Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung Sumarno
Bandung: Badan penelitian dan pengembangan Kementerian pekerjaan Umum, 2011
551 JSDA 7:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Ridwan
"Kekeringan yang terjadi pada Kecamatan Kembangbahu setiap tahun memberikan dampak kelangkaan air bersih karena Masyarakat Kembangbahu mengandalkan air hujan untuk memenuhi permintan air. Untuk mengatasi hal ini, mereka membangun beberapa telaga atau embung dalam upaya mengumpulkan air hujan selama musim kering terjadi, namun baik cara pengambilan air dan juga air tersebut tidak memenuhi syarat- syarat kesehatan. Oleh karena itu, Masyarakat Kembangbahu sangat membutuhkan suatu kemudahan sistem pelayanan air bersih. Tujuan studi ini untuk menentukan besar kemauan membayar dan surplus konsumen untuk kemudahan layanan air bersih. Sample dikumpulkan menggunakan metode acak sederhana sebanyak 49 responden dengan melakukan interview dan kuesioner. Analisis menggunakan CVM menunjukkan bahwa harga penawaran bid, dan pendapatan berpengaruh secara signifikan terhadap kemauan membayar dengantaraf α=0,05, sedangkan tingkat pendidikan, jarak ke sumber air, umur, dan besarnya konsumsi air tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil analisis regresi logit menunjukkan bahwa kemauan membayar satu jirigen air (35 liter) adalah sebesar Rp.9.123), dan surplus konsumen untuk layanan kemudahan memperoleh air bersih sebesar Rp 7.123. Surplus konsumen total untuk masyarakat dengan populasi 2.617 kepala keluarga adalah sebesar Rp.7.241.292. Dengan diketahuinya variabel yang mempengaruhi kemauan membayar, dan surplus konsumen, diharapkan pengambil keputusan dapat meningkatkan pelayanan kemudahan memperoleh air bersih dengan mempertimbangkan membangun instalasi sistem pelayanan air bersih yang terjangkau masyarakat."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum, 2009
352 JSEPU 5 (3) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliya Mahdalena Hidayat
"Analisis penggunaan air irigasi ditujukan untuk mencari alternatif penggunaan dan pemberian air irigasi yang optimal pada daerah irigasi Wanir. Penelitian ini menggunakan teknik Analytical Hierarchy Process karena terdapat beberapa alternatif yang dapat dicapai untuk mengurangi periode kekurangan air, antara lain perubahan jadwal tanam, perubahan ola tanam, perubahan indeks pertanaman dan perubahan luas golongan. Mengacu pada hasil analisis dengan teknik AHP tersebut, perubahan jadwal tanam merupakan variabel yang penting untuk pengembangan skenario. Berdasarkan hasil simulasi, alternatif penggunaan air irigasi optimal adalah dengan jadwal tanam pertengah Oktober, pola tanam padi - padi - palawija dengan varietas padi unggul, dan lama pengolah 15 hari. Varietas padi dan pengolahan lahan sangat signifikan berpengaruh terhadap perubahan besarnya kebutuhan air yang maksimal yaitu yang semula kekurangan air terjadi sebanyak 8 kali sekarang menjadi 3 kali. Pada saat kekurangan air, pemberian air sebaiknya tidak dilakukan secara terus menerus, tetapi bergiliran. Teknik AHP dalam penelitian ini cukup konsisten dengan penelitian-penelitan lain sebelumya, yaitu jadwal tanam efektif untuk penggunaan air irigasi yang optimal adalah bulan Oktober."
Bandung: Badan penelitian dan pengembangan Kementerian pekerjaan Umum, 2014
620 JSDA 10:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Megawati
"Kelangkaan air bersih merupakan permasalahan yang sering terjadi pada waktu banjir padahal air bersih merupakan kebutuhan yang paling penting dalam menjami kelangsungan hidup masyarakat yang terkena dampak bencana banjir. Safe drip merupakan teknologi pengolahan air di tempat pada level rumah tangga yang dampak bencana banjir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan safe drip sebagai teknologi pengolahan air pada saat bencana banjir dari aspek teknis, ekonomi, sosial, dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode ini dilakukan melalui survei yang berpedoman pada kriteria kelayakan teknologi pengolahan air pada keadaan darurat yang telah ditetapkan dan didukung oleh demonstrasi safe drip pada lokasi penelitian. Melalui penelitian ini, diketahui bahwa safe drip dapat dikategorikan sebagai teknologi pengolahan air yang layak digunakan pada bencana banjir ditinjau dari aspek teknis, ekonomi, sosial, dan lingkungan. Adapun kriteria kelayakan yang digunakan antara lain adalah kemudahan dalam distribusi, jumlah air yang dihasilkan, kualitas air yang dihasilkan, keterjangkauan biaya, ketersediaan sumber daya, partisipasi masyarakat lokal, keterlibatan tokoh masyarakat, kemudahan dalam penggunaan dan pemeliharaan serta prakiraan dampak lingkungan."
Bandung: Badan penelitian dan pengembangan Kementerian pekerjaan Umum, 2014
620 JSDA 10:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Isnugroho
"Pengelolaan sumber daya air terpadu merupakan kegiatan yang sangat penting guna mendapatkan jaminan ketersediaan air yang mencakup perspektif antar sektor, kesenjangan kebutuhan mendatang, dan ketersediaan saat ini serta berorientasi pada tiga pertimbangan utama yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dalam dekade terakhir banyak negara di Asia telah menerapkan kebijakan nasional dalam pengelolaan air dengan sistem pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai walaupun penerapannya masih dalam tahap permulaan. Pengelolaan sumber daya air terpadu di wilayah sungai dilaksanakan dengan baik oleh organisasi pengelola sungai dengan memfasilitasi dan/atau melaksanakan berbagai proses pembangunan dan pengelolaan. Di Asia berbagai pengelola sungai baik kecil maupun besar membantu pemerintah dan pemilik kepentingan dalam merealisasikan pengelolaan air terpadu. Beberapa pengelola sungai merupakan organisasi pemerintah. Namun, dalam beberapa kasus untuk memberikan keleluasaan serta otonomi, baik dalam pengelolaan, pengembangan, maupun keuangan digunakan sistem perusahaan atau semi-perusahaan. Tulisan ini mengkaji perbedaan antara tiga tipe sistem pengelolaan wilayah sungai yaitu: komite, publik/pemerintah, dan korporasi. Dengan demikian, dapat ditentukan tipe/jenis pengelolaan yang paling sesuai untuk diterapkan di suatu wilayah sungai."
Bandung: Badan penelitian dan pengembangan Kementerian pekerjaan Umum, 2014
620 JSDA 10:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Adhitya
"Kecamatan Pasiraman yang berada di pantai selatan blitar merupakan daerah perbukitan yang umumnya disusun oleh batu gamoing. Kecamatan ini mempunyai aliran sungai bawah permukaan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber air baku. Salah satu upaya pengembangan itu adalah pemetaan aliran Gua Rowo yang berupa sungai bawah permukaan dengan pengukuran geolistrik tomografi untuk mengetahui gambaran geologi bawah permukaan tentang jenis batuan, ketebalan,kedalaman, penyebaran air tanah secara lateral dan vertikal. Hasil pengukuran geolistrik tomografi menginterprestasikan bahwa nilai tahanan jenis anatara 5-15 m yang berwarna biru muda adalah air tanah. Nilai tahanan jenis yang lebih besar daripada 750 m yang berwarna cokelat sampai cokelat tua kehitaman adalah rongga atau gua di bawah permukaan. Arah aliran sungai bawah permukaan dari Gua Rowo ke umbul Tuk adalah utara-selatan, jarak antara Gua Rowo dan umbul Tuk sekitar 3 km dengan perbedaan ketinggian 20 m. Gua Rowo mempunyai ketinggian air +85 m dan Umbul Tuk +65 m di atas permukaan laut. Pemanfaatan air dapat dilakukan dengan memompa atau mencegat aliran sungai bawah permukaan dengan pengeboran dari hasil interpretasi pengukuran tomografi. Perlu adanya penelusuran gua untuk pemetaan langsung di lapangan berikut pengukuran debit airnya. Teknologi lain untuk mengetahui aliran sungai bawah permukaan adalah teknik perunutan (tracer technic) yang umumnya dilakukan dengan gabah, zat warna (rodamin) dan fosfor."
Bandung: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum, 2014
620 JSDA 10:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adang S. Soewaeli
"Dalam rangka pemanfaatan air tanah sebagai air baku untuk memenuhi kebutuhan air, di daerah Tonga dan sekitarnya yang termasuk kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara telah dilaksanakan penelitian air tanah berupa pengukuran geolistrik tahanan jenis. Maksud pengukuran geolistrik adalah untuk menduga penyebaran jenis batuan dan gejala-gejala geologi yang terjadi di bawah permukaan secara lateral dan vertikal berdasarkan sifat listrik batuan. Tujuannya adalah untuk menentukan lokasi pengeboran uji (exploration well) dalam rangka pemanfaatan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air baku. Air tanah yang berupa akuifer dari hasil pengukuran geolistrik mempunyai nilai tahanan jenis antara 0,42-15,00 di dalam endapan pasir. Di gudang logistik dilakukan pengeboran uji sampai 150 m di titik VES.1 untuk air tanah kedalaman 17,00-34,00 m dan lebih dari 70 m, sedangkan Mess di titik VES.9 untuk air tanah kedalaman antara 11,90-52,30 m dan lebih dari 60 m. Ada dua hasil interpretasi untuk nilai tahanan jenis lebih kecil daripada 5 m, bisa akuifer kualitas payau-asin atau berupa lapisan serpih. Sesudah dilakukan pengeboran uji untuk menentukan kuantitas air tanah, perlu dilakukan juga pemompaan uji sumur dan analisis kualitas airnya."
Bandung: Badan penelitian dan pengembangan Kementerian pekerjaan Umum, 2014
620 JSDA 10:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Segel
"Indonesia seringkali mengalami bencana alam, pada tahun 2008 Indonesia termasuk dalam 10 besar negara di dunia yang selalu mengalami bencana. Bencana terbesar yang terjadi adalah bencana hidrologi yang berhubungan dengan banjir, yaitu sekitar 34%. Ini mengindikasikan bahwa kejadian banjir perlu ditangani secara seksama oleh berbagai pihak. Pendekatan yang digunakan adalah secara nonstruktur dengan mengembangkan sistem peringatan dini banjir, menggunakan pemdektan pemodelan hidrologi dan hidraulik untuk menentukan karakteristik aliran banjir. Input yang dipakai dalam model menggunakan beberapa sumber data, seperti data pengamatan lapangan dengan sistem pengiriman data secara telemetri, data radar, satelit, dan data prakiraan hujan dari berbagai Numerical Weather Prediction (NWP) serta prakiraan muka air laut dengan menggunakan Astronomical Tide dan South China Sea Model. Penggunaan beberapa sumber data dimaksudkan untuk memperpanjang lead time yang dihasilkan oleh model. Sistem peringatan dini banjir Jakarta (J-FEWS) telah dioperasikan secara perdana untuk kejadian banjir pada akhir tahun 2012 dan awal tahun 2013. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sistem berjalan dengan baik meskipun hasil prakiraan masih memerlukan perbaikan, terutama data curah hujan yang digunakan (baik data pengamatan maupun data prakiraan). Penggunaan hujan prakiraan dapat menghasilkan lead time yang lebih panjang, tetapi akurasi prakiraan model menjadi berkurang."
Bandung: Badan penelitian dan pengembangan Kementerian pekerjaan Umum, 2014
620 JSDA 10:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar A. Yusuf
"Dalam rangka pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran di badan air seperti di sungai, diperlukan besaran beban pencemar berbagai sumber untuk setiap ruas sungainya. Beban pencemar peternakan merupakan hasil kali jumlah hewan ternak dengan nilai satuan beban pencemaran limbahnya. Pada saat ini masih menggunakan nilai satuan beban pencemar limbah dari negara maju seperti Amerika Serikat yang sebenarnya kurang cocok kondisinya. Penelitian ini menghasilkan nilai satuan beban pencemar limbah untuk berbagai jenis hewan ternak baik untuk per-kg berat ternaknya ataupun limbah per-ekor hewan ternak acuan yang berdasarkan berat rata-rata populasi untuk berbagai jenis hewan ternaknya. Metode penelitian yaitu dimulai dengan melakukan inventarisasi dan identifikasi tipologi sumber pencemar yang kemudian melakukan pengukuran langsung limbah untuk berbagai jenis hewan ternak pada lokasi yang mewakili tipologi jenisnya. Sebagai hypothesis, nilai satuan beban pencemar limbah hewan ternak yang ada di negara maju kurang cocok untuk diadopsi sepenuhnya dikarenakan perbedaan berat hewan ternak, makanan serta pengelolaan limbahnya. Hasil penelitian mendapatkan besaran potensi nilai satuan beban pencemar limbah hewan ternak dipengaruhi oleh; jenis makanan dan pola pengelolaan limbahnya, dan selanjutnya dalam hitungan potensi beban pencemaran efektif yang akan masuk ke badan air penampung seyogianya memperhitungkan pengaruh musim. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa nilais atuan beban pencemar ternak dan metode perhitungan potensi beban pencemar sesuai dengan tipologi hewan ternak dan pengelolaannya dapat digunakan di seluruh Indonesia."
Bandung: Badan penelitian dan pengembangan Kementerian pekerjaan Umum, 2014
620 JSDA 10:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum, 2017
551.22 PUS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>