Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zaini
Djakarta : Badan Musjawarat Kebudajaan Nasional , 1956
899.221 ZAI a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zaini
"Sejak Mei 1998, bangsa Indonesia mengalami perubahan politik yang biasa dikenal dengan sebutan reformasi. Reformasi, tentu saja dikaitkan dengan usaha untuk melakukan perubahan menuju sistem politik yang demokratis, baik nasional maupun lokal. Tentu saja perubahan-perubahan yang terjadi akan membawa implikasi yang sangat luas terhadap kehidupan politik nasional. Salah satu yang paling menonjol adalah perubahan sistem kepartaian, dari sistem tiga partai menjadi sistem banyak partai. Kemenangan PDI Perjuangan pada pemilihan umum 1999 di kab. Serang, menarik untuk dikaji tentang variabel-variabel yang menyebabkan partai Islam kurang mendapat respon positif dari pemilih muslim.
Fenomena tersebut dirumuskan dalam bentuk pertanyaan: bagaimana pandangan masyarakat terhadap hubungan agama dan politik, bagaimana pandangan masyarakat tentang pelaksanaan pemilihan umum 1999, dan mengapa partai politik Islam kurang mendapat dukungan suara pada pemilihan umum 1999 di kabupaten Serang.
Tesis ini membatasi masalah di sekitar pelaksanaan Pemilihan Umum 1999. Penelitian ini berlokasi di kabupaten Serang, dengan sampel empat kecamatan, yaitu kecamatan Petir, Cikeusal, Pamarayan, dan Cikande. Sedangkan penentuan responden digunakan teknik sampling, yaitu area random sampling. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan didukung oleh teori-teori kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, angket, wawancara, observasi, sedangkan analisis data menggunakan pendekatan kualitatif.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemilihan umum 1999 dianggap sebagai jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh bangsa dan negara Indonesia saat ini. Meskipun masih diliputi oleh berbagai kekurangan, masalah, dan penyimpangan dalam pelaksanaannya, pemilihan umum 1999 dinilai oleh banyak pihak lebih demokratis dan memenuhi syarat sebagai free and fair election.
Kemenangan PDI Perjuangan pada pemilihan umum 1999 menunjukkan bahwa penggunaan isu-isu agama untuk dimanipulasi bagi kepentingan politik sudah tidak mempan lagi. Hasil ini membuktikan bahwa PDI Perjuangan justru mendapat dukungan yang signifikan dari umat Islam sebagai pemilih mayoritas di kabupaten Serang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10256
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zaini
"Dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan karyawan dan keluarga PT Pusri, maka pihak RS Pusri diberi tanggungjawab memberikan pelayanan kesehatan bagi karyawan dan keluarga PT Pusri dengan sistem kapitasi. Sistem kapitasi adalah suatu cara pembayaran dimuka sebelum pelayanan diberikan dan sistem ini memerlukan informasi yang lengkap dan komprehensif terhadap tingkat utilisasi pelayanan kesehatan oleh karyawan dan keluarga PT Pusri.
Pada pelayanan kesehatan yang dibiayai sering terjadi apa yang disebut moral hazard sehingga sering terjadi over utilisasi. Permasalahan pada penelitian ini adalah belum diketahuinya informasi tingkat utilisasi pelayanan kesehatan oleh karyawan dan keluarga PT Pusri dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor karakteristik karyawan dan keluarga PT Pusri yang berhubungan dengan tingkat utilisasi pelayanan kesehatan RS Pusri. Penelitian ini merupakan penetilitian deskriptif analitik dengan data primer didapat dari hasil wawancara dan data sekunder dari rekam medik.
Karakteristik karyawan dan keluarga PT Pusri yang merupakan variabel bebas yaitu ; jenis kelamin, umur, pendidikan, jabatan, status perkawinan, jenis penyakit , persepsi terhadap RS Pusri, jarak tempat tinggal, jumlah anggota keluarga dan pengeluaran keluarga dengan variabel terikatnya tingkat utilisasi. Pada uji statistik chi square dengan nilai p = 0,05 didapatkan hanya 3 variabel bebas yaitu; jenis penyakit, persepsi dan jarak tempat tinggal yang mempunyai hubungan bermakna dan pada analisis multivariat regresi logistik didapatkan variabel jarak tempat tinggal merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi tingkat utilisasi responden.
Hasil uji korelasi diantara variabel-variabel bebas yang mempunyai hubungan bermakna ternyata mempunyai nilai korelasi yang rendah. Variabel jarak tempat tinggal mempunyai nilai korelasi yang paling tinggi dan negatif dibanding dari 2 variabel bebas yang lain.
Dalam penelitian ini menyatakan secara tidak langsung bahwa tidak semua teori yang ada dapat sesuai dengan kondisi dari populasi yang dijadikan sampel penelitian terutama pada populasi dimana biaya pelayanan kesehatan ditanggung pihak lain.
Saran dari peneliti adalah untuk dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui tingkat utilisasi pada populasi dimana beban biaya pelayanan kesehatan ditanggung pihak lain sehingga dapat melihat seberapa besar terjadinya moral hazard dan derived demand.

Correlation Analysis between Characteristic of Employees and Families of PT Pusri with the Utilization Level of Health Service of the Pusri Hospital 2003 In fulfilling the needs for health service of the employees and families of PT Pusri, the Pusri Hospital is charged with the responsibility to provide health services for the employees and families of the PT Pusri with capitation system. The capitation system is a prepaid payment system before the service is provided and this system needs complete and comprehensive information toward the utilization level of the health service by the employees and families of PT Pusri.
In the health service which is financed often occurred what is call moral hazard that often occurred over utilization. The problem in this research is the unknown information regarding the health utilization level by the employees and families of PT Pusri and the factors which affect it.
This research is intended to identify the factors of the employees and families? characteristic which is related to the health service utilization level of Pusri Hospital. This research is a descriptive and analytic one, with the primary data obtained from the result of interview and secondary data from medical record.
The employees and families characteristic of PT Pusri which independent variable, namely : sex, age, education, position, marital status, types of diseases, perception towards the Pusri Hospital, distance of residence, family size and family expenditure with its dependent variable: the utilization level. With the chi square statistical test with the p value = 0.05 we only obtained 3 independent variables, namely : types of diseases, perception and distance of residence that have significant correlation and the logistic regression multivariate analysis we obtained the variable of distance of the residence as the most dominant factor in affecting the respondents' utilization level.
The results of correlation test between the independent variables which have significant relationship turned out to have low correlation value; the variable of residence distance has the highest correlation value and negative compared to the other 2 independent variables.
In this research we found out indirectly that the not all of the available theories can be suitable with the population condition that become samples of this research, especially in the population in which the health service expense is financed by other parties.
Suggestion from this research is that further research can he done to identify the utilization in the population in which the health service expense is financed by other parties that we can see the extent to which the moral hazard and derived demand."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 10923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muzakir Zaini
"Undang-Undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang undang nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan keuangan antara pusat dan daerah, ditindak lanjuti dengan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 25 tahun 2000 tentang Otonomi Daerah dan PP nomor 105 tahun 2000 tentang pengelolaan dan pertanggung jawaban Keuangan Daerah, selanjutnya oleh Menteri Dalam Negeri diterbitkan Kepmendagri nomor 29 tahun 2002 tentang pedoman pengurusan pertanggung jawaban dan pengawasan keuangan daerah serta tatacara penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah, selanjutnya di Propinsi Sumatera Selatan diterbitkan surat edaran Gubemur nomor 010/SE/V1/2003 bahwa semua instansi harus melaksanakan sistem anggaran yang baru yaitu anggaran berbasis kinerja, dimana usulan anggaran semula disebut DUP (Daftar Usulan proyek), dan pada sistem anggaran yang barn disebut RASK(Rencana Anggaran Satuan Kerja). Sehubungan dengan hal tersebut diatas, peneliti tertarik untuk memperoleh informasi lebih jauh tentang penyusunan anggaran dengan sistem RASK dinar Kesehatan Propinsi Sumatera Selatan tahun 2004.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sebagai upaya untuk menggali lebih jauh unsur masukan, unsur proses, unsur keluaran serta masalah-masalah yang timbul dalam penyusunan RASK Dinas Kesehatan propinsi Sumatera Selatan tahun 2004. Hasilnya pada unsur masukan adalah bahwa Penyusunan RASK Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Selatan tahun 2004 dikoordinasikan oleh Sub Dinas Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan, tenaga, dana, jadwal dan petunjuk pelaksanaan belum ada secara khusus, pada unsur proses didapatkan Koordinasi lintas sektoral dan Bimbingan teknis belum dilaksanakan dan pada unsur keluaran didapatkan bahwa anggaran publik telah lebih besar ( 81,4%) dari anggaran aparatur (18,6 %) serta anggaran untuk Upaya Kesehatan Masyarakat telah lebih besar dibandingkan dengan anggaran untuk Upaya Kesehatan Perorangan.
Setelah didapatkan informasi ini, akan disampaikan kepada pihak Dinas kesehatan propinsi Sumatera Selatan, Bappeda Propinsi Sumatera Selatan serta Komisi E DPRD Propinsi Sumatera Selatan, untuk dijadikan masukan bagi penyusunan RASK tahun-tahun yang akan datang agar lebih baik lagi.

Budgeting Analysis of the System of Unit Budgeting Plan for the Province of South Sumatera Health Office in 2004The Bill number 22 year 1999 regarding Local Government and the Bill number 25 year 1999 regarding Financial Balance between Central Government and Local Government that followed up with Government Regulation number 105 year 2000 as regards Local Financial Management and Responsibility. Then base on the Minister of Home Affairs' Decree number 29 year 2002 as regards the Guidelines of Local Financial Responsibility and Control, and Procedures of Local Expense and Revenue Budgeting and the Letter of Governor number 010/SE/VI/2003 that stated all institutions have to apply the new budgeting system which called performance base budgeting. The previous budget proposal called the list of project proposal but right now it is called System of Unit Budgeting Plan. For that reason, the writer was interested to assess further more about making of budgeting with System of Unit Budgeting Plan of the Province of South Sumatera Health Office in 2004.
The study was conducted using qualitative approach. It was to assess further more about input, process, and output aspects, as well as problems in making of Unit Budgeting Plan in the Health Office in the year 2004. The study result showed that input aspect as Unit Budgeting Plan was coordinated by Sub Division of Health Program Evaluation and Planning, however human resource, fund, schedule, and specific guidelines to do it were unavailable. Process aspect showed that inter-sector coordination and technical building was not conducted yet. Output aspect showed that budget for public (81.4%) had been higher than budget for human resources (18.6%), and budget for public health programs had been higher than budget for individual health programs.
The study result above could become inputs for related institutions in the province level such as the Province of South Sumatera Health Office, District Planning Board, and Commission E of District Parliament to make the better Unit Budgeting Plan in many years to come.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12830
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Zaini
"Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi keagamaan memiliki karakteristik yang berbeda dengan organisasi-organisasi lainnya. Organisasi ini memiliki kultur yang khas, yakni budaya ketaatan para santri (anggota NU) kepada para kiai yang merupakan elit-elit di NU. Budaya itu, terbangun di lingkungan pesantren, di mana para kiai diposisikan sebagai patron yang memiliki kekuasaan dan kewenangan yang sangat tinggi.
Ketika kultur itu diterapkan di lingkungan pesantren, interaksi sosial yang terbangun adalah interaksi sosial yang diwarnai ketaatan dan penghormatan yang begitu tinggi dari pada santri kepada kiai dan keluarga kiai. Namun, ketika kultur itu diterapkan di luar pesantren, khususnya di partai politik, kuitur semacam itu menimbulkan berbagai konflik politik.
Di lingkungan NU, frekuensi konflik sangat tinggi. Tercatat, ketika NU memutuskan keluar dari Masyumi pada 1952, konflik politik seperti itu telah muncul. Suasana seperti itu juga terjadi ketika NU masih aktif berfusi di PPP (1973-1984), kembali ke khittah (1984), serta pasta pemerintahan Orde Baru saat ini (1998-2003).
Fenomena di NU itu merupakan sesuatu yang sangat kontradiktif: Di satu sisi (ketflca diterapkan di pesantren) melahirkan suasana yang serba patuh, namun di sisi lain (ketika diterapkan di partai politik) melahirkan konflik politik yang berkepanjangan. Kondisi itu, semakin menarik karena dalam berpolitik, dengan menggunakan kaidah usul fiqih, NU semestinya bisa sangat konpromistis.
Dalam kaidah usul fiqih itu, ada beberapa prinsip hukum yang memungkinkan tiap politik warga NU sangat lentur dan fleksibel. Sehingga, tidak jarang muncul penilaian, dalam berpolitik, NU oportunis. Namun, fakta di lapangan menunjukkan, hal itu tidak berlaku di internal NU. Ketika bersentuhan dengan politik, warga NU, khususnya para elitnya selalu terlibat dalam konflik politik.
Jadi, pertanyaan yang muncul; mengapa NU selalu dilanda konflik politik?
Guna meneliti fenomena tersebut, penelitian menggumakan metode analisis proses terhadap konfhk-konflik yang terjadi di NU. Metode ini masuk pada paradigma kualitati£ Untuk memperoleh data-data mengenai konflik di NU 1952-2003, digunakan studi dokumen, wawancara dan pengamatan.
Adapun teori yang digunakan adalah teori konflik, teori kepemimpinan kharismatik dan teori elit.
Dari penelitian ini, ditemukan beberapa temuan penting. Di antaranya;
- Dalam berpolitik, warga NU selalu menggunakan standar ganda. Satu sisi berpijak pada kultur yang ada di pesantren. Namun, di sisi lain, menerapkan mekanisme politik modem yang . demokratis. Penggunakan standar ganda ini juga tercermin dengan struktur organisasi di NU, yakni adanya syuriah/syura dan tanfdziyah/tanfidz. Hal itu memungkinkan terjadinya konflik di antara mereka. Sebab, masing-masing pihak memiliki pembenaran sendiri-sendiri.
-Kaidah usul fiqih yang memungkinkan sikap politik yang lentur dan kompromistis, ternyata lebih banyak digunakan ketika NU secara institusional menghadapi persoalan dengan pemerintah yang berkuasa. Namun, ketika menghadapi persoalan di internal NU, hal itu jarang digunakan acuan. Pada bebarapa kasus, memang digunakan. Akan tetapi, kecenderungannya bukan untuk merumuskan format konsensus, melainlcan untuk mencari pembenaran dan legitimasi keagamaan.
- Dalam berpolitik, budaya patronase selalu diterapkan. Para santri yang menjadi pengikut, selalu dijadikan instrumen bargaining politik. Tokoh NU yang memiliki pengikut (santri) yang besar, kendati tidak memiliki skill politik yang memadai, selalu menuntut peran politik yang besar. Ketika peran itu tidak terpenuhi, mereka akan melakukan penarikan dukungan atau sabotase politik, seperti upaya pendongkelan.
- Terkait dengan upaya mempertahankan patronase, elit NU cenderung menutup terhadap munculnya patron baru di lingkungan NU. Hal ini terjadi, baik tatkala masih berada di lingkungan pesantren atau setelah di luar pesantren. Kondisi itu, akhirnya menimbulkan konflik antara tokoh yang sudah merasa layak menjadi patron baru dengan patron sebelumnya.
Semua fenoma di atas, terjadi karena pada dasarnya, dalam berpolitik warga NU memiliki motivasi yang lama dengan para politisi lainnya, yakni, mengejar kepentingan pribadi atau kelompok. Ketulusan dan keikhlasan yang terbangun di lingkungan pesantren, memudar ketika tokoh tersebut telah masuk ke arena politik praktis. Hanya, perubahan itu tetap berusaha disembunyikan dengan membungkusnya dengan legitimasi agama. Karena itu, dalam penelitian ini disimpulkan, ketika warga NU masih terus menerapkan budaya politik yang dipraktekkan selama ini, maka konflik politik di NU sangat sulit dihindarkan.
Dengan demikian, untuk meminimalisir konflik tersebut, mutlak dilakukan perubahan budaya politik di lingkungan NU: Warga NU, harus bisa membuat garis yang tegas, antara sebagai anggota NU dengan sebagai anggota partai politik. Norma dan etika yang dipegang NU, bisa saja diimplimentasikan dalam bentuk perilaku politik warga NU. Namun, dalam hal-hal tertentu, khususnya ketika terjadi konflik, mekanisme organisasi politik modern, harus dijadikan acuan bersama. Sikap penggunaaan standar ganda, harus secepatnya ditinggalkan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13796
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zaini
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian secara retrospektif terhadap 260 penderita yang menjalani bedah pintas koroner di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita antara bulan Maret 1986 sampai dengan 31 Maret 1990 untuk mencari variabel prognostik mortalitas bedah.
Tiga puluh satu variabel prabedah yang terdiri dart 24 variabel klinis, 7 variabel kateterisasi-angiografi; dan 6 variabel intrabedah, telah diuji secara univariat dengan analisa "Kai-kuadrat" atau "Fisher's exact" dan selanjutnya secara multivariat dengan "Forward stepwise selection".
Dari 24 variabel klinik yang dianalisa secara univariat hanya 4 variabel yang bermakna yaitu kelas angina, riwayat CHF, aritmia dan kreatinin. Dari 7 variabel kateterisasi-angiografi tidak satupun yang bermakna. Dari 6 variabel bedah hanya 3 variabel yang bermakna secara univariat yaitu prioritas bedah, lama klem aorta dan endarterektomi. Dari 4 variabel klinik dan 3 variabel bedah yang bermakna tersebut, dengan analisa multivariat hanya 3 variabel yang bermakna yaitu prioritas bedah (p=0,0002), lama klem aorta (p=0,019) dan kreatinin serum (p=0,049).
Mortalitas bedah meningkat dengan tindakan urgensi--emergensi (mortalitas elektif 5,7%, mortalitas urgensi 28,0% dan mortalitas emergensi 57,1%). Lama klem aorta juga mempengaruhi mortalitas (mortalitas lame klem aorta < 52 menit 2%, antara 52-70 menit 4,9%, antara 71-96 menit 10,0% dan > 96 menit 22,9%). Kadar kreatinin > 2 mg% menyebabkan mortalitas meningkat (pada kadar kreatinin serum > 2 mg% mortalitasnya 60%).
Sebagai kesimpulan bahwa kadar kreatinin serum yang tinggi, pernbedahan secara urgensi-emergensi, dan lama klem aorta yang panjang akan meningkatkan mortalitas bedah.

ABSTRACT
A retrospective study on 260 patients who underwent bypass surgery at the Harapan Kiita National Cardiac Center from March 1986 up to March 1990 was undertaken to determine the prognostic variable in surgical mortality.
Thirty one preoperative variables comprising of 24 clinical, 7 coronary angiographies and 6 intraoperative variables were tested using univariate analysis with chi-square or Fisher's exact followed by multivariate analysis using Forward Stepwise Selection.
Of 24 variables analyzed using univariate analysis only 4 were significant, namely angina class, history of CHF, arrhythmias and creatinine.
Of the 7 angiographies variables, not even one was significant ; whereas of 6 surgical variables, only 3 were significant, that is priority of surgery, duration of aortic clamp and endarterectomy.
From 4 clinical and 3 surgical variables which were significant, using multivariate analysis, only 3 were significant: priority of surgery (p=0,0002), duration of aortic clamp (p=0,019), and serum creatinine (p=0,049).
Surgical mortality increased with urgency-emergency procedures (elective mortality 5,7%, urgency mortality 28,0% and emergency mortality 57,1%). Duration of aortic clamp also influenced mortality (aortic cross clamp < 521,2%; between 71-96',10,0% ; and > 96',22,9%). 96',22,9%). Serum creatinine level exceeding 2 mg% increased mortality (at a serum creatinine level of > 2 mg%, mortality was 60%).
In conclusion, a high serum creatinine level, an urgency-emergency surgical procedure, and the duration of aortic clamp time will increase surgical mortality."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilyas Zaini
"Latar belakang penulisan ini adalah untuk menunjukkan perlunya perlindungan bagi istri dalam menyelesaikan harta bersama yang berkaitan dengan pembagian warisan. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dan pengamatan. Permasalahannya adalah agar supaya hak-hak istri terhadap harta bersama dalam pembagian warisan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Satu hal yang ditemui dalam penelitian ini adalah perbedaan peran suami dan istri tidak pada hal yang negatif saja, lebih jauh perbedaan peran tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan dan keamanan (emotional security) terhadap hak istri atas harta bersama. Dalam pengamatan, penulis mendapatkan suatu produk Pengadilan Agama yaitu Akta Pembagian Warisan yang dalam ketetapannya langsung membagi seluruh harta peninggalan pewaris kepada ahli waris tanpa terlebih dahulu mempertimbangkan dan memperhatikan hak istri atas harta bersama yang diperoleh selama perkawinan. Demikian pula dalam pelaksanaan pembagian harta bersama akibat putusnya perkawinan seringkali pihak istri sebagai pihak yang lemah banyak dirugikan karena pihak suami tidak memberikan haknya sesuai porsinya. lintuk menghindari halhal yang tidak diinginkan seperti. tersebut diatas, disarankan agar istri yang hendak menyelesaikan harta bersamanya meminta bantuan notaris untuk dibuatkan akta pembagian harta bersamanya. Karena dengan dibuatnya akta notaris tersebut hak-haknya dapat terlindungi. Hendaknya hakim bergegas tanpa henti mencari, menggali dan menemukan nilai hukum dasar yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lebih meningkatkan perlindungan terhadap harta bersama istri dan berhati-hati serta harus benarbenar melihat secara realita dengan mempertimbangkan segala hal yang bertalian dengan kasus yang dihadapi agar memenuhi rasa keadilan, kewajaran dan kepatuhan."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T18901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Zaini
"ABSTRAK
Pendahuluan: Indonesia memiliki insidensi kanker kolorektal yang cukup tinggi yaitu mencapai 12.8 banding 100.000 populasi penduduk dewasa serta tingkat kematian sebesar 9.5%. Sayangnya, tatalaksana kanker kolorektal yang ada masih belum efektif dan membutuhkan biaya yang mahal. Salah satu alternatif antikanker yang berasal dari tanaman adalah ekstrak dari perikarp kulit buah manggis. Untuk meningkatkan efektivitas dari ekstrak kulit manggis di daerah target, ekstrak kulit manggis dalam bentuk mikropartikel dikemas dalam enkapsulasi kitosan-alginat. Oleh sebab itu, dilakukan pengujian keamanan fraksi etil asetat ekstrak kulit manggis dalam mikroenkapsulasi kitosan-alginat untuk mengetahui keamanan ekstrak pada pemberian yang lebih lama dari uji toksisitas akut. Metode: Mencit dari strain Balb/C jantan dan betina dibagi menjadi tujuh kelompok yaitu kelompok dosis 0.5 g/kgBB, 1 g/kgBB, dan 2g/kgBB, kontrol akuades, kontrol pelarut GOM Arabicum, dan 2 kelompok kontrol satelit (dosis tertinggi dan kontrol akuades). Perlakuan diberikan setiap hari secara oral menggunakan sonde dan diamati hingga hari ke-14 dan ke-28 pada kelompok satelit. Setelah itu, dilakukan pembedahan pada mencit. Gambaran histologi ginjal dievaluasi berdasarkan dilasi tubular, nekrosis fokal (glomerulus), konsolidasi dari dinding vaskular, dan adanya nekrosis tubuler. Hasil: Dari studi tersebut, didapatkan bahwa gambaran histologi ginjal pada semua kelompok perlakuan tidak berbeda bermakna (p=0.442). Kemudian, ketika dibandingkan dengan kelompok satelit, gambaran yang terjadi tidak berbeda bermakna (p=0.317). Kesimpulan: Fraksi etil asetat ekstrak kulit manggis dalam mikroenkapsulasi kitosan-alginat dosis 0.5g, 1g, dan 2g/kgBB yang diberikan selama 14 hari tidak menunjukkan efek toksik terhadap histologi ginjal.

ABSTRACT
Introduction: Indonesia has a fairly high incidence of colorectal cancer, reaching 12.8 to 100,000 adult population and a mortality rate of 9.5%. Unfortunately, the management of colorectal cancer is still not effective and requires high costs. One alternative anticancer derived from plants is extract from mangosteen pericarp rind. To increase the effectiveness of mangosteen peel extract in the target area, mangosteen peel extract in the form of microparticles is packaged in chitosan-alginate encapsulation. Subacute oral toxicity test was conducted to test the safety of the mangosteen peel extract ethyl acetate fraction in chitosan-alginate microencapsulation and to determine the toxic effects that did not appear in the acute toxicity test. Methods: Mice from Balb / C strains male and female were divided into seven groups, namely the dose group 0.5 g / kgBW, 1 g / kgBW, and 2g / kgBW, aquades control, GOM Arabicum solvent control, and 2 satellite control groups (highest dose and aquades control). The treatment was administered orally every day using a sonde and observed until the 14th and 28th days in the satellite group. After that, surgery is performed on mice. The renal histology was evaluated based on tubular dilation, focal necrosis (glomerulus), consolidation of the vascular wall, and the presence of tubular necrosis Results: From the study, it was found that the renal histology features in all treatment groups were not significantly different (p = 0.442). Then, when compared to the satellite group, the picture that occurred was not significantly different (p = 0.317). Conclusion: The fraction of ethyl acetate mangosteen peel extract in chitosan-alginate microencapsulation doses of 0.5g, 1g, and 2g / kgBB given subacute did not show toxic effects on renal histology.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bastian Zaini
"Sektor migas adalah penyumbang devisa yang besar dan salah satu propinsi penyumbang terbesar adalah Riau. Lebih dari 80% output sektor migas di Riau dihasilkan oleh PT. Caltex Pacific Indonesia. Skripsi ini bertujuan untuk meneliti peranan PT. Caltex Pacific Indonesia terhadap Riau ditinjau dari peranannya sebagai sebuah kutub pertumbuhan (growth pole). Instrumen yang digunakan adalah Tabel Input-Output Riau tahun 1990. Dari tabel ini didapat dua metode analisis yang menggambarkan tentang dampak penyebaran (spread effect) sebuah kutub pertumbuhan terhadap daerahnya. Analisis linkage effect meneliti tentang dampak keterkaitan antar industri. Analisis multiplier effect meneliti tentang dampak angka pengganda. Hasil analisis yang didapat adalah dampak penyebaran yang ditimbulkan oleh PT. Caltex Pacific Indonesia lebih rendah dari tingkat optimal. Analisis dampak keterkaitan ke belakang (backward linkage effect) relatif tergolong sangat rendah. Analisis dampak keterkaitan ke depan (forward linkage effect) menunjukkan angka yang relatif sangat tinggi. Namun ke depan terbesar yang dimiliki sektor migas adalah dengan sektor pengilangan migas. Analisis dampak angka pengganda output (ouout multiplier) menunjukkan angka yang relatif sangat rendah. Demikian juga dengan analisis dampak angka pengganda pendapatan rumah tangga (household income multiplier). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketergantungan Riau terhadap PT. Caltex Pacific Indonesia besar, namun dampak penyebaran yang ditimbulkan masih di bawah tingkat optimal. Hal ini disebabkan oleh belum adanya strategi industri ke arah pemanfaatan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh sektor migas di Riau. Saran untuk Pemda Riau adalah membuat dan menjalankan strategi industri yang memanfaatkan keunggulan-keunggulan sektor migas di Riau. Bagi PT. Caltex Pacific Indonesia disarankan untuk meningkatkan keterlibatannya dalam aspek-aspek ekonomi, social dan budaya di Riau. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk mengadakan analisis yang lebih mendalam dan lebih tajam dengan menggunakan metode analisis yang lain dan data yang terbaru."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
S19189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryani Zaini
Depok: Universitas Indonesia, 1991
S22894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>