Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Luthfi
"Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia (PKTTI-UI) di 1ingkungan UI saat ini merupakan pusat kajian termuda. Sebagai sebuah pusat kajian, PKTTI-UT seharusnyalah memiliki misi dan visi ke depan yang jelas dan konkrit. Embel-embel Timur Tengah dan Islam yang diemban pusat kajian ini menyiratkan adanya motivasi yang ingin dikembangkan oleh pusat kajian ini.
Dalam penelitian ini dicoba untuk mengungkapkan persepsi sivitas akademika terhadap konsep yang dimiliki PKTTI-UI, serta merespon input sivitas akademika yang dapat dijadikan bahan dasar pemikiran dalam penyusunan program-program PKTTI-UT, baik program jangka pendek maupun jangka panjang, yang tepat guna, serta tepat sasaran. PKTTI-UI yang relatif baru di lingkungan Universitas Indonesia ini memang belum banyak dikenal oleh Mangan sivitas akademika, oleh karena itu perlu dipertimbangkan cara penyebaran informasi keberadaan PKTTI-UI agar sivitas akademika dapat memanfaatkan semua fasilitas yang disediakan pusat kajian ini.
Peranan pusat kajian ini lebih banyak diharapkan oleh sivitas akademika UI agar banyak mengembangkan kajian ilmu keislaman, yang saat ini dianggap sangat tepat kemunculan pusat kajian ini, di samping kajian ilmu lainnya yang berkaitan dengan hubungan Timur Tengah secara multidisipliner. Hasil kajian atau penelitian pusat kajian oleh sivitas akademika tidak hanya diharapkan dapat dikonsumsi para sivitas sendiri, tetapi juga diharapkan dapat membawa manfaat bagi pengembangan sumber daya manusia di luar lingkungan UI lewat media kajiannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Arief
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena keadaan pasien penyakit jantung koroner (PJK) di Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita yang mengalami kecemasan dalam menghadapi kematian. Serangan penyakit jantung koroner bisa kapan saja terjadi, dengan gejala rasa sakit dan nyeri pada dada, camas, tercekik atau rasa terbakar. Dapat pula terjadi palpitasi (jantung berdebar), berkeringat dingin, posing atau sampai kehilangan kesadaran. Bagi seorang mukmin kematian adalah beristirahat ditempat yang penuh kedamaian (QS Al-Fajar : 27-29). Artinya kematian tidak perlu dicemaskan, karena kematian adalah gerbang memasuki dunia baru yang lebih indah, dan bahagia bagi mereka yang meiliki bekal. Variabel yang diduga dapat menetralisir kecemasan menghadapi kematian adalah salat tahajjud dan sabar. Hal ini sebagaimana yang di isyaratkan dalam QS Al-Baqarah : 153. jadi penelitian ini mempertanyakan apakah Peranan Salat Tahajjud Dan Sabar terhadap Kecemasan Menghadapi Kematian? (Studi Kasus Penyakit Jantung di Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita).
Penelitian ini dilakukan terhadap 6 (enam) orang pasien rawat inap dimana tiga orang subyek melaksanakan salat tahajjud dan sabar, dan sebagai pembandingnya diambii tiga orang sabyek sisanya yang tidak melaksanakan salat tahajjud, atau tidak sabar, atau tidak kedua-duanya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus dalam mengungkap fakta di lapangan, yang menggunakan alat penelitian melalui wawaneara sebagai instrumen utama dalam mengumpulkan data dan observasi sebagai metode penunjang.
Hasil penelitian di temukan bahwa pasian rawat inap yang menjadi subyek merasakan sebagian gejala yang berbeda tentang PJK, terutama gangguan kecemasan menghadapi kematian. Subyek yang melakukan salat tahajjud merasakan unsur meditasi dan relaksasi cukup tinggi, sehingga merasakan ketenanggan. Apalagi kalau dilakukan secara khusyu, dapat mengurangi gangguan berbagai mental, diantaranya gangguan kecemasan menghadapi berbagai kecemasan, karena dalam sabar mengandung unsur-unsur dapat mengendalikan diri, tidak mengeluh, menerima kenyataan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa salat tahajjud dan sabar berperan terhadap kecemasan menghadapi kematian. Hal ini dapat dilihat perbandingan antara tiga orang subyek yang melaksanaka salat tahajjud dan sabar, tga orang subyek yang tidak melaksanakan salat tahajjud dan tidak sabar, atau tidak kedua-duanya.

The phenomenon of coronary heart disease patient condition at RSJPD HK that experiencing anxiety facing dying time (terminally ill) has been the background of this research. Coronary attack might take place at anytime with the symptoms' such as ; chest hurt, anxiety, choke or feeling like burning. Sometimes the following symptoms also happen : palpitation, cool perspiration, headache or unconciousness. For mu'min, to die is to rest in a fully peace place (Q.S. Al Fajar : 27-29). To die is not necessary to be worried of because it is a gate to enter a more beautiful new life and brings happiness for those who have enough preparation (fully prepared). Anxiety towards dying time can probably be netralized by salat tahajjud and patiency, a couple of independent variables, these are indicated in QS. AI Baqarah : 153. Therefore, this study attempt to answer the question of what is the role of salat tahajjud and facing on anxiety facing dying time (Case Study on Heart Disease Patient at RSJPD HK).
This study involves six hospitalized patients, three of them rutinely do the salat tahajjud and be patient, in contrary three others don't do the salat Tahajjud or inpatient or not salat and inpatient simultaneously.
This study uses qualitative approach with case study with using facts through interview as the main instrument in collecting data and observation as the supporting methods.
Based on the result, it is found that the hospitalized patient as the subject of this research pointing out themselves differently on a variety of symptoms of coronary heart disease, especially anxiety facing dying time. The salat tahajjud subjects feels that the meditation and relaxation elements are high enough to make them calm and peace, especially if they do it intensively (khusyu'). It can reduce mental disturbancy such as anxiety facing dying time.As well as patient subject feel themselves have the ability to overcome the anxiety because patiency contains elements such as self control, incomplaint, stay with the fact.
The result of this research indicates that salat tahajjud and patiency play their roles on reducing anxiety facing dying time. This is reflected on the comparation between three subject that do salat tahajjud and being patient and the others three subject that don't do salat Tahajjud and/or impatient, nor both.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17608
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirul Huda
"Banyak temuan riset para ahli yang kerap dilansir media menyatakan bahwa tingkat stress dan problem sosial masyarakat perkotaan semakin meningkat dan tambah kompleks. Gejala ini ditengarahi karena semakin merebaknya budaya hedonis¬konsumeristik pada kehidupan masyarakat, terutama kehidupan di kota-kota besar seperti Jakarta.
Di sisi lain, berkembang egoisme individu yang kian liar mengejar kebutuhan demi pemuasan nafsu duniawi yang tak pernah ada habisnya. Konsekuensinya adalah telah terjadi perubahan perilaku dan kepribadian masyarakatan perkotaan yang mengalami disorientasi sosialnya, sehingga ia tak hanya mengalami alienasi dan keterasingan diri, tetapi juga berakibat pada tindakan-tindakan individu yang menyimpang dari norma hukum dan agama bahkan destruktif, baik terhadap diri sendiri, keluarga maupun orang lain.
Berbagai upaya untuk mengeliminir serta merubah kepribadian tidak sehat tersebut sudah gencar dilakukan, termasuk salah satunya adalah dengan memperbaiki kondisi lingkungan sosial individu yang bermasalah, yaitu aspek pendidikannya. Pendekatan yang diusung dari teori Barat ini mengasumsikan bahwa lingkungan sosial seseorang, seperti keluarga, sekolah dan masyarakat sekitar merupakan pengaruh paling dominan membentuk kepribadian individu.
Menurut Islam pembentukan kepribadian tidak hanya ditentukan oleh faktor fiisik-lingkungan di mana individu tumbuh kembang dan beraktivitas. Lebih dari itu, Islam memandang bahwa kepribadian individu selain dibentuk oleh faktor pendidikan (lingkungan) juga diperlukan injeksinasi spiritual-religius.
Dalam konteks ini dakwah Islam, yaitu amar ma'ruf nahi munkar semestinya dilakukan dengan metode dan pendekatan ramah, dialogis, penuh kearifan dan kontekstual. Dengan begitu nilai-nilai dan ajaran dakwah yang disampaikan benar-¬benar menampakan wajah Islam yang rahmafan lil'alamin.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dakwah majelis taklim Tarbiyatul Mu'awanah terhadap kepribadian muslim di kawasan Ciganjur Jakarta Selatan, dengan menggunakan metode analisa kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan para jama'ah pengajian (subyek), pengamatan langsung dan dokumentasi.Untuk mendapatkan gambaran umum tentang pola dan hubungan antar kategori digunakan analisis kasus perkasus dan kemudian dilakukan analisis antar kasus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan dakwah di majelis taklim Tarbiyatul Mu'awanah memiliki peranan signifikan terhadap pembentukan kepribadian muslim. Hal ini dapat dilihat dari aspek-aspek dinamika kepribadian subyek (muslim) sebelum dan sesudah mengikuti pengajian, dalam mana sebelumnya kebanyakan dari mereka belurn memiliki kepribadian muslim, tapi setelah aktif mengikuti pengajian telah memiliki kepribadian muslim seperti yang diharapkan. Misalnya berpenampilan saleh dan lebih religius, sudah mau menutup aurat, berkepribadian pelopor, disiplin, sabar, menjaga kebersihan dan kesucian, suka menolong orang lain dan gemar beraktivitas sosial serta bertanggung jawab.

A lot of research works, as often written in newspapers, show that the stress level and social problems of urban community are getting higher and more complicated. On the one hand the phenomenon is partly due to the hedonism and consumerism which grow among the urban society, especially in big cities like Jakarta. On the other hand, individual egoism develops strappingly to pursue materials for satisfying never fulfilled individual greed. These social phenomenon results in the behavioral changing and personality of the urban community as indicated by their social disorientation which in turn lead them to alienation and destructive actions which against law. And in the end of the day, the individual, his family and others will suffer from his/her own acts.
Many kinds of efforts conducted by government or NGOs are brought into being to rehabilitate and even eliminate unhealthy personality of the community members, among others, through the betterment of social environment of the unhealthy individuals, especially by means of education. And the social environment such as society, family, and schools are supposed to be the crucial factors in shaping individual personalities.
Personality building, according to Islamic teaching, is not only determined by physical environment factors where an individual lives but also by education and particularly by religious-spiritual injections.
In line with the attempt to create the betterment of the unhealthy personality of the community members, Islamic preaching methods, amar ma'ruf nahi munkar, should be conducted through sociable, peaceful, and contextual approaches. These will promote Islamic values which emphasize Islam as rahmataIiI'alamin to all community members.
The research is aimed at the investigation on the preaching influence to Muslim personalities in the area of Ciganjur, Southern Jakarta with qualitative analysis methods. Data collection is carried out through intensive interviews with the Islamic gathering members (subjects), direct observation, and study of document on preaching activities. The general depiction of the pattern and categorical relation is obtained by the use of case by case analysis which is followed by inter case study.
The research findings show that preaching activities have significant influence on the changing of the personalities of Islamic gathering members. It is identified through the changing sides felt by the members before and after joining the preaching activities. Most of the respondents didn't know and have Islamic personalities but after active participation in the preaching programs, they obtain the Islamic personalities as expected such as wearing Islamic clothes (covering aurat), having pioneer spirits, being punctual, maintaining cleanliness, being helpful and socially active, etc."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T 20766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Muttaqin
"Dalam melaksanakan amanah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia yang bermartabat, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, maka berbagai upaya dalam dunia pendidikan dilakukan untuk peningkatan kualitas SDM tersebut. Diantara upaya yang dilakukan adalah dengan pengembangan strategi belajar melalui Self-regulated learning strategy. Self-regulated learning strategy adalah strategi intervensi psiko-edukatif agar anak dapat menentukan sendiri pilihan-pilihan kegiatan belajarnya, target dan cara mencapai target yang telah ditetapkan dan kesanggupan untuk mengelola lingkungan yang kondusif sehingga meraih hasil belajar maksimal. Self-regulated learning (SRL) sangat dibutuhkan karena sangat membantu siswa berprestasi.
Regulasi diri dalam belajar (Self-regulated learning) sangat berhubungan dengan sistem belajar mengajar di kelas, bimbingan guru, bimbingan orang tua dan factor lainnya seperti penguatan sikap raja' (harap) dan religiusitas. Jalaluddin (2005) mengungkapkan bahwa harapan (raja *) mendorong seseorang untuk untuk optimis, berdoa dan berusaha untuk meraih kemuliaan atau kesuksesan dalam berbagai hal termasuk didalamnya sukses dan berprestasi dalam belajar. Selain itu menurut Culliford (2002) bahwa orang dengan komitmen agama yang tinggi akan meningkat kualitas organisasi diri dan ketahanan mentalnya karena memiliki self control, self esteem & confidence yang tinggi. Juga pendapat Mc. Collough (2009) yang menyatakan bahwa orang yang beragama lebih mampu menata diri (self-regulated) daripada mereka yang tidak beragama, mengorganisasi diri -termasuk dalam belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesa yang ditengahkan dapat diterima yaitu ada hubungan yang signifikan antara raja’ (harapan) dan religiusitas dengan self-regulated learning. Oleh karena itu pentingnya digalakkan pemahamn raja' dan penerapan realigiusitas yang berkesinambungan. Diharapkan dengan raja' dan religiusitas akan membantu peningkatan self-regulated learning anak.
......In carrying out the mandate of Constitution No. 20 year 2003 on National Education goals Chapter II, Article 3, i.e. improving the quality of human resources which are dignified, faithful, noble, and pious to God Almighty, various efforts has been made in education to improve the quality of human resources . Among the efforts is the development of leaming strategies through self-regulated leaming strategy. Self-regulated leaming strategy is a strategy of psycho- educational intervention for children in order to determine their own choices of leaming activities, targets, and how to achieve the targets set and the ability to manage a conducive environment so the maximum results of leaming can be achieved. Self-regulated leaming (SRL) is required because it help students to achieve a maximum result.
Self-regulated leaming is related to teaching and leaming systems in the classroom, teachers, and parents guidance and other factors such as the strengthening of raja' (expectations) and religiosity. Jalaluddin (2005) explained that the expectations (raja1) to encourage someone to to be optimistic, praying and trying to gain glory or success in various aspects, including success and achievement in leaming. Clliford (2002), beside, explained that people with high religious commitment will increase the quality of self-organization and mental endurance for having advanced self control, self esteem and confidence. Mc. Collough (2009) said, religious people are more capable to regulate themselves than those who are not; to make themselves well-organized—including leaming activities.
The results showed that the hypothesis presented is acceptable, means there is significant relation between raja' (expectations) and religiosity with self- regulated leaming. Based on the conclusions and results of analysis made, researcher advise every stakeholders the importance of intensified understanding of raja' and the application of sustainable realigiosity. Hopefully with the raja’ and religiosity will help to increase self-regulated leaming for children."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26843
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Emmalia Sutiasasmita
"Berbagai cara pendekatan manusia kepada Allah SWT., dapat dilakukan meialui banyak jalan yang dapat dipilih, salah satunya dengan jalan menjadi penari whiriing yang masih terlihat fenomenal di sekitar rnasyarakat Islam, khususnya di Jakarta. Untuk itu akan menjadi sebuah wawasan yang baik untuk dikaji, maka tesis ini bertujuan untuk mengetahui kécerdasan spiritual pada penari whirling yang berada dalam sebuah kelompok pengajian, yaitu Rumi Cafe, dengan memakai metode kualitatil§ dan mcnggunakan pendekatan studi kasus pada empat penari whirling. Menari whirling adalah kegiatan ritual kelornpok sufi yang melibatkan kekuatan fisik dan non fisik atau mistisismc pada para penarinya, gemkan tariannya adalah berputar, diiringi oleh musik spesifik para Sufi, dengan mengambil acuan dari tarian whirling Jalaluddin Rumi, di mana dalam seluruh penampilannya terdapat arti yang khusus sebagai persembahan kepada Illahi Rabb, dengan tujuan meridekatkan dirinya kepada Allah SWT. Oleh karenanya diperlukan kecerdasan spiritual untuk mcnjadi seorang darwis. Kcccrdasan spiritual adalah suatu pemahaman yang ccpat dan tepat terhadap sesuatu yang immaterial, yang ditandai dengan adanya makna, nilai-nilai, transcndcn, yang cliscbut juga sebagai landasan pemaknaan mclalui bergimgsinya IQ dan EQ, terhadap segala sesuatu yang dihadapi clalam kelangsungan kehidupan setiap manusia. Untuk mengetahui tingkat kecerdasan spiritual pada penari whirling, dalam penelitian ini, dengan mengeksplorasi seluruh aspek-aspck keccrdasan spiritual, yaitu: Meaning, Values, Transcendence, Connecting dan Becoming. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari seorang darwis yang telah mempunyai kecerdasan spiritual, dilihat dalam perilaku keseharian dan kcadaan/perasaan batiniahnya dengan menggunakan pcndckatan psikologi Ilinnspersonal, yang meliputi: kesadamn ruh dan aktualisasi, kesadaran kosmis, pengalaman mistik, pengalaman puncak dan ekstase. Kescluruhan aspek-aspek dan manfaar yang diperoleh para penari whirling tersebut terkait erat dengan faktor-faktor yang berada disekelilingnya yaitu, Allah SWT. Diri sendizi, orang lain dan dunia fisik hasil pcnelitian tentang kecerdasan spiritual yang ada pada para penari whirling dj Rumi Cafe, mcnunjukkan bahwa seluruh faktor kecerdasan spiritual telah dapat dipahami dan diternpatlcan sesuai dengan tuntutan masing-masing serta diterapkan atau disesuaikan kc dalam scluruh aspek kecerdasan spiritual, sehingga manfaatnya dapat rnernaknai kehidupan para penaxi whirling, serta hidupnya lebih bermakna, terlihat dari perilaku dan disiplin dalam kesehariannya. Dengan demildan dapat disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual merupakan sebuah dasar bagi kchidupan scorang penaii whirling.

Many ways can be done to bring humans closer to Allah SWT., one is becoming a whirling dervish dancer - which seems to be a phenomenon in the moslem society, especially in Jakarta. That would make a good insight to be assessed, therefore this thesis Mves to discover the spiritual intelligence of the whirling dervish dancers in Rumi Café Jakarta, using qualitative methodology and case-study approach on four of it`s dancers. "Whirling dervish" is a spiritual rite of the sufi which includes physical and non-physical (mysticism) powers. The moves are whirling, accompanied by a specific music of the sufi, referring to the whirling dance of Jalaluddin Rumi, in which every perlbrmances has a special meaning to bring oneself closer to Allah SWT. That`s why spiritual quotient is needed to be a dervish dancer. Spiritual intelligence is a quick and right understanding of immaterial matters, marked by meaning, values, transcendenoe , or the bases of meaning through the functioning of IQ and EQ, to face every happenings in every human beings lives. To found out the spiritual intelligence level of the dancers, the whole aspects of spiritual quotients - Meaning, Values, T ranscendence. Connecting and Becoming were explored. While the benefits of high spiritual quotient level of a dancer were observed in daily manners and emotions, using Transpersonal psychology which includes: Spirit Awareness and Actualization, Cosmic Awareness, Mystic Experience, Peaking and Ecstasy. These whole aspects and benefits gained by the dancers are tightly related with surrounding factors like God Seyf Other People, and Physical Worlds. The result shows that the spiritual intelligence has been understood and applied at all designated place in every aspects of spiritual intelligence, and the benefits give more meanings to the lives of the dervish, as reflected in their daily manners and disciplines. Thereby it can be concluded that spiritual intelligence is a base for the life ofa whirling detvish dancer."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T33422
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Rido
"Penelitian dalam tesis ini membahas tentang pengaruh dan faktor apa saja yang sudah dilakukan Gerakan Hizbullah dalam menjaga persatuan umat dan kebangkitan Islam di Lebanon, dalam kurun waktu tahun 1992-2009. Selain itu penelitian ini membahas dampak hadirnya Gerakan Hizbullah bagi masyarakat Lebanon yang terdiri dari berbagai macam agama dan sekte.
Dalam penelitian tesis ini penulis memaparkan beberapa teori yang digunakan seperti, Teori Umat dan Kebangkitan Islam, Teori Persatuan Islam dan Teori Ukhuwah Islamiah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus, yaitu berusaha mendapatkan informasi dari kasus perpecahan yang ada di dalam negeri Lebanon yang diharapkan dapat mengetahui pengaruh apa saja yang digunakan Gerakan Hizbullah Lebanon dalam menjaga Persatuan dan kebangkitan Islam yang ada di Lebanon dan juga Dunia Islam pada umumnya.
Berkaitan dengan pengaruh Gerakan Hizbullah di Lebanon, penulis akan menjelaskan mengenai asal usul pendirian Gerakan Hizbullah disertai dengan tujuan dan prinsip-prinsip Islam Gerakan tersebut yang terdiri dari tiga prinsip, pertama keyakinan terhadap ajaran Islam, Jihad dan konsep kepemimpinan Wali- Fakih. Dan dalam penelitian ini penulis juga memaparkan pengaruh-pengaruh yang di bawa Gerakan Hizbullah terhadap terwujudnya persatuan umat dan kebangkitan Islam di Lebanon.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengaruh Gerakan Hizbullah di Lebanon terhadap persatuan umat dan kebangkitan Islam ternyata sampai saat ini terbilang berhasil dalam menjaga kesatuan umat Islam khususnya di Lebanon dan dunia Islam pada umumnya. Serta yang tidak kalah pentingnya dari kehadiran Gerakan Hizbullah adalah terwujud kesatuan bangsa Lebanon yang sebelumnya mengalami perang saudara. Saat ini kehadiran Gerakan Hizbullah telah memberikan warna baru dalam Dunia Islam dan Lebanon yang memberikan dampak positif bagi terciptanya persatuan umat dan kebangkitan Islam.
......This research explain about Hizbullah’s influences and efforts to keep the unity of the ummah and islamic revivalism in Lebanon since 1992 untill 2009. This research also explain about Hizbullah’s influences to Lebanon’s Citizen. Theory of the ummah, theory of the islamic revivalism, and theory of islamic unity used to explain this topic. This research uses qualitative paradigm and case study method. This method used to collect Information flom the division of Lebanon’s Citizen and Hizbullah’s influences in keeping the unity of the ummah especially in Lebanon and the world.
This research explain origin of Hizbullah in Lebanon, its aims and islamic principles. Its principles consist of faith to Islam, Jihad, and leadership concept of wali-faqih. Hizbullah’s influences toward the unity of the ummah and islamic revivalism in Lebanon.also explained in this reserach.This research concludes that Hizbullah’s influences in Lebanon toward the unity of the ummah and islamic revivalism are significant since Lebanon’s civil war ended."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26849
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Thantawi Jauhari
"Al-Qaradhawi menyetujui demokrasi sebagai Salah satu sistem dalam hukum tata negara Islam. A1-Qaradhawi melarang umat Islam mengabaikan demokrasi, mengabaikan suara mayoritas rakyat yang menjadi salah satu pilar demokrasi. Namun pada saat yang sama, Al-Qaradhawi menegaskan agar umat Islam menegakkan sistem khilafah dalam bernegara. Sepintas 1alu pemikiran ini rancu. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menguak pemikiran Al-Qaradhawi tentang hukum tata negara, asas-asasnya, dan hubungannya dengan sistem demokrasi. Untuk menganalisis pemikiran Al-Qaradhawi dalam Islam tulisnya diperlukan metode penelitian yang mampu memahami prinsip-prinsip yang menjadi pegangannya. Untnk itu, peneiitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode interpretatif hermeneutika.
Dalam penelitian yang penulis persembahkan ini, sedikit banyak menjelaskan sandaran hukum Al-Qaradhawi dalam merumuskan hukmn tata negara Islam. Penulis menemukan sandaran yang jelas dan merujuk kepada nash syariat serta pendapat ulama klasik dan kontemporer dalam hukum tata negara yang digagas Al-Qaradhawi. Penulis tidak menemukan pertemangan yang berarti antara hukuin tata negara Islam menurut Al~Qaradhawi dengan sistem demokrasi. Bahkan, hukum tersebut dapat memperbaiki kelemahan bawaan demokrasi, seperti prinsip suara mayoritas rakyat yang mencerminkan kebenaran, sebagaimana demokrasi menutupi kelemahan demokrasi sehingga demokrasi bukan hal yang haram dalam sistem ketmanegaraan Islam
......A1-Qardhawi agreed with democracy as one of system in Islamic constitution law. He also forbade moslem to ignore democracy and majority voter as one of democracy principle. But at the same time, he asserted that Muslims establish the IOxiIafah in the state system. At tirst glance, this thinking is ambiguous. Therefore, I was interested to uncover a1~Qaradhawi thinking about constitution law, it?s principle, and it?s relationship with a democratic system. To analyze the thinking of Al-Qaradhawi in his paper, This study applied qualitative method. Data was analyzed with interpretative-hermeneutie approach.
This research found that A1~Qardhawi?s thought of constitution law based on shmia nash and classic and contemporary thought of Islamic scholars. There?s not signiiicant contradiction between his thought of constitution law and democracy system. More over, his thought of constitution law can tix democracy weakness as a principle of majority voters reflect the truth, as a nomocracy, there for democracy is not the illegitimate principle in Islamic constitution law."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33380
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ridarmelli
"Tingkat kesehatnn perusahaan asuransi dan reasuransi ditentukan oleh ratio Risk Based Capital (RBC). Begitu juga dcngan bisnis reasuransi syariah. Untuk mengukur tingkat kesehatan bisnis asuransi dan reasuransi syariah pemerintah telah menetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) nomor 424/KMK.06/2003 tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi. Berdasarkan kepada KMK 424 terscbut perusahaan asuransi dan reasuransi syariah harus mempunyai ratio Risk Based Capital (RBC) minimum sebesar l20%.
Penelitian ini membuat rumusan baru dalam penentuan unexpected loss yang dihitung pada skedul C menurut ketentuan pemerintah dengan menggunakan model Loss Dislriburion Approach (LDA) dan Extreme Value Theory (EVT) yang dilakukan pada klaim-klaim yang terjadi pada PT. Reasuransi Intemasional Indonesia dari tahun 2005 sampai dengan triwulan III tahun 2009 dan estimasi klaim yang akan terjadi dimasa depan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perhitungan dengan model LDA dan EVT dapat memberikan hasil ekspektasi yang lebih baik bagi pemesahaan jika dibandingkan dengan model skedul C sesuai dengan Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (BTSM) yang telah diatur dalam KMK 424 tahun 2003 tersebut.
Hasil perhitungan RBC yang dilakukan dengan cam mengganti skedul C dengan hasil pcrhitungan LDA dan EVT menghasilkan bahwa perhitungan dengan BTSM berada diantara hasil perhitungan LDA dan EVT. Sernuanya mcnghasilkan ratio RBC yang berada di atas ketentuan yang telah ditetapkan oleh regulalor. Dengan melakukan uji Back Yesring diperoleh hasil bahwa model LDA valid untuk digunakan pada perusahaan, tetapi model EVT tidak valid untuk digunakan.
......The performance of insurance or reinsurance company is measured by Risk Based Capital ratio (IUSC), and the sharia insurance as well. The Government through the Ministry of Treasury issued the regulation no 424/KMK.06/2003 to measure the soundness of insurance and reinsurance company performance. Based on that regulation KMK 424 the minimum RBC for insurance and reinsurance company is l20%.
This research is conducted to develop a new formulation to determine the unexpected loss (as mentioned in KMK 424, schedule C) using Loss Distribution Approach (LDA) and Extreme Value Theory (EVT) methods. The data used in this study is all real claim of PT Reasuransi Intemational Indonesia sharia division in the period of 2005 - third quarter of 2009 and the estimation of future claim.
The main objective of this research is to explore whether using the LDA and EVT methods could produce a better expectation for the company rather than schedule C (as recommended in KMK 424)?
The result is RBC that calculated using LDA & EVT methods shows great performance, all above the regulation standard. Back Testing is used to test the validity of the methods, the result: LDA is valid model to implemented in the insurance or reinsurance company, while EVT is not valid model."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33397
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novingky Ferdinand
"Thesis ini bertujuan untuk mengetahui peluang dari pemasaran relasional berpengaruh terhadap keinginan untuk menambah tabungan di Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi. Penulis mengadakan survey pada nasahah pemegang Dakta Card. Metode sampling yang digunakan adalah convenience sampling terhadap 100 nasabah. Penulis menggunakan metode regresi logistik. Dalam penelitian ini variabei pemasaran relasional yang digunakan mengacu pada Yau et.al(l998) yang terdiri dari bonding, empathy, recprocity dan trust. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran relasional yang terdiri dari Bonding , Empathy, reprocity, trust memiliki pengaruh kepada keinginan nasabah pengguna Dakta Card untuk manambah menabung.

This thesis aims to give information about chances of marketing reiationshgo to effect Dakta Card users to increase their saving at Bank Syariah Mandiri. The writer conducted a survey to Dakta C ard holder . The sampling method that the writer use is convenience sampling of 100 respondents. The writer used Logistic Regression to examine the hypothesis. In this research the relationship marketing variables used by writer was given by Yau et.ai (1998) which consist of bonding, empathy, recprocity dan trust. The result of this research shows that relationship marketing variables that consist of Bonding , Empathy, reciprocity, trust had a significant influence to the tendency of Dakta Card Holder to increase their saving."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32895
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rianti Pratiwi
"Krisis bursa saham yang terjadi di Amerika pada tahun 2008 berdampak negatif terhadap kinerja saham secara. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh krisis terhadap Jakarta Islamic Index dengan cara melihat volatilitas imbal hasilnya pada periode sebelum dan saat krisis, serta menelaah faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi volatilitas imbal hasil tersebut pada periode sebelum dan saat krisis. Faktor makroekonomi dalam penelitian ini adalah Dow Jones Industrial Average (DJIA), harga minyak mentah dunia, Sertifikat bank Indonesia (SBI), Sertifikan Bank Indonesia Syariah (SBIS), nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS dan tingkat inflasi (INF). Analisis tingkat volatilitas imhal hasil festimasi dengan model Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH)- rnenggunakan uji perbedaan dan analisis pengaruh faktor makroekonomi terhadap volatilitas imbal hasil JII menggunakan regresi berganda dengan dummy variabel.
Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat volatilitas imbal hasil JII pada periode krisis secara signiiikan lcbih tinggi dibandingkan dengan periode sebelmn krisis. diikuti oleh imbal hasil yang tidak berbanding lurus mengindikasikan telah te1jadi pergerakan volatilitas yang belebih. Penemuan lainnya, volatifitas imbal hasil J H tidak dipengaruhi SBI secara siginifikan pada periode sebelmn krisis dan tidak dipengaruhi faktor inflasi secara signifnkan pada saat krisis. Hasil akhir penelitian menunjukkan tekanan krisis bursa global terhadap volatilitas imbal hasil JII relatif singkat.

Stock market crises in the United State of America at 2008, negatively affected the performance of stocks in general. The purpose of this study was to see the impact of the crisis on the Jakarta Islamic Index (JII) by looking at the return volatility in the periods before and during the crisis,_ and examines economic factors that affect the return volatility in the periods before and during the crisis. Macroeconomic factors in this study is the Dow Jones Industrial Average (DJIA), the world crude oil prices, Ceitiicates of Bank Indonesia (SBI), Certiticates of Bank Indonesia Sharia (SBIS), the Rupiah against the U.S. dollar exchange rate and the inflation rate (INF). Analysis of the level of return volatility -estimated by Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) model-using different test and analysis of the influence of macroeconomic factors on the return volatility of JII using multiple regression with dmnmy variables.
The results of this study indicate the level of return volatility of J II in crisis period is signincantly higher compared with the period before the crisis. followed by return that are not directly proportional _to the return volatility indicates there has been excessive. Another discovery, the return volatility was not iniluenced significantly by SBI in the period pre-crisis and was not influenced significantly by the inflation in time of crisis. The final results showed the pressure of global stock market crisis to return volatility of III was relatively short.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33449
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>