Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Albertus Bramantya Wijaya
"Preservasi cagar budaya merupakan salah satu poin penting dalam proyek rancangan ulang Kawasan Pasar Baru. Proyek perancangan ulang Kawasan Ulang Pasar Baru harus dilakukan tanpa mengurangi nilai – nilai historis dari setiap cagar budaya nya, dan diharapkan untuk meningkatkan nilai – nilai yang ada melalui proyek – proyek pribadi.
Bangunan Sin Tek Bio Temple Complex merupakan revitalisasi dan juga ekstensi terhadap bangunan vihara eksisting, yang terletak pada lokasi yang terpencil di belakang Pasar Baru. Bangunan ini ditujukan sebagai ruang publik dan juga masyarakat agama Buddha, Konghucu, ataupun Taoisme. Bagian yang menghadap langsung Pasar baru ditujukan sebagai ruang publik dalam bentuk retail. Fungsi keagamaan bangunan terletak di seberang Bangunan Eksisting Sin Tek Bio, dengan ruang diantara retail dan fungsi keagamaan berupa ruang pamer sebagai buffer antara public dan privat.

Preservation of cultural heritage is one of the important points in the redesign project of Pasar Baru Area. The of Pasar Baru area must be carried out without reducing the historical values of each cultural heritage and is expected to increase the existing values through individual projects.
The Sin Tek Bio Temple Complex building is a revitalization and an extension of the existing temple building, which is in a remote location behind Pasar Baru. This building is intended as a public space as well as a Buddhist, Confucian, or Taoist community. The part that faces directly towards Pasar Baru is intended as a public space in the form of retail. The religious function of the building is located opposite the Sin Tek Bio Existing Building, with space between retail and religious complex functions in the form of an exhibition space as a buffer between public and private.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Emir Haidar
"Dari laporan UNICEF dan SMERU Institute pada tahun 2021, salah satu masalah yang dialami oleh anak dengan disabilitas adalah munculnya stigma dari lingkar terkecil anak penyandang disabilitas terhadap perilaku tidak lazim anak penyandang disabilitas yang disebabkan oleh ketidakmampuan untuk anak penyandang disabilitas untuk berkomunikasi. Permasalahan tersebut memiliki peluang untuk terjadi pada anak penyandang disabilitas pada area di sekitar site. Dengan keadaan tersebut, muncul ide untuk meminimalisir stigma terhadap anak penyandang disabilitas dan ide untuk memperkenalkan kemampuan asistif sederhana. Usulan yang muncul adalah dengan mendirikan sebuah Support Center dan Nursery bagi anak penyandang disabilitas berusia 3-6 tahun pada area Neighborhood Center Manggarai.

From UNICEF and SMERU report of children with disabilities in Indonesia in 2021, one of the case of children with disabilities is stigmatization of children with disabilities from surrounding family. This stigmatization come from unusual behaviour of children with disabilities because they can’t communicate with others. That problem has a chance for happen in children with disabilities surrounding Manggarai Area. With that condition, I have ideas to minimalized stigmatization to children with disabilities and to introduce simple assistive abilities for children with disabilities surrounding Manggarai Area. These ideas manifested into a design of support centre and nursery for children with disabilities around 3-6 years old in Neighbourhood Centre Manggarai area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Josephine Livina
"Balai Kemitraan Polisi dan Masyarakat (BKPM) Manggarai tampil sebagai pelopor era baru dalam pemolisian masyarakat. BKPM inovatif ini menggunakan pendekatan bangunan hijau, mengutamakan ventilasi alami dan mengurangi jejak karbon. Dengan mengurangi kebutuhan sistem HVAC, penggunaan energi bangungan turun sebesar 55% dan dapat menjadi proyek percontohan untuk gedung publik yang hijau. BKPM menawarkan suasana yang ramah dengan ruang publik terbuka yang dirancang untuk mendorong hubungan yang kuat antara masyarakat dan kepolisian. Hal ini dilakukan dengan menghubungkan skala pejalan kaki di lantai dasar dengan plaza yang menghadap ke skala kota, menciptakan ruang yang inspiratif namun nyaman bagi publik. Dengan bekerja secara kolaboratif dan transparan, BKPM bertujuan untuk membangun kepercayaan dan memberdayakan masyarakat untuk menciptakan Manggarai yang lebih aman dan dinamis.

The Manggarai Police Community Partnership Bureau (PCPB) stands as a beacon of a new era in community policing.  This innovative Bureau utilizes a green building approach, prioritizing natural ventilation and reducing its carbon footprint. By reducing the need for mechanical HVAC system, the energy usage is down by 55% and can be a pilot building system for public buildings. Furthermore, the PCPB utilize a solar panel system and passive cooling system. PCPB embraces a welcoming atmosphere with open public spaces designed to foster strong connection between the community and the police by connecting the ground pedestrian scale with the plaza viewing the city scale, making an inspiring yet comfortable space for the public By working collaboratively and transparently, PCPB aims to build trust and empower the community to create a safer, more vibrant Manggarai.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Pangruktiardhi Wastanu
"Pedagang barang bekas di sekitar Stasiun Manggarai menjadi daya tarik tersendiri bagi para pejalan kaki yang melintas, menawarkan berbagai barang bekas, termasuk peralatan sanitasi seperti kloset, wastafel, bak mandi, dan urinoir. Berlokasi di persimpangan jalan Minangkabau dan Sultan Agung, para pedagang ini berjualan di ruko-ruko berlantai 2-3. Karena keterbatasan tempat, para pedagang sering melebarkan sayapnya hingga ke jalur pejalan kaki, sehingga mengganggu pejalan kaki dan lalu lintas kendaraan. Praktik yang sudah berlangsung lama ini telah membentuk identitas yang berbeda untuk area tersebut. Proyek desain ini bertujuan untuk mengintegrasikan "identitas kawasan" ini dengan rencana pengembangan Kawasan Transit-Oriented Development (TOD) Manggarai. Desain yang diusulkan harus sesuai dengan peraturan dan konsep pengembangan TOD sambil tetap mempertahankan identitas unik kawasan dengan cara yang baru.

The second-hand goods vendors around Manggarai Station have become a unique attraction for passersby, offering a variety of used items, including sanitary equipment like toilets, sinks, bathtubs, and urinals. Located at the intersection of Minangkabau and Sultan Agung roads, these vendors operate from 2-3 story shop houses. Due to limited space, the vendors often extend their activities onto pedestrian paths, disrupting both foot and vehicle traffic. This long-standing practice has established a distinct identity for the area. This design project aims to integrate this "area identity" with the development plans for the Manggarai Transit-Oriented Development (TOD) area. The proposed design must adhere to regulations and TOD development concepts while preserving the area's unique identity in a refreshed manner."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mei Ling
"Kawasan Manggarai, yang berada di pusat kota Jakarta dengan lokasi sangat strategis dan mudah diakses. Hal tersebut menjadikan Kawasan Manggarai ditetapkan menjadi Kawasan Strategis Ekonomi Provinsi DKI Jakarta dengan arah pengembangan kawasan perdagangan, jasa, serta stasiun terpadu dan titik perpindahan beberapa moda transportasi dengan konsep Transit Oriented Development (TOD). Sebagai kawasan Strategis Ekonomi Provinsi DKI Jakarta, pastinya pada Kawasan Manggarai terdapat banyak pekerja/ karyawan yang berdatangan berbagai tempat untuk melakukan aktivitas produktif dari pagi hingga sore bahkan malam. Mayoritas dari mereka pastinya melakukan perjalanan menggunakan transportasi umum, sehingga mereka harus menghadapi “rush hour” pada saat jam pergi dan pulang kerja yang kondisinya sangat ramai, padat, dan sesak setiap harinya. Maka dari itu, dibutuhkannya suatu fasilitas di sekitar Manggarai yang dapat meningkatkan kesejahteraan secara fisik maupun mental, sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih produktif dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Manggarai is a strategic area located in the heart of Jakarta that is easily accessible. As a result of its strategic location and easy accessibility, Manggarai has been designated as one of the Economic Strategic Areas of DKI Jakarta Province, with development direction towards becoming a commercial and service area, as well as an integrated station and a hub for various modes of transportation with the concept of Transit Oriented Development (TOD). Inevitably, Manggarai attracts many workers from various places who engage in productive activities from morning until evening and even at night. Most of them travel using public transportation, which means they have to face the "rush hour" during commuting times, where the conditions are very crowded, dense, and congested every day. Therefore, there is a need for facilities around Manggarai that can enhance both physical and mental well-being, so that they can work more productively and have a better quality of life."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aulin Zahra Adani
"Kawasan Manggarai yang identik dengan area komersil perdagangan berbentuk pertokoan tingkat rendah menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat lokal dan diharapkan akan terus tumbuh seiring dengan meningkatkan kepadatan dan mobilitas yang dibawa oleh pengembangan TOD. Dengan memanfaatkan kegiatan ekonomi dan gaya hidup yang terjadi di sekitar kawasan komersial tingkat rendah, dirancanglah bangunan dengan fungsi Bank untuk memberikan bantuan dan dukungan finansial kepada individu, UMKM, hingga bisnis skala besar dengan konsep terbuka namun juga menghadirkan keintiman dan keamanan pelayanan bagi semua pengguna gedung.

Low-rise stores and informal traders have become the identity and the local economy backbone of area around Manggarai Station. Underway its development towards transit-oriented area, it is expected to bring more opportunites and growth for local economy. Hence, a Bank is designed to provide the local residents, local small and medium enterprises, or even big-scale enterprise with financial aids. The building is designed with openness, intimacy and security simultaneously to give the best experience of banking to each user."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Randika Adhyasa
"Manggarai merupakan area yang sangat strategis untuk lokasi hunian para pekerja di Jakarta, lokasinya dekat dengan area CBD Jakarta (Golden Triangle). Saat ini terdapat banyak rumah kost yang berada di area Manggarai. Namun dari banyaknya rumah kost yang ada, tidak semua memiliki kualitas ruang hunian yang baik dan layak. Dengan didukungnya rencana pengembangan kawasan TOD Manggarai, kawasan ini mendapat nilai tambah yang tinggi. Sehingga sangat berpotensi untuk menghadirkan Manggarai CoHive Apartments sebagai fasilitas tempat tinggal yang terjangkau dengan kualitas ruang yang nyaman, aman dan sehat bagi para pekerja perantau. Waktu perjalanan dari tempat tinggal menuju tempat kerja akan lebih efisien dengan adanya transportasi umum yang saling terintegrasi dengan konsep kawasan TOD.

Manggarai is a strategically located area for residential purposes for workers in Jakarta, close to the Jakarta CBD area (Golden Triangle). Currently, there are many boarding houses in the Manggarai area. However, not all of the many boarding houses that exist have good and proper living space quality. Supported by the Manggarai TOD area development plan, this area has high added value. So it has great potential to present Manggarai CoHive Apartments as an affordable residential facility with comfortable, safe and healthy living space quality for migrant workers. Travel time from residence to workplace will be more efficient with the availability of public transportation that is integrated with the TOD concept."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Sari Puteri
"Kawasan Luar Batang yang berada pada Wilayah Jakarta utara ini memiliki peran yang cukup signifikan dalam sejarah pertumbuhan kota batavia dan perencanaan kawasan kota lama jakarta pada masa sekarang. Meskipun saat ini kondisi kawasan luar batang tidak begitu terkoodinir dengan baik akibat padatnya perumahan penduduk di sekitar lokasi, serta sistem perairan kanal yang juga tidak terorganisir dengan baik. Dengan kondisi tersebut, Kawasan Luar Batang ini nantinya akan menjadi zona penutup pada  kawasan Wisata Terpadu Jayakarta yang menerapkan konsep Pinisi Educational Coastal Tourism, dengan mempertimbangkan lima aspek yaitu, Aktivitas, Atraksi, Aksesibilitas, Akomodasi, dan Amenitas, serta menggunakan metode drifting dan mapping. Dengan metode tersebut didapatlah bahwa potensi yang dimiliki kawasan ini merupakan cagar budaya tak benda yaitu teknik pembuatan kapal pinisi, yang dikembangkan sebagai potensi wisata berbasis wisata edukasi, yang mengenalkan nilai historis, budaya, dan potensi sumber daya sekitar yang memiliki lima program utama pada kawasan ini, yang salah satunya merupakan Sentral Teater yang memfasilitasi acara adat, event, dan pertunjukkan budaya khususnya di Wilayah Jakarta Utara, yang berperan sebagai akomodasi yang mendukung fasilitas culture centre, dan juga sebagai wadah yang memfasilitasi seluruh the journey of pinisi dengan penempatan corridor of pinisi pada ground floor bangunan, yang ramah terhadap seluruh pengunjung baik itu anak-anak, dewasa, lansia, dan masyarakat kaum difabel. Sehingga mampu menghidupkan kawasan Luar Batang sebagai kawasan wisata yang menarik untuk dikunjungi dan juga membantu meningkatkan kualitas ekonomi sekitar dengan mempekerjakan masyarakat kampung Luar Batang dan sekitarnya.

The Luar Batang Area in the North Jakarta Region has a significant role in the history of the growth of the city of Batavia and the planning of the area of Kota Tua Jakarta at present. Although at present the condition of the Luar Batang is not so well coordinated due to the dense housing of the population around the location, as well as the canal water system which is also not well organized. Under these conditions, the Luar Batang Area will later become a closing zone in the Jayakarta Integrated Tourism area that applies the concept of Pinisi Educational Coastal Tourism, taking into account five aspects namely, Activities, Attractions, Accessibility, Accommodation, and Amity, and using the drifting method and mapping. With these method, it was found that the potential of this region is an intangible cultural heritage, namely the technique of making pinisi ships, which were developed as a tourism tourism-based tourism potentials, which introduce the historical, cultural, and potential resources around which have five main programs in this area, one of which is the Central Theatre which facilitates traditional events, events, and cultural performances, especially in the North Jakarta Region, which acts as an accommodation that supports the culture center facilities, and also as a container that facilitated of the entire journey of pinisi by placing corridor of pinisi on the ground floor building, which can be friendly and accessed comfortly by anyone regardless the age range-children, Adults, Elderly, and Disabled people. So it can be able to turn on the Luar Batang area as an attractive tourist area to visit and also help improve the quality of the surrounding economy by employing the Luar Batang village community and surrounding areas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Fenti Rahayu
"Pada perencanaan MRT Fase 2, Glodok merupakan salah satu bagian dari proyek MRT Fase 2 yaitu kawasan Transit Oriented Development (TOD). Glodok merupakan kawasan Pecinan yang ada di Jakarta Barat, kawasan ini sangat kental dengan nilai historis dan kebudayaan Tionghoa. Terdapat beberapa isu mengenai Glodok, yaitu Past Trauma pada masa tragedi Kerusuhan Mei 1998, kurangnya generasi muda karena mayoritad penduduk di kawasan ini berusia 40–60 tahun, dan kurangnya pengembangan kebudayaan Tionghoa yang dilakukan oleh generasi muda di kawasan ini. Kawasan Glodok ini memiliki potensi diantaranya adalah terdapat tempat wisata, religi, sarana aksesbilitas dan perekonomian perdagangan khas Tionghoa yang masih berjalan. Tempat yang berpotensi tersebut diantaranya adalah Pasar Jaya, Petak Enam, Sekolah Ricci, Gereja Santa Maria de Fatima, Vihara Toa Se Bio, Pasar Petak Sembilan, Vihara Dharma Bakti, Sky Bridge menuju Harco Glodok dan Halte Transjakarta. Tujuan penulisan Tugas Akhir Wenhua Cultural Center ini untuk meningkatkan pengembangan kebudayaan Tionghoa dan menarik generasi muda di Glodok. Dengan metode pengumpulan data, pengamatan ke lokasi Glodok, analisis, perencanaan dan perancangan sehingga menghasilkan sebuah desain perancangan. Program utama Wenhua Cultural Center yaitu Performing and Class. Sebagai wadah edukasi untuk belajar kebudayaan Tionghoa dan pertunjukan untuk pengembangan serta pengenalan kebudayaan Tionghoa. Dengan adanya edukasi dan pertunjukan dapat menarik wisatwan dan menarik generasi muda untuk mengembangkan kebudayaan Tionghoa.

In planning MRT Phase 2, Glodok is a part of the Phase 2 MRT project, namely the Transit Oriented Development (TOD) area. Glodok is a Chinatown area in West Jakarta, this area is very thick with Chinese historical and cultural values. There are several issues regarding Glodok, namely Past Trauma during the May 1998 riots, the lack of a younger generation because the majority of the population in this area are aged 40–60 years, and the lack of development of Chinese culture carried out by the younger generation in this area. The Glodok area has potential including tourist, religious, accessibility facilities and a typical Chinese trade economy that is still running. The potential places include Pasar Jaya, Petak Enam, Ricci School, Santa Maria de Fatima Church, Toa Se Bio Temple, Petak Sembilan Market, Dharma Bakti Temple, Sky Bridge to Harco Glodok and Transjakarta bus stops. The purpose of writing this Wenhua Cultural Center Final Project is to enhance the development of Chinese culture and attract the younger generation in Glodok. With the method of data collection, observation of the Glodok location, analysis, planning and design to produce a design. The main program of the Wenhua Cultural Center is Performing and Class. As an educational forum for learning Chinese culture and performances for the development and introduction of Chinese culture. Education and performances can attract tourists and attract the younger generation to develop Chinese culture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Alda Hairiah
"SymbioSa Communal Living (Co-Living) merupakan sebuah proyek perancangan yang didasari oleh konsep rumah modern di mana para penghuni saling berinteraksi dan bersosialisasi secara komunal karena kesamaan minat ataupun pekerjaan. Dengan pendekatan kualitatif berupa studi literatur dan data survey, program-program ruang dipilih untuk memenuhi kebutuhan penghuni, baik yang terikat secara komunal, maupun ruang dengan kepentingan privasi. Konsep communal living ini juga dijadikan sebagai jawaban atas kebutuhan tempat tinggal di Kawasan Berorientasi Transit (TOD) Sawah Besar yang telah dirancang. Proyek SymbioSa ini dirancang menyesuaikan dengan tema kawasan, menawarkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh karakter pekerja di kawasan TOD, seperti ruang-ruang komunal yang digunakan bersama (dapur, ruang makan, ruang workshop), sampai dengan konsep kamar pribadi yang melindungi privasi dan produktivitas.

SymbioSa Communal Living (Co-Living) is a design project based on the concept of a modern home where inhabitantsinteract and socialize communally because of similar interests or jobs. With a qualitative approach in the form of literature studies and survey data, spatial programs are selected to answer the needs of inhabitants, both those who are communally bound, as well as spaces with privacy interests. The concept of communal living is also used as an answer to the housing needs in the Transit Development Oriented Area (TOD) Sawah Besar that has been designed before. The SymbioSa project is designed according to the concpet of the area, offering the facilities needed by the character of workers in the TOD area, such as communal spaces that are shared (kitchen, dining room, workshop room), to the concept of private rooms that protect privacy and productivity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>