Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Machfud
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang kesesuaian implementasi terhadap kebijakan dan respon tanggap darurat yang dimiliki oleh perusahaan dan dibandingkan dengan standar yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia yaitu Peraturan Menteri Perhubungan No.58 tahun 2013 tentang penanggulangan pencemaran di perairan dan pelabuhan serta kesesuaian implementasi dengan menggunakan assessment tool berdasarkan National Fire Protection Association (NFPA) 1600. Apabila kemudian ditemukan perbedaan antara kedua standard tersebut, maka akan dilakukan upaya perbaikan pada prosedur yang dimiliki oleh perusahaan agar terciptanya perbaikan terus-menerus untuk kesiapan respon Tier-1. Dalam insiden tumpahan minyak peraturan menteri perhubungan No.58 tahun 2013 dan elemen pencegahan dalam NFPA 1600 dapat diimplemtasikan dengan melakukan penilaian risiko. Tujuan dari penilaian risiko ini untuk mengetahui tingkat kemungkinan, keparahan dan resiko terjadinya tumpahan minyak di fasilitas PT. X. Setelah melakukan penilaian risiko dapat disiapkan rencana penanggulangan tumpahan minyak yang merupakan elemen mitigasi dalam NFPA 1600. Penanggulangan tumpahan minyak mempertimbangkan strategi response, tim penanggulangan, kecukupan peralatan dan response time sebelum tumpahan sampai ke pantai. Hasil simulasi dengan mengunakan software trajectory modelling diperoleh informasi waktu tercepat tumpahan minyak menuju garis pantai. Kemampuan penanggulangan tumpahan minyak dapat ditentukan berdasarkan jumlah tumpahan minyak, peralatan yang dimiliki, tim yang kompeten serta strategi response yang tepat. ...... The thesis was looking for compliance for emergency response system for oil spill policy and implementastion in company PT.X, conformity with standard of Indonesia regulation, Manistry of Sea Transportation No. 58, 2013 and research used assessment tool from National Fire Protection Association (NFPA) 1600 edition 2013. Element prevention in Manistry of Sea Transportation No. 58, 2013 and research used assessment tool from National Fire Protection Association (NFPA) 1600 edition 2013 for oil spill incident can be implemented by performing risk assessment. The purpose of risk assessment to determine the level of likelihood, severity and relative risk of oil spills in the PT.X. Oil spill contigency plan can be prepared after conducted a risk assessment, which part of of the implemented of mitigation, consider of strategy of response, combat team, oil spill equipments, response time before spill hit the shoreline. The simulation form software trajectory modelling result information time of oil spills to the shoreline. The ability of the oil spill response can be determined based on oil psill volume, oil spill equipments, oil spill team combat and strategy of response.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jelsi Natalia Marampa
Abstrak :
Pendahuluan : Gangguan pendengaran yang disebabkan akibat bising merupakan masalah kesehatan yang banyak diderita oleh pekerja di industri. Gangguan pendengaran dapat dicegah melalui Program Konservasi Pendengaran (HCP). Program ini telah diterapkan oleh PT. HASI tahun 2002 pada semua departemen yang mempunyai tingkat kebisingan 85 dBA atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan HCP di PT. Hardaya Aneka Shoes Industri; mengevaluasi kebijakan perusahaan dalam mendukung HCP; mengevaluasi ketersediaan sumberdaya pendukung dalam penerapan HCP; mengevaluasi tingkat pemenuhan elemen-elemen HCP; mengetahui tingkat keberhasilan penerapan HCP. Metode : Penelitian ini adalah studi evaluasi dengan mempergunakan data tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 di PT. HASI. Data penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data dari survei kebisingan, pengendalian kebisingan, audiometri, alat pelindung telinga, pendidikan dan motivasi, pencatatan dan pelaporan dan evaluasi program serta data primer yang diperoleh mela1ui kuesioner untuk variabel umur, lama kerja, riwayat penyakit, riwayat keturunan, dan hobby pekerja Telitian : Penerapan Hep dari Aspek Input sangat baik, meliputi komitmen manajemen, komponen program, dan dukungan sumberdaya. Dari aspek Proses yakni penerapan elemen-elemen Hep, termasuk dalam kategori sangat baik, dan dari aspek Output yakni pemenuhan penerapan elemen Hep sangat baik, namun dari hasil analisa audiometri tahun 2002 dan 2005 diketahui terjadi penambaban kasus gangguan pendengaran sejak tahun 2002-2005, adanya kasus penurunan ambang dengar dari kategori normal menjadi ringan dan berat, dari ringan menjadi sedang. Selain itu teIjadi perubahan ambang dengar yang positif lebih dari 15 dB pada frekuensi 500, 1000,2000, sebesar 1 % pada telinga kanan dan frekuensi 4000 dan 8000 Hz sebesar 6.2 % pada telinga kanan dan 8.2 % pada telinga kiri. Umur responden yang mempunyai kasus g~ngguan pendengaran rata-rata dibawah 40 tahun, dengan lama keIja semuanya lebih dari 10 tahun, dan 33 % mempunyai gangguan riwayat penyakit serta hobby yang dapat memperberat gangguan pendengaran. Kesimpulao : Penerapan Hep di PT. HASI dari tahun ke tahun semakin baik dan menunjukkan adanya komitmen yang kuat dari manajemen perusahaan. Ada hubungan yang kuat antara aspek Input - Proses - Output dalam menerapkan Program Hep. Ditemukan adanya kasus baru selama tahun 2002 sampai 2005, Adanya kasus penurunan ambang dengar.dari kategori normal menjadi ringan, sedang dan berat. Terjadi perubaban ambang dengar yang positif lebih dari 15 dB. Faktor lama kerja dan riwayat penyakit serta hobby merupakan faktor yang memperberat gangguan pendengaran pad a pekerja di PT. HASI. ......Introduction : Hearing problems caused by noise are the most common health problems among industrial workers. Hearing problems can be prevented through Hearing Conservation Program (HCP). This program has been implemented by PT. HASI in 2002 to its all departments having 85 dBA noise level or more. This study is aimed to evaluate the implementation of HCP at PT. Hardaya Aneka Shoes Industri; evaluating company policy in supporting HCP; evaluating the supporting resources availability in HCP implementation; evaluating the compliance level of HCP elements; acknowledging the achievement level ofHCP implementation. Method : This study is an evaluation study using data taken from 2002 to 2005 in PT. HASI. The data is a secondary data which is attained from noise survey, noise control, audiometric, hearing protective devices, education and motivation, record keeping and reporting and program evaluation as well as primary data obtained from questionnaires for the variable on age, work duration, medical history, family history, and workers preferences. Study : The implementation of HCP from Input aspect is very good, including management commitment, program component, and resource supports. From the Process Aspect is the implementation of HCP elements, including the category is very good, and from the Output Aspect i.e the compliance ofHCP implementation is very good, yet from the audiometric analysis results in 2002 and 2005, the increase of hearing impairment cases was found since 2002-2005, there was a decrease in hearing threshold from the normal category become the medium one. Moreover, there is a positive hearing threshold change at the level of more than 15 dB in the frequency of 4000 and 8000 Hz, 6.2 % on right ear and 8.2 % on left ear. The respondents' age are approximately below 40 years old, with the working period more than 10 years, and 33 % of them have health problems and likeness that may aggravate their hearing problems. Conclusion : HCP implementation in PT. HASI is getting better year by year and has sho\'1tl a strong commitment from the company management. There is a strong relationship between Input - Process - Output aspects in implementing HCP programs. New emerging cases have been indicated during 2002 - 2005, a decrease in hearing threshold from normal category to light, medium, heavy. There is a positive hearing threshold for more than 15 dB. Work period and medical history factors as well as workers' likeness are the factors that may aggravate hearing impairment among workers in PT. HASI.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Justhanto Mongan
Abstrak :
Penelitian ini memiliki tujuan umum untuk menganalisis praktek manajemen K3 terkait motivasi pekerja PT PQR sehingga dapat menjadi dasar pertimbangan dalam pembuatan kebijakan manajemen terkait K3 yang lebih tepat sasaran. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed approach atau semi kuantitatif dengan desain cross sectional. Kombinasi ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang tidak sepenuhnya dapat dijawab dengan pendekatan kualitatif ataupun kualitatif. Hasil dalam penelitian sebagai berikut : (1) Penelitian menunjukan bahwa rata-rata dimensi yang diamati berada pada skala 5 atau dalam skala sangat sesuai. Hal tersebut menunjukkan bahwa motivasi keselamatan terkait praktik manajemen sudah tinggi dan perlu di pertahankan kedepannya. (2) Komunikasi keselamatan dan umpan balik di ketahui merupakan faktor yang dipersepsikan paling rendah di bandingkan faktor yang lain. Namun berbeda dengan hasil wawancara yang menunjukkan bahwa : Komunikasi Keselamatan dan Umpan Balik terlihat sudah cukup berjalan dengan baik. Hal ini menujukkan adanya perbedaan antara hasil kuesioner dengan hasil wawancara. (3) Hasil penelitian menujukkan bahwa terhadap hubungan yang bermakna antara komitmen amanjemen pelatihan keselamatan, keterlibatan karyawan, komunikasi keselamatan dan umpan balik, peraturan dan prosedur keselamatan, kebijakan promosi keselamatan dengan motivasi keselamatan. Hal tersebut menujukkan bahwa motivasi keselamatan kerja karyawan di PT PQR ini terkait dengan komitmen amanjemen pelatihan keselamatan, keterlibatan karyawan, komunikasi keselamatan dan umpan balik, peraturan dan prosedur keselamatan, dan kebijakan promosi keselamatan. ...... This study purpose is to analyze Occupational Health and Safety (OHS) management practices related to worker motivation at PT PQR to use in making good safety management policy related OSH. The approach used in this study is a mixed or semi-quantitative with a cross-sectional design. This combination is used to answer the research questions that can not fully answered by qualitative or qualitative approach. The results of the study as following: (1) Research shows that the average dimensions are observed mostly at 5 in scale or in high scale. It shows that management practices related to safety motivation is high and needs to be maintained in the future. (2) Safety Communication and feedback are the most lower factor compared to the other factors. However, the results of the interviews showed that: Safety Communication and Feedback perform well on the field by the mamagment. This shows the difference between the results of the questionnaire with the interview. (3) The results showed that the significant relation between management commitment, safety training, employee involvement, safety communication and feedback, regulations and safety procedures, safety promotion policy with safety motivation. It shows that the motivation for the employee's safety PT PQR is linked to management commitment, safety training, employee involvement, safety communication and feedback, regulations and safety procedures, and safety promotion policies.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Muryani
Abstrak :
Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian pada lalu lintas jalan yang sedikitnya melibatkan suatu kendaraan yang menyebabkan cedera atau kerugian pada pemiliknya (WHO, 1984). Untuk menentukan penyebab kecelakaan di PT. Pertamina Patra Niaga Plumpang Jakarta Utara . penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam ,observasi partisipatif dengan bantuan dokumentasi. Waktu penelitian bulan Mei 2014 sampai Juni 2014. Dengan informan adalah Site Supervisor, HSE Manager PT. Pertamina Patra Niaga, supervisor fleet management, pengawas armada, maintenance, pengawas awak mobil tangki, awak mobil tangki, PT. Pertamina Patra Niaga. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil bahwa kecelakaan di lihat dari fase sebelum , pada saat dan setelah terjadi kecelakaan. Kemudian masing-masing fase dilihat dari segi factor manusia, kendaraan dan lingkungan. Faktor yang paling berpengaruh adalah dari segi manusia yaitu kelelahan. Kelelahan yang akan menyebabkan penurunan fungsi tubuh dan kurangnya konsentrasi. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa pengetahuan AMT (Awak Mobil Tangki) sudah baik dengan diadakannya program K3 berupa pelatihan, safety talk, briefing safety, komunikasi hazard. Akan tetapi Masih banyak ditemukan perilaku yang tidak aman, masih banyaknya AMT yang melakukan pelanggaran seperti bekerja yang melebihi batas yang ditentukan yaitu lebih dari 12 jam, over speed. Hal ini bertentangan dengan UU no 22 tahun 2009 dimana ditentukan bahwa maksimal lama kerja adalah 12 jam. ...... Accident in this case was a traffic accident is a road ttraffic incident in which at least involves a vehicle causing injury or loss to the owner (WHO, 1984). To determine the cause of the accident at PT. Pertamina Plumpang Patra Niaga North Jakarta. This study is a qualitative research with in-depth interviews, participant observation with the help documentation. When the study in May 2014 through June 2014. Informant is the Site Supervisor, HSE Manager PT. Pertamina Patra Niaga, supervisor fleet management, fleet supervisors, maintenance, crew supervisor tank cars, tank cars crew, PT. Pertamina Patra Niaga. From the results of this study showed that accidents in view of the phases before, during and after a crash. Then each - each phase in terms of the human factor, vehicle and the environment. The most influential factor is human terms is exhausted. Fatigue will cause a decrease in the function of the body and lack of concentration. From the results of this study found that knowledge of AMT (Tank Car Crew) has been good with the holding of a training program K3, safety talk, safety briefing, hazard communication. But still many are found unsafe behavior, there are many who commit violations such as the AMT works in excess of the prescribed limit ie more than 12 hours, over speed. This is contrary to the Act No. 22 of 2009 which determined that the maximum length of employment is 12 hours.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41924
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyo Priyembodo
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai profil budaya K3 di SEBK Tahun 2014.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya K3 yang ada di SEBK Perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi migas. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada para Karyawan SEBK di fasilitas produksi migas KGPF di desa Kerendan, Kecamatan Sungai Lahei, Kabupaten Barito utara, Provinsi Kalimantan Tengah untuk kemudian dianalisa dengan menggunakan metode univariat dan bivariat. Hasil dari metode tersebut, kemudian dilakukan skoring terhadap berbagai variabel untuk kemudian dibuat grafik radar yang kemudian dianalisa oleh peneliti secara deskriptif. Dari hasil penelitian, didapat nilai rata - rata sebesar 8,05 dengan menggunakan skala 0 - 10. Ini berarti bahwa nilai rata ? rata budaya K3 di proyekkonstruksi SEBK dapat dikatakan sudah cukup baik.
This Thesis discusses the health and safety culture profile in SEBK year 2014. This study aimed to determine the existing health and safety culture in SEBK. This company engaged in Exploration and Production of Oil and Gas. This study was conducted by distributing questionnaires to the SEBK employee in KGPF at Kerendan village, Sungai Lahei subdistrict, North Barito regency in Central Kalimantan province to then analyzed using univariate and bivariate method. The results of these methods, then carried the scoring on a variety of variables and then graped the radar which is then analyzed by researchers descriptively. From the result of this study, the average values is 8,05 with using the scale from 0 - 10. It means that the average score of Safety Culture in SEBK project construction is quite good.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T42991
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library