Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Wayan Reka Adi Saputra
"Pandemi COVID-19 telah menimbulkan krisis besar dan masalah bagi kesehatan global, salah satunya terkait jumlah pasien COVID-19 yang melebihi kapasitas rumah sakit. Seiring dengan pandemi COVID-19 yang belum mereda, pengetahuan terkait faktor-faktor yang berperan dalam perbaikan klinis pasien di rumah sakit perlu untuk diketahui. Informasi tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan bagi tenaga medis dalam hal pemberian perawatan kepada pasien yang membutuhkan. Selain itu, informasi ini juga bermanfaat dalam hal manajemen ketersediaan fasilitas kesehatan di rumah sakit bagi pasien COVID-19. Dalam penelitian ini akan ditinjau peran dari beberapa kovariat, yaitu usia, jenis kelamin, gejala, komorbid, dan komponen darah meliputi pengukuran darah perifer lengkap dan hitung jenis leukosit terhadap perbaikan klinis pasien COVID-19. Data yang digunakan merupakan data rekam medis pasien COVID-19 yang menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit di Jakarta selama Maret 2020-Maret 2021. Dalam menganalisis data ini, digunakan metode analisis survival dengan model Cox-PH dan model Accelerated Failure Time (AFT). Model Cox-PH diterapkan pada data untuk menganalisis peran dari setiap kovariat terhadap risiko pasien untuk mengalami perbaikan klinis dari COVID-19. Pada model Cox-PH tidak diperoleh informasi mengenai peran dari kovariat terhadap lama waktu perbaikan klinis pasien, yang juga penting untuk diketahui. Untuk mendapatkan informasi tersebut maka digunakan model AFT. Hal yang mendasar dalam penerapan model AFT adalah menentukan asumsi distribusi waktu survival. Dalam praktiknya, tidak mudah untuk menentukan asumsi distribusi dari waktu survival. Oleh sebab itu, penggunaan kedua model ini dapat memberikan informasi yang lebih lengkap dari suatu data berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Hasil analisis dengan kedua model tersebut menunjukkan bahwa secara umum usia yang semakin tua, jenis kelamin laki-laki, adanya simtom, keberadaan komorbid, dan jumlah komponen darah yang semakin tinggi selain hematokrit, leukosit, dan eosinofil dapat menurunkan risiko pasien untuk mengalami perbaikan klinis dari COVID-19. Penurunan risiko tersebut secara tidak langsung berhubungan dengan waktu perbaikan klinis yang semakin lama.

The COVID-19 pandemic has caused a major crisis and problems for global health, one of which is related to the number of COVID-19 patients exceeding the capacity of hospitals. Along with the COVID-19 pandemic that has not subsided, knowledge regarding the factors that play a role in clinical improvement of patients in hospitals needs to be known. This information can be considered by medical personnel in terms of providing care to patients in need. In addition, this information is also useful in terms of managing the availability of health facilities in hospitals for COVID-19 patients. This study will review the role of several covariates, namely age, gender, symptoms, comorbidities, and blood components including complete peripheral blood measurement and differential count on clinical improvement of COVID-19 patients. The data used are medical records of COVID-19 patients who are hospitalized in a hospital in Jakarta during March 2020-March 2021. In analyzing this data, the survival analysis method is used with the Cox-PH model and the Accelerated Failure Time (AFT) model. The Cox-PH model was applied to the data to analyze the role of each covariate on patient risk in experiencing clinical improvement from COVID-19. In the Cox-PH model, no information was obtained regarding the role of the covariate on the length of time for clinical improvement in patients, which is also important to know. To obtain this information, the AFT model is used. The fundamental thing in the application of the AFT model is to determine the assumption of the survival time distribution. In practice, it is not easy to determine the assumed distribution of survival time. Therefore, the use of these two models can provide more complete information from a data based on two different points of view. The results of the analysis with the two models show that in general the older age, male gender, the presence of symptoms, the presence of comorbidities, and the higher number of blood components other than hematocrit, leukocytes, and eosinophils can reduce the risk of patients experiencing clinical improvement from COVID -19. The reduced risk is indirectly related to the longer clinical improvement time."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ibnu Ridho
"Distribusi Wishart adalah distribusi yang dikembangkan dari distribusi multivariat normal. Distribusi Wishart terbagi menjadi dua yaitu central dan non central. Misalkan terdapat variabel S independen dan berdistribusi multivariat normal . Maka dapat dikatakan bahwa S berdistribusi Central Wishart dengan parameter sigma dan n .Pada skripsi ini, dibahas mengenai cara membangun fungsi kepadatan peluang atau pdf dari S dan diberikan rumus mean beserta variansi dari S

The Wishart distribution is a distribution developed from the normal multivariate distribution. The Wishart distribution is divided into two namely central and non-central. Let S mutually independent and multivariate nirmal distributed . Then, S distributed Central Wishart with parameters Sigma and n. In this thesis, we discuss how to build the probability density function or pdf from S and given the formula for the mean along with the variance of S."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Cantika Putri
"Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa tidak terlepas dari tantangan, hambatan, dan ekspektasi yang menimbulkan kecemasan akan masa depan. Kecemasan akan masa depan yang tinggi memiliki efek yang negatif terhadap produktivitas mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari faktor-faktor yang menjelaskan tingkat kecemasan akan masa depan pada mahasiswa Universitas Indonesia dan untuk mengetahui profile mahasiswa Universitas Indonesia yang mempunyai tingkat kecemasan akan masa depan yang tinggi dan rendah. Faktor yang diduga menjelaskan tingkat kecemasan akan masa depan adalah jenis kelamin, status pernikahan orang tua, urutan kelahiran, tingkat religi, konsep diri, adversity quotient (AQ), dukungan sosial, tuntutan keluarga, dan kecemasan akan COVID-19. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu Analisis Regresi Linear Berganda dan Classification and Regression Tree (CRT). Penelitian ini menggunakan data primer yaitu 923 mahasiswa Universitas Indonesia yang diambil dengan cara quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang secara signifikan menjelaskan tingkat kecemasan akan masa depan mahasiswa Universitas Indonesia adalah status pernikahan orang tua, konsep diri, adversity quotient (AQ), tuntutan keluarga, dan kecemasan akan COVID-19. Profile mahasiswa yang memiliki tingkat kecemasan akan masa depan yang tinggi yaitu mahasiswa dengan adversity quotient (AQ) yang rendah dan kecemasan akan COVID-19 yang tinggi. Profile mahasiswa yang memiliki tingkat kecemasan akan masa depan yang rendah yaitu mahasiswa dengan konsep diri yang tinggi dan kecemasan akan COVID-19 yang rendah.

Students as a part of Indonesia's next generation will face challenges, obstacles, and expectations that cause future anxiety. High future anxiety has a negative effect on students productivity. The purpose of this research are to determine the factors which significantly explain the level of future anxiety in University of Indonesia students and to determine the profile of the University of Indonesia’s students who have high and low levels of future anxiety based on the significant factors. Presumption factors explained the level of future anxiety are gender, parent’s marital status, birth order, religiousity, self-concept, adversity quotient (AQ), social support, family demands, anxiety about COVID-19. The method used in achieving the purposes of the research are Multiple Linear Regression Analysis and Classification and Regression Tree (CRT). The data of the research is primary data with a sample of 923 students at University of Indonesia, collected by using quota sampling. The results obtain indicate that significant factors explain the level of future anxiety, such as parent’s marital status, self-concept, adversity quotient (AQ), family demands, and anxiety about COVID-19. The profile of students who have high levels of future anxiety are students with high levels of anxiety about COVID-19 and low levels of adversity quotient (AQ). The profile of students who have low levels of future anxiety are students with low level of anxiety about COVID-19 and high level of self-concept."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library