Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query
Diny Zulkarnaen,a uthor
Abstrak :
Masalah N-ratu adalah masalah menempatkan N buah ratu pada papan catur berukuran NxN kotak sehingga tidak ada dua ratu yang saling menyerang satu sama lain. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah N-ratu ini beragam, antara lain runut-balik, algoritma genetik, klik maksimal, dan sebagainya. Pada tesis ini difokuskan metode penyelesaian masalah N-ratu menggunakan model stiker DNA. Model Stiker DNA ini kemudian diterapkan pada buah catur jenis lainnya yaitu benteng, menteri, dan kuda. Model stiker DNA yang diperoleh tersebut dibandingkan dengan model stiker untuk masalah N-ratu untuk selanjutnya dianalisa.
N-queen problem is a problem placing N queens on NxN chessboard so that there are no two queens can attack each other. The methods those are used for solving N-queen problem are backtracking, genetic algorithm, maximal clique, etc. This thesis focuses on DNA sticker model as a method for solving N-queen problem. Afterthat, this model is implemented on another chesspieces namely rook, bishop, and knight. The result is compared with DNA sticker model on N-queen problem and then do analysis.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T28836
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
[Universitas Indonesia, ], 2005
S30290
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Oprescu, G.
Bucuresti : Meridian , 1962
R 759.8 OPR g
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Selfi Andriani
Abstrak :
Kualitas perilaku inovatif karyawan pada kompetisi inovasi di PT ABC belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan psikologis (psychological empowerment) terhadap perilaku inovatif (innovative work behavior) pada engineer dan analyst PT ABC. Penelitian dilakukan untuk mengukur pengaruh pemberdayaan psikologis terhadap perilaku inovatif dengan menggunakan kuesioner Psychological Empowerment (Spreitzer,1995) dan kuesioner Innovative Work Behavior Scale (Janssen, 2000). Responden penelitian ini berjumlah 61 orang pada level engineer dan analyst di empat direktorat PT ABC.
Hasil uji regresi menunjukkan bahwa pemberdayaan psikologis terbukti secara signifikan mempengaruhi perilaku inovatif (R2 = 0.287, p<0.01). Artinya, peningkatan pada pemberdayaan psikologis dapat memunculkan terjadinya peningkatan perilaku inovatif. Intervensi untuk meningkatkan pemberdayaan psikologis dilakukan melalui pelatihan Self Empowerment.
Uji perbedaan sebelum dan sesudah pelatihan menunjukkan peningkatan yang signifikan pada pemberdayaan psikologis dan perilaku inovatif pada engineer dan analyst di PT ABC. Dengan demikian, maka pelatihan pemberdayaan psikologis disarankan untuk dijadikan kegiatan rutin setiap tahunnya untuk meningkatkan perilaku inovatif karyawan.
The quality of employee's innovative work behavior in the innovation competition held by PT ABC was not optimal. This study aims to determine the effect of psychological empowerment on innovative work behavior in engineers and analyst of PT ABC. Effect of psychological empowerment on innovative behavior was measured with Psychological Empowerment questionnaire (Spreitzer, 1995) and Innovative Work Behavior Scale (Janssen, 2000). A total of 61 engineers and analysts in four directorates PT ABC participated in this study. Regression analysis results indicated that psychological empowerment proven to significantly affect innovative work behavior (R2 = 0287, p <0:01). This signifies, an increase in psychological empowerment causes an increase in innovative work behavior. Thus, the researcher concluded that the appropriate intervention to improve the psychological empowerment was through self empowerment training. The difference between pre-test and post-test results demonstrated a significant increase in psychological empowerment and innovative work behavior in the engineers and analyst of PT ABC. Hence, the psychological empowerment training should take place annually as a way to improve the innovative work behavior of employees.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41747
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Elia Sumarli
Abstrak :
Keterampilan kerja tim didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja di dalam sebuah kelompok/tim. Pengembangan keterampilan kerja tim pada pendidikan tingkat tinggi merupakan sebuah keharusan oleh banyak perusahaan dan dianggap sebagai kompetensi yang paling dituntut dari seorang lulusan pendidikan tingkat tinggi. Namun, ada kesenjangan dalam bagaimana keterampilan kerja tim diajarkan pada bidang tertentu dalam disiplin ilmu teknik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor dan masalah yang berkontribusi terhadap pengembangan keterampilan kerja tim dalam disiplin ilmu teknik. Studi dilakukan dengan melakukan scoping jenis tinjauan pustaka. Penilaian awal dari tinjauan pustaka pada lingkup tertentu sangat diperlukan karena topik yang dibahas dalam tulisan belum ditinjau secara komprehensif. Beberapa kajian pustaka yang berhasil ditelaah oleh penulis menyimpulkan bahwa Teamwork Experience, Course Progression, Interactive Dynamics, dan Sistem Kurikulum Pendidikan Teknik adalah komponen utama untuk meningkatkan keterampilan kerja tim dalam bidang pendidikan teknik. Di sisi lain, tantangan yang menghambat keterampilan kerja sama tim adalah Perilaku Sosial-Kognitif Rendah, Kemalasan Sosial, Kurangnya Pengetahuan Kerja Tim, Motivasi Rendah, Frustrasi dan Pengabaian. Faktor-faktor yang ditemukan mempunyai pengaruh besar dalam pengembangan keterampilan kerja tim dalam proyek-proyek teknik antara lain Teknologi, Pelatihan, dan Intervensi, Intervensi Membangun Tim, Profesionalisme Pendidik, Diagnosis Kekuatan dan Kelemahan, dan Desain Program Pelatihan Kerja Tim. Kesimpulannya, temuan ini menyoroti bagaimana keterampilan kerja tim dikembangkan dan tantangan yang dihadapi oleh siswa dalam pendidikan teknik. Atribut yang diperoleh dari tinjauan pustaka ini dapat memberikan pedoman instruktur dan pendidik mengenai hal apa yang diperlukan untuk merancang kerangka kerja untuk mengajar dan mengembangkan keterampilan kerja tim pada lulusan teknik.
Teamwork skills are defined as the ability to perform teamwork. The development of teamwork skills in higher education is emphasized by employers and regarded as the most demanded competency by graduates. However, there are gaps in how teamwork skills are being taught within the engineering education domain. Therefore, this study investigates the contributing factors and problems of developing teamwork skills in the engineering discipline. Studies are conducted by doing a scoping type of literature review. A preliminary assessment of a scoping review is required due to the broadly defined topic that has not been comprehensively reviewed. The review has concluded that Teamwork Experience, Course Progression, Interactive Dynamics, and Engineering Education Curriculum System are components to improve engineering education teamwork skills. On the other hand, challenges that hinder teamwork skills are Low Socio-Cognitive Behavior, Social Loafing, Lack of Teamwork Knowledge, Low Motivation, and Frustration and Neglect. Finally, the factors initiating teamwork skills development in engineering projects are Technology, Training, And Intervention, Team Building Interventions, Educator Professionalism, Strength and Weakness Diagnosis, and Teamwork Training Program Design. In conclusion, these findings highlight how teamwork skills are developed and the challenges faced by students in engineering education. The attributes acquired from this scoping review can provide instructors and educators the necessary guidelines to design a framework for teaching and developing teamwork skills in engineering graduates.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Cary, Richard
New York: Twayne Publishers, 1967
818.408 CAR
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Panggabean, Bachtiar
Abstrak :
N. Riantiarno adalah seorang penulis lakon yang cukup produktif. Karya-karyanya yang dipentaskan di Taman Ismail Marzuki dapat memecahkan rekor dalam menyerap penonton. Pembicaraan mengenai trilogi drama Bom Waktu, Opera Kecoa, Opera Juliniini berusaha menyingkap keberhasilan dalam pementasan lakon tersebut apakah ditunjang dengan _keberhasilan_ keberadaan naskah lakon itu sendiri. Penulis menganalisis naskah lakon trilogi drama Bom Waktu, Opera Kecoa, Opera Julini berdasarkan pendekatan intrinsik, yaitu melihat jalinan unsur-unsur utama di dalamnya. Hal yang menarik dalam menganalisis, unsur-unsur dalam lakon naskah ini adalah tokoh dan penokohannya. Karena unsur ini pada hakikatnya berhubungan erat dengan watak manusia. Tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam lakon ini adalah cermin tokoh-tokoh miskin dengan berbagai watak dan masalahnya, juga proses perubahan watak tokoh akibat miskin.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sugihen, Tribowo Tuahta Ginting
Abstrak :
Merokok merupakan masalah kronik di Indonesia yang menyebabkan kematian tertinggi dan meningkatkan beban kesehatan. Saat ini belum ada terapi farmakologis yang tersedia di Indonesia untuk penatalaksanaan adiksi merokok. N-asetilsistein (NAC) merupakan salah satu modalitas yang terbukti dapat menjadi terapi pengganti pada beberapa studi jangka pendek. Studi ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian NAC sebagai terapi adjuvan pada MET (motivational enhancement therapy) dibandingkan dengan kombinasi MET dan plasebo. Penelitian ini adalah uji klinis terandomisasi tersamar ganda yang terdiri dari 2 tahap yaitu validasi kuesioner dan uji klinis. Subjek pada penelitian ini adalah perokok dewasa dengan konsumsi rokok tembakau setidaknya selama 6 bulan. Subjek adalah pasien adiksi merokok yang ingin berhenti merokok dalam tahap preparation atau action. NAC yang diberikan adalah 1800 mg, 2 kali sehari dalam 3 bulan, MET diberikan dalam terapi individu sebanyak 7 sesi dalam 3 bulan. Pemantauan dilakukan selama 3 bulan untuk menilai efektivitas klinis, laboratoris dan radiologis. Dengan metabolik pemeriksaan rasio n-asetilaspartat/kreatin dan rasio glutamat/kreatin pada Spektroskopi Resonansi Magnetik (MRS). Sebanyak 80 subjek diikutsertakan dalam penelitian ini. Studi ini menemukan bahwa tidak ada perbedaan kejadian abstinensia, gejala craving, gejala withdrawal, jumlah rokok yang dikonsumsi dan kadar nikotin, terdapat perbedaan yang bermakna pada penurunan kadar karbon monoksida di minggu ke-2 pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Terdapat perbedaan bermakna pada rasio glutamat/kreatin kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol pada regio medial prefrontal korteks kiri dengan nilai p < 0,02 serta terdapat perbedaan bermakna pada rasio n-asetilaspartat/kreatin kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol pada regio serebelum bilateral dengan nilai p < 0,01. Sebanyak 63,7% subjek melaporkan efek samping dan efek samping terbanyak adalah diare. Penelitian ini memperhatikan adanya efektivitas NAC pada MET yang diperhatikan dengan adanya penurunan yang bermakna kadar CO minggu kedua, disertai dengan regulasi glutamat yang diperlihatkan dari rasio glutamat/kreatin yang bermakna di korteks prefontal medial kiri serta rasio n-asetilaspartat/kreatin yang meningkat di serebelum yang menunjukkan perbaikan sel di area kognitif dan reward.
Smoking as a chronic problem in Indonesia causes one of the highest mortality rate and is a great national health burden. Currently, there is no pharmacological therapy available in Indonesia for the management of smoking addiction. N-acetylcysteine (NAC) is a modality that has been shown to be a substitute therapy in several short- term studies. This study aims to determine the effectiveness of NAC administration as adjuvant therapy in MET (motivational enhancement therapy) compared to the combination of MET and placebo. This study is a double-blind randomized clinical trial consisting of 2 stages, consisting of questionnaire validation and clinical trials. Subjects in this study were adult smokers with tobacco cigarette consumption for at least 6 months. Subjects were smoking addiction patients who wanted to quit smoking in the preparation or action stage. The NAC given was 1800 mg, 2 times a day in 3 months, MET was given in individual therapy for 7 sessions in 3 months. Monitoring was conducted for 3 months to assess clinical, laboratorial and radiological effectiveness. Metabolic examination included N-acetylaspartate/ creatin ratio and glutamate/creatin ratio on Magnetic Resonance Spectroscopy. A total of 80 subjects were included in this study. The study found that there was no difference in the incidence of abstinence, craving symptoms, withdrawal symptoms, number of cigarettes consumed and nicotine levels, there was a significant difference in the reduction of carbon monoxide levels at week 2 in the treatment group compared to the control group. And there was a significant difference in the glutamate/creatine ratio of the treatment group compared to the control group in the left medial prefrontal cortex region with a p value < 0.02 and there was a significant difference in the N-acetylaspartate/creatine ratio of the treatment group compared to the control group in the bilateral cerebellar region with a p value < 0.01. A total of 63.7% of subjects reported side effects and the most common side effect was diarrhea. This study noticed the effectiveness of NAC in MET which was noticed by a significant decrease in CO levels in week two, accompanied by glutamate regulation as shown by a significant glutamate/creatine ratio in the medial prefrontal cortex sinistra and an increased N- acetylaspartate/creatine ratio in the cerebellum which showed cellular improvement in cognitive and reward areas.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Yulia Astuti
Abstrak :
Yulia Astuti. Abstrak sbb. Bellah mendefinisikan religi sebagai sikap-sikap dan tindakan manusia dalam menjawab ultimate concern (keprihatinan mendasar) Ultimate concern tersebut berkaitan erat dengan ultimate value( nilai-nilai mendasar). Bellah membagi fungsi religi menjadi 2 bagian, yaitu: memberikan penjelasan yang memadai terhadap ultimate concern sehingga individu-individu yang mengalaminya dapat tetap hidup diatas ultimate concern tersebut. Fungsi lainya adalah sebagai landasan moralitas bagi masyarakat. Bellah mengkategorikan Bushido dan Hotoku sebagai suatu religi. Bushido adalah pedoman atau tuntunan hidup kaum samurai dan Hotoku sebagai suatu religi. Bushido adalah pedoman atau tuntunan hidup kaum samurai sedang Hotoku adalah suatu gerakan etika kaum tani yang dipelopori oleh Ninomiya Sontoku. Gerakan ini ditandai dengan didirikannya asosiasi-asosiasi pemberian kredit, yang dikenal dengan Hotokukai. Keduanya dimasukkan sebagai suatu religi karena keduanya dianggap mampu memberikan penjelasan terhadap ultimate concern dan menjadi landasan moralitas. Tentunya kedua hal tersebut terbatas bagi kelasnya masing-masing. Zaman tokugawa adalah suatu rentangan masa yang ditandai dengan sistem pembagian kelas masyarakat yang dikenal dengan Shi-no-ko-sho ( samurai-petani-pengrajin-pedagang). Pembagian kelas tersebut menyebabkan masyarakat pada saat itu menjadi begitu kompleks. Kompleksitas ini, menurut Bellah membuat masyarakat tokugawa dicekam suatu kegelisahan. Sehingga masalah dari samurai, petani, pengrajin dan pedagang berbeda-beda dan aspek religi merekapun beragam.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S13902
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
M. Yusra Nusa
Abstrak :
Penerapan analogi perpindahan massa dan perpindahan panas mengalami penyimpangan untuk laju penguapan yang tinggi. Penelitian ini membuktikan penyimpangan tersebut. Pengujian dilakukan menggunakan media cairan Isopropyl alcohol. Zat ini rnemiliki Iaju penguapan yang relatif besar pada suhu rendah. Peralatan yang digunakan adalah berupa sebuah tabung pengamatan tetesan yang dialiri udara panas dari arah yang berlawanan. Udara disuplai dari sebuah blower dan orifis kemudian dipanaskan di heater. Tetesan diatur dengan seperangkat droplet generator. Untuk merekam data tetesan digunakan kamera digital dan dengan penerangan sepasang Iampu neon dari arah samping. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa penguapan yang terjadi jauh lebih besar dari prediksi penguapan menggunakan analogi perpindahan massa dan perpindahan panas.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37797
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library