Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Syari`ati, Ali
Bandung: Mizan, 1988
297.7 SYA wt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New Delhi: Vica, 1982
297.7 POL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muridan Satrio Widjojo
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1999
371.8 Wid p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Fauziah
"Membaca merupakan kegiatan yang tidak bisa lepas dari keseharian mahasiswa. Banyak informasi baru yang dapat diketahui melalui membaca. perkembangan dunia kesehatan khusunya keperawatan menuntut mahasiswa untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan yang ada. Informasi tentang perkembangan dunia kesehatan dapat diketahui melalui berbagai jenis tulisan ilmiah seperti buku teks, skripsi, thesis, jurnal dan artikel kesehatan ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden penelitian serta faktor internal dan eksternal yang berkaitan dengan motivasi mahasiswa program reguler STIKes Bani Saleh dalam membaca tulisan ilmiah. Jumlah responden penelitian sebanyak 72 responden yang dipilih dengan metode stratified random sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan analisis univariat. karakeristik responden penelitian sebagian besar berada pada usia 19 tahun (36%) dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 82%. Mayoritas responden berada pada tingkat 1 (37%) dengan jenis program studi terbanyak yaitu kebidanan (50%). Faktor internal yang berkaitan dengan motivasi membaca tulisan ilmiah pada mahasiswa program regular STIKes Bani Saleh yaitu faktor kebutuhan, keyakinan akan pentingnya membaca, minat terhadap membaca, kepuasan mahasiswa dalam membaca dan faktor sikap mahasiswa terhadap kegiatan membaca. Sedangkan faktor- faktor eksternal yaitu dosen, orang tua, teman, fasilitas kampus, dan jenis bacaan.

Reading is an activity that can not be separated from everyday student. A lot of new information that can be known by reading. especially the development of health nursing requires students to be able to adapt to the changes. Information on the development of health can be determined through various types of scientific writing such as text books, theses, thesis, journal articles and scientific health. Study aims to determine the characteristics of survey respondents as well as internal and external factors related to student motivation in STIKes Bani Saleh regular program in reading scientific literature. Number of survey respondents, 72 respondents were selected by stratified random sampling method. The study design used is descriptive univariate analysis. Majority of survey respondents were at the age of 19 years (36%) with female sex as much as 82%. The majority of respondents are at level 1 (37%) with the type of course that most obstetric (50%). Internal factors related to motivation to read the scientific literature on the regular program students STIKes Saleh Bani which factors the needs, beliefs about the importance of reading, interest in reading, student satisfaction factors in reading and student attitudes toward reading.While external factors that faculty, parents, friends, campus facilities, and the type of reading."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46719
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kajian Ilmu Kepolisian UI, 2003
363.2 UNI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: PTIK Pres, 2008
363.2 ALU
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Fernando Pardamean Maruli Tua
"Intelijen secara umum berfungsi sebagai alat untuk penuntun dalam membuat sebuah kebijakan dimana memberikan informasi mengenai niat (intention) dan kapabilitas (capabilities) dari berbagai pelaku aktor sosial. aktor sosial yang dapat berasal dari politik, ekonomi, militer, perusahaan multinasional, pelaku kriminal dan organisasi teroris. Sehingga mendapatkan tujuan yang paling mendasar adalah mengidentifikasi ancaman terhadap keamanan dan juga peluang terhadap kegiatan politik. Kemudian fungsi kedua adalah tidak hanya sebagai penuntun untuk pengambilan keputusan, tetapi juga sebagai alat untuk mengimplementasikan kebijakan. Pada fungsi ini intelijen lebih dari pada sebuah panduan untuk menggunakan kekuasaan, tetapi juga merupakan instrumen yang berguna dalam menjalankan kekuasaan.
Kegiatan Intelijen pada masa orde baru sebelum terjadinya peristiwa malari berpusat kepada tiga kekuatan organisasi intelijen, yaitu Kopkamtib, Bakin, dan Aspri sebagai pelaksana operasi khusus (Opsus). Di dalam penelitian ini penulis membuktikan bahwa keberhasilan intelijen terjadi dengan melihat unsur organisasi, pengambil keputusan (dalam hal ini Presiden), analisis yang menghasilkan warning information, dan juga dimensi politik. Keseluruhan unsur ini dipenuhi dengan menjalankan fungsi intelijen yaitu penggalangan dan pengamanan. Kegiatan penggalangan akan mendukung kegiatan pengamanan untuk menetralisir setiap ancaman dengan melakukan sebuah cipta kondisi untuk mempersalahkan para demonstran agar dapat ditangkap. Dan juga sebagai pendukung pemerintah dalam memberikan kebijakan-kebijakan yang bersifat represif.

Intelligence in a generally serves as a tool to guide in creating a policy which provides information about intention and capabilities of various social actors. Social actors that can derived from the political, economic, military, multinational corporation, criminals and terrorist organization thus getting the most fundamental purpose is identifying threat to the national security and also opportunities to political activity. Then the second function not only as a guide for decision-making, but also as a tool to implement the policy. It does than a guide to use power, but be an instrument for running the power either.
Intelligence activities in the new order centered by three forces organization, they are Kopkamtib (Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban), Bakin (Badan Koordinasi Intelijen), and Aspri (Asisten pribadi) for President as a executor of Special Operation. In this research author proves that the success of intelligence going on by looking at the elements of the organization, the decision maker (in this case the President), the analysis of which generates warning information, and also a political dimension. The overall of these elements is filled by carry out the intelligence functions that is penggalangan and pengamanan. Penggalangan activities will support the activities of pengamanan to neutralize any threat by do a conditioning to blame the demonstrators to be arrested. Thus supporting government for their repressive policy.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Natallia
"Penelitian ini dilatarbelakangi pengamanan aktivitas Kepelabuhanan Tanjung Priok masih belum maksimal. Angka kejahatan dari tahun ke tahun masih tergolong tinggi, dimana pada tahun 2022 mencapai 249 kejadian. Pemerasan dan pengancaman terhadap pekerja pelabuhan juga masih terjadi. Bahkan, aksi unjuk rasa serta rob juga kerap terjadi hingga pada akhirnya membuat kemacetan yang mengganggu distribusi barang. Kerjasama yang dibangun Polres Pelabuhan Tanjung Priok dengan stakeholder terkait juga belum maksimal. Telah terbentuk Safety Improvement Task Force (SITAF), hanya saja masih terbatas pada bidang joint investigation. Untuk pengamanan secara menyeluruh, belum ada kerjasama yang terstruktur. Masih terlihat ego sektoral di masing-masing intansi.
Pisau analisis dalam penelitian ini adalah teori teori kolaborasi, konsep collaborative governance dan konsep community policing. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode pendekatan studi kasus.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Safety Improvement Task Force (SITAF) belum efektif dalam menciptakan keamanan dan ketertiban aktivitas Kepelabuhan Tanjung priok dilihat dari dimensi Tipe Networked Structure sulit melakukan sinkronisasi dan integrasi sistem antar stakeholder, dari dimensi Commitment to a common purpose proses evaluasi kinerja sudah tidak jalan, dari dimensi governance karena tidak adanya Sistem Operasional prosedur teknis, dan dari dimensi Access to resources tidak adanya sumber daya mandiri dalam SITAF. Sementara itu, model ideal dalam menciptakan keamanan dan ketertiban aktivitas kepelabuhanan Tanjung Priok dalam paradigma pemolisian kolaboratif adalah dengan meningkatkan kerjasama pengamanan kawasan pelabuhan dengan stakeholder melalui optimalisasi SITAF dengan sejumlah perbaikan yang meliputi penyelenggaraan pertukaran dan pembaruan informasi antar stakeholder, melakukan identifikasi, pemetaan dan analisis serta pembaruan karakteristik potensi kerawanan, melaksanakan kegiatan pelatihan, apel dan patroli bersama, mengoptimalkan sarana teknologi informasi seperti command center, meningkatkan peran aktif pengelola kawasan serta komunitas pekerja atau masyarakat yang ada di pelabuhan serta meningkatkan sumber daya mandiri SITAF.

This research is motivated by the fact that the security of Tanjung Priok Port activities is still not optimal. The crime rate from year to year is still relatively high, where in 2022 it will reach 249 incidents. Extortion and threats against port workers are also still occurring. In fact, demonstrations and robberies also often occur, which in turn create traffic jams that disrupt the distribution of goods. The cooperation that was built by the Tanjung Priok Port Police with related stakeholders has also not been maximized. A Safety Improvement Task Force (SITAF) has been formed, but it is still limited to the field of joint investigation. For overall security, there is no structured cooperation. There is still visible sectoral ego in each agency.
The analytical knife in this research is the theory of collaboration, the concept of collaborative governance and the concept of community policing. This type of research is a qualitative research with a case study approach method.
The results of this study indicate that the Safety Improvement Task Force (SITAF) has not been effective in creating security and order in Tanjung Priok Port activities, seen from the dimensions of the Networked Structure type, it is difficult to synchronize and integrate systems between stakeholders, from the Commitment to a common purpose dimension, the performance evaluation process is no longer way, from the governance dimension due to the absence of an Operational System of technical procedures, and from the Access to resources dimension there is no independent resource in SITAF. Meanwhile, the ideal model for creating security and order in Tanjung Priok port activities in the Collaborative Policing paradigm is to increase port area security cooperation with stakeholders through optimizing SITAF with a number of improvements which include organizing exchange and updating of information between stakeholders, identifying, mapping and analyzing as well as updating the characteristics of potential vulnerabilities, carrying out training activities, gatherings and joint patrols, optimizing information technology facilities such as command centers, increasing the active role of area managers and the working community or people at the port and increasing SITAF's independent resources.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fachri Rifki
"Artikel ini membahas mengenai upaya Resimen Mahasiswa Universitas Indonesia tahun 1998—2004, untuk mempertahankan eksistensinya. Resimen Mahasiswa (Menwa) merupakan suatu wadah bela negara pada tingkat perguruan tinggi. Mulai secara resmi terbentuk pada tahun 1963, seseorang dikatakan anggota Menwa jika sudah melaksanakan Latihan Dasar Militer. Menwa memainkan peran penting dalam Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) sebagai cendekia dan penerus bangsa. Akan tetapi, pada akhir Masa Orde Baru timbul tuntutan agar Menwa dibubarkan sebagai ekses dari tuntuan penghapusan Dwifungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Surat Keputusan Bersama 3 Menteri Tahun 2000 merupakan jawaban dari kehadiran dan keberlangsungan Menwa di lingkungan perguruan tinggi. Dalam artikel jurnal ini akan dijelaskan mengenai dinamika Menwa pada masa pra reformasi, kondisi pasca reformasi dan upaya Menwa UI mempertahankan eksistensinya, serta dampak dari bertahannya Menwa UI terhadap minat bela negara mahasiswa di lingkungan Universitas Indonesia. Artikel ini ditulis dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, verifikasi/kritik, interpretasi, dan historiografi. Pada tahapan heuristik, sumber sejarah primer diperoleh dari Arsip Pribadi, Arsip Universitas Indonesia, Arsip Nasional Republik Indonesia, Perpusatakaan Nasional Republik Indonesia, dan wawancara dengan narasumber terkait. Hasil dari penelitian ini, dapat dilihat bahwa Menwa sebagai salah satu wadah bela negara pada tingkat perguruan tinggi memiliki peran penting dalam sistem pertahanan negara dan kesadaran bela negara, maka dari itu harus dipertahankan keberadaannya dengan beberapa penyesuaian. Dampak dari penyesuaian tersebut di lingkungan Universitas Indonesia, yakni tetap bertahanannya Menwa dan menjadi wadah mahasiswa dalam bidang bela negara.

This article discusses the efforts of the Resimen Mahasiswa Universitas Indonesia from 1998- 2004 to maintain its existence. The Resimen Mahasiswa (Menwa) is a forum for bela negara at the university level. Began to be officially formed in 1963, a person is said to be a member of Menwa if he has carried out Basic Military Training. Menwa plays an important role in the Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) as scholars and successors of the nation. However, at the end of the Orde Baru period, demands arose that Menwa be disbanded as an excess of demands for the abolition of the Dwi Fungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Surat Keputusan Bersama 3 Menteri Tahun 2000 was the answer to the presence and continuity of Menwa in the higher education environment. This journal article will explain the dynamics of Menwa UI in the pre-reform era, post-reform conditions and Menwa UI's efforts to maintain its existence, as well as the impact of Menwa UI's survival on students' interest in bela negara at the Universitas Indonesia. This article is written using historical methods consisting of heuristics, verification/criticism, interpretation, and historiography. At the heuristic stage, primary historical sources were obtained from private archives, Universitas Indonesia Archives, the National Archives of the Republic of Indonesia, the National Library of the Republic of Indonesia, and interviews with relevant sources. The results of this study, it can be seen that Menwa as a forum for bela negara at the university level has an important role in the national defense system and awareness of bela negara, therefore its existence must be maintained with some adjustments. The impact of these adjustments on the Universitas Indonesia, namely the continued existence of Menwa and becoming a forum for students in the field of state defense."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>