Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afifa Annrust Fatina
"Multiple Sclerosis merupakan penyakit kronis, progresif, dan degenerative yang ditandai dengan adanya demielinasi atau peradangan dan kerusakan pada selubung mielin di sistem saraf pusat. Manifestasi klinis pada Multiple Sclerosis tergantung pada lokasi keterlibatan pada sistem saraf pusat. Namun manifestasi klinis yang paling umum terjadi pada pasien dengan Multiple Sclerosis adalah tremor, kelemahan otot, gangguan penglihatan (sulit fokus, buram), dan masalah pada eliminasi (konstipasi). Analisis dilakukan pada pasien perempuan berusia 18 tahun yang diduga mengalami Multiple Sclerosis. Masalah keperawatan yang muncul adalah gangguan mobilitas fisik, konstipasi, risiko jatuh, dan risiko infeksi. Tujuan penulisan ini yaitu memaparkan hasil analisis asuhan keperawatan dengan menggunakan latihan Motor Imagery (MI) yang dikombinasikan dengan latihan Range of Motion (ROM) untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien. Latihan dilakukan selama tiga hari (15, 17-18 April 2023) dengan setiap latihan berdurasi 15-20 menit pada pagi hari. Intervensi keperawatan menghasilkan bahwa tidak ada perubahan dalam kekuatan otot, namun tremor saat duduk berkurang dan pasien melaporkan peningkatan motivasi untuk sembuh secara subjektif. Kesimpulannya, latihan Motor Imagery dan Range of Motion merupakan latihan yang mudah, murah, dan tidak ada efek samping, namun mungkin akan lebih efektif apabila dilakukan dengan waktu dan frekuensi yang lebih lama.

Multiple Sclerosis is a chronic, progressive and degenerative disease characterized by demyelination or inflammation and damage to the myelin sheath in the central nervous system. Clinical manifestations in Multiple Sclerosis depend on the location of involvement in the central nervous system. However, the most common clinical manifestations in patients with Multiple Sclerosis are tremor, muscle weakness, visual disturbances (difficulty focusing, blurring), and problems with elimination (constipation). The analysis was performed on an 18-year-old female patient suspected of having Multiple Sclerosis. Nursing problems that arise are impaired physical mobility, constipation, the risk of falling, and the risk of infection. The purpose of this writing is to present the results of an analysis of nursing care using Motor Imagery (MI) exercises combined with Range of Motion (ROM) exercises to increase muscle strength in patients. The exercises were carried out over three days (15, 17-18 April 2023) with each exercise lasting 15-20 minutes in the morning. The nursing intervention resulted in no change in muscle strength, but the tremor while sitting was reduced and the patient reported subjectively increased motivation to recover. In conclusion, Motor Imagery and Range of Motion exercises are easy, inexpensive, and have no side effects, but may be more effective if done with a longer time and frequency."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Disa Andanari
"Lansia merupakan individu dengan usia diatas 60 tahun dengan proses penuaan yang menyertainya. Semakin bertambah usia lansia maka akan semakin rentan terhadap penyakit, salah satunya hipertensi. Dengan keluhan yang paling banyak dialami oleh lansia adalah nyeri leher, dikarenakan kelelahan dan kurangnya latihan fisik yang dilakukan. Nyeri pada lansia menggambarkan ketidaknyamanan yang bermanifestasi sebagai kelelahan, ataupun ketegangan. Jika nyeri tidak diatasi maka dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia. Penelitian ini menganalisis penerapan evidence-based practices berupa intervensi unggulan dalam mengatasi nyeri leher kronis pada lansia dengan hipertensi di Panti Sosial di wilayah Jakarta Timur. Intervensi tersebut yaitu exercise promotion strength training melalui pilates yang dilakukan 30 menit setiap pertemuannya dengan frekuensi 2 minggu. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan tanda dan gejala nyeri leher kronis sekitar 3 sampai 4 skala setelah dilakukannya intervensi yang dievaluasi dengan menggunakan Visual Analog Scale (VAS), Neck Disability Index (NDI), dan The short-form McGill Pain Questionnaire (SF–MPQ). Berdasarkan hal tersebut, exercise promotion strength training melalui pilates dapat menjadi pilihan dalam mengatasi keluhan nyeri leher pada lansia dengan hipertensi. Selain itu, diharapkan dapat memberikan masukan kepada perawat dan staff lahan praktik untuk mengimplementasikannya dalam kegiatan sehari-hari.

The elderly are individuals over 60 years of age with an accompanying aging process. The older the elderly, the more vulnerable they are to disease, one of which is hypertension. The most common complaint experienced by the elderly is neck pain, due to fatigue and lack of physical exercise. Pain in the elderly describes the discomfort that manifests as tiredness, or tiredness. If pain is not treated, it can affect the quality of life of the elderly. This study analyzes the application of evidence-based practice in the form of superior interventions in dealing with chronic neck pain in elderly people with hypertension at Social Institutions in the East Jakarta area. The intervention is exercise promotion strength training through pilates which is carried out 30 minutes each meeting with a frequency of 2 weeks. The results showed that there was a decrease in the signs and symptoms of chronic neck pain by about 3 to 4 scales after the intervention was carried out which was evaluated using the Visual Analog Scale (VAS), Neck Disability Index (NDI), and The Short-form McGill Pain Questionnaire (SF-MPQ). Based on this, exercise promotion strength training through pilates can be an option for overcoming complaints of neck pain in the elderly with hypertension. In addition, it is hoped that it can provide input to nurses and practice staff to implement it in their daily activities."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library