Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yonathan
"Proses pembakaran dengan menggunakan sistem difusi banyak diterapkan dalam kegiatan industri seperti ruang bakar boiler pada sistem pembangkit listrik, ruang bakar peleburan baja, maupun ruang bakar pada pabrik-pabrik kimia lainnya. Pembakaran dimana temperatur bahan bakar gas yang rendah menyebabkan pengkonsumsian bahan bakar yang lebih besar atau kurang efisien. Dengan menigkatkan temperatur un-burn (Tu) dari dari bahan bakar maka akan didapatkan laju reaksi yang lebih tinggi, kecepatan pembakaran yang lebih cepat dan energi minimum (Em) yang lebih rendah.
Pada penelitian tugas akhir ini, akan diteliti pengaruh variari temperatur bahan bakar sebelum pembakaran terhadap karakteristik nyala api difusinya dimana bahan bakar yang digunakan adalah gas LPG Campuran. Pemanasan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan medium air. Dan pembakaran dilakukan pada temperatur gas LPG Campuran tanpa pemanasan dan dengan pemanasan temperatur medium 50°C, 60°C, 70°C, dan 80°C. Karakteristik nyala api yang diteliti antara lain: tinggi lifted flame, panjang nyala api, tinggi nyala api, ketebalan preheat zone, dan lain-lain.
Dari analisa penelitian, diperoleh tinggi lifted flame yang lebih besar pada temperatur un-burn yang lebih tinggi, sedangkan panjang nyala-api-nya memendek dengan temperatur un-burn yang lebih tinggi. Sementara, ketebalan preheat zone menipis seiring dengan meningkatnya temperatur un-burn tersebut.

Combustion process with diffusion system had been used in many industrial process, for example: boiler in power plant, melted steel, and other chemistry. Combustion whit low fuel temperature causes high consumption of fuel or can be said the combustion is not efficient. With increase the un-burn temperature of fuel causes increase the rate of reaction, high burning velocity, and low minimum energy (Em).
In this research, the influence of temperature variation of gaseous fuel to it's flame characteristics will be researched where the gaseous fuel used is LPG Mix. The preheating media used in this research is water. And combustion is done at LPG Mix fuel temperature in without preheating and with preheating temperature: 50°C, 60°C, 70°C, and 80°C. The charactheristics that being watched is distance of lifted flame, length of flame (flame length), height of flame (flame height), preheat zone thickness, and others.
From research analysis, the distance of lifted flame is increase with increase the un-burn temperature, yet the length of flame is reduce with this high un-burn temperature. While, preheat zone thickness is diminish along with increase this un-burn temperature.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50782
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yonathan
"Penelitian ini melakukan proses simulasi pengendalian temperatur dan kelembaban pada sebuah pengendali MIMO, yang berkerja dengan mengatur temperatur air yang melewati heat-exchanger dan tingkat keaktifan humidifier untuk melakukan proses humidifikasi. Simulasi ini dilakukan menggunakan Agent Reinforcement Learninig dengan Algoritma Twin Delayed Deep Deterministic Policy Gradient Agent (TD3) pada perangkat lunak MATLAB dan Simulink. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan respon pengendalian yang lebih baik dibanding pengendali umum PI Controller dengan membandingkan respon pengendalian yang dihasilkan berupa overshoot, settling time, rise time, dan steady state error. Batasan pada penlitian ini adalah perubahan temperatur yang dihasilkan dari proses pengendalian adalah 25°C dan perubahan kelembapan berada pada rentang +21% hingga – 60%. Didapatkan hasil Agent RL TD3 yang dapat melakukan proses kontrol sistem dengan performa yang jauh lebih baik dibandingkan PI Controller berdasarkan respon pengendalian yang dilakukan.

This research conducts a simulation process of temperature and humidity control in a Multiple Input Multiple Output (MIMO) controller, which operates by regulating the temperature of water passing through a heat exchanger and the activation level of a humidifier for the humidification process. The simulation is performed using Agent Reinforcement Learning with the Twin Delayed Deep Deterministic Policy Gradient Agent (TD3) algorithm in MATLAB and Simulink software. The objective of this study is to obtain better control responses compared to the conventional PI Controller by comparing the control responses in terms of overshoot, settling time, rise time, and steady-state error. The limitations of this study include temperature changes resulting from the control process being 25°C, and humidity changes ranging from +21% to -60%. The results show that the TD3 RL agent can control the system with significantly better performance than the PI Controller based on the control responses obtained."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisandi Yonathan
"Gangguan yang biasa terjadi pada sistem tenaga listrik seperti pelepasan pasokan dapat memengaruhi stabilitas frekuensi suatu sistem. Frekuensi suatu sistem dapat digunakan sebagai parameter untuk melakukan Load Shedding untuk menjaga stabilitas sistem. Tesis ini membahas metode Load Shedding selama operasi islanding menggunakan relay frekuensi (Under Frequency Relay) pada sistem tenaga listrik Senayan-Sambas yang menggunakan generator sebagai mesin pembangkit listrik. Pemisahan beban dilakukan dengan melepaskan beban yang mengkonsumsi daya reaktif (Var) dalam jumlah besar terlebih dahulu, tetapi ada beban penting yang perlu dipertahankan.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa sistem stabil pada skenario 1, 2 dan 3 yang berarti sistem dapat mempertahankan kondisi frekuensinya agar tetap stabil setelah pelepasan beban. Dalam skenario 1, suplai yang dilepaskan adalah 17,13 MW dan beban total padam sebesar 18 MW, frekuensi pulih setelah 28,38 detik. Dalam skenario 2 pasokan dilepaskan dalam jumlah 34,26 MW dan beban dilepaskan pada 35,76 MW, frekuensi pulih setelah 24,04 detik. Dalam skenario 3 jumlah pasokan dan beban yang dipadamkan sama dengan skenario 2, hanya waktu pasokan yang berbeda. Dan dalam skenario 4, sistem tidak lagi mampu menahan penurunan frekuensi yang tajam, sehingga dalam skenario 4 sistem mengalami pemadaman.

Disturbances that commonly occur in electric power systems such as supply discharges can affect the frequency stability of a system. The frequency of a system can be used as a parameter to perform load shedding to maintain system stability. This thesis discusses the Load Shedding method during islanding operations using a frequency relay (Under Frequency Relay) on the Senayan-Sambas electric power system that uses a generator as a power generation engine. Load separation is done by releasing loads that consume large amounts of reactive power (Var) first, but there are important loads that need to be maintained.
The simulation results show that the system is stable in scenarios 1, 2 and 3 which means the system can maintain its frequency condition so that it remains stable after releasing the load. In scenario 1, the supply released is 17.13 MW and the total load goes out to 18 MW, the frequency recovers after 28.38 seconds. In scenario 2 the supply is released in the amount of 34.26 MW and the load is released at 35.76 MW, the frequency recovers after 24.04 seconds. In scenario 3 the amount of supply and load that is extinguished is the same as scenario 2, only the time of supply is different. And in scenario 4, the system is no longer able to withstand a sharp decrease in frequency, so in scenario 4 the system experiences a blackout.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victor Yonathan
Universitas Indonesia, 2008
T24714
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Armando Yonathan
"Informasi yang terdapat saat ini tidak hanya terbatas disimpan dalam bentuk dokumen teks saja, tetapi banyak juga dalam bentuk dokumen suara. Banyaknya informasi yang disimpan dalam bentuk dokumen suara menyebabkan diperlukannya teknik perolehan informasi yang dapat diterapkan kepada koleksi dokumen tersebut. Pendekatan yang banyak dilakukan adalah dengan menggunakan hasil pengenalan suara oleh Sistem Pengenalan Suara Otomatis (SPSO). Tetapi, hasil pengenalan suara oleh SPSO tidak sepenuhnya benar sehingga menurunkan tingkat akurasi perolehan informasi dokumen suara. Pada penelitian ini penulis mencoba empat jenis hasil pengenalan suara untuk melakukan perolehan informasi dokumen suara, yaitu 1-best output, n-best word output, n-best pronounciation output, word posterior lattice. Selain itu, penulis juga mencoba tiga jenis kueri pada penelitian ini, yaitu kueri satu kata, kueri frase dua kata dan kueri kalimat. Hasil yang didapat pada penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan 1-best output pada perolehan informasi dokumen suara menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan penggunaan hasil pengenalan suara yang lain. Mean Average Precision (MAP) hasil eksperimen dengan 1-best output lebih besar 0.64% dibandingkan penggunaan n-best output , 8,88% lebih besar dibandingkan penggunaan word posterior lattice dan lebih besar 92.68% dibandingkan penggunaan n-best pronounciation output. Pada eksperimen dengan kueri frase, sistem dengan akurasi terbaik adalah sistem yang menggunakan word posterior lattice. Pada eksperimen dengan kueri satu kata dan kueri kalimat, sistem yang menggunakan n-best word output menghasilkan kinerja terbaik.

The information today is not only limited in the form of text documents, but also in the form of spoken documents. The growing number of those spoken documents requires the information retrieval techniques to make the retrieval process easier. The approach for spoken documents retrieval is using automatic speech recognition (ASR). However, the results of the speech recognition by ASR are not entirely correct, so reduce the level of accuracy of information retrieval of spoken documents. This experiment uses four types results of the speech recognition by ASR, the 1-best output, n-best output, n-best pronunciation output, word posterior lattice. In addition, this experiment also investigates the effect of the use of query types (phrase, single word and sentence). Results obtained from this experiment concluded that the use of 1-best output on spoken document retrieval produces better performance results than the use of other results of the speech recognition. Mean Average Precision (MAP) results of experiments with 1-best output is 0.64% higher than the use of n-best output, 8.88% higher than the use of word posterior lattice and 92.68% higher than the use of n-best pronunciation output. In phrase based query experiment, the best accuracy is word posterior lattice while the best accuracy in single word query and sentence query is n-best word output."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Livia Yonathan
"Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi korelasi antara polimorfisme gen Bone Morphogenetic-2 (BMP-2) rs1005464 dan rs235768 dengan pertumbuhan dan perkembangan kraniofasial pada maloklusi skeletal kelas I, II, dan III; dan untuk mengetahui kerentanan Bone Morphogenetic Protein-2 (BMP-2) terhadap tipe wajah dan arah pertumbuhan. Bahan dan Metode: Populasi subjek terdiri dari 150 pasien ortodontik dewasa yang menjalani perawatan ortodontik di Klinik Spesialis Ortodontik Fakultas Kedokteran Gigi dan Mulut Universitas Indonesia. Subjek dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan kasus maloklusi skeletal kelas I, II, dan III; tipe wajah (mesofacial, dolichofacial, brachyfacial) dan arah pertumbuhan wajah (normal, hyperdivergent, hypodivergent) dikonfirmasi dengan radiografi sefalometrik lateral. Ekstraksi DNA dilakukan dengan potongan rambut subjek, metode polymerase chain reaction, dan Sanger sequencing digunakan untuk menganalisis subjek. Koefisien korelasi Pearson dan regresi logistik berganda dihitung untuk menganalisis korelasi dan kerentanan BMP-2 rs1005464 dan rs235768, pohon filogenetik dibuat untuk mengevaluasi evolusi gen. Hasil: Distribusi genotip BMP-2 rs1005464 dan rs235768 menunjukkan distribusi yang konsisten, menunjukkan bahwa varian tersebut dapat menjadi bioindikator genetik pola pertumbuhan dan perkembangan kraniofasial. Koefisien korelasi Pearson menunjukkan bahwa BMP-2 rs1005464 dan rs235768 berkorelasi signifikan dan kerentanan dengan pasien maloklusi skeletal kelas I, II, dan III. Sanger sequencing menunjukkan adanya distribusi yang konsisten polimorfisme gen BMP-2 rs1005464 dan rs235768 dan pohon filogenetik menunjukkan BMP-2 rs1005464 memiliki kecenderungan maloklusi skeletal kelas I dan III sedangkan BMP-2 rs235768 terhadap maloklusi skeletal kelas II. Kesimpulan: Studi ini menunjukkan bahwa BMP-2 rs1005464 dan rs235768 berkorelasi signifikan, dan kerentanan terhadap pola pertumbuhan dan perkembangan Kraniofasial pada Maloklusi Skeletal kelas I, II, dan III.

Objectives:The purpose of this study was to evaluate the correlation between Bone Morphogenetic-2 (BMP-2) gene polymorphisms rs1005464 and rs235768 with craniofacial growth and development in skeletal malocclusion classes I, II, and III; and to determine the susceptibility of Bone Morphogenetic Protein-2 (BMP-2) against the facial types and growth direction. Materials and Methods: The subject population consisted of 150 adult orthodontic patients who underwent orthodontic treatment at the Orthodontic Clinic Specialist for the Dental Oral Education University of Indonesia. Subjects were divided into groups based on cases of skeletal malocclusion classes I, II, and III; facial types (mesofacial, dolichofacial, brachyfacial) and the direction of facial growth (normal, hyperdivergent, hypodivergent) were confirmed by lateral cephalometric radiograph. DNA extraction was carried out by haircuts of the subjects, polymerase chain reaction method, and Sanger sequencing was used to analyze the subjects. Pearson correlation coefficients and multiple logistic regression were calculated to analyze the correlation and susceptibility of BMP-2 rs1005464 and rs235768, a phylogenetic tree was made to evaluate the evolution of the gene. Result: The genotyping distribution of BMP-2 rs1005464 and rs235768 showed a consistent distribution, indicating that these variants can be a genetic bioindicator of the growth pattern and development of craniofacial. Pearson correlation coefficients indicated that the BMP-2 rs1005464 and rs235768 were significantly correlated and susceptibility with skeletal malocclusion classes I, II, and III patients. Sanger sequencing showed there was a consistent distribution of gene polymorphisms of BMP-2 rs1005464 and rs235768 and the phylogenetic tree shows BMP-2 rs1005464 has a tendency to skeletal malocclusion classes I and III while the BMP-2 rs235768 against skeletal malocclusion class II. Conclusion: This study indicated that the BMP-2 rs1005464 and rs235768 are significantly correlated, and susceptibility to growth patterns and development of Craniofacial in Skeletal Malocclusion classes I, II, and III."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggara Yonathan
"Sebagai suatu peninggalan masa prasejarah maka kapak perunggu merupakan artefak yang cukup menonjol dibanding perkakas tajaman perunggu yang lain. Artefak ini cukup banyak ditemukan di berbagai situs yang tersebar di wilayah Indonesia. Sejauh ini penelitian yang dilakukan terhadap temuan kapak masih bersifat deskriptif dan terbatas pada pembahasan mengenai dimensi bentuk. Korelasinya dengan kronologi temuan sukar diwujudkan karena bagian terbesar himpunan kapak memang berasal dari warisan lembaga masa kolonial yang mengumpulkannya sebagai temuan lepas dari penduduk sekitar situs. Bertolak dari situasi tersebut maka penelitian ini mengkaji ulang penelitian dari tiga orang ahli yang menggunakan metode klasifiasi untuk menganalisa himpunan kapak perunggu. Didasari kepustakaan yang berkaitan dengan kapak perunggu dan metode klasifikasi maka dilakukan proses penggolongan pada sejumlah kapak perunggu milik Museum Nasional Jakarta dengan menggunakan rangkaian atribut penggolongan dari masing-masing ketiga cara klasifikasi. Segala kesulitan dalam proses dicatat dan akan menjadi pertimbangan dalam perbandingan hasil kahir dari ketiga klasifikasi. Apa yang bisa diungkap dari tipologi hasil klasifikasi itu dan seberapa besar sumbangannya bagi penelitian arkeologi prasejarah khususnya mengenai kapak perunggu merupakan pembahasan utama dalam menyimpulkan mana diantara tiga klasifikasi tersebut yang paling berarti"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Deni Yonathan
"ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan mengenai pengharuh tingkat kompetisi pasar terhadap risiko sistemik pada perusahaan perbankan yang terdaftar di pasar modal di negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam pada tahun 2005-2018. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini mencakup 798 observasi yang melibatkan 57 perusahaan dalam waktu 14 tahun. Pengujian hipotesis guna menentukan pengaruh tingkat kompetisi pasar terhadap risiko sistemik dilakukan dengan menggunakan metode regresi data panel fixed-effect dan random-effect. Hasil penelitian berikut menunjukkan bahwa tingkat kompetisi (Lerner Index, Herfindahl-Hirschman Index, H-Statistic, Boone Indicator, 5-Concentration Ratio, dan Net Interest Margin) yang rendah akan diikuti dengan paparan risiko sistemik (Systemic Risk Index dan Long Run Marginal Expected Shortfall) yang semakin meningkat.

ABSTRACT
Bank Competition and Systemic Risk have become long-debated research issues among researchers. Researchers are trying to continue to explicate the impact of bank competition on bank systemic risk. In this paper, we examine the empirical relationship between competition and systemic risk by using the case of Indonesia, Malaysia, Philipine, Singapore, Thailand, and Vietnam regional banking system in 2005-2018. We find that competition proxies tend to escalate the regional-wide banking systemic risk. We demonstrate the hypothesis testing regarding the impact of competition on banking systemic risk by using fixed-effect panel and random-effect panel regression model. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victor Yonathan
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai peranan Bapepam dalam memberi perlindungan hukum
terhadap investor reksadana. Metodologi yang digunakan adalah penelitian kepustakaan.
Pasar Modal mempertemukan penjual dan pembeli modal atau dana. Pasar modal
menyediakan berbagai alternatif investasi bagi investor baik yang ingin melakukan
investasi jangka pendek maupun jangka panjang. Dan Reksadana merupakan salah satu
instrumen investasi di pasar modal. Produk perbankan yang saat ini memberikan imbal
hasil yang kecil membuat investor mengalihkan dananya dengan berinvestasi melalui
Reksadana. Hal ini tentu saja menyebabkan Reksadana menjadi salah satu instrumen
investasi yang menjadi favorit bagi masyarakat pemodal. Karena itu, agar Reksadana
semakin mendapat kepercayaan di mata masyarakat maka investor perlu mengetahui
mengenai aspek perlindungan hukum apabila berinvestasi melalui Reksadana. Aspek
perlindungan hukum merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian bagi investor.
Untuk melindungi kepentingan investor tersebut, undang-undang memberikan
kewenangan kepada Bapepam untuk melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan
di pasar modal. Dengan kewenangan tersebut, Bapepam berhak untuk mengeluarkan
setiap aturan main di pasar modal terutama peraturan yang berkaitan dengan Reksadana.
Selain itu, Bapepam juga berhak untuk melakukan penyidikan dan mengenakan sanksi
terhadap setiap pihak yang melakukan kejahatan atau pelanggaran di pasar modal yang
dapat menyebabkan kerugian pada investor. Dengan adanya Bapepam maka investor
tidak perlu ragu dan khawatir lagi untuk menanamkan dananya melalui instrumen
investasi Reksadana. Pembahasan inilah yang penulis uraikan dalam tesis ini, serta
kesimpulan dan saran.

ABSTRACT
This thesis discusses about the role of Bapepam in providing law protection toward share
investors. The method that is used is literature. Capital Market brings together the capital
or fund seller and buyer. It provides various alternatives of investments for the investors
who wants to invest both for short and long term. One of the investment instruments in
the capital market is Mutual Fund. Today, the banking product give the small result or
profit thereby making the investors transfer their fund to Mutual Fund. It causes Mutual
Fund becomes one of the favorite investment instruments for the investors. In order that
the Mutual Fund is more trusted by the community, it is therefore necessary for the
investors to know about the legal protection aspect if they want to invest through Mutual
Fund. To protect the interest of the investors, the law gives the authority to Bapepam to
up build, arrange and supervise the capital market. With that authority, Bapepam reserves
the right to stipulate the regulations to protect the interests of the investors especially
those on Mutual Fund. Besides, it also reserves the right to investigate and impose
sanction to any party conducting the criminal act and violation in capital market that may
cause loss to the investors. By this authority owned by Bapepam the investor should not
be hesitate and worry to invest through Mutual Fund.
"
2008
T37163
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Yonathan
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kinerja keuangan setelah melakukan merjer dan akuisisi terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini merupakan pengembangan dari model penelitian yang dilakukan oleh Kumar (2009) dan Huang (2010). Kinerja keuangan diukur dari kinerja profitabilitas, kinerja produktivitas aset dan tingkat pendanaan. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan model regresi berganda dengan sampel 120 observasi dari perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia yang melakukan merjer dan akuisisi selama tahun 2000-2011.
Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa perubahan kinerja profitabilitas dan perubahan tingkat pendanaan antara akhir tahun buku 31 Desember terdekat setelah dan sebelum merjer dan akuisisi serta tingkat pendanaan dan perubahan tingkat pendanaan antara akhir tahun buku 31 Desember satu tahun setelah dan sebelum merjer dan akuisisi berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan nilai perusahaan. Namun kinerja profitabilitas, kinerja produktivitas aset, tingkat pendanaan, perubahan kinerja produktivitas aset antara akhir tahun buku 31 Desember terdekat setelah dan sebelum merjer dan akuisisi serta kinerja profitabilitas, kinerja produktivitas aset, perubahan kinerja profitabilitas dan perubahan kinerja produktivitas aset antara akhir tahun buku 31 Desember satu tahun setelah dan sebelum merjer dan akuisisi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil ini juga lebih merepresentasikan transaksi akuisisi saja.

The objective of this research is to examine the effect of financial performance following mergers and acquisitions on firm value. This research is the development of a model research by Kumar (2009) and Huang (2010). Financial performance are measured from the profitability performance, asset productivity performance and level of funding. Testing hypotheses are conducted using multiple regression models with observations from 120 samples of company which are listed in Indonesian Stock Exchange that did mergers and acquisitions during the year 2000-2011.
The results provide empirical evidence that changes in profitability performance and changes in level of funding between the end of the fiscal year December 31 closest after and before mergers and acquisitions as well as funding levels and changes in funding levels between the end of the book one year after December 31 and before mergers and acquisitions positive significantly influence to increase firm value. But profitability performance, asset productivity performance, funding levels, asset productivity performance changes between the end of the fiscal year December 31 closest after and before mergers and acquisitions and profitability performance, asset productivity performance, changes in profitability performance and changes in asset productivity performance between the end of the fiscal year December 31 one year after and before mergers and acquisitions has no effect on firm value. These results also represent the acquisitions transaction.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>