Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Abstrak :
Al-Qaida and Islamic State continue to captivate the world with their extreme violence. While much attention has been given to the operations and doctrines of jihadi groups, this is the first book to explore their culture. Using a wealth of primary sources, the authors examine what goes on inside these organizations and what daily life is like for the foot-soldiers. They show that Islamist militants have a rich aesthetic culture and do much more than fight and train. Life in a jihadi group is in fact filled with poetry and music, and fighters spend time on surprising things like dream interpretation and weeping. Readers will discover an entirely new perspective on radical Islamists: that despite their reputation as macho men, they value humility, artistic sensitivity, and displays of emotion. Cultural practices are essential for understanding the jihadi worldview and may shed important new light on decision-making and recruitment processes in extremist groups. This original book will interest anyone in academia, government, or the general public who is intrigued by the appeal and resilience of the jihadi movement.

Abstrak :
Naskah ini merupakan jilid kedua dari set empat jilid naskah FSUI/SS.20-23. Naskah-naskah ini berisi teks slawatan, yaitu syair-syair pujian kepada Allah (bahasa Arab ditulis dengan aksara Jawa), serta keterangan mengenai Maulid Nabi Muhammad (kelahiran Nabi Muhammad). Di dalamnya disertakan pula keterangan tatacara pelaksanaan upacara slawatan (singiran) ini. Bandingkan FSUI/CI.88 dan MSB/I-25a untuk naskah lain yang berisi teks slawatan yang mirip (Mikrajan), yang berasal dari Kraton Yogyakarta. Kemungkinan naskah ini pun merupakan petunjuk upacara singiran yang pernah diselanggarakan di Kraton Yogyakarta. 1). Pengantar isi naskah, terdiri dari syair-syair pujian terhadap Muhammad (iv-x). 2). Rawi puji sokur samanniyah (xxiii). 3). Pembukaan jawaban atas puji sukur samanniyah (1-2). 4). Babak awal pujia-pujian yang menyatakan hongIlaheng ... (3). 5). Bawa kaping 3, boten mawi turun (7). 6). Singir pujian gentosan nglilir (9). 7). Cerita perjalanan hidup Nabi Ibrahim (10). 8). Dewi Anjar (15). 9). Cerita kembalinya NAbi Ibrahim ke Ngotal Mukadas (25). 10). Pujian-pujian terhadap Allah dan Nabi Muhammad (43). 11). Nama dari masing-masing huruf Arab (47). 12). Halaman 48-60 kosong. 13). Bubuka Badhe Pathekhah (61). 14). Syair-syair untuk berdzikir menurut tradisi Jawa (63). 15). Kembali penyebutan pujian Hong Ilaheng ... (67). 16). Pujian terhadap Nabi Rassulullah (74). 17). Mantra-mantra kidungan (81). 18). Penjelasan mengenai orang yang bersifat kafir (88). 19). Pujian terhadap Allah yang mempunyai sifat rahman (94). 20). Puji-pujian terhadap Allah yang bersifat mulia dan Nabi Muhammad yang bersifat adil palamarta (123). 21). Keterangan pemberian rahmat yang diberikan NAbi Muhammad kelak apabila di hari kiyamat (147). 22). Keyakinan terhadap Allah sebagai gusti dan Muhammad Yang terkasih (156). 23). Keyakinanterhadap Allah yang telah disembah-sembah dan yang bersifat langgeng (163). 24). Penyampaian rahmat dan salam terhadap Nabi yang telah membuat utama manusia (190). 25). Perkataan Abdul Mutalip mengenai anak yatim (192). Belum ditemukan informasi tentang penulisan teks slawatan ini. Menurut catatan h.i, naskah diperoleh Th. Pigeaud melalui perantara Ir. Moens di Yogyakarta pada bulan Juli 1932.Walaupun data penyalinan tidak ada, berdasarkan jenis kertas serta gaya tulisan yang dipergunakan, maka penyunting menduga naskah disalin sekitar tahun 1930, kemungkinan di Yogyakarta.

Abstrak :
Naskah yang merupakan jilid ketiga dari seri empat jilid naskah FSUI/SS.20-23. Berisi teks slawatan yang dipergunakan dalam upacara singiran, mungkin di Kraton Yogyakarta. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah SS.21. Isi teks ini, antara lain sebagai berikut : 1). Pengantar isi naskah terdiri dari syair-syair pujian terhadap Allah, Tuhan Yang Maha Esa dan Nabi Muhammad sebagai utusannya (h.1). 2). Ucapan dan kirim salam kepada Gusti dan Nabi yang tengah pengembara (4). 3). Mantra kidungan sejagad bulan Maulid, saat turunnya wahyumulia (9). 4). Permohonan kepada Allah yang bersifat rahman agar selalu memberikan kesentosaan dan pertolongan (11). 5). Ramat Tuhan telah diberikannya dan telah menunjukakan jalan manusia, sebagai raja para ambiya dan utusannya (15). 6). Penyebutan nama Allah dan NAbi Muhammad sebagai ratu adil (19). 7). Seluruh umat manusia menurut dan berbakti terhadap 5perkara, yaitu: saudara tuanya, mertuanya,guru/ratu, Rasulullah, dan Allah (28). 8). Cahaya yang terpancar pada diri Nabi Muhammad (36). 9). Pangeran telah memberikan rahmat kepadaMuhammad yang akan memberikan safa'at di hari kiamat kelak (38). 10). Pernyataan Allah sebagai Gusti (42). 11). Pujian terhadap Allah agar memberikan rahmat dan keselamatan (49). 12). Mohon pertolongan kepada Allah dan harapan semoga berkenan memberikan ampunan (56). 13). Mi'raj Rasulullah (68). 14). Pengantar mengenai mi'raj NAbi Muhammad (69). 14). Syair-syair pujian terhadap Nabi Muhammad (71). 16). Syair-syair harapan dan pujian terhadap Nabi agar berhati-hati apabila Jibril telah datang (75). 17). Syair 16 buah yang merupakankiriman salam dan salawat kepada Nabi MUhammad (65). 18). Pelbagai macamsendon yang berisi harapan agar dapat mengetahui kesempurnaan niat (131). Naskah ini dibeli Th. Pigeaud di Yogyakarta pada tanggal 13 Juli 1932. Penya-linannya diperkirakan sekitar tahun 1930

Abstrak :
Naskah yang merupakan jilid keempat dari seri empat jilid naskah FSUI/SS.20-23. Berisi teks slawatan yang dipergunakan dalam upacara singiran, mungkin di Kraton Yogyakarta. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah SS.21. Isi teks ini, antara lain sebagai berikut : 1). Pengantar isi naskah terdiri dari syair-syair pujian terhadap Allah, Tuhan Yang Maha Esa dan Nabi Muhammad sebagai utusannya (h.1). 2). Ucapan dan kirim salam kepada Gusti dan Nabi yang tengah pengembara (4). 3). Mantra kidungan sejagad bulan Maulid, saat turunnya wahyumulia (9). 4). Permohonan kepada Allah yang bersifat rahman agar selalu memberikan kesentosaan dan pertolongan (11). 5). Ramat Tuhan telah diberikannya dan telah menunjukakan jalan manusia, sebagai raja para ambiya dan utusannya (15). 6). Penyebutan nama Allah dan NAbi Muhammad sebagai ratu adil (19). 7). Seluruh umat manusia menurut dan berbakti terhadap 5perkara, yaitu: saudara tuanya, mertuanya,guru/ratu, Rasulullah, dan Allah (28). 8). Cahaya yang terpancar pada diri Nabi Muhammad (36). 9). Pangeran telah memberikan rahmat kepadaMuhammad yang akan memberikan safa'at di hari kiamat kelak (38). 10). Pernyataan Allah sebagai Gusti (42). 11). Pujian terhadap Allah agar memberikan rahmat dan keselamatan (49). 12). Mohon pertolongan kepada Allah dan harapan semoga berkenan memberikan ampunan (56). 13). Mi'raj Rasulullah (68). 14). Pengantar mengenai mi'raj NAbi Muhammad (69). 14). Syair-syair pujian terhadap Nabi Muhammad (71). 16). Syair-syair harapan dan pujian terhadap Nabi agar berhati-hati apabila Jibril telah datang (75). 17). Syair 16 buah yang merupakankiriman salam dan salawat kepada Nabi MUhammad (65). 18). Pelbagai macamsendon yang berisi harapan agar dapat mengetahui kesempurnaan niat (131). Naskah ini dibeli Th. Pigeaud di Yogyakarta pada tanggal 13 Juli 1932. Penya-linannya diperkirakan sekitar tahun 1930 Naskah ini merupakan jilid keempat dari set empat jilid naskah FSUI/ SS.20-23. Berisi teks-teks slawatan yang dipergunakan dalam upacara singiran, mungkin di Kraton Yogyakarta. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah SS.21-22. Isi naskah ini sebagian besar sama dengan SS.22.

Abstrak :
"In contrast to many books on Islam that focus on political rhetoric and activism, this book explores Islam's extraordinarily rich cultural and artistic diversity, showing how sound, music and bodily performance offer a window onto the subtleties and humanity of Islamic religious experience. Through a wide range of case studies from West Asia, South Asia and North Africa and their diasporas - including studies of Sufi chanting in Egypt and Morocco, dance in Afghanistan, and "Muslim punk" on-line - the book demonstrates how Islam should not be conceived of as being monolithic or monocultural, how there is a large disagreement within Islam as to how music and performance should be approached, such disagreements being closely related to debates about orthodoxy, secularism, and moderate and fundamental Islam, and how important cultural activities have been, and continue to be, for the formation of Muslim identity. "--