Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Naufal Ziyad
"Tingkat keparahan kecelakaan dapat disebabkan oleh berabagai faktor. Faktor yang memengaruhi meliputi kondisi jalan, kendaraan, manusia, dan alam. IRSMS (Integrated Road Safety Management System) POLRI pada tahun 2018 – 2021 menyebutkan sebanyak 832 kasus kecelakaan yang terjadi di wilayah Kabupaten Wonosobo, dimana 142 kasus kecelakaan (17,6%) adalah kecelakaan yang terjadi di tikungan jalan. Tingkat keparahan korban kecelakaan antara Meninggal Dunia dan tidak Meninggal Dunia (injuries). Dari permodelan tingkat keparahan kecelakaan dibedakan antara daerah pemukiman di tikungan jalan dan tidak ada pemukiman. Faktor yang menyebabkan tingkat keparahan kecelakaan di tikungan dari faktor jalan antara lain radius tikungan, lebar jalan, superelvasi, fasilitas perlengkapan jalan, dan kecepatan kendaraan. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi tingkat keparahan kecelakaan dan diharapkan dapat mengurangi kecelakaan yang terjadi pada tikungan jalan dengan menggunakan analisa Ordinal Probit Model. Hasil analisis menyebutkan bahwa faktor utama yang memengaruhi tingkat keparahan kecelakaan di tikungan jalan pada area pemukiman adalah lebar tikungan, superelevasi, kebebasan samping, kecepatan kendaraan, dan guardrail. Sedangkan faktor utama yang memengaruhi tingkat keparahan pada area non pemukiman adalah superelevasi tikungan. Nilai R-square pada permodelan di area pemukiman adalah 0,456 yang artinya pengaruh variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable) sebesar 45,6%. Nilai R-square pada permodelan di area non pemukiman adalah 0,410 yang artinya pengaruh variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable) sebear 41%. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat keparahan kecelakaan di tikungan jalan pada area pemukiman dan non pemukiman di Wilayah Wonosobo memiliki faktor lain yang dapat dimungkinkan karena diluar faktor geometrik.
......The severity of the accident can be caused by various factors. The influencing factors include road conditions, vehicles, humans and nature. IRSMS (Integrated Road Safety Management System) of the National Police in 2018-2021 were 832 accident cases, of which 142 cases (17.6%) were accidents at road bends. Factors that cause accidents at bends from road factors include bend radius, road width, superelevation, road equipment facilities, and vehicle speed. From the modeling of the severity of the accident, it is distinguished between residential areas on the bend of the road and no settlements. Factors that cause the severity of corner accidents from road factors include bend radius, road width, superelvation, road equipment facilities, and vehicle speed. This is done to evaluate the severity of accidents and is expected to reduce accidents that occur on road bends using the Ordinal Probit Model analysis. The results of the analysis state that the main factors that influence the severity of road bend accidents in residential areas are bend width, superelevation, side freedom, vehicle speed, and guardrail. While the main factor that affects the severity of non-residential areas is the bend superelevation. The R-square value in modeling in residential areas is 0.456, which means that the effect of the independent variable on the dependent variable is 45.6%. The R-square value in modeling in non-residential areas is 0.410, which means that the effect of the independent variable on the dependent variable is 41%. This indicates that the severity of accidents at road bends in residential and non-residential areas in the Wonosobo Region has other factors that can be possible because they are not geometric factors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Saputra
"Kebakaran adalah sesuatu bencana yang sangat sering terjadi. Laboratorium Forensik Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Puslabfor Mabes Polri) menyebutkan kebakaran yang terjadi di Indonesia periode 1990 ? 1996 adalah 2033 kasus dan tahun 1997 ? 2001 sekitar 1121 kasus. Sedangkan NFPA (National Fire Protection Association) menyebutkan pada tahun 2002 kebakaran di Amerika Serikat 1.687.500 kasus dan di Inggris 519.400 kasus. Dampak yang diakibatkannya juga mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.
Seperti yang dilaporkan oleh NFPA pada tahun 2002 dari total kebakaran yang terjadi menyebabkan orang meninggal dunia di Amerika sekitar 3.380 orang dan luka 18.425 orang. Sedangkan di Inggris orang meninggal akibat kebakaran adalah 562 orang dan 16.595 orang terluka. Pada tesis ini dilakukan pengkajian (analisis) bahaya kebakaran bangunan khususnya bahaya asap serta penanggulangannya. Bangunan dievaluasi dengan menggunakan bantuan perangkat lunak FDS. Adapun tujuan dari tesis ini adalah untuk memahami berbagai macam skenario kebakaran serta untuk menciptakan bangunan ruko yang aman. Dari hasil simulasi yang dilakukan terbukti dengan menggunakan smoke shaft dapat mengurangi kepekatan asap mencapai 83%, sehingga penghuni mendapatkan waktu evakuasi yang lebih panjang.

Fire is a disaster that most occur in the world. Laboratory of Indonesian Police Department say fire occur in Indonesia during 1990 ? 1996 are 2033 case, and during 1997 ? 2001 are 1121 case. NFPA (National Fire Protection Association) say fire occur in USA at 2002 are 1.687.500 case and in UK 519.400 case. Impact of the fire are very serious.
As reported by NFPA at 2002 from total of fire that occur in USA causes 3.380 people die and 18.425 people injury, in UK 562 people die and 16.595 people injury In this thesis make analyze of fire building hazard specially smoke hazard and how prevent it. The software that used to evaluate this smoke hazard is Fire Dynamics Simulator (FDS). The objective of this thesis are to understand some fire scenario and creating a safe shophouse from smoke hazard. Result of this simulation prove that using smoke shaft can reduce of soot density until 83%, so occoupant get longer evacution time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24380
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Karima
"Kecelakaan kerja pada dasarnya dapat diantisipasi jika kegiatan pada proyek dapat didefinisikan dengan baik dan paket pekerjaan dapat ditempatkan sesuai dengan level dan level menggunakan WBS standar. Penelitian ini digunakan untuk mengembangkan standar WBS berbasis risiko untuk perencanaan keselamatan dalam konstruksi perkeretaapian. untuk mencapai perumusan WBS standar untuk konstruksi kereta api menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini adalah standar WBS yang terdiri dari 6 level dengan 11 variabel risiko dominan terhadap kinerja safety proyek dan diterapkan sebagai upaya untuk mencegah, mengurangi atau menghilangkan atau bahkan membatalkan risiko kecelakaan selama konstruksi dalam pekerjaan konstruksi Kereta Api
......Work accidents basically can be anticipated if the activities on the project can be well defined and work packages can be placed according to the level and level using standard WBS. This research is used to develop risk-based WBS standards for safety planning in railroad construction. to achieve the standard WBS formulation for railroad construction using a qualitative approach. The results of this study are WBS standard which consists of 6 levels with 11 dominant risk variables on project safety performance and is implemented as an effort to prevent, reduce or eliminate or even cancel the risk of accidents during construction in Railway construction work."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Lasma Rohanta
"

Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisa faktor perilaku pengendara sepeda motor sebagai faktor kecelakaan. Pengendara yang sudah memiliki SIM merupakan pengendara yang sudah mengikuti rangkaian proses permohonan Surat Izin Mengemudi (SIM), dengan melakukan tahapan permohonan antara lain : memenuhi syarat secara administrasi salah satunya usia pemohon SIM minimal 17 tahun, mengikuti ujian teori tentang pengetahuan peraturan lalu lintas dan ujian praktik berkendara tentang kemampuan dan keterampilan berkendara sepeda motor. Dalam penelitian ini akan dilakukan perbandingan kecelakaan pengendara yang sudah memiliki SIM dengan pengendara yang belum memiliki SIM. Wilayah penelitian dilakukan di 2 wilayah Kota Indonesia yaitu Kota Depok dan Kota Balikpapan. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisa data sekunder dari Data Kecelakaan Korlantas Polri dan mengumpulkan data angket (kuesioner) dari masyarakat di wilayah penelitian masing-masing kota dengan kelompok usia 17-55 tahun. Metode penelitian dilakukan dengan uji Analisis Of Varian (ANOVA).

 


The purpose of this study was to analyze traffic accident factors on motorcycle drivers based on motorcycle rider behavior data. Drivers who already have a SIM are drivers who have fulfilled administrative requirements, one of which is the minimum age of a 16-year SIM applicant, taking the theory test on traffic regulations and driving practice tests on the ability and skill of riding a motorcycle. In this study, the comparison of motorist accidents that already have a SIM with those who do not have a SIM will be compared. The research area was conducted in 2 regions of the City of Indonesia, Depok City, and Balikpapan City. This research was conducted by analyzing secondary data from the National Police Traffic Accident Data and collecting questionnaire data (questionnaire) from the community in the study area of each city with an age group of 17-55 years. The research method was carried out with the Analysis of Variance (ANOVA) test.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Kartika
"Tingkat keselamatan lalu lintas di jalan tol Indonesia masih dalam kondisi tidak memuaskan. Segmen Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) antara KM
91 hingga KM 93 khusus dianggap sebagai lokasi kecelakaan lalu lintas tertinggi di
jalan tol Indonesia. Penelitian ini menganalisis pengaruh climbing lane terhadap
kinerja lalu lintas sebagai akibat dari desain geometris yang tidak tepat. Kondisi ini
disebabkan karena desain yang tidak tepat dimana akhir lajur pendakian berakhir
sebelum mencapai puncak pendakian tertinggi. Akibatnya, kendaraan berat yang
berjalan dengan lambar di sisi kiri bergabung ke jalur dan menghasilkan kemacetan
yang disebabkan oleh fenomena shockwave. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengamati dampak kinerja keselamatan dan lalu lintas dari climbing lane Jalan Tol
Cipularang. Data kendaraan diperoleh dengan menghitung jumlah kendaraan yang
melewati segmen yang ditinjau dan menemukan bahwa gelombang kejut antara
segmen 1 hingga segmen 2 ketika jalur pendakian dimulai memiliki nilai positif
29,4 km / jam, sedangkan antara segmen 2 hingga segmen 3, nilai ! memiliki nilai
negatif -0,54 km / jam. Hal inimenunjukkan bahwa bottleneck pada akhir segmen
ke-3 memperlambat kecepatan kendaraan berada di belakangnya. Tiga pemodelan
skenario menggunakan VISSIM dilakukan untuk memodelkan desain climbing lane
yang optimal dengan skenario ketiga di mana perpanjangan jalur pendakian
ditempatkan di jalur kanan dengan memberikan rasio V / C terendah 0,544 secara
keseluruhan.
......in Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) segment where between KM 91
to KM 93 regards as the highest traffic accidents location on Indonesia toll roads.
This study is analyzed the effect of climbing lane to the traffic performance as a
result of improper geometric design. The inappropriate conditions are the auxiliary
lane on the nearside of the road instead on farside of the road and the end of
climbing lane/merge lane located before the crest instead of after the crest of
vertical alignment. As a result, very slow heavy vehicles merged to the normal lane
and resulting bottleneck caused by shockwave phenomenon. The aim of this study
is to observe traffic and safety performance impact from Cipularang Toll Road
climbing lane. Vehicle data is obtained by calculating the number of vehicles that
pass through the segment being reviewed and found that shockwaves between
segment 1 to segment 2 when climbing lane is started has a positive value of 29.4
km / hour, meanwhile between segment 2 to segment 3, the ! value has negative
value of -0.54 km / hour. This indicates that the bottleneck at the end of the 3rd
segment slows the speed of the vehicle following behind. Three scenario modelling
using VISSIM was conducted to model the optimum climbing lane design with the
third scenario where extended climbing lane placed on the right lane with provides
the lowest V/C ratio of 0,544 overall"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cikita Berlian Hakim
"ABSTRAK
Bali masih menjadi pintu masuk utama bagi wisatawan mancanegara. Potensi besar yang dimiliki Bali untuk memikat wisatawan menikmati beragam petualangan mulai dari keindahan alam, budaya, makanan, bahasa, flora dan fauna. Meskipun begitu, bukan berarti Bali menjadi tanpa cela. Angka kecelakaan lalu lintas di Bali meningkat selama tahun 2015-2019. Data tahun 2019 menunjukkan jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas meningkat 70% dibandingkan tahun 2015. Korban kecelakaan lalu lintas dengan luka ringan pada tahun 2019 meningkat 83% dibandingkan tahun 2015. Korban meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas pada tahun 2019 meningkat 6% dibandingkan tahun 2015. Peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas dapat merusak citra pariwisata Bali. Menurut penelitian terdahulu, citra pariwisata dapat dipengaruhi oleh wisatawan yang berbagi pengalaman perjalanan wisata mereka baik secara langsung ataupun melalui media sosial. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan jawaban dari pertanyaan "Bagaimana pengalaman wisatawan tentang keselamatan selama melakukan perjalanan wisata di Bali yang dibagikan melalui media sosial?". Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek keselamatan yang mempengaruhi citra tujuan wisata Bali dan menganalisis faktor yang mempengaruhi peningkatan aspek keselamatan. Pengaplikasikan teknik text mining terhadap ulasan pengguna Twitter tentang aspek keselamatan di Bali digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini mengungkapkan bahwa aspek keselamatan yang memberikan penilaian negatif paling tinggi terhadap citra pariwisata di Bali adalah aspek keselamatan berkendara di jalan raya khususnya menggunakan sepeda motor. Faktor perbaikan fasilitas lalu lintas dan penegakan aturan untuk pengemudi dapat mempengaruhi peningkatan keselamatan di Bali.

ABSTRACT
Bali is still the main entrance for foreign tourists. Bali has great potential to lure tourists to enjoy a variety of adventures ranging from natural beauty, culture, food, language, flora and fauna. Even so, does not mean Bali to be flawless. The number of traffic accidents in Bali increased during 2015-2019. Data in 2019 shows the number of traffic accident incidents increased by 70% compared to 2015. Victims of traffic accidents with minor injuries in 2019 increased by 83% compared to 2015. The death toll due to traffic accidents in 2019 increased by 6% compared to 2015. The increased number of traffic accidents can damage the destination image of Bali. According to previous research, the destination image can be influenced by tourists who share their travel experiences with others directly or through social media. This research is expected to be able to provide answers to the question "How are tourists the experience about safety during their tour in Bali and shared through social media?". This study aims to determine of safety aspect influencing on Bali's destinations image and analyze the factors influencing of safety improvement. In this study, the text mining technique was used to Twitter user reviews about safety aspects in Bali. This study revealed the safety aspect which gave the highest negative rating on the image of tourism in Bali was the safety aspect of driving on the highway, especially using motorbikes. Factors improving traffic facilities and enforcing rules for drivers can influence safety improvements in Bali."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I. Heru Dripatmanto
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dipo Asto Prayoga
"Berlakunya otonomi daerah telah memberikan perubahan yang besar dalam pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah. Kewenangan yang dimiliki oleh pemerintahan daerah dalam menjalankan urusan pemerintahan menjadi lebih besar dan lebih mandiri sesuai prakarsa daerahnya masingmasing. Salah satu urusan pemerintahan yang dijalankan oleh pemerintahan daerah adalah urusan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan. Guna menjalankan urusan tersebut, pemerintahan daerah melakukannya dengan bentuk kebijakan melalui peraturan daerah. Dalam UU No. 32 Tahun 2004, guna menegakkan peraturan daerah pemerintah daerah dapat menunjuk penyidik selain penyidik pada tindak pidana umumnya. Di DKI Jakarta, peraturan daerah yang mengatur urusan pemerintaha di bidang lalu lintas adalah Perda DKI Jakarta No.12 Tahun 2003. Dalam peraturan daeran tersebut ditunjuk Dinas Perhubungan DKI Jakarta sebagai penyidik yang disebut dengan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah (PPNS Daerah). Penunjukan Dinas Perhubungan sebagai PPNS Daerah atas peraturan daerah dalam prakteknya menimbulkan permasalahan sebab Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga bertindak sebagai Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) berdasarkan UU No. 14 Tahun 1992 dimana kedudukan tersebut bersumber dari penyerahan kewenangan yang dilakukan pemerintahan pusat dalam hal ini Departemen Perhubungan. Oleh karenanya, dalam skripsi ini mencoba membahas bagaimana pelaksanaan kewenangan penyidikan pelanggaran lalu lintas di DKI Jakarta yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta dengan SK Gubernur DKI Jakarta No. 4104 Tahun 2003 sebagai contoh kasus."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
S22143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rantung, Abraham Michael
"Terdapat banyak faktor yang dapat menjadi penyebab dari terjadinya kecelakaan lalu lintas, beberapa diantaranya adalah faktor yang disebabkan dari karakteristik jalan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara parameter geometrik jalan, terutama parameter kelengkungan dan parameter perbukitan yang ada pada suatu jalan dengan banyaknya jumlah kecelakaan yang terjadi pada jalan tersebut. Jalan yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Jalan Nasional Rute 1 yang terletak pada Provinsi Jawa Barat. Pemodelan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model binomial negatif, yang kemudian diuji dengan uji likelihood ratio. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa parameter kelengkungan berpotensi untuk meningkatkan jumlah kecelakaan lalu lintas, sementara parameter perbukitan berpotensi untuk menghasilkan jumlah kecelakaan yang lebih sedikit.
......There are many factors that can cause traffic accidents, some of which are factors caused by the characteristics of the road itself. The purpose of this study is to determine the relationship between geometric parameters of the road, especially the bendiness and hilliness that exist on a road with the number of accidents that occur on the road. The road that is used as the object of research is Route 1 National Road which is located in West Java Province. The modeling that will be used in this study is a negative binomial model, which is then tested by the likelihood ratio test. The results of this study indicate that the increase of bendiness has the potential to increase the number of traffic accidents, while the increase of hilliness has the potential to produce fewer accidents."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Arlini Puspasari
"Traffic accidents are the third largest cause of death according to the World Health Organization. Moreover, driver fatigue is the second largest factor that causes traffic accidents after traffic violations. The purpose of this study is to find out the significance of driver fatigue using physiological, cognitive, and subjective approaches, as well as a comparison of fatigue between male and female drivers. The study involved twelve respondents, which included six male respondents and six female respondents aged 17−25 years old, measured by physiological (blood pressure and heart rate), cognitive (psychomotor vigilance test), and subjective (Karolinska Sleepiness Scale) approaches. The result of this study is that heart rate is the most sensitive variable. However all of the variables in male and female respondents do not have a significant result. There is no big difference in fatigue levels in male and female car drivers. The conclusion of the study is that the approaches could not be a standardized way to measure fatigue for male and female car drivers because of the variation in results."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:6 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>