Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simarmata, Yuliana Wisna
Abstrak :
Kecelakaan merupakan masalah yang terjadi terus menerus, berpotensi mengakibatkan kematian, kesakitan, dan kecatatan tetapi dapat dicegah atau diatasi. Populasi sepeda motor menjadi penyumbang kecelakaan terbesar. Faktor penyebab kecelakaan bersumber dari faktor manusia, kendaraan, jalan, dan lingkungan. Penelitian mengenai kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh pengendara sepeda motor di wilayah Jakarta Timur pada tahun 2007. Jumlah sampel 318, diambil dengan teknik Purposive sampling. Penelitian mengkaji karakteristik pengendara sepeda motor, jalan dan lingkungan, kendaraan pengendara, dan waktu terjadinya kecelakaan, serta hubungan karakteristik-karakteristik tersebut terhadap cidera pada pengendara sepeda motor yang diakibatkan oleh kecelakaan tersebut. Penelitian merupakan studi deskriptif analitik dengan disain studi potong lintang, dan menggunakan data sekunder yang berasal dari laporan polisi. Perangkat lunak yang digunakan ialah SPSS 13.0 for Window dengan analisis Crosstab dan regresi binary logistic, dan Microsoft Office Excel 2003. Hasil penelitian yaitu 51% kecelakaan disebabkan oleh pengendara sepeda motor, berpola ?M?, puncak kecelakaan pukul 06.00-07.00 dan 21.00, banyak terjadi saat perjalanan kerja, hari Selasa, tanggal 1 hingga 10, 80% lalu lintas lancar, 93% cuaca cerah, dan 40% curah hujan rendah. Pengendara 95% laki-laki, 69% berstatus karyawan, 84% berpendidikan menengah, 35% berumur 17 hingga 24 tahun. Pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan dengan jenis Honda sebanyak 46%, rasio resiko Kecelakaan lalu tertinggi pada jenis Kawasaki, sedangkan untuk mendapatkan cidera yakni pengendara dengan jenis kendaraan Suzuki. Kecelakaan 33% berpola depan-pejalan kaki, 35% jenis sepeda motor yang banyak ditabrak. 57% pengendara mengalami cidera 60% mengenai kepala. Peluang resiko untuk mendapatkan cidera pada karyawan (OR=3,15), Honda (0,27), Kawasaki (OR=0,19), Yamaha (OR=0,33), tipe tabrakan depan-belakang (OR=11,63), depan-depan (OR=9,62), depan-samping (OR=4,03), samping-samping (OR=4,26), motor dengan motor (OR=4,17), motor dengan lainnya (OR=10,69), motor dengan kendaraan bermotor (OR=12,13), saat istirahat (OR=2,69).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ariswanto Raymond
Abstrak :
Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Kecelakaan saat berlalu lintas selain menjadi hambatan langsung juga merupakan kerugian secara tidak langsung yakni berupa kerugian materi dan manusia. Berdasarkan data yang di dapat bahwa kecelakaan di jalan merupakan masalah keselamatan dan kesehatan yang sangat serius di seluruh dunia, masalah yang sama juga dihadapi Indonesia. Di Wilayah Jakarta Timur paling banyak terjadi kecelakaan lalu lintas di bandingkan pada wilayah Jakarta lainnya, berdasarkan data Satlantas Polda Metro Jaya. Kecelakaan lalu lintas selama 5 tahun paling banyak terjadi diakibatkan oleh faktor pengemudi. Tingkat kecelakaan yang terjadi di wilayah Jakarta Timur disebabkan karena perilaku pengemudi yang tidak aman dalam berkendara di jalan raya seperti lengah, tidak tertib, tidak terampil, mabuk dll. Faktor lingkungan seperti jalan dan kendaraan berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Volume kendaraan yang semakin tinggi tidak diimbangi dengan fasilitas dan kualitas jalan. Banyaknya kendaraan yang tidak laik jalan juga dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Agar lalu lintas berjalan dengan aman dan lancar, maka pengemudi kendaraan bermotor harus berperilaku aman dalam berkendara di jalan raya, kondisi kendaraan harus dipastikan dalam keadaan laik jalan, dan jalan dalam kondisi memadai agar tidak terjadi kecelakaan. Sering terulang dan tingginya angka kecelakaan lalu lintas kendaraan bermotor di Wilayah Jakarta Timur merupakan alasan penulis untuk menjadikan masalah tersebut menjadi sebuah penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab kecelakaan kendaraan bermotor di Wilayah Jakarta Timur. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analititik dengan pendekatan metode kuantitatif, yaitu untuk melihat tingkat resiko kecelakaan kendaraan bermotor serta faktor penyabab kecelakaaan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan data laporan kecelakaan kendaraan bermotor di wilayah Jakarta Timur pada bulan Januari sampai Maret 2008. Populasi penelitian adalah pengendara kendaraan bermotor yang mengalami kecelakaan di wilayah Jakarta Timur Bulan Januari sampai Maret 2008. Sampel penelitian ini adalah kecelakaan kendaraan bermotor yang tercatat selama bulan Januari sampai Maret 2008. Data sekunder yang diperoleh kemudian diolah untuk di hitung proporsi kecelakaan kendaraan bermotor tiap minggunya. Hasil dari Pengolahan data proporsi tersebut digunakan untuk menggambarkan penyebab (fault) yang terlibat dalam suatu accident. Dari hasil penelitian ini peneliti mendapatkan bahwa berdasarkan faktor penyebab kecelakaan kendaraan bermotor yaitu sebanyak 194 kasus kecelakaan, sebagian besar yaitu sebanyak 82 kasus kecelakaan (42,3%) disebabkan oleh perilaku tidak aman karena lengahnya pengemudi pada saat mengendarai kendaraan bermotor. Sebanyak 10 kasus (5,1%) disebabkan karena pengemudi mengantuk, sebanyak 1 kasus (0,5%) disebabkan karena pengemudi yang mabuk, sebanyak 23 kasus (11,9%) disebabkan oleh pengemudi yang tidak terampil, sebanyak 56 kasus (28,9%) disebabkan oleh pengemudi yang tidak tertib, sebanyak 5 kasus (2,6%) disebabkan oleh rem kendaraan yang kurang berfungsi, sebanyak 3 kasus (1,5%) disebabkan oleh ban kendaraan tidak memadai, sebanyak 1 kasus (0,5%) disebabkan oleh lampu kendaraan yang tidak berfungsi, sebanyak 12 kasus (6,2%) disebabkan oleh jalan berlubang, dan sebanyak 1 kasus (0,5%) disebabkan oleh jalan rusak. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas sebaiknya pengemudi saat berkendara dalam keadaan kondisi tubuh fit, tidak sedang mengantuk, dan tidak mengkonsumsi alkohol. Pastikan kondisi kendaraan dalam kondisi baik sebelum berkendara di jalan raya, khususnya kondisi ban, rem dan lampu kendaraan. Dilakukan sosialisasi mengenai ?safety riding? atau cara berkendara yang aman di jalan raya oleh pihak kepolisian Memberi rambu-rambu atau tanda adanya jalan berlubang atau rusak oleh DLLAJ. Dan dilakukanya perbaikan jalan sedini mungkin setelah diketahui adanya jalan berlubang dan rusak oleh Dinas Pekerjaan Umum.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Charisha Mahda Kumala
Abstrak :
Latar Belakang: Faktor kunci yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan dan pencegahaan kecelakaan adalah iklim keselamatan. Berdasarkan dari data PLN mayoritas pelaporan INSPEKTA adalah perilaku tidak aman. Iklim keselamatan dapat diukur dengan beberapa dimensi dan beberapa penelitian menilai dimensi-dimensi pada iklim keselamatan yang memiliki hubungan dengan perilaku untuk mengurangi terjadinya kecelakaan. Tujuan : Menganalisis hubungan dimensi pada iklim keselamatan dengan perilaku keselamatan pada pekerja di PLN PUSMANPRO di project pembangunan kelistrikan PST JATENG I. Metode: Penelitian cross sectional ini melibatkan 120 orang pekerja pada Project PLN PUSMANPRO PST JATENG I. Data primer diperoleh menggunakan kuesioner skala likert yang mengacu pada kuesioner dari beberapa penelitian sebelumnya. Hasil: Pada dimensi iklim keselamatan hasil analisis univariat semua dimensi lebih banyak berkategori rendah dan analisis bivariat menghasilkan pada dimensi komitmen dan nilai-nilai dengan P value = 0,000 dan nilai korelasi 0,268, dimensi pelatihan dengan P value = 0,000 dan nilai korelasi 0,318, dimensi komunikasi P value = 0,002 dan nilai korelasi 0,274, persiapan kondisi darurat P value = 0,000 dan nilai korelasi 0,362, dimensi prioritas keselamatan P value = 0,001 dan nilai korelasi 0,318, dimensi justifikasi risiko P value = 0,000 dan nilai correlation 0,503, dimensi keterlibatan subkontraktor P value = 0,000 dan nilai korelasi 0,390, dimensi insentif keselamatan P value = 0,001 dan nilai korelasi 0,309, dimensi manajemen program keselamatan P value = 0,000 dan nilai korelasi 0,435, dimensi pengetahuan keselamatan P value = 0,000 dan nilai korelasi 0,372, dimensi motivasi keselamatan P value = 0,000 dan nilai korelasi 0,416 dapat diketahui pada nilai tersebut memiliki hubungan positif dengan perilaku keselamatan kecuali dimensi lingkungan kerja dengan P value = 0,904 dan nilai correlation 0,011. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang positif antara dimensi iklim keselamatan dengan perilaku keselamatan sehingga penerapan keselamatan kerja pada PLN PUSMANPRO PST JATENG I untuk membentuk perilaku keselamatan pada pekerja dapat melalui peningkatan iklim keselamatan serta fasilitas yang mendukung program keselamatan yang dapat mengurangi terjadinya kecelakaan pada proyek. ......Background: The key factor needed to achieve success and prevent accidents is the safety climate. Based on PLN data, the majority of INSPEKTA reports are unsafe behavior. Safety climate can be measured by several dimensions and several studies assess the dimensions of safety climate that have a relationship with behavior to reduce the occurrence of accidents. Objective: To analyze the relationship between dimensions of safety climate and safety behavior of workers at PLN PUSMANPRO in the PST JATENG I electricity development project. Methods: This cross sectional study involved 120 workers at the PLN PUSMANPRO PST JATENG I Project. Primary data were obtained using a Likert scale questionnaire that referring to the questionnaires from several previous studies. Results: In the dimension of safety climate, the results of the univariate analysis of all dimensions are more in the low category and bivariate analysis results in the dimensions of commitment and values with P value = 0.000 and correlation value 0.268, training dimension with P value = 0.000 and correlation value 0.318, communication dimension P value = 0.002 and correlation value 0.274, emergency preparation P value = 0.000 and correlation value 0.362, safety priority dimension P value = 0.001 and correlation value 0.318, risk justification dimension P value = 0.000 and correlation value 0.503, subcontractor involvement dimension P value = 0.000 and the correlation value is 0.390, safety incentive dimension P value = 0.001 and the correlation value is 0.309, the safety program management dimension P value = 0.000 and the correlation value is 0.435, safety knowledge dimension P value = 0.000 and the correlation value is 0.372, safety motivation dimension P value = 0.000 and a correlation value of 0.416 can be seen at the value of it has a positive relationship with safety behavior except for the work environment dimension with P value = 0.904 and a correlation value of 0.011. Conclusion: There is a positive relationship between the dimensions of safety climate and safety behavior so that the application of work safety at PLN PUSMANPRO PST JATENG I to shape safety behavior in workers can be through improving the safety climate and facilities that support safety programs that can reduce accidents on the project.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imran Irwandy Yasin MS
Abstrak :
Tingginya angka kecelakaan yang terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir sebagian besar melibatkan pengendara sepeda motor. Kecelakaan yang terjadi di jalan raya antara lain disebabkan oleh kurangnya atensi terhadap hal-hal yang diamati disekitar (visual attention) yang dimiliki ketika mengendarai sepeda motor sehingga terjadi kesalahpahaman pengguna jalan bermotor dalam mengidentifikasi situasi berbahaya (hazard perception). Kepada 133 pengendara sepeda motor berusia 17-34 tahun (Mean usia = 21.56, SD = 2.36) diminta untuk mengisi kuesioner yang mengukur tentang kemampuan visual attention dan kemampuan hazard perception yang terdiri atas komponen hazard detection dan threat appraisal, yang diberikan secara daring. Hasil penelitian menujukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara visual attention dan hazard detection maupun antara visual attention dan threat appraisal pada pengendara sepeda motor dewasa muda. Namun ditemukan bahwa adanya hubungan yang positif antara hazard detection dan threat appraisal. Analisis deskriptif menunjukkan kemampuan hazard detection yang cukup baik pada partisipan pengendara sepeda motor, namun kemampuan threat appraisal yang cenderung masih rendah. Implikasi dari temuan ini adalah diperlukannya sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kemampuan hazard perception. ...... For the past few years, a rising number of accidents in Indonesia involved a significant number of motorcyclists. Some of the accidents are caused by the motorcyclists lack of attention to the surrounding area when riding a motorcycle. Therefore, motorcyclists misinterpret a dangerous situation hazard perception. We asked 133 motorcyclists aged 17-34 (Mage = 21.56, SD = 2.36) to fill in an online questionnaire, which measured visual attention and hazard perception abilities. The hazard perception includes hazard detection and threat appraisal measurement. The result of this study shows that there is no relationship between visual attention and hazard detection, also between visual attention and threat appraisal on young adult motorcyclists. However, we find a positive correlation between hazard detection and threat appraisal. Descriptive analyses show that the participants performed hazard detection quite well, but they indicated a low level of threat appraisal skill. The implication of this study is to encourage socialization to motorcyclists about the importance of hazard perception ability.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fuji Desfirani Syarif
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang persepsi pengendara motor online terhadap kecelakaan lalu lintas di Kota Depok Tahun 2016. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dan bersifat deskripsi analitik dengan desain studi potong lintang (cross sectional). Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 250 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner secara langsung kepada responden. Hasil penelitian terdapat hubungan antara pengalaman dan peraturan tata cara berkendara yang dimiliki pengendara, dengan persepsi risiko pengendara motor online PT X terhadap kecelakaan lalu lintas di Kota Depok.
This discuss a thesis about the perception of rider online motor PT X for traffic accident in depok 2016 . This research was conducted with quantitative methods and character descriptions analytic cross-sectional study design (cross-sectional). The sample used in this research totaled 250 people .Adoption of the data done by spreading kuisioner directly to respondents The results of the study there is a relationship between experience and regulatory ordinances owned motorists drive, with the risk perception rider online motor PT X to traffic accidents in the city of Depok.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S62679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Ryan Putra
Abstrak :
Pada masa sekarang kendaraan merupakan sarana yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Hal ini disebabkan adanya kebutuhan manusia untuk berpindah tempat amaun memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan lebih efektif dan efisien. Teknologi yang terus berkembang telah mendorong terciptanya kendaraan yang bertenaga besar dan berkecapatan tinggi jauh dari kemampuan manusia. Kecepatan yang tinggi serta tenaga yang besar inilah yang menjadi bahaya utama dan menjadikan berkendaraan merupakan kegiatan yang mengandung resiko kecelakaan yang cukup besar. Penelitian dilakukan di PT Pertamina EP area Jambi yang melibatkan kendaraan operasional yang digunakan. Operasi kendaraan ini menjadi perhatian karena adanya peningkatan angka kecelakaan yang terjadi. Berangkat dari permaslahan diatas dilakukan penelitian dengan tujuan mendapatkan gambaran besar peranan faktor yang berhubungan dengan kecelakaan bermotor di area operasional PT Pertamina EP Jambi antara fain faktor Unsafe Action, Unsafe Conditon serta Law Inforecement Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan disain cross sectional, yakni mengambil data pada sesuatu waktu (one point in time), dirnana pengumpulan data dan observasi dilakukan dalam waktu bersamaan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya faktor-faktor yang cukup menonjol peranannya dalam kecelakaan bermotor di area operasional PT Pertamina EP Jambi dan tinjuauan lebih lanjut terhdap faktor2 yang rnenonjoi tersebutmengarah kepada 2 hal pokok yang perlu ditingkatkan yaitu perilaku pengemudi dan kondisi tidak aman. ......Currently the use of vehicles is becoming integrated with daily life activities of people.this situation is related to the need of people to have reliable of transportation which ins more effective and efficient for moving and objects or goods or other else from one place to another technology development has invited vehicles, which having great power and capable to move faster. Consequently, these great power speed are major hazard lead to accident during its operation. Research has conducted at PT Pertamina EP area of Jambi entangling vehicle of used operational. This Vehicle operation become attention caused by improvement of accident number that happened. Starting from the above problern, this research is carried out to achive the objective to have a view regarding the contribution of each factor to the accident of motor vehicle at Operation area PT PERtamina EP Jambi e.g Unsafe Action,Unsafe Condition, and Law Inforcement. ......This research use quantitative approach and qualitative designed by sectional cross, namely take data at something time ( time in point one), where data collecting and observation conducted during at the same time. The conclusion of this research shown that the prominent factors are strongly contributed in motor vehicle in Operation area PT PERtamina EP Jambi. Further classification concluded that 2 major factors, driving behavior and unsafe condition should be improved.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astiadi Prahastomo
Abstrak :
ABSTRAK

Secara umum keselamatan di jalan menjadi salah satu tujuan pembangunan yang berkelanjutan, melalui program untuk menekan angka kematian akibat kecelakaan di jalan raya. Dengan demikian, penting untuk mempelajari perilaku pengendara serta faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perilaku ini. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengkaji intensi perilaku pelanggaran melawan arah arus lalu lintas pengendara sepeda motor serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan untuk menganalisis preferensi pelanggar dalam pemilihan rute perjalanan. Pada penelitian ini dibatasi pada faktor yang digunakan sebagai determinan perilaku pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara sepeda motor yang merupakan kontruk dari Theory of Planned Behavior yang dikemukakan Ajzen (2005) yaitu sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang dipercaya. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dalam pengolahan dan analisis datanya berdasarkan kuesioner Intensi dan kuesioner Stated Preference. Desain dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif analitis dengan metode pengumpulan data survei. Pengendara sepeda motor yang bekerja sebagai ojek aplikasi/ online adalah sebagai sampel dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan terdapat pengaruh sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan terhadap intensi pengendara sepeda motor untuk pelanggaran melawan arah arus lalu lintas, dengan probabilitas sebesar 38,5%. Perceived behavior control/ kontrol perilaku yang dipercaya muncul sebagai prediktor intensi melanggar yang terkuat dibandingkan variabel lainnya, sehingga menunjukkan persepsi kontrol pengendara sepeda motor untuk melangar memiliki peran penting dalam memunculkan perilaku pelanggaran. Kemudian hasil kalibrasi stated preference didapatkan hasil 53,9% probabilitas pengendara melawan arah arus lalu lintas, karena pengendara menginginkan waktu perjalanan yang lebih sedikit dalam pemilihan rute perjalanannya namun melalui jalan yang tidak sesuai ketentuan lalu lintas yaitu dengan melawan arah.


ABSTRACT

 


In general, road safety is one of the goals of sustainable development, through a program to reduce mortality due to accidents on highways. Thus, it is important to study driver behavior and the factors that contribute to this behavior. The main objective of this study is to examine the intention of violating behavior against the direction of motorbike traffic flow and the factors that influence it, and to analyze violator preferences in choosing a route of travel. This study is limited to the factors used as determinants of violation behavior committed by motorcyclists which are contours of the Theory of Planned Behavior proposed by Ajzen (2005), namely attitudes, subjective norms, and perceived behavioral control. This study uses multiple regression analysis in processing and analyzing the data based on the Intentions questionnaire and the Stated Preference questionnaire. The design in this study is quantitative descriptive analytical research with survey data collection methods. Motorcycle riders who work as an application motorcycle taxi are as samples in this study. The results showed that simultaneously there were influences of attitudes, subjective norms, and perceived behavioral controls on motorbike intentions for violations against the direction of traffic flow, with a probability of 38.5%. Perceived behavior control which is believed to appear as a predictor of intention to violate the strongest compared to other variables, so that the perception of motorbike riders control of violations has an important role in generating violations. Then stated preference calibration results obtained 53.9% the probability of the driver against the direction of traffic flow, because the driver wants less travel time in the selection of his route but through the road that does not comply with traffic provisions by opposing the direction of traffic flow.

 

2019
T53035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Darwin
Abstrak :
Penelitian ini membahas persepsi keselamatan berkendara sepeda motor pada penumpang ojek online. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain potong lintang pada 120 responden penumpang ojek online yang berasal dari DKI Jakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner dan wawancara mendalam, dilakukan analisis univariat dan bivariat antara variabel independen dan dependen. Hasil yang diperoleh, terdapat hubungan pengetahuan dengan persepsi keselamatan berkendara pada penumpang ojek online dengan nilai p<0.05, sedangkan pada variabel sikap, motivasi, pemahaman pada driver, kendaraan, lingkungan fisik dan lingkungan sosial tidak ada hubungan dengan p> 0,05. Keselamatan berkendara sepeda motor belum menjadi prioritas dalam berkendara bagi penumpang ojek online. ......The study was to determine the perception of safety riding on the motorcycle taxi online passangers. This study was conducted using cross-sectional design of the 120 respondents motorcycle taxi online passangers from Jakarta. Data was collected by questionnaire and in-depth interviews, conducted univariate and bivariate analysis between independent and dependent variables. There is an association of knowledge to the perception of road safety on motorcycle taxi online passangers with p value of <0.05, while in the variable of attitude, motivation, understanding on the driver, the vehicle, the physical environment and the social environment there is no association with p> 0.05. Safety riding has not been a priority in passenger travel on motorcycle taxis online.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library