Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riki Ardiansyah
Abstrak :
Pesawat berpenumpang 19 orang dimodifikasi agar dapat mendarat di air dengan menggubah roda pendaratan dengan float. Float yang digunakan merupakan produk impor yang sebelumnya telah digunakan oleh pesawat sejenis. Float harus dapat menopang pesawat dan dapat menerima beban impak saat mendarat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah float yang merupakan produk impor tersebut dapat digunakan pada pesawat berpenumpang 19 serta meneliti pengaruh yang terjadi pada pelampung ketika melakukan pendaratan dipermukaan air. Tegangan dan displacement merupakan keluaran simulasi yang menjadi fokus penelitian. Parameter tersebut didapat dengan cara simulasi numerik pendaratan float dengan beberapa parameter seperti: kecepatan pendaratan dan massa pesawat. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa float dengan konfigurasi ketebalan sesuai dengan yang dikeluarkan oleh produsen, struktur utama (keel, sisterkeel, chine, gunwall) sebesar 3,5 mm serta wear strip sebesar 12 mm dapat digunakan pada pesawat berpenumpang 19 orang pada kecepatan landing 54 knots dan maximum landing weight 6.940 Kg. Selain itu diketahui juga bahwa semakin cepat kecepatan dan massa semakin berat pesawat maka stress dari float menjadi lebih besar. Serta didapat bahwa kecepatan merupakan faktor paling berpengaruh dalam keluaran hasil simulasi. Dengan bertambahnya kecepatan sebesar 40,7% maka penambahan beban menjadi 98,1%, sedangkan peningkatan massa sebesar 4,8% tidak memberikan penambahan beban yang terlalu besar yaitu sebesar 3,2%. ......The 19-person aircraft was modified so that it could land on water by changing the landing gear with a float. The float used is an imported product that had previously been used by similar aircraft. Float must be able to support the aircraft and be able to take impact loads when landing. This study aims to determine whether the float which is an imported product can be used on passenger aircraft 19 and examine the effect that occurs on the buoy when landing on the surface of water. Stress and displacement are the output of the simulation that is the focus of research. These parameters are obtained by numerical simulation of a float landing with several parameters such as: landing speed and mass of the aircraft. From the results of the study found that the float with a thickness configuration in accordance with issued by the manufacturer, the main structure (keel, sisterkeel, chine, gunwall) of 3.5 mm and wear strip 12 mm can be used on 19 passenger aircraft at a landing speed of 54 knots and a maximum landing weight of 6,940 kg. It is also known that the faster the speed and the heavier mass of the plane, the greater the stress from the float. And it is found that speed is the most influential factor in the output of simulation results. With an increase in speed of 40.7%, the addition of the load to 98.1%, while an increase in mass of 4.8% does not provide an increase in the burden that is too large, amounting to 3.2%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Margaretha Tika Larasati Guritno
Abstrak :
Skripsi ini telah diuji pada tanggal 4 Agustus 2004 di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Program Studi Prancis, di hadapan Panitia Ujian yang terdiri atas: Ari A. Harapan M. Hum, Dr. J. Kadjat Hartojo, dan Renny S. Azwar M. A. Skripsi ini merupakan hasil penelitian mengenai perkembangan pesawat Concorde sejak masih berupa gagasan, lalu realisasi gagasan tersebut, bagaimana pengoperasiannya secara komersial, apa saja dampak serta maknanya terhadap masyarakat, hingga penghentian operasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan sejarah pesawat Concorde, yaitu sejak gagasan mengenai pesawat komersial supersonik muncul di Prancis dan di Inggris pada akhir tahun 1950-an, hingga akhir pengoperasian pesawat Concorde pada tahun 2003. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pesawat Concorde bukan hanya sebuah prestasi dalam aeronautika Prancis maupun Inggris karena teknologi masa depan yang dimilikinya dan keberhasilan kerja sama kedua negara, tetapi Concorde juga sebuah prestise bagi kedua negara itu. Namun, masyarakat dunia harus kehilangan romansa penerbangan karena setelah 27 tahun melayani para pelanggannya dan membawa bendera Prancis dan Inggris dari Eropa ke Amerika Serikat, pengoperasian Concorde harus berakhir pada tahun 2003.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S14474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Al Rasyid
Abstrak :
ABSTRAK
Tugas Karya Akhir ini membahas pola pembajakan pesawat udara aircraft hijacking dalam penerbangan sipil yang terjadi dalam periode 15 tahun 2002 hingga 2016. Pola tersebut dilihat melalui motif, modus operandi, jenis perjalanan, posisi pesawat, permintaan pelaku, jumlah pelaku, usia pelaku, dan tipe aircraft hijacking yang dilakukan. Pada tulisan ini, ditemukan 49 kasus aircraft hijacking dalam penerbangan sipil di seluruh dunia. Sebagai bentuk kejahatan transnasional, aircraft hijacking tersebut memiliki kecenderungan-kecenderungan membentuk sebuah pola yang dapat dikaji secara kriminologis. Pemahaman mengenai pola kasus ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak-pihak terkait yang ada di Indonesia untuk melakukan evaluasi dalam bidang keamanan penerbangan.
ABSTRACT
This thesis examines the patterns of aircraft hijacking in civil aviation which occured in the period of 2002 to 2016 15 years. The pattern is seen through motives, modus operandi, types of flight, position of the aircraft, hijacker s demands, and the types of aircraft hijacking conducted by hijacker`s. In this thesis, 49 cases of aircraft hijacking were found in civil aviation aircraft around the world. As a form of transnational crime, these aircraft hijackings has tendencies that create some patterns which can be analyzed criminologically. Understanding the patterns of these cases is expected to be a consideration for Indonesia`s related stakeholders to evaluate its aviation security.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wishnu Adhinugroho
Abstrak :
Menjelang diberlakukannya pasar bebas pada tahun 2020 dan juga AFTA pada tahun 2003, maka setiap perusahaan di Indonesia harus mempersiapkan diri untuk mampu bersaing secara bebas tanpa dapat lagi diproteksi oleh pemerintah melalui berbagai aturan yang dibuat. Pada saat tersebut perkembangan sebuah perusahaan akan sangat bergantung pada cara-cara perusahaan tersebut menyiasati perubahan-perubahan di dalam lingkungan bisnis yang akan terjadi. Hal ini berlaku pula dalam bisnis penerbangan komersial, khususnya penerbangan berjadwal di Indonesia. Pada saat ini dengan diberlakukannya kebijakan udara terbuka yang terbatas, semakin banyak perusahaan penerbangan asing yang menerbangi jalur penerbangan di Indonesia. PT. Merpati Nusantara Airlines sebagai salah satu perusahaan penerbangan berjadwal milik pemerintah/Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selain memiliki fungsi bisnis, juga menjalankan fungsi sebagai agen pembangunan. Hal ini merupakan suatu dilema bagi perusahaan karena tidak dapat beroperasi pada skala ekonomis. Sehingga perusahaan harus melakukan strategi pemasaran khusus dalam rangka menghadapi persaingan global. Teknik penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan studi pendahuluan yang dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT. Merpati Nusantara Airlines, dan berupaya pula untuk melihat permasalahan yang ada. Studi lapangan yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara langsung dimaksudkan untuk mengetahui penerapan strategi pemasaran pada perusahaan. Dengan bantuan sumber data yang berupa data primer yang diperoleh dari subjek penelitian dan data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi perusahaan sedang mengalami penurunan yang disebabkan oleh beberapa faktor yang antara lain adalah kondisi perekonomian, stabilitas politik dan keamanan dalam negeri yang tidak kondusif bagi dunia usaha, menurunnya daya beli masyarakat serta kesalahan dalam manajemen perusahaan itu sendiri. Akibat dari kondisi penurunan ini, perusahaan harus membuat serangkaian perubahan yang bersifat manajerial terutama yang menyangkut masalah strategi pemasaran jasa angkutan penerbangan berjadwal. Adapun strategi pemasaran yang seharusnya dilakukan oleh PT. Merpati Nusantara Airlines adalah dengan mengupayakan angkutan barang/kargo udara dalam setiap penerbangan reguler berjadwal, karena hanya dengan cara ini perusahaan dapat bertahan dalam kondisi usaha yang sedang menurun dan bahkan akan sangat membantu perusahaan dalam segi peningkatan perolehan laba yang akan dipergunakan untuk menutupi kerugian operasional yang terjadi selama ini serta untuk ekspansi usaha.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T5098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aulia Gislir
Abstrak :
[Pemberian kredit oleh perbankan membutuhkan dukungan kepastian hukum yang setidaknya meliputi kepastian mengenai bentuk pengikatan jaminan yang dapat dilakukan, kelengkapan lembaga yang mendukung pelaksanaan pengikatan jaminan tersebut, kedudukan bank selaku kreditor pemegang jaminan, Pokok permasalahan yang dibahas adalah bagaimanakah kedudukan kreditor dalam pembebanan kepentingan internasional atas obyek pesawat udara yang timbul akibat perjanjian pemberian hak jaminan kebendaan, serta bagaimanakah perlindungan terhadap kreditor pemegang kepentingan internasional atas obyek pesawat udara yang timbul akibat perjanjian pemberian hak jaminan kebendaan. Penulisan Tesis ini menggunakan penelitian yuridis normatif dengan data sekunder sebagai sumber data utama yang diperoleh melalui studi kepustakaan. Dalam melakukan analisa, sumber hukum primer utama yang digunakan adalah Undang-undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Burgerlijke Wetboek), Undang-undang Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggunan Atas Tanah Beserta Benda-benda Yang Berkaitan Dengan Tanah, Undang-undang Nomor 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia, Walaupun UU Penerbangan telah menyatakan bahwa pembebanan kepentingan internasional atas obyek pesawat udara yang timbul dari perjanjian pemberian hak jaminan kebendaan menimbulkan hak prioritas kepada penerimanya, pengaturan dalam UU Penerbangan masih menimbulkan pertanyaan mengenai kedudukan kreditor yang menerima pembebanan kepentingan internasional tersebut untuk menjamin utang atau kredit yang diberikannya, karena peraturan perundangundangan tidak memberikan penjelasan mengenai bentuk hak jaminan kebendaan yang dapat digunakan dalam perjanjian pemberian hak jaminan kebendaan berdasarkan UU PenerbanganPenulisan Tesis ini memiliki tujuan untuk memperoleh jawaban atas permasalahan-permasalahan tersebut
The extension of credit by banks, requires the support of at least the legal certainty which includes certainty about the form of security that can be exercised, the avalibility of institutions that support the implementation of the execution of the security, the position of the bank as creditor holders of collateral, The subject matter discussed herein, is how the position of creditors in the imposition of international interest on aircraft object arising from the security agreement, as well as how is the protection of the interests of creditor as the holders of international interest againts aircraft arising from the security agreement. The wiriting of this thesis use a normative juridical research approach with secondary data as the primary data source obtained through library research. In conducting the analysis, the main source of primary law used is Law No. 1 of 2009 on Aviation, Code of Civil Law (Burgerlijke Wetboek), Law No. 4 of 1996 on the Hak Tanggungan, Law No. 42 of 1999 on Fiduciary, Although the Aviation Law has stated that the imposition of international interest on aircraft object arising from the security agreement granting the right of priority to the recipient, the regulation in the Aviation Law still raises questions about the position creditors who receive the imposition of international interest arising from security agreement for guaranteeing a debt or credit that it provides, because the legislation does not define the form of security interest that might be used in the in the security agreement under the Aviation Law. The writing of this thesis has the aim to obtain answers to these problems. , The extension of credit by banks, requires the support of at least the legal certainty which includes certainty about the form of security that can be exercised, the avalibility of institutions that support the implementation of the execution of the security, the position of the bank as creditor holders of collateral, The subject matter discussed herein, is how the position of creditors in the imposition of international interest on aircraft object arising from the security agreement, as well as how is the protection of the interests of creditor as the holders of international interest againts aircraft arising from the security agreement. The wiriting of this thesis use a normative juridical research approach with secondary data as the primary data source obtained through library research. In conducting the analysis, the main source of primary law used is Law No. 1 of 2009 on Aviation, Code of Civil Law (Burgerlijke Wetboek), Law No. 4 of 1996 on the Hak Tanggungan, Law No. 42 of 1999 on Fiduciary, Although the Aviation Law has stated that the imposition of international interest on aircraft object arising from the security agreement granting the right of priority to the recipient, the regulation in the Aviation Law still raises questions about the position creditors who receive the imposition of international interest arising from security agreement for guaranteeing a debt or credit that it provides, because the legislation does not define the form of security interest that might be used in the in the security agreement under the Aviation Law. The writing of this thesis has the aim to obtain answers to these problems. ]
Universitas Indonesia, 2015
T43958
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prim Kemal S. Suparta
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Ari Wandono
Abstrak :
Pesawat terbang tanpa awak (PTTA) telah banyak digunakan pada hampir seluruh negara di dunia baik untuk kebutuhan sipil maupun militer. LSU-02 NGLD (LAPAN Surveillance Unmanned Aerial Vehicle-02 Next Generation Low Drag) adalah contoh PTTA yang dikembangkan oleh Pusat Teknologi Penerbangan (Pustekbang) LAPAN berdasarkan permintaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). LSU-02 NGLD akan digunakan untuk kebutuhan sipil, yaitu untuk melakukan pemantauan di wilayah perairan laut Indonesia. Desain LSU-02 NGLD mengambil sebagian geometri dari LSU-02 yang sudah dikembangkan terlebih dahulu. LSU-02 dimodifikasi pada beberapa aspek terutama bagian sayap dan ekor. Tujuan tesis ini adalah untuk melakukan desain dan analisis struktur komposit sayap LSU-02 NGLD akibat beban operasional di wilayah perairan laut untuk memenuhi regulasi yang berlaku menggunakan model elemen hingga. Beban sayap diasumsikan merupakan beban statik yang terdistribusi sepanjang setengah sayap menggunakan metode Schrenk. Pada model elemen hingga, sayap dimodelkan menggunakan elemen quad4 dengan kondisi batas berbentuk pin pada lokasi dimana baut akan digunakan untuk menggabungkan sayap dengan fuselage. Verifikasi, validasi dan tes konvergensi diikutsertakan untuk mendapatkan hasil yang baik dari penggunaan model elemen hingga. Analisis kekuatan dilakukan dengan menggunakan tiga subkasus yaitu menggunakan load factor 6.29, load factor 3.8 dan load factor -2.65. Hasil dari margin of safety, displacement dan buckling factor pada load factor 6.29 berturut-turut adalah 0.00562, 161 mm dan 0.88. Hasil dari margin of safety, displacement dan buckling factor pada load factor 3.8 berturut-turut adalah 0.66, 97.1 mm 1.46. Sedangkan hasil dari margin of safety, displacement dan buckling factor pada load factor -2.65 berturut-turut adalah 0.92, -67.7 mm dan 1.18. Dari hasil-hasil tersebut dapat diketahui bahwa kekuatan struktur komposit sayap LSU-02 NGLD memenuhi regulasi yang berlaku.
The unmanned aerial vehicle (UAV) has been widely utilized all over the world for either civil or military purposes. LSU-02 NGLD (LAPAN Surveillance Unmanned Aerial Vehicle-02 Next Generation Low Drag) is a UAV developed by Aeronautics Technology Center (known as Pustekbang) LAPAN which is based on demand from Ministry of Marine Affairs and Fishery. LSU-02 NGLD will be used for sea monitoring in Indonesia. Design of LSU-02 NGLD took some geometries from LSU-02 which has been developed before. LSU-02 is modified in some aspects to support sea monitoring especially in wing and tail. The aim of this thesis is to design and analyze the composite wing structure of LSU-02 NGLD due to operational load around sea to meet the regulation using finite element model.  The load is assumed as static and distributed along semispan using Schrenk method. In finite element model, the wing is modeled using quad4 element and boundary condition uses pin in the locations where bolts will be applied to combine wing and fuselage. Verification, validation and convergence test take into account to obtain good results from finite element model application. The strength analysis was conducted with three subcases i.e. load factor 6.29, load factor 3.8 and load factor -2.65. The results about margin of safety, displacement and buckling factor at load factor 6.29 are 0.00562, 161 mm and 0.88 respectively. The results about margin of safety, displacement and buckling factor at load factor 3.8 are 0.66, 97.1 mm 1.46 respectively. The results about margin of safety, maximum and buckling factor at load factor -2.65 are 0.92, -67.7 mm and 1.18 respectively. Based on those results, the composite wing structure of LSU-02 NGLD meets the regulation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53335
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.A. Harits Ariyawan
Abstrak :
Alat utama system senjata merupakan bagian integral sistem pertahanan karena menentukan seberapa besar kekuatan militer yang dimiliki suatu Negara. Pesawat udara merupakan satu diantara alutsista yang ikut menentukan tingkat kesiapan tempur TNI dalam mewujudkan Ketahanan Nasional melalui operasi-operasi maupun latihan-latihan. Namun hal tersebut nampaknya masih terkendala karena beberapa alasan, satu diantaranya yaitu berkurangnya kesiapan alutsista dari tahun ke tahun akibat kecelakaan. Dampak peningkatan angka kecelakaan pesawat terbang militer terutama pada kurun waktu 10 tahun terakhir berbanding lurus dengan penurunan Kesiapan Tempur yang dimiliki TNI, terutama TNI AU. Oleh karena itu pencegahan kecelakaan pesawat sangat penting dilakukan dalam rangka meningkatkan kesiapan tempur atau paling tidak mempertahankan kesiapan tempur TNI AU. Penelitian ini dilakukan terhadap kecelakaan pesawat terbang militer dan selanjutnya dikhususkan terhadap helikopter yang dioperasionalkan dan diawaki oleh personel Lanud Atang Sendjaja selama kurun waktu tahun 2000-2010. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif - Analitik dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan data menggunakan metode statistik, DEMATEL dan ANP. Dari perhitungan nilai-nilai tersebut melalui software super decision diperoleh bobot prioritas atribut yang paling besar adalah training bagi awak pesawat. Oleh karena itu strategi yang perlu dilakukan adalah pemenuhan fasilitas yang belum dimiliki, peningkatan jam terbang latihan serta menetapkan jam terbang minimal yang dipersyaratkan dalam setiap pencapaian kualifikasi tertentu bagi awak pesawat, menambah jam terbang melalui training simulator dan mengoptimalisasi diklat bagi teknisi pesawat. ......Main equipment of weapon system is part of integral defence system because determining how big strength of military owned by a country. Military aircraft is one of main equipment of weapon system which determine storey readiness of combating Indonesian Armed Forces in realizing National Resilliance through operations and also practices. But the thing likely still be burdened by some reasons, one between it is the lessen of readiness of alutsista from year to year as result of accident. Improvement impact of accident number of military aircraft especially at last range of time 10 years compared to straight with degradation of Combat Readiness owned by Indonesian Armed Forces, especially Indonesian Air Force. Therefore accident prevention of military aircraft of vital importance is done for the agenda of increasing readiness of combating or at least maintaining readiness of combating Indonesian Air Force. This research done to accident of military aircraft and hereinafter is majored to helicopter operational and manned by personel Lanud Atang Sendjaja during range of time the year 2000-2010. Method applied in this research is method Deskriptif - Analytic with quantitative and qualitative approach. Data processing applies statistical methods, DEMATEL and ANP. From calculation the values through super software of decision is obtained the biggest attribute priority wight is training for air crew. Therefore strategy that need to be done is accomplishment of facility which has not been owned, improvement of hour flies practice and specifies hour to fly minimizing qualifyed in every attainment of certain qualification for air crew, adds hour to fly through training simulator and optimize practice for aircraft technician.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29678
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saripudin
Abstrak :
Quadrotor merupakan pesawat yang dilengkapi empat buah motor yang dilengkapi baling-baling. Untuk dapat terbang dengan baik, quadrotor harus dilengkapi dengan sistem kendali yang mampu mengatur kecepatan putaran tiap motor agar sudut rotasi dan posisinya sesuai dengan setpoint yang diberikan. Pada skripsi ini dibahas mengenai pemodelan dan perancangan sistem kendali quadrotor dengan Integral Backstepping. Sistem kendali yang dirancang meliputi pengendali sudut rotasi dan pengendali posisi. Pemodelan dan identifikasi sistem dilakukan dengan beberapa langkah percobaan untuk menentukan parameter-parameter dari model. Model yang diperoleh kemudian menjadi dasar dalam perancangan sistem kendali. Alasan penggunaan Integral Backstepping ini karena kehandalannya dalam kemampuan mengikuti setpoint dan ketahanan terhadap gangguan. Untuk itu akan diuji kemampuan pengendali ini dengan model yang sudah diperoleh dalam simulasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan performa pengendali Integral Backstepping cukup memuaskan dimana respons keluaran cukup cepat, overshoot yang kecil, nilai error tunak mendekati nol, dan tahan terhadap gangguan.
Quadrotor is an aircraft equipped with four motors equipped with a propeller. It must be equipped with a control system capable of controlling the speed of each motor for attitude and position in accordance with the given setpoint in order to flying stable. In this report discussed the modeling and control system design of quadrotor with Integral Backstepping. Control system designed includes attitude and position controllers. Modeling and system identification is done with a few experimental steps to determine the parameters of the model. Then, The model becomes the basis for the design of control systems. The main reason using Integral Backstepping controller because in the ability to follow the setpoint and resistance against disturbance. It will be tested the ability of this controller with a quadrotor model in the simulation. The results obtained showed Integral Backstepping controller performance is quite satisfactory where the output response fast enough, small overshoot, steady-state error value near zero, and robustness against disturbances.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>