Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Enni Juliani
"Beban kerja yang tinggi pada perawat pelaksana dapat menyebabkan keletihan, kelelahan yang berakibat pada menurunnya perilaku caring, yang dapat dilihat dari hilangnya empati dan respon kepada klien, kemunduran dalam penampilan kerja. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja perawat pelaksana dan pelaksanaan perilaku caring yang dipersepsikan oleh klien di ruang rawat inap lantai Jantung RS Husada Jakarta.
Penelitian ini merupakan jenis deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang melibatkan 24 perawat pelaksana dan 24 klien di ruang rawat inap lantai Jantung RS Husada. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner dan observasi.
Hasil analisis univariat menunjukkan klien mempersepsikan pelaksanaan perilaku caring perawat pelaksana dengan kategori rendah yaitu 54,2%. Beban kerja lebih dari standar waktu optimum produktif (80%) terutama pada shift pagi 95,13% diikuti shift sore 93,45% dan shift malam 71,58% serta rata-rata dari ketiga shift ini adalah 86,2%. Tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik klien dengan persepsi terhadap pelaksanaan perilaku caring perawat pelaksana. Hasil uji t independen menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan pelaksanaan perilaku caring perawat pelaksana (p value ,004).
Implikasi dari penelitian ini adalah sebagai masukan bagi manajemen keperawatan rumah sakit Husada untuk mengkaji kembali ketenagaan perawat perlaksana baik secara kuantitatif maupun kualitatif, sistem atau metode penugasan. Menempatkan caring menjadi inti dari praktik keperawatan dengan terus meningkatkan pengajaran dan sosialisasi konsep caring dalam praktek keperawatan melalui pelatihan-pelatihan kepada perawat yang memberi pelayanan keperawatan kepada klien.

High workload in staff nurse would have stimulated their fatigue and engendered loss of empathy, inadequate caring behavior, and poor work performance. Caring behavior was indispensable and central part of the nursing practice. The aim of this study was to recognize the relationship between staff nurses` workload and their caring behavior practice based on the clients` perception in Cardiology in client department Husada Hospital Jakarta.
The research was a descriptive correlation study with cross sectional approach. The samples were 24 staff nurses and 24 clients in Cardiology in client department, Husada Hospital Jakarta. The research instrument were a questionnaire and an observation sheet.
The result showed that client's perception on staff nurses caring behavior were low (54,2%). Meanwhile, the work load more than productive optimum standart (80%): the workload of day shift nurses was higher (95,13%) than evening shift (93,45%) and night shift (71,58%). The average workload was 86,2%. From the statistical analysis demonstrated that were was a significance relationship between staf nurses? workload and their caring behavior practice based on the clients? perception in cardiology in client department Husada Hospital Jakarta (p value= 0.004, α=0.05). Meanwhile, characteristic respondents had no relationship with the clients perception on the application of caring behavior among nurses. It could be inferred there was no interaction among confounding factors and only staff nurses? workload brought about their caring behavior practice in cardiology in client department Husada Hospital Jakarta.
It was recommended yhat the hospital management should appraised the nursing workforce quantitatively and qualitatively. It was also suggested that caring behavior should be put into the core of nursing practice by way of caring concept couching and socialization continuously to the staff nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rugaya M. Pandawa
"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan rancangan Cross Sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan (deterrninan) kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate. Populasi penelitian ini adalah 102 perawat pelaksana dan jumlah sampel adalah total populasi. Penelitian ini juga dilengkapi dengan pengumpulan data kualitatif melalui in depth interview kepada empat kepala ruangan sebagai key informan dan observasi hasil dokumentasi asuhan keperawatan kepada klien yang dilakukan responden. Untuk mengetahui hubungan antara variabel dependent dan independent dilakukan dengan uji Chi-square dan uji T, sedangkan untuk mengetahui faktor penentu kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian dilakukan dengan uji regress logirtik Banda. Hasil analisis bivariat dengan alpha 5% menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara lima variabel yaitu tingkat pendidikan, sikap, motivasi, imbalan, dan supervisi dengan kinerja perawat pelaksana. Faktor lama kerja dan prasarana tidak berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan dan sikap merupakan deterrninan kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat map RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate.
Hasil penelitian juga menunjukkan mayoritas perawat pelaksana mempunyai kinerja kurang baik dalam pendokumentasian yaitu 81,4%. Terkait hal ini maka disarankan untuk meninjau kembali hal-hal yang dapat dilakukan berhubungan dengan faktor 'individu maupun organisasi rumah sakit guna meningkatkan kinerja perawat. Bidang keperawatan terutama melakukan penilaian kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian secara berkala sehingga dapat meningkatkan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan.

This study was corellationaI descriptive method with cross sectional design. The aim of the study was to explore factors that decide (determinant) nurse's performance in nursing care documentation in patient ward at Ternate Dr. H. Chasan Boesoirie Local Government Hospital. Population were 102 nurses and it was whole nurses. The study we equipped with qualitative collecting data by in depth interview to 4 head nurses as key informant and observation of result nursing care documentation. Chi square and T-independent test were used to explore the relation between independent variables toward dependent variables. Dominant variables thet decided performance, double regression logistic was used.
The result of bivariate with alpha 5 % show that there were significant relation between education, attitude, motivation, reward and supervision with nurse's performance. The conclusion of this study showed that educational and attitude were determinant of performance in documentation of nursing care at Ternaate Dr. H. Chasan Boesoirie Local Government Hospital. The result of nurse within applied nursing care documentation was 81,4 % and it included bad performance. Recommendation based on the result was reviewing factors that influenced individual as well as organizational to improve nurse's performance. Nursing department ?especially perform continual evaluation toward nurse's performance that documentation of nursing care could be improved qualitically.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18128
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diwa Agus Sudrajat
"Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap hak-haknya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, mendorong profesi perawat untuk lebih memahami dan menyadari terhadap berbagai aspek hukum yang mengatur praktik keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan antara karaktersitik dan pengetahuan perawat pelaksana tentang aspek hukum praktik keperawatan dengan pemenuhan hak-hak pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap. Jumlah sampel dalam penelitian ini yang memenuhi kriteria inklusi adalah 106 perawat pelaksana. Analisa hubungan variabel dilakukan melalui uji koefisien korelasi Pearson dan t test.
Hasil penelitian di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi menunjukkan, pemenuhan hak-hak pasien sudah baik; perawat pelaksana mayoritas berusia produktif, berpendidikan DIII Keperawatan, jenis kelamin perempuan, dan mempunyai lama kerja rata-rata 7,35 tahun; pengetahuan perawat pelaksana tentang aspek hukum praktik keperawatan masih rendah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara karakteristik dan pengetahuan perawat pelaksana tentang aspek hukum praktik keperawatan dengan pemenuhan hak-hak pasien. Rekomendasi untuk meningkatkan pemenuhan hak-hak pasien oleh perawat pelaksana melalui, pelatihan tentang hak-hak pasien, evaluasi sistem penilaian kerja, dan supervisi terhadap perawat laki-laki. Meningkatkan pemahaman dan penerapan aspek hukum praktik keperawatan melalui penerapan berbagai aspek hukum praktik keperawatan, pelatihan aspek hukum, pendidikan berkelanjutan, dan melengkapi fasilitas perpustakaan. Disarankan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan aspek legal praktik keperawatan dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemenuhan hak-hak pasien melalui metode observasi langsung dan melibatkan pasien sebagai responden.

Increasing of public awareness to the rights to get a quality health service pushes a nurse profession to be more comprehensive and realize of various law aspects which arranging nursing practice. This research is a descriptive research by a cross sectional design which aiming to get describing of relationship between nurse characteristic and knowledge concerning law aspect of nursing practice and accomplishment of patient rights at inpatient room at Islamic Hospital of Jakarta in Pondok Kopi. These research populations are all nurses providers at inpatient room. Amount of samples in this research which fulfill inclusion criterion are 106 nurses providers at inpatient room. Analysis of variable relationship was done by coefficient test of Pearson correlation and t-test.
Research result of inpatient room at Islamic Hospital of Jakarta in Pondok Kopi indicated that accomplishment of patient rights was satisfied; majority of nurses providers were productive age; education of Nursing Diploma III, woman gender, and mean of job period was 7,35 years; knowledge of nurse provider concerning law aspects of nursing practice were still low. This research concluded that there was no relationship between nurse characteristic and knowledge concerning law aspects of nursing practice and accomplishment of patient rights. Recommendation on improve accomplishment of patient rights of nurses providers by training of patient rights, system evaluation of job performance and supervising of man nurse. Improving understanding and implementing law aspects of nursing practice by implementation various aspects of nursing practice, law aspects training, continue education and equipping library facility. It was suggested for researching factors which effected growth of legal aspect of nursing practice and the other factors which effected accomplishment of patient rights by observation method directly and participating patient as respondent."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Yuliastuti
"Perawat merupakan asset sebuah rumah sakit yang harus dikembangkan agar menghasilkan kinerja dan produktifitas kerja yang baik. Selain metode I strategi perlu didukung sikap proaktif yang dimiliki perawat. Perlu upaya dari rnanajemen SDM yang berkaitan dengan upaya peningkatan proaktifitas perawat di RSUD Tugurejo untuk memperhatikan determinan baik karakteristik personal, dan proaktifitas perawat sebelumnya. Diperlukan suatu upaya manajemen yang lebih komprehensif dalam memberikan stimulus timbulnya motivasi instrinsik pada perawat agar lebih proaktif untuk mengambil inisiatif; memilih untuk bertindak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penerapan PSBH dalam mengembangkan proaktifitas perawat dan proaktifitas perawat pelaksana dalam melaksanakan operan pasien di RSUD Tugurejo Semarang. Penelitian Quasi experimental ini menggunakan one group pre -n post rest design. Responden penelitian ini adalah perawat pelaksana di ruang rawat Mawar dan Anggrek RSUD tugurejo Semarang sejumlah 39 orang. Penelitian ini menggunakan 2 instrumen tertutup yaitu instrumen proaktifitas perawat yang dimodifikasi dari instrument Katili (2001) dan kuesioner proaktifitas perawat dalam melaksanakan operan pasien. Analisis dengan menggunakan uji t-test serta uji bivariat.
Hasil univariat didapat responden mayoritas adalah perawat perempuan, pendidikan DIII keperawatan, rerata masa kelja 3,2 tahun, jarang mengikuti pelatihan, dan telah menikah. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang hermakna antara proaktifitas perawat sebelum dan sesudah penerapan Problem Solving Better Health (p value (3,000) dan terdapat perbedaan yang bermakna antara proaktifitas perawat pelaksana dalam melaksanakan operan pasien anfara sebelum dan sesudah penerapan PSBH (pvalue 0.0l6).
Hasil bivariat didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik responden; yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, masa kerja dan pelatihan terhadap proaktifitas perawat. Perlu adanya upaya menjaga kontinuitas penerapan PSBH di rumah sakit khususnya dalam bentuk minkonvensi, untuk meningkatkan efektifltas manajemen dalam menjaga proaktifitas perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan.

Nurse, as the asset of a hospital should be developed not only by the institution in order to improve their performance and proactivity, but also by their proactivity attitude. The HRD management of Tugurejo Hospital put emphasized on the trainning development as well as stimulating intrinsic motivation of the nurses to be more proactive in initialing and decision making.
The aim of thesis was to investigate the difference between the implementation of PSBH in developing nurse proactive and nurse staff proactive in hand over in Tugurejo Hospital. The study was Quasy experimental stuafy one group pretest and posttes designt. The subject wcrw 39 nurses from Mawar and Anggrek room used selected by purposive sampling. The instrument were two close quest adapted Kadli (2001) and analyzed it by t test and bivariate analyzed.
The result showed that themajority of respondents were married, female with DHI of nursing graduation, productive age average < 5 years of work experiences and rarely followed nurse`s training. There was a significant different between proactivity`s nurse before and alder after implementation of Problem Solving Better Health (p value 0.016) and signiieant different between proactivity`s nurse to do hand over patient before and after implementation of Problem Solving Better Health (p value 0.000).
Bivariat analysis showed that no significant different between subject characteristic (age, education, sex, marital status, training and worktirnel with proactivity of nurse and for nurse to do hand over. It was suggest that PSBH showed be applied develop continuity or Sustainability implementation of PSBH in this hospital must be continue and develop. Hospital management must make mini-convention for develop effective management and keep proactivity of nurse to do nursing service."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T32884
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Burdahyat
"Budaya organisasi yang kuat akan memberikan stabilitas pada organisasi dan dapat mendorong peningkatan kinerja karyawan. Tujuan penelitian ini menggambarkan hubungan Budaya organisasi dengan kinerja perawat pelaksana di RSUD Sumedang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan mncangan Cross Sectional. Penelitian ini menggunakan total sampling dengan kriteria inklusi, perawat pe1aksana yang bekerja di lnstalasi Rawat lnap RSUD Sumedang Tahun 2009 berjum!ah 109 perawat. Jnstrumen yang digunakan adalah kuesioner budaya organisasi (tuntutan kerja, hubungan interpersonal, dukungan ketja serta lingkungan flsik) dan kinerja, Hasil uji validitas dan reliabi!itas di dapatkan hasil seluruh pemyataan dalam Kuesioner dalah valid (0,364-0,771) dan Reliabel (0.959}. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian adalah Perawat mempersepsikan baik tentang budaya organisasi 49,5% dan lingkungan kerja fisik (71,6%). Pcrawat mempersepsikan kurang tcntang tuntutan kerja (60,6%}, dukungan kerja (53,2%) dan hubtmgan interpersonal (52,3%). Sedangkan 49,5% kinerja dipersepsikan baik (50%). Analisis bivariat didapatkan ada hubungan antara budaya organisasi meliputi sub variabel tuntutan kelja, dukungan kerja, dan hubungan interpersonal dengan kinerja perawat pelaksana (p value<0,05), sedangkan lingkungan kerja fisik tidak berhubungan dengan kinelja perawat pelaksana (p value=0,225). Hasil multivariat didapatkan budaya organisasi merupakan variabel yang paling berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana seteJah di kenda!ikan umur dan jenis ketamin. Saran: basil penelitian ini diharapkan pihak manajer rumah sakit mempertahankan dan meningkatkan budaya organisasi dengan cara membuat surat keputusan tentang uraian tugas bagi perawat pelaksana, pembuatan daftar urutan kesempatan mengikuti pendidikan dan latihan serta kebijakan pengembangan lingkungan yang baik.

The strong organization culture lt will give stability and create with nurse performance, The aim of this research is to give a description of the correlation between organization culture with nurse performance in Sumedang hospitaL The design of research was description correlation with cross sectional method. The research used total population which have fulfilled inclusion criteria were 109 subject. The questionnaires used from organization culture and nurse performance. The validity questionnaires was valid (0,364-0,771) and reliable (0,959). In analysis univariate, bivariate and multivariate. The result from this research showed perception nurses for organization culture good (49,5%) and work environment physic (71,6%). Who had less for working demand (60,6%), working support (53.2%), and interpersonat relationship (52,3%} and 49.5% the nurse has good nurse performance. The conclusion of this study showed that there was significant relationship between organization culture sub variable working demand, working supporting. and interpersonal relationship with nurse perfonnance (p value < 0,0:5), Their work environment physic do not significant correlation with nurses performance (p value=0,225). Analysis multivariate show that organization culture the most influential factor with nurses performance as the control age and gender. From this result can be suggested to manager Sumedang hostital to maintenance and increase good organi7.ation culture with upon policy make standardized performance appraisal, to give selection for education and training for nurse provider and policy to work conditioning for increase work nurse performance."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T29142
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Maryam
"ABSTRAK
Penelitian ini dengan jenis deskriptif korelatif dengan pendekatan cross seksional ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran “Hubungan penerapan tindakan keselamatan pasien oleh perawat pelaksana dengan kepuasan pasien di Irna Bedah dan Medik RSU Dr. Soetomo Surabaya”. Populasi penelitian ini adalah pasien yang dirawat di Irna Bedah dan Medik RSU Dr. Soetomo Surabaya berjumlah 112
responden berdasarkan rumus uji beda proporsi. Analisis data menggunakan langkah-langkah univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menggambarkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara perhatian pada rupa dan nama obat (p=0,633), pengendalian cairan elektrolit pekat (p=0,803), kebersihan tangan (p=0,298), pencegahan salah sambung slang (0,153), dan kepastian tindakan yang benar pada sisi yang benar (p=0,056) dengan
kepuasan pasien. Terdapat hubungan yang bermakna antara identifikasi pasien (p=0,001), komunikasi saat operan (p=0,024), injeksi (p=0,030), dan akurasi ketepatan pemberian obat (p=0,000) dengan kepuasan pasien. Faktor yang paling berhubungan pada penerapan tindakan keselamatan pasien oleh perawat dengan
kepuasan pasien adalah akurasi ketepatan pemberian obat (p=0,000 O R=34,818 CI 95% 4,819-224,870). Usulan penelitian selanjutnya diantaranya merekomendasikan untuk penelitian lanjutan yang bertujuan menggali lebih dalam penerapan program keselamatan pasien di rumah sakit.

ABSTRACT
This research is merely a descriptive correlative design with a cross sectional approach which has purposed to identify “The relationship between Patient Safety Implementation conducted by Nurses and Patient’s Satisfaction at Irna Medical and Surgical at RSU Dr.Soetomo Surabaya”. The population of this research was patient, who stayed at Irna Surgical and Medical ward at RSU Dr.Soetomo Surabaya. A hundred and twelve respondents were involved in the study. The
univariat, bivariat and multivariat were used to analyze the data. The results revealed that there are no significant correlation between color and names of the drugs, control of concentrated electrolyte solution, hand hygiene, prevention of catheter and tubing mis-connections, and ensuring the correct procedure on correct body location site with patient’s satisfaction. There is a significant
correlation between patient identification, communication during patient hand overs, single use of injection devices, and drug accuracy and patient’s satisfaction. The most correlating factor in applying patient safety intervention conducted by nurses toward patient’s satisfaction is drug accuracy. Further, recommendation is directed to have further research in order to explore deeper on the implementation of patient safety program.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library