Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Martijanti
Abstrak :
Pengelasan merupakan teknologi yang banyak digunakan untuk penyambungan logam, namun hasil pengelasan yang diterapkan pada paduan aluminium tidak selalu menghasilkan sambungan dengan kualitas yang baik. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan mikrostruktur selama pengelasan. Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan kualitas, dalam hal ini sifat mekanis adalah proses aging. Perbaikan sifat mekanis bahan dengan proses aging dipengaruhi oleh temperatur dan waktu. Temperatur dan waktu solution treatment adalah 570 °C dengan waktu 60 menit. Proses Aging yang digunakan adalah artificial aging yang dilakukan pada temperatur 180 °C sedangkan waktu aging divariasikan 2, 3, 4 dan 5 jam. Data yang diperoleh adalah kekuatan luluh, kekuatan tarik, perpanjangan, distribusi kekerasan, struktur mikro dan struktur makro terhadap sample uji yang mengalami proses pengelasan tanpa perlakuan panas (aging) dan sample uji las yang digging. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh waktu penahanan pada saat aging terhadap hasil lasan paduan aluminium, sehingga diperoleh kualitas hasil lasan yang menunjukkan sifat mekanis yang optimal. Dari hasil penelitian diperoleh kekuatan tarik maksimum 429 MPa terjadi pada temperatur 180° dengan waktu aging 3 jam. Pada penelitian ini paduan aluminium yang digunakan adalah paduan aluminium seri 6013 dan merupakan paduan yang baru dari paduan aluminium wrought seri 6xxx. Berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh paduan seri 6013 diharapkan paduan ini dapat menggantikan beberapa penggunaan paduan 6061 yaitu pada rangka kursi penumpang pesawat terbang. Tegangan pada pelat kursi sebesar 57,53 MPa dan tegangan batang kursi 357,4 MPa di bawah kekuatan luluh dari material Aluminium 6013 T4 sebesar 373 MPa.
Welding process is a technology commonly used to joint two metal pieces, however this process still low quality especially in mechanical properties. This matters induced by change microstructure of material during in the process. To solve the problem, age hardening process can be implemented. Improvement the mechanical properties of this material are induced by aging temperature and aging time, in which the temperature is 540° C with holding time 30 minutes. Temperature at artificial aging is 180 ° with variable time are 2,3,4,and 5 hours respectively. The experimental results are yield strength, tensile strength, elongation, hardness distribution, macrostructure and microstructure from sample without aging treatment and after aging treatment . This research is intended to analysis the influenced of aging time variations to the welding process so that the welding process producing good quality in the mechanical properties. From the result research gain the maximum ultimate strength happen on temperature 180° by aging time 3 hours is au= 429MPa. The aluminum alloys used for this research was aluminum alloys 6013 series and a new heat treatable alloys in Aluminum alloys 6xxx series. Base on its capability, is hoped to replace several application of aluminum 6061 in seats structure aircraft. Seats plate strength 57,53 MPa and bar seats 357,4 MPa under neat from yield strength Aluminum 6013-T4 is 373 MPa.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14686
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Hayatul Jihad
Abstrak :
ABSTRAK Komposit termoset serat kontinyu telah digunakan secara komersial selama beberapa tahun dan digunakan dalam industri dirgantara, otomotif dan peralatan olah raga. Pemakaian komposit termoplastik dimasa mendatang sangat tergantung pada kemampuannya untuk berkompetisi secara efektif dengan komposit termoset dan almunium. Kekurangan utama, dan pendorong utama pemakaian termoplatik adalah relatif lamanya waktu siklus yang dibutuhkan untuk proses termoset. Keunggulan lainnya adalah termoplastik memberi ketahanan impak, infinite shelf life, daur ulang sekrap dan lebih mudah untuk dilakukan pengerjaan ulang dan perbaikan dari kerusakan. Kelemahan utama termoplatik adalah biaya bahan baku yang tinggi dan dibutuhkannya temperatur proses yang tinggi. Tujuan dari studi ini adalah membandingkan komposit termoplatik dan termoset secara tekno-ekonomi. Manufakturing dengan autoclave telah dipelajari, karena proses ini merupakan proses yang banyak dipergunakan. Hasil studi menunjukkan komposit termoplastik unggul secara teknis tetapi tidak secara ekonomis. Jika proses autoclave diterapkan pada termoplastik, maka termoplastik tidak dapat bersaing dengan termoset. Hal ini dikarenakan tingginya biaya bahan baku dan tool yang diperlukan. Peningkatan dalam teknik pembuatan bahan baku (penurunan harga) memperlihatkan pengaruh yang dramatis dalam biaya manufakturing termoplastik secara keseluruhan. Ini menyebabkan termoplastik akan mampu bersaing dengan termoset.
ABSTRACT Continuous fiber thermosetting composites have been commercially available for many years and are currently used in aerospace, automotive, and sporting goods industries. The future of thermoplastic composites depends upon its ability to compete effectively with thermoset composites dan aluminum. The major drawback of thermoset system, and the main driving force for thermoplastic, is the relatively long cycle time involved in curing thermoset. in addition, thermoplastic can offer impact resistance, infinite shelf life, recyclability of scrap and potentially easier reworking and repairing of defects. The most prominent disadvantages of thermoplatic are the high raw material cost and the high processing temperatures required. The goal of this study was to compare thermoplastic and thermoset composites . Autoclave consolidation was examined because it is, by far, the most prominent manufacturing technique currently employed. The results show that thermoplastic composite leads technically, but not economically. If autoclave processing techniques are applied to thermoplastic, they are not likely to be cost competitive with thermosets. This is due to high material and tooling cost for thermoplastics. Dramatic improvement in cost competitiveness are more likely to come from new innovative processes.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madila Awalini
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library