p=0,244 , pengetahuan p=0,110 , sikap p=0,978 , pemakaian narkoba p=0,150 , konsumsi alkohol p=0,642 , dan kekerasan seksual p=0,968 dengan perilaku seksual berisiko. Pelayanan keperawatan diharapkan lebih berfokus pada upaya promotif dan preventif dengan melibatkan masyarakat dalam program-program kesehatan dan peningkatan fasilitas kesehatan.
ABSTRACT
Commercial Sex Workers CSWs are the key populations of HIV transmission. The development of the tourism sector and the acceptance of the community has made CSWs survive. This study aimed to identify associated factors with sexual risk behavior among HIV Positive CSWs. The design of this study was quantitative study with cross sectional approach. Sample size was 80 HIV Positive CSWs from Special Region of Yogyakarta and Central Java. Data analysis used Chi Square and multiple logistic regression. The results showed significant relationship between self efficacy p 0,000 OR 9,365 and feeling secure p 0,033 OR 2,762 with risky sexual behavior. There was no significant relationship between income p 0,244 , knowledge p 0,110 , attitude p 0,978 , drug use p 0,150 , alcohol consumption p 0,642 , and sexual violence p 0.968 with risky sexual behavior. Nursing practices are expected to focus more on promotive and preventive efforts by involving communities in health programs and improvement of health facilities.
2017
T47731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Virgonio Yolanda
Abstrak :
ABSTRAK
Hukum Kepailitan Indonesia memperkenankan Kurator untuk diusulkan oleh debitor maupun kreditor dalam suatu perkara kepailitan. Ketentuan seperti ini dapat menimbulkan dugaan Kurator yang diusulkan akan cenderung bersikap tidak independen dan bersikap cenderung menguntungkan pihak yang mengusulkannya. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti secara mendalam tentang independensi Kurator yang diusulkan oleh salah satu pihak dalam perkara pailit dan upaya hukum yang dapat dilakukan terhadap Kurator yang diduga tidak independen. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk studi kepustakaan library research dengan pendekatan peraturan perundang-undangan statute approach . Simpulan dalam penelitian ini adalah bahwa terlepas dari siapa yang mengusulkannya, seorang Kurator wajib untuk bersikap independen dalam menjalankan tugas dan wewenangnya. Peraturan perundang-undangan memberikan berbagai upaya hukum baik dalam ranah pidana, perdata maupun administratif yang dapat dilakukan terhadap Kurator yang diduga tidak independen. Walaupun demikian, akan lebih baik apabila ketentuan mengenai independensi seorang Kurator diatur secara lebih terperinci agar dapat mempersempit celah hukum yang dapat dipersalahgunakan.
ABSTRACT
Indonesia Bankruptcy Law allows a curator to be proposed by a debtor or creditor on a bankruptcy case. This condition could raise suspicion towards curator who is proposed by debtor or creditor will tend to be not independent and a suspicion towards a one sided benefit of the proposing party. The purpose of this research is to investigate the independence of a curator that is proposed by one party on a bankruptcy case and a plausible legal effort that can be done against the curator who allegedly not independent. The method of research used will be in the form of library research with a statute approach. The conclusion of this research is that regardless of the proposing party, a curator has the responsibility and is obligated to be independent in enforcing his her authority. The statutory law provides several legal efforts in a form of criminal, civil as well as administrative legal effort that could be enforced towards curators who allegedly not independent. It is advisable to have a more detailed regulation towards the independence of a curator as it will narrow down any possible loophole that could be misused.
2017
T48354
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wira Tri Yolanda
Abstrak :
Pemilihan pemasok memainkan peran penting dalam membangun rantai pasok yang efektif bagi setiap perusahaan. Penelitian ini mengusulkan pendekatan analisis terpadu yang menggabungkan fuzzy QFD,ANP, dan TOPSIS untuk memilih pemasok. Metode fuzzy QFD dan ANP digunakan untuk membobotkan kriteria dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan dalam memperoleh data untuk mengevaluasi pemasok pada setiap kriteria. Kriteria pemasok diperoleh melalui studi literatur dan dibagi menjadi dua kategori: requirement dan kriteria yang kemudian dipilih dan dinilai oleh delapan orang ahli yang berasal dari departement purchasing beberapa perusahaan kabel di Indonesia. Metode yang diusulkan kemudian akan mengklasifikasikan kriteria menjadi empat kelompok prioritas, kritis, komplementer, dan costly. Kriteria yang berada dalam kelompok kriteria prioritas, kritis, dan pelengkap digunakan untuk memeringkatkan pemasok dengan menggunakan metode TOPSIS. Berdasarkan hasil pemeringkatan dengan metode TOPSIS didapat pemasok terbaik yaitu pemasok yang memiliki nilai kedekatan relatif terbesar dibanding pemasok lainnya dimana untuk bahan baku optical fiber pemasok terbaik yaitu pemasok B dan untuk bahan baku XLPE pemasok terbaik adalah pemasok F. Dalam hal implikasi, kriteria yang didapatkan dari metode fuzzy QFD dan ANP dalam penelitian ini, dapat memberikan usulan kepada pengambil keputusan untuk memilih kriteria yang benar-benar penting namun tidak membutuhkan usaha yang cukup besar dalam mengumpulkan datanya.
Supplier selection plays a important role in establishing an effective supply chain for any firm. This paper proposes an integrated multicriteria decision making approach of Fuzzy QFD, ANP and TOPSIS to select suppliers. Fuzzy QFD and ANP methods are used to weight the criteria by considering the difficulty level in obtaining the information to evaluate the suppliers on each criterion. The criteria of suppliers are obtained through literature reviews and divided into two categories requirement and criteria are then selected and assessed by eight experts from departments purchasing some cable companies in Indonesia. The proposed method classifies the criteria into four groups priority, critical, complementary and costly . The criteria within the priority, critical and complementary groups are used to selected the suppliers using TOPSIS. Based on the results with TOPSIS method, the best supplier is the supplier which has the biggest relative value compared to other suppliers where the best supplier for optical fiber is B supplier and for XLPE is F supplier. In terms of implications, the criteria derived from fuzzy QFD and ANP methods in this study may suggest to decision makers to choose the criteria that are important but not require high effort of data collection.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>