Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Analisis palinologi yang dilakukan terhadap perconto serbuk bor yang diambil dari Sumur O interval kedalaman 8100'-11850 yang ditajak di selat makasar memperlihatkan keragaman dan kelimpahan palinomorf rendah (bagian bawah interval) sampai sedang (bagian atas interval). Palinomorf yang ditemuan mencirikan umur Eosen seperti proxapertities opercylatus, Proxapertites cursus, Palmaepollenites kutchensis, Diporoconia iszakszestgyorgi dan Cicatricosisporites eocenicus. Dibandingkan dengan Formasu Nanggulan di Yogyakarta, kelimpahan dan keragaman palinomorf Sumur O relatif rendah. Palinomorf yang dijumpai melimpah pada Formasi Nanggulan seperti aff. Beaupreadites matsuokae, Palmaepollenites kutchensis dan Dicolpopolllis malesianus memperlihatkan kelimpahan rendah di Sumur O. Hal ini dapat terjadi karena perconto sedimen di Sumur O interval 8100'-11850' berada pada level stratigrafi lebih muda daripada Formasi Nanggulan yang berumur Eosen Akhir. Interpretasi ini didukung oleh kemunculan polen Proxapertites operculatus (fine reticulate) yang juga muncul pada Formasi Bayah umut Eosen Ahir di Jawa Barat. Selain itu, kelimpahan sedang polen Restioniidites punctulosus mengindikasikan terbentuknya iklim kering yang menandai umur Eosen Akhir seperti terjadi di Jawa, Eropa Barat dan Amerika Utara. "
Jakarta Selatan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas bumi "Lemigas" ,
665 LPL
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Murachmad Dwi Atmanto
"ABSTRAK
Wilayah Kerja East Jabung merupakan salah satu wilayah kerja yang terdapat di Cekungan Sumatra Selatan. Wilayah kerja tersebut meliputi Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, di Provinsi Jambi, Kabupaten Indragiri Hilir di Provinsi Riau, Kabupaten Banyuasin, di ProvinsiSumatera Selatan. Secara fisiografi tanah di wilayah kerja Migas Blok East Jabung terdiri atas Grup kubah gambut, Grup marin, Grup alluvial. Untuk mengetahui sifat fisika dan kimia tanah telah dilakukan pengambilan perconto tanah di 7 lokasi sampling dan dilakukan pengujian sifat fisika dan kimia tanah. Berdasarkan hasil analisis fisika tanah, menunjukkan bahwa tanah di lokasi kajian didominasi oleh tekstur liat dengan sebaran fraksi-fraksi liat lebih besar dibandingkan dengan sebaran fraksi pasir dan debu, kecuali tanah di lokasi sampling di Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang didominasi oleh tekstur pasir. Permeabilitas tanah pada lokasi sampling berkisar antara 12,32 cm/jam-16,51 cm/jam (0,0034 cm/det-0,0046 cm/det) hal ini menunjukkan klas permeabilitas sedang sampai cepat. Dan hasil analisis terhadap bulk density tanah dari lokasi kajian menunjukan hasil terendah adalah 0,61 gr/cc dan tertinggi adalah 1,18 gr/cc. Hal ini menunjukkan bahwa tanah di lokasi sampling kurang dari kondisi ideal (1,3-1,35 g/cc). Untuk mengetahui hubungan (korelasi) antara bulk density dan permeabilitas tanah telah dilakukan analisa korelasi dengan menggunakan SPSS, hasil analisa yang diperoleh adalah terdapat korelasi antara bulk density dan permeabilitas yang dapat digambarkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut adalah negatip yang berarti kenaikan nilai bulk density akan mengakibatkanpenurunan permeabilitas tanah. Tingkat hubungan antara kedua variable bulk density dan permeabilitas tanah adalah sangat kuat hal ini ditunjukkan dengan nilai korelasi berdasarkan korelasi Pearson yaitu 0,998."
Jakarta: Bidang Afiliasi dan Informasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS", 2017
665 LPMGB 51:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifliani (edit)
"ABSTRAK
Pemulihan tanah terkontaminasi minyak dan pengolahan limbah berminyak di industri minyak diperlukan oil separation technology yang tepat dan tidak menimbulkan masalah lain. Dalam beberapa kasus, tanah yang terkontaminasi banyak mengandung minyak dan dalam pengelolaannya hanya dikirimkan ke unit pengolahan limbah B-3. Salah satu teknik yang dikembangkan oleh LEMIGAS adalah menggunakan teknik yang terintegritas yaitu menggabungkan pengolahan secara fisika, kimia, dan biologi. Minyak yang masih terdapat dalam tanah dipisahkan dari impuritisnya, seperti tanah, pasir, dan padatan lainnya. Melalui proses pemulihan ini diharapkan minyak yang masih terdapat dalam tanah dapat direduksi sampai batas yang diizinkan oleh peraturan. Di samping itu untuk pengolahan limbah berminyak masih dapat diambil kembali minyaknya sebanyak mungkin (oil recovery). Dari hasil ujicoba skala demo plantunit pada lokasi yang mengandung tanah terkontaminasi, TPH 24,71% dapat direduksi menjadi 0,91%. Selain itu unit tersebut mampu memulihkan limbah berminyak lebih dari 95%."
Jakarta: Bidang Afiliasi dan Informasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS", 2017
665 LPL 51:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Afi Nursyifa
"ABSTRAK
LEMIGAS telah membangun tiga buah sistem informasi yang bersifat strategis yaitu sistem perencanaan dan monitoring kegiatan, sistem pelayanan jasa litbang, dan sistem akuntansi keuangan. Ketiga sistem ini masih berdiri sendiri dan menggunakan platform yang berbeda-beda, namun menggunakan data awal yang sama. Akibatnya, terjadinya pengulangan input data, arus informasi yang kurang baik, dan memerlukan waktu dalam mensinkronkan data yang dihasilkan. Sehingga pengintegrasian terhadap ketiga sistem informasi tersebut dirasa perlu untuk dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah pengintegrasian sistem informasi memakai System Development Life Cycle dengan memanfaatkan teknologi Embarcado Delphi XE, UniGUI Framework, ExtJS Framework, PHP, dan MySQL Database Server. Hasil yang diperoleh adalah tercapainya independensi data, kemudahan dalam memonitor kegiatan dan kinerja setiap saat, serta menghasilkan laporan kegiatan dan keuangan yang lengkap dan akurat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja kegiatan penelitian dan pengembangan, serta mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan."
Jakarta: Bidang Afiliasi dan Informasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS", 2017
665 LPL 51:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Usman
"ABSTRAK
Makalah ini membahas studi kasus sebuah lapangan minyak yang memerlukan pengembangan tahap lanjut untuk optimisasi faktor perolehan namun terkendala oleh ketersedian lahan. Letak lapangan minyak tumpang tindih dengan konsesi batubara. Studi ini bertujuan menentukan skenario pengembangan lapangan tahap lanjut sehingga factor perolehan minyak optimal dan pada saat yang sama produksi batubara juga optimal. Berdasarkan rencana operasi penambangan serta geologi area tumpang tindih, sumur-sumur pengembangan yang terdiri atas sumur produksi dan injeksi berarah diletakkan dalam satu kluster pada area antiklin radius 500 meter. Lokasi sumur aktif juga terletak dalam kluster ini. Metode simulasi reservoir digunakan untuk evaluasi berbagai skenario pengembangan lapangan. Model simulasi reservoir divalidasi dengan metode kesetimbangan materi dan penyelarasan dengan data produksi. Skenario yang menghasilkan faktor perolehan minyak paling optimal adalah dengan menggunakan lima sumurproduksi eksisting, satu sumur injeksi eksisting, empat sumur produksi, dan satu sumur injeksi tambahan. Sumur-sumur tambahan didesain sebagai sumur berarah. Faktor perolehan minyak yang diperoleh sebesar 23.7% atau mengalami kenaikan 6.7% dibandingkan faktor perolehan pada akhir penyelarasan. Pendekatan yang dikembangkan dalam studi kasus ini dapat menjadi model dalam optimasi perolehan minyak dan gas bumi pada wilayah kerja tumpang tindih."
Jakarta: Bidang Afiliasi dan Informasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS", 2017
665 LPMGB 51:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hestuti Eni
"Peningkatan produksi minyak tahap lanjut (EOR) perlu dilakukan pada lapangan minyak tua dengan kandungan minyak masih tinggi. Injeksi kimia, khususnya surfaktan sebagai bagian dari aplikasi EOR sudah terbukti mampu meningkatkan perolehan minyak dari lapangan minyak tua. Dewasa ini surfaktan berbasis minyak sawit mulai dikembangkan. Selain surfaktan ini mampu menurunkan tegangan antarmuka sebagaimana yang dipersyaratkan surfaktan sebagai chemical EOR, ketersediaan minyak sawit yang melimpah dan merupakan bahan baku yang terbarukan juga menjadi alasan mengapa dilakukan penelitian sintesa surfaktan berbasis minyak sawit untuk aplikasi EOR ini. Beberapa surfaktan berbasis minyak sawit disintesa, yaitu surfaktan MES, BES dan PDS. Ada tiga varian surfaktan PDS yaitu PDSH1, PDSH2 dan PDSH3. Parameter uji screening seperti kompatibilitas, tegangan antarmuka (IFT), filtrasi, dan ketahanan panas dilakukan sebelum diaplikasikan pada lapangan minyak intermediet. Dari kelima varian surfaktan, didapatkan formula terbaik 1% surfaktan PDSH3 yang memenuhi criteria pada uji screening. Karakterisasi FTIR dan analisa gravimetri thermal dilakukan untuk menentukan gugus fungsi sulfonat dan mengukur degradasi perubahan massa surfaktan terhadap panas. Uji injeksi kimia skala laboratorium dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan perolehan minyak yang dihasilkan."
Jakarta: Bidang Afiliasi dan Informasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS", 2017
665 LPMGB 51:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yayun Andriani
"ABSTRAK
Batasan kadar air dalam bahan bakar gas bumi di Indonesia seringkali tidak dapat dipenuhi karena keterbatasan fasilitas yang dimiliki SPBG. Rancang bangun pengering gas bumi saat ini telah memiliki pangsa pasar di dalam negeri. Alat ini mampu menurunkan kadar air dalam gas bumi yang dimanfaatkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan industri. Penelitian ini memodifikasi karbon aktif sebagai adsorben dengan cara pembuatan pellet karbon aktif dengan menggunakan bentonit sebagai penyangga yang divariasikan dan dicampur dengan KOH lalu direndam pada suhu kamar. Adsorben dipanaskan lalu dibentuk pellet kemudian dipanaskan kembali pada suhu tinggi sebelum dikalsinasi. Setelah itu dilakukan karakterisasi untuk mengetahui sifat dan karakter pellet adsorben. Hasil uji menunjukkan bahwa pellet adsorben masih menyerap air hingga akhir pengujian mencapai 50% berat karbon aktif. Hasil penelitian diketahui bahwa adsorben ini dapat menurunkan kadar air dalam gas bumi dari 35 lb/MMScf menjadi minimum sekitar 5-6 lb/MMScf."
Jakarta: Bidang Afiliasi dan Informasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS", 2017
665 LPMGB 51:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yusep Kartiwa Caryana
"ABSTRAK
Tol Laut untuk memperkuat jalur pelayaran telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Implementasi tol laut akan meningkatkan konsumsi Minyak Bakar, Minyak Solar dan listrik di dalam negeri. Untuk menjamin kesinambungan program implementasi tol laut, peningkatan konsumsi Minyak Bakar dan Minyak Solar dapat diantisipasi melalui Program Prioritas Penyediaan Minyak Bakar dan Minyak Solar yang diusulkan dalam KebijakanCadangan Penyangga Bahan Bakar Minyak yaitu: 1. Penyelesaian Peraturan Presiden tentang Cadangan Penyangga dan Cadangan Operasional Minyak dan Gas Bumi. 2. Penyelesaian Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Cadangan Penyangga dan Cadangan Operasional Minyak dan Gas Bumi. 3. Penugasaan Badan Usaha Milik Negara untuk Penyediaan Cadangan Penyangga Minyak Bakar dan Minyak Solar. 4. Penugasaan Badan Usaha Niaga Umum Bahan Bakar Minyak oleh BPHMIGAS untuk Penyediaan Cadangan Operasional. Minyak Bakar dan Minyak Solar. 5. Pelaksanaan Mandatori Biofuel sesuai Peraturan Menteri ESDM nomor 12 tahun 2015. Sedangkan peningkatan konsumsi listrik Untuk kesinambungan implementasi tol laut dapat diantisipasi melalui Program Prioritas Penyediaan Listrik yang diusulkan yaitu: 1. Produksi listrik di seluruh wilayah pelabuhan tol laut sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan TenagaListrik (RUPTL) PT PLN (PERSERO) 2015-2024 serta Penyediaan kebutuhan listrik tambahan di wilayah pelabuhan tol laut Batu Ampar Batam dan Teluk Bayur. 2. Pelaksanaan Mandatori Biofuel pada penyediaan listrik sesuai Peraturan Menteri ESDM nomor 12 tahun 2015."
Jakarta: Bidang Afiliasi dan Informasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS", 2017
665 LPMGB 51:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Ulfiati
"Jaminan mutu hasil pengujian laboratorium yang dapat menentukan kompetensi laboratorium, antara lain dari hasil uji banding antar laboratorium atau uji profesiensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi presisi dan akurasi data hasil uji dalam rangka penjaminan mutu laboratorium. Penelitian ini mengambil kasus penyelenggaraan uji profesiensi pelumas yaitu Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation Proficiency Testing Programme yang diselenggarakan oleh Komite Akreditasi Nasional bekerjasama dengan PPPTMGB LEMIGAS pada tahun 2014 dengan parameter uji meliputi Viskositas Kinematik pada 40oC dan 100oC, Viskositas pada Suhu Rendah (Metode CCS), Angka Basa Total, serta Sifat Penguapan (Metode Noack). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa data hasil uji yang tidak memuaskan untuk parameter viskositas 40°C dan 100°C masing-masing adalah 19,51% dan 10.26%, TBN 8,00%, CCS 5,56% dan untuk Sifat Penguapan (Metode Noack) seluruhnya memuaskan. Sedangkan %RSD paling rendah adalah viskositas kinematik pada 40°C sebesar 0,5516 dan %RSD paling tinggi yaitu sifat penguapan metode noack sebesar 7,048. Data hasil uji dengan nilai %RSD kecil mempunyai tingkat presisi dan akurasi yang lebih baik, sehingga kumpulan data tersebut sangat sensitif terhadap perbedaan nilai dan mudah masuk dalam kategori outlier. Faktor-faktor yang mempengaruhi presisi dan akurasi data adalah pemilihan metode uji, kompetensi personil, kalibrasi atau verifikasi alat uji serta penggunaan bahan kimia yang tepat. Presisi dan akurasi data hasil uji menentukan tingkat kompetensi laboratorium, hal ini dapat dicapai apabila sistem manajemen mutu telah diimplementasikan secara efektif dan konsisten."
Jakarta: Bidang Afiliasi dan Informasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS", 2017
665 LPMGB 51 (1) 2017
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifliani (edit)
"ABSTRAK
This study aims to determine the most effective compound used to hydrolyze soy husk waste to produce reducing sugar as raw material for bioethanol fermentation. The study was conducted at the Laboratory of Bioprocess PPPTMGB LEMIGAS in April-September 2015. The method used is experiment using a randomized block design consisting of two factors. The first factor is the type of compounds used in the process of hydrolysis, namely H2SO4, HCl, NaOH, and NH3. The second factor is the concentration of hydrolyze compound 0.2%, 0.4%. 0.6%, 0.8%, and 1% (v/v) and every treatment repeated 4 times. Parameters measured were content of reduced sugar hydrolysis product, and secondary data that content of cellulose and hemicellulose also the density of ethanol. Concentration of reducing sugar from hydrolysis of soybean husk is analyzed by two-way ANOVA test. ANOVA analysis result indicate that the best hydrolysis compounds in hydrolizing soybean husk is HCl with the optimum concentration is 0,4%. And there are interactions between treatment of compound used to hydrolyze as well as concentration on reducing sugar concentration (mg/mL) as product from soybean husk waste hydrolysis. Post-hoc test showed that HCl 0,4% produce the highest concentration of reducing sugar at 31.23 mg/mL."
Jakarta: Bidang Afiliasi dan Informasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS", 2017
665 LPL 51:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>