Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zhafira Chairunnisa
Abstrak :
Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan dan penarikan, pengendalian, serta pencatatan dan pelaporan yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan kefarmasian. Penjualan vitamin dan suplemen di Apotek Kimia Farma, baik yang berasal dari resep maupun penjualan swamedikasi, menjadi poin penting yang sangat diperhatikan. Penjualan vitamin tersebut menjadi salah satu target yang harus dicapai oleh masing-masing pegawai apotek. Hal ini dikarenakan vitamin dan suplemen termasuk produk yang dapat memberikan margin keuntungan yang besar. Tujuan dilaksanakannya PKPA ini adalah Mengetahui apakah faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pembayaran, penghasilan, dan kendaraan yang digunakan oleh pelanggan secara simultan dan individu dapat mempengaruhi alasan pembelian vitamin di Apotek Kimia Farma 055 Kebayoran Lama. Pengolahan dan interpretasi data hasil survey menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) 23 dengan metode uji Regresi Linier Berganda. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa Faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pembayaran, penghasilan, dan kendaraan yang digunakan oleh pelanggan secara simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap alasan pembelian vitamin. Faktor tingkat pendidikan secara individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap alasan pembelian vitamin namun faktor lainnya (usia, jenis kelamin, jenis pembayaran, penghasilan, dan kendaraan yang digunakan oleh pelanggan) secara secara individu tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap alasan pembelian vitamin di Apotek Kimia Farma 055 Kebayoran Lama. ......Management of pharmaceutical preparations, medical devices and consumable medical materials is a cycle of activities, starting from planning, procurement, receipt, storage, destruction and withdrawal, control, as well as recording and reporting required for pharmaceutical service activities. Sales of vitamins and supplements at Kimia Farma Pharmacy, both originating from prescriptions and selling self-medication, are important points of great concern. Sales of these vitamins is one of the targets that must be achieved by each pharmacy employee. This is because vitamins and supplements are products that can provide large profit margins. The purpose of implementing this report is to find out whether the factors of age, gender, education level, type of payment, income, and vehicles used simultaneously by customers and individuals can influence the reasons for purchasing vitamins at Kimia Farma 055 Kebayoran Lama Pharmacy. Processing and interpretation of survey data using SPSS (Statistical Product and Service Solution) 23 with the Multiple Linear Regression test method. The results of data processing show that the factors of age, gender, level of education, type of payment, income, and vehicles used by customers simultaneously do not have a significant effect on the reasons for buying vitamins. Educational level factors individually have a significant effect on the reasons for purchasing vitamins but other factors (age, gender, type of payment, income, and the vehicle used by customers) individually do not have a significant effect on the reasons for purchasing vitamins at Kimia Farma 055 Kebayoran Lama Pharmacy.
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zhafira Chairunnisa
Abstrak :
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) merupakan cara pembuatan obat dan/atau bahan obat yang bertujuan untuk memastikan agar mutu obat dan/atau bahan obat yang dihasilkan sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Salah satu aspek yang dimuat dalam CPOB adalah sistem mutu industri farmasi. Sistem mutu industri farmasi juga mencakup pengkajian mutu produk yang bertujuan untuk membuktikan konsistensi proses dan kesesuaian dengan spesifikasi bahan awal, bahan pengemas, dan produk jadi. Hasil pengkajian mutu produk ini kemudian digunakan untuk melihat tren dan mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan untuk produk dan proses. Tujuan dilaksanakannya PKPA ini adalah mengetahui peran apoteker dalam melakukan pembuatan Laporan Pengkajian Tahunan Atas Produk (PTAP), mengetahui penerapan Prosedur Tetap (Protap) Pembuatan Laporan Pengkajian Tahunan Atas Produk (PTAP) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB); dan Mengetahui dan memahami proses pembuatan Laporan Pengkajian Tahunan Atas Produk (PTAP) M Kaplet Salut Selaput yang diproduksi oleh PT. Harsen Laboratories. Pembuatan Laporan Pengkajian Tahunan Atas Produk (PTAP) di PT. Harsen Laboratories telah sesuai dengan Prosedur Tetap (Protap) yang berlaku dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Berdasarkan Laporan Pengkajian Tahunan Atas Produk (PTAP) yang telah dibuat, produksi M Kaplet Salut Selaput pada tahun 2021 telah memenuhi persyaratan spesifikasi mutu produk jadi yang ditetapkan oleh PT. Harsen Laboratories dan seluruh aspek perhitungan terkait proses telah memenuhi tren analisis yang diinginkan. ......Good Manufacturing Practices (GMP) is a method for making drugs and/or drug raw material that aims to ensure that the quality of drugs and/or drug raw material produced meets the requirements and intended use. One of the aspects contained in GMP is the quality system of the pharmaceutical industry. The pharmaceutical industry's quality system also includes product quality assessments aimed at proving process consistency and compliance with specifications for starting materials, packaging materials, and finished products. The results of this product quality assessment are then used to spot trends and identify necessary improvements to products and processes. The purpose of implementing this report is to find out the role of pharmacists in preparing the Annual Product Quality Review (APQR), to know the application of the Standard Procedures (SOPs) for Making Annual Product Quality Review (APQR) and Good Manufacturing Practices (GMP); and Knowing and understanding the process of preparing the Annual Product Quality Review (APQR) M Film Coated Caplets produced by PT. Harrison Laboratories. Preparation of the Annual Product Quality Review (APQR) at PT. Harsen Laboratories complies with the applicable Standard Procedures (Protap) and Good Manufacturing Practices (GMP). Based on the Annual Product Quality Review (APQR) that has been made, the production of M Film Coated Caplets in 2021 has met the requirements for finished product quality specifications set by PT. Harsen Laboratories and all aspects of process-related calculations have met the desired trend analysis.
Depok: 2022
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zhafira Chairunnisa
Abstrak :
Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka menyalurkan atau menyerahkan bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dari tempat penyimpanan/industri farmasi hingga kepada pasien dengan tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah, dan ketepatan waktu. Pedoman yang digunakan dalam melaksanakan distribusi adalah Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) merupakan cara distribusi atau penyaluran obat dan/atau bahan obat yang bertujuan untuk memastikan mutu sepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Salah satu prinsip dalam CDOB adalah penarikan kembali atau recall. Penarikan obat merupakan proses penarikan obat yang telah diedarkan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat, mutu, dan label. Tujuan dilaksanakannya PKPA ini adalah mengetahui peran apoteker dalam melakukan simulasi penarikan kembali (mock recall) dan mengetahui proses simulasi penarikan kembali (mock recall) di Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Jakarta III. Peran apoteker di Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Jakarta III dalam simulasi penarikan kembali (mock recall) adalah menyediakan informasi mengenai ketersediaan produk yang akan dilakukan penarikan beserta riwayat distribusi produk terkait ke outlet-outlet. Proses simulasi penarikan kembali (mock recall) di Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Jakarta III telah dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Penarikan Kembali yang mengacu pada Petunjuk Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik (Juknis CDOB). ......Distribution is a series of activities in the framework of distributing or delivering raw materials, pharmaceutical preparations, medical devices, and medical consumables from pharmaceutical storage/industries to patients while still guaranteeing quality, stability, type, quantity, and timeliness. The guideline used in carrying out distribution is the Good Distribution Practice (GDP). Good Distribution Practice (GDP) is a method of distribution or distribution of drugs and/or medicinal substances that aims to ensure quality along the distribution channel according to the requirements and intended use. One of the principles in GDP is recall or recall. Drug recall is the process of recalling drugs that have been distributed which do not meet safety, efficacy, quality and label standards and/or requirements. The purpose of implementing this report is to find out the role of pharmacists in conducting mock recall simulations and to find out its process at Kimia Farma Trading & Distribution, Jakarta III Branch. The role of the pharmacist at Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta III Branch in the mock recall simulation is to provide information regarding the availability of the product to be recalled along with the distribution history of related products to outlets. The mock recall simulation process at Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta III Branch has been carried out in accordance with the Standard Operational Procedure (SOP) for Withdrawals which refers to the Technical Instructions for Good Distribution Practice.
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zhafira Chairunnisa
Abstrak :
Pelayanan farmasi klinik merupakan pelayanan langsung yang diberikan oleh apoteker kepada pasien dalam rangka meningkatkan outcome terapi dan meminimalisir risiko terjadinya efek samping obat. Salah satu pelayanan farmasi klinik ialah pelayanan informasi obat (PIO). Pelayanan informasi obat merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, jelas, dan terkini kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien. Tujuan dilaksanakannya PKPA ini adalah mengetahui peran apoteker dalam melakukan pelayanan informasi obat dan menyediakan informasi mengenai Cara Penggunaan Obat Tetes Mata, Salep Mata, dan Tetes Telinga yang Tepat secara pro aktif melalui pemberian leaflet dan penyuluhan kepada kepada pasien dan/atau keluarga pasien di Ruang Tunggu Apotek Puskesmas Kecamatan Palmerah. Peran apoteker di Puskesmas Kecamatan Palmerah dalam pelayanan informasi obat menyediakan informasi yang akurat, jelas, dan terkini kepada pasien, tenaga kesehatan, dan masyarakat guna mencapai penggunaan obat yang rasional sudah berjalan dengan baik. Penyampaian informasi telah rutin dilakukan melalui pemberian leaflet dan penyuluhan kepada pasien dan/atau keluarga pasien di Ruang Tunggu Apotek Puskesmas Kecamatan Palmerah dengan topik Cara Penggunaan Obat Tetes Mata, Salep Mata, dan Tetes Telinga yang Tepat. ......Clinical pharmacy services are direct services provided by pharmacists to patients in order to improve therapeutic outcomes and minimize the risk of drug side effects. One of the clinical pharmacy services is the drug information service (DIS). Drug information services are service activities carried out by pharmacists to provide accurate, clear and up-to-date information to doctors, pharmacists, nurses, other health professionals and patients. The purpose of implementing this report is to find out the role of pharmacists in providing drug information services and providing information on how to use eye drops, eye ointments and ear drops in a pro-active manner through providing leaflets and counseling to patients and/or their families in the waiting room of the Palmerah District Health Center Pharmacy. The role of pharmacists at the Palmerah District Health Center in drug information services is to provide accurate, clear, and up-to-date information to patients, health workers and the community in order to achieve rational drug use. Dissemination of information has been routinely carried out through the provision of leaflets and counseling to patients and/or patient families in the Waiting Room of the Palmerah District Health Center Pharmacy with the topic How to Use Eye Drops, Eye Ointments and Ear Drops Properly.
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zhafira Chairunnisa
Abstrak :
Pelayanan farmasi klinik merupakan pelayanan langsung yang diberikan oleh apoteker kepada pasien dalam rangka meningkatkan outcome terapi dan meminimalisir risiko terjadinya efek samping obat. Salah satu pelayanan farmasi klinik ialah pemantaun terapi obat (PTO). Pemantauan terapi obat merupakan rangkaian proses yang mencakup kegiatan untuk memastikan terapi obat aman, efektif, dan rasional bagi pasien dengan tujuan meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalisir risiko reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD). Tujuan dilaksanakannya PKPA ini adalah mengetahui peran apoteker dalam melakukan pemantauan terapi obat dan mengidentifikasi masalah terkait obat yang terjadi pada pasien dengan diagnosa superimposed preeclampsia with severe features pada G1 hamil 22 minggu dan obesitas grade II di VK Kebidanan Gedung Bougenville RSUP Fatmawati menggunakan klasifikasi PCNE V9.0. Peran apoteker dalam pemantauan terapi obat adalah melakukan identifikasi dan analisis mengenai masalah terkait obat yang timbul serta memberikan rekomendasi penyelesain terhadap masalah tersebut dalam rangka meminimalisasi risiko masalah terkait obat dan memaksimalkan keselamatan dan kualitas hidup pasien. Hasil pemantauan terapi obat terhadap pasien Ny. IK menunjukkan bahwa secara keseluruhan pengobatan yang diterima Ny. IK sudah sesuai dengan tatalaksana terapi dan terdapat beberapa permasalahan terkait obat (DRP) yang terjadi, namun tidak terdapat adanya interaksi obat yang timbul pada pasien. Ny. IK. ......Clinical pharmacy services are direct services provided by pharmacists to patients in order to improve therapeutic outcomes and minimize the risk of drug side effects. One of the clinical pharmacy services is Therapeutic Drug Monitoring (TDM). Therapeutic Drug Monitoring is a series of processes that include activities to ensure safe, effective and rational drug therapy for patients with the aim of increasing the effectiveness of therapy and minimizing the risk of Adverse Drug Reactions (ADR). The purpose of implementing this report is to determine the role of pharmacists in monitoring drug therapy and identifying drug-related problems that occur in patients with a diagnosis of superimposed preeclampsia with severe features at G1 22 weeks pregnant and grade II obesity at the Midwifery VK Bougenville Building Fatmawati Hospital using the PCNE V9.0 classification. The pharmacist's role in monitoring drug therapy is to identify and analyze drug-related problems that arise and provide recommendations for solutions to these problems in order to minimize the risk of drug-related problems and maximize patient safety and quality of life. The results of drug therapy monitoring of Mrs. IK shows that the overall treatment received by Mrs. IK was in accordance with the management of therapy and there were several drug-related problems (DRP) that occurred, but there were no drug interactions that occurred in patient Mrs. IK.
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library