Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leny Mahromatul Ulya
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika sosial keluarga sebagai salah satu cara untuk bertahan hidup dalam menghadapi dampak perubahan bentang alam yaitu sedimentasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang menerapkan teknik observasi, pengamatan terlibat, dan wawancara mendalam sebagai metode pengumpulan data. Keluarga sebagai unit sosial terkecil setelah individu menjadi satu alat kebertahanan yang cukup kuat dalam menjalani proses adaptasi di Desa Klaces. Salah satu caranya yaitu dengan memanfaatkan sumber daya, baik yang tersedia di darat maupun di laut, menjadi sumber mata pencaharian. Pemanfaatan (SDA) ini juga didukung dengan pengelolaan (SDM) yang mendukung guna mendatangkan keuntungan di sektor ekonomi. Demi menjaga kestabilan hubungan kerja sama, masyarakat Desa Klaces juga menjadikan hubungan jaringan sosial berasaskan kekeluargaan sebagai landasan bertahan hidup. Tujuannya adalah untuk mengikat hubungan kerja sama antar keluarga, contohnya dengan memberikan bantuan dalam bentuk barang atau jasa yang diharapkan suatu waktu akan dibalas sesuai yang diberikan. ...... This thesis aims to understand family social dynamics as one way to survive in the face of the impact of landscape change (sedimentation). This is a qualitative research, which applies observation technique, observation involved, and in-depth interview as data collection method. The family as the smallest social unit after the individual becomes a powerful defense tool in undergoing adaptation process in Klaces Village. One way is to utilize the resources, both available on land and at sea, into a source of livelihood. Utilization (SDA) is also supported by the management (HR) is qualified to bring profits in the economic sector. In order to maintain the stability of cooperative relations, Klaces villagers also make social networking relationships based on kinship as the foundation of survival. The goal is to tie the relationship of cooperation between families, for example by providing assistance in the form of goods or services expected one time will be rewarded as given.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
PATRA 7(3-4) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rumiati
Abstrak :
Secara universal tugas polisi adalah melayani dan melindungi masyarakan Semua permasalahan yang dihadapi masyarakal merupakan bagian dari pekerjaan polisi. Kompleksnya. tugas-tugas yang harus dilakukan polisi tentu saja memerlukan karakterislik kepribadian yang unik dan melalui sifat kepribadian ini pula dapat dilihat profesionalisme seorang polisi (Trautman, 1990). Kepdbadian sendiri merupakan proses yang meliputi bagaimana individu berinteraksi dengan tuntutan lingkungannya dan bagaimana individu berhubungan dengan dirinya sendiri (Millon & Everly, 1985); terbentuk melalui individu, perilaku dan situasi yang secara terus menerus saling mempengaruhi (Bandura dalam Hjelle & Ziegler, 1992). Berkaitan dengan terjadinya konflik di beberapa wilayah Indonesia., terutama Aceh, tentu saja makin menambah kompleksitas permasalahan yang harus dihadapi oleh anggota Polri. Untuk itu perlu pengkajian ciri-ciri profesionalisme polisi Indonesia, karena profesionalisme merupakan sifat kepribadian yang ditampilkan individu dalam melakukan tugas-tugas kepolisian dan dalam menyesuaikan diri denan permasalahan yang dihadapinya Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri profesionalisme polisi Indonesia menurut anggota Polri. Hal ini penting karena anggota Polri dididik secara seragam sedangkan Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri 250 ragam budaya, tentunya memerlukan pendekatan tertentu dalam menyelesaikan permasalahan di lapangan. Untuk pemahaman lebih mendalam perlu diketahui apakah ciri-ciri profesionalisme ini juga muncul pada anggota Polri yang bcrtugas di daemh kontiik Aceh, juga apakah eiri profesionalisme ini memungkinkan mereka lebih mampu menyesuaikan diri dibandingkan dengan anggota Polri yang gagal tugas di Aceh. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif dan metode kualitatif Metode kuantitatif digunakan untuk mendeskiipsikan ciri-ciri profesionalisme polisi Indonesia dan metode kualitatif digunakan untuk mengkaji apakah Ciri-Ciri profesionalisme ini muncul pada anggota Polri yang bertahan tugas di Aceh dengan pola penyesuaian dirinya. Responden pada penelitian kuantitatif dipilih secara insidental dan responden kualitatif diambil di Aceh, yaitu anggota Polri yang tetap bertahan tugas di Aceh dibandingkan dengan angota yang gagal, baik melarikan diri dari tugas atau dalam perawatan dokter/psikiater. Hasil penelitian kuantitatif menujukkan tiga faktor profesionalisme Polri:pertama, faktor ketidaksetujuan terhadnp sikap-sikap negatif; kedua, faktor integritas, dan ketiga, faktor kompetensi. Dari basil penelitian kualitatif menunjuklcan ciri-ciri profesionalisme baik yang dikemukakan dalam teori maupun dalam penelitian kuantitatif, hanya pada. faktor ketidaksetujuan terhadap sikap-sikap negatif pada kasus yang bertahan tugas di Aceh menunjukkasn sikap kebalikan dan pada kasus yang tidak bertahan tugas di Aceh, ciri-ciri faktor ini muncul dalam perilaku mereka. Dari kedua kasus yang bertahan tugas di Aceh ditemukan memiliki model dalam pembentukan kepribadiannya, yaitu orang tuanya sesuai dengan pendapat Bandura (dalam Hjelle & Ziegler, 1992) bahwa orang tua merupakan model identitikasi dan melalui tindakan merelca anak-anak membentuk perilaku mereka dalam kehidupannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manusia dengan kapasitasnya dalam mengatur diri sendiri memungkinkannya untuk belajar melalui model. Untuk itu, di dalam pembentukan profesionalisme Polri diperlukan model terutama di dalam pendidikan pembentukan anggota Polri, berikut dengan penguatan dari lingkungannya. Penelitian dengan skala yang lebih luas masih diperlukan terutama untuk memberikan masukkan apakah ciri-ciri kepribadian pada kedua kasus yang bertahan menghadapi situasi Aceh ini memungkinkan untuk dibentuknya menjadi polisi yang profesional, terutama dalarn peningkatan sumberdaya manusia Polri dalam menghadapi perkembangan masyarakat yang semakin kompleks
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhaniyah
Abstrak :
ABSTRAK
Remaja merupakan masa peralihan yang memiliki proses perkembangan yang berbeda dengan usia anak-anak dan dewasa. Adanya diagnosis kanker pada masa remaja akan menimbulkan berbagai macam respon fisik dan respon psikologis bagi mereka. Tujuan penelitian ini ingin mengeksplorasi pengalaman dan mekanisme adaptasi remaja yang didiagnosis penyakit kanker. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Partisipan penelitian ini terdiri dari tujuh orang remaja dengan penyakit kanker. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam berdasarkan tujuan penelitian. Analisis data hasil wawancara menggunakan tahapan analisis menurut Colaizzi. Temuan hasil penelitian ini antara lain: respon dan adaptasi fisiologis, respon dan adaptasi psikologis, dimensi kebutuhan, dimensi sosial, dimensi konsep diri, dimensi aktivitas, serta harapan dan upaya untuk sembuh. Rekomendasi hasil penelitian ini ditujukan pada perawat anak yang mungkin akan berhubungan langsung dengan remaja penderita kanker dalam membantu mereka untuk menggunakan strategi yang adaptif dalam menghadapi diagnosis kanker dan efek terapi kanker.
Abstract
Adolescence is a transition period which has a different developmental process with childhood and adults period. Cancer diagnosis during adolescence can cause a variety of physical and psychological responses. The purpose of this study is to explore the experience and adaptation mechanisms of adolescents who diagnosed with cancer. This study use a qualitative method with descriptive phenomenological approach. Participants of this study consisted of seven adolescents with cancer. Data is collected by in-depth interviews. Data is analyzed according to Colaizzi?s stage data analysis. The findings of this study include: response and physiological adaptation, response and adaptation of psychological, adolescence with cancer needs, social dimension, self concept dimension, dimensions of activity, as well as the hopes and efforts of adolescent cancer to heal. Recommendations of this study is aimed at pediatric nursing to help adolescent with cancer in use an adaptive strategy in dealing with cancer diagnosis and side effects of cancer therapy.
2012
T30942
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Tjitradjaja
Abstrak :
Skripsi ini pad dasarnya mencoba mengetengahkan masalah strategi adaptasi sebagai pokok pembahansannya. Dalam skripsim ini bahwa pilihan atas dagang toko oleh sebagian besar orang Cina Citeureup sebagai strategi yang dianggap paling cocok dan menguntungkan untuk menghadapi lingkungan mereka yang sudah berubah sehingga dapat mencapai keadaan hidup mapan tidak hanaya didasarkan pada pertimbangan ekonomi saja, politik, agama dan kepercayaan, serta latar belakang pendidikan mereka.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S12776
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azalea Estella Tani
Abstrak :
Dalam penelitian ini, penulis bermaksud untuk melakukan adaptasi dari Detroit Test of Learning Aptitude-3 (DTLA-3). Sebagai baterai tes yang mengukur berbagai develop abilities^ DTLA-3 menawarkan beberapa kelebihan dibandingkan dengan tes-tes kemampuan mental umum konvensional yang sudah dikenal, yaitu dapat digunakan untuk ; 1. mengukur fungsi kognitif umum (general mental ability), meramalkan keberhasilan di masa yang akan datang (aptitude), menunjukkan penguasaan mated dan ketrampilan tertentu (achievement), tergantung kepada orientasi atau kebutuhan pengguna tes ini, 2. menentukan kekuatan dan kelemahan pada developed mental abilities yang penting dalam merencanakan program pendidikan, 3. mengidentifikasikan anak dan remaja yang secara signifikan berada di bawah kelompoknya dalam kemampuan bahasa, atensi, motorik, yang penting untuk keberhasilan akademik, dan 4 lebih menekankan pada kemampuan yang spesifik. Penelitian ini melibatkan 124 siswa sekolah dasar dengan rentang usia 6 tahun 0 bulan sampai 9 tahun 11 bulan. Pengutnpulan data dilakukan dengan cara memberikan DTLA-3 dan WISC-R secara individual. Pengolahan data dilakukan dalam dua cara. Pertama dianalisis berdasarkan seluruh kelompok; kedua, analisis untuk masing-masing kelompok usia. Rumus yang digunakan dalam perhitungan indeks kesukaran item adalah indeks kesukaran rata-rata. Untuk menghitung indeks validitas item digunakan rumus korelasi point biserial dan Pearson Product Moment tergantung sifat dari variabel-variabel yang dikorelasikan. Sedangkan reliabilitas dihitung menggunakan rumus alpha. Untuk mendapatkan nilai validitas konstruk dipergunakan rata-rata untuk melihat adanya peningkatan skor kasar pada setiap kelompok usia dan menggunakan korelasi Pearson Product Moment dalam melihat korelasi antar subtes DTLA-3 dan korelasi antar total subtes DTLA-3 dengan total subtes WISC-R. Belum tersedianya norma untuk anak-anak di Indonesia, maka skor mentah dari sampel penelitian ini diubah ke dalam standar skor dengan menggunakan rumus transformasi. Secara keseluruhan item-item kesebelas subtes DTLA-3 memiliki daya pembeda item, dalam arti item-item subtes ini dapat membedakan antara subyek yang kemampuannya tinggi dengan subyek yang kemampuannya rendah dalam aspek yang diukur oleh setiap subtes. Item-item pada kesebelas subtes DTLA-3 telah bervariasi dalam derajat kesukararmya, namun belum tersusun berdasarkan derajat kesukarannya, kecuali pada pada subtes Design Sequences dan Reversed Letters. Ada konsistensi respon terhadap item-item pada subtes DTLA-3 karena item-item tersebut selaras mengukur kemampuan yang sesuai dengan tujuan pengukuran setiap subtes, kecuali pada subtes Basic Informations, Design Sequences, Story Sequences, dan Picture Fragments. Ada kesamaan pengukuran antara seorang penilai dengan penilai lainnya pada subtes Design Reproduction da/? Story Constructions ini. Dengan kata lain peniiaian pada dua subtes ini tidak bersifat subjektif. DTLA-3 terbukti valid mengukur konstruk kemampuan mental umum. Disarankan untuk melakukan modifikasi pada beberapa subtes dengan memperhatikan muatan budaya, urutan item, dan cara skoring. Agar dapat dilakukan generalisasi hasil penelitian, disarankan memperbanyak jumlah sampel penelitian, sampel yang diambil hendaknya mewakili populasi anak Indonesia.
1996
S2621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tedjawati Kristiani
Abstrak :
Untuk menyesuaikan diri secara aktif dengan ling_kungan yang dihadapinya, seorang individu akan mengacu pada pengetahuan kebudayaanyang mengandung serangkaian kategorisasi-kategorisasi dan model-model yang mencakup aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, resep-resep, rencana-rencana, dan strategi-strategi. Pengetahuan kebudayaan yang diperoleh seorang indi_vidu sejak lahir mendominasi sikap dan pola tingkah laku_nya, karena is merupakan abstraksi pengalaman dalam kehidupan sosial, termasuk pengalaman-pengalaman yang diper_ aleh melalui pendidikan formal maupun terutama melalui pendidikan nonformal dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, sempit luasnya cakrawala kebudayaan seseorang tidaklah bebas dari pengaruh pengalaman yang dipunyainya sebagai warga masyarakatnya, dan tidaklah berbeda jauh dari kebudayaan yang didukung segenap warga masyarakat dimana dia dibesarkan. Pengetahuan yang is miliki itu akan berfungsi sebagai kerangka acuan dalam bersikap maupun bertindak. Sebab, seseorang akan memilih alternatif-alter_natif pengetahuan yang is kuasai dalam menghadapi peristi_wa, bends, manusia, dan makhluk lain yang ada di lingkung_annya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S12922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library