Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauzi
"Telah dilakukan studi kekerasan pada paduan Co-Cr-Mo yang dibuat secara tuang dan lapisan tipis. Ketebalan lapisan tipis dibuat bervariasi lOOOA, 1500A, 2000A, 2500A dan 3000A di atas substrat kaca dengan cara evaporasi elektron beam. Diuji kekerasan, morfologi permukaan dan komposisi serta uji termal. Hasil uji kekerasan lapisan tipis lebih tinggi dibandingkan paduan Co-Cr-Mo. Morfologi komposisi l-apisan tipis olk89berbeda dengan komposisi paduan dan pengamatan dengan TGA (Thermal Gravimetry Analyzer) selama pemanasan terjadi oksidasi baik pada paduan maupun pada lapisan tipis, tampak pertambahan massa pada kurva thermal gravimetry, pada lapisan pertambahan massa lebih besar dibandingkan dengan paduan. Pada DTA (Differensial Thermal Analyzer) terjadi dekomposisi dan perubahan fasa, baik pada paduanmaupun lapisan."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Bulan Dewi
"Nikel merupakan bahan galian stategis bernilai ekonomis yang terbentuk dari lapukan batuan ultramafik. Meningkatnya permintaan akan nikel membuat proses eksplorasi dan eksploitasi akan terus dilakukan. Oleh karena itu, pemodelan dan estimasi endapan nikel laterit perlu dilakukan untuk menunjang kebutuhan akan nikel. Penelitian berlokasi di Daerah Wolo, Sulawesi Tenggara yang didominasi oleh batuan ultramafik yang memiliki potensi akan Nikel. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan zona profil laterit, memperkirakan bentuk, sebaran, dan estimasi atau taksiran besaran sumberdaya cadangan nikel. Data kadar unsur pada penelitian ini meliputi data kadar Ni, Co, Fe, MgO, Al2O3, dan SiO2. Metode yang digunakan dalam penelitian berupa analisis data eksplorasi, dilanjutkan dengan geostatistik ordinary kriging dan divalidasi oleh nearest neighbor dan inverse distance hingga mengkategorikan endapan nikel laterit kedalam klasifikasi sumberdaya menurut Badan Standarisasi Nasional. Dari penelitian ini dihasilkan 3 domain geologi yaitu limonit, saprolite dan bedrock. Hasil Klasifikasi menunjukkan lokasi penelitian termasuk dalam kategori terukur, tertunjuk, dan tereka.

Nickel is a mineral with economic value that formed by the weathering of ultramafic rocks. The increasing demand for nickel means that the exploration and exploitation process will continue. Therefore, modelling and estimating nickel reduction will need to be carried out to support the need for nickel. The research is located in the Wolo Region, Southeast Sulawesi, that included in the ophiolite complex zone which is dominated by ultramafic rocks. This research aims to estimate the shape, distribution and estimate the size of nickel reserve resources. Data in this study includes element content of Ni, Co, Fe, MgO, Al2O3, and SiO2. The method used in the research is exploration data analysis, followed by geostatistic method ordinary kriging and validated by nearest neighbor and inverse distance to categorize nickel deposits into the classification of resources and reserves according to the Badan Standarisasi Nasional. From this research, 3 geological domains were produced, limonite, saprolite and bedrock. Classification results show that the research location is included in the categories measured, indicated, and inferred."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abel Benaya
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi jumlah lapisan kevlar dan impregnasi nano alumina pada serat kevlar terhadap ketahanan balistik komposit laminat hybrid. Terdapat beberapa bahan yang digunakan diantaranya adalah lembaran alumunium 2024-T3, serat kevlar berjenis 29, nano alumina serta resin epoksi.Dalam membuat larutan pengimpregnasi, bahan yang digunakan ialah larutan Polietilen glikol-400 yang kemudian dicampur dengan nano alumina dengan menggunakan magnetic stirrer selama 2 jam. Untuk menurunkan tegangan dan mengoptimalkan proses impregnasi pada serat kevlar, juga digunakan larutan etanol pada campuran larutan impregnasi. Setelah itu serat kevlar direndam dengan campuran yang sudah dibuat lalu dikeringkan. Langkah selanjutnya ialah merakit struktur komposit laminat dengan metode hand layup dengan bantuan epoksi sebagai perekat dan dilanjutkan dengan proses pengeringan di temperatur ruang dengan bantuan epoksi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan jumlah lapisan sangat berpengaruh kepada ketahanan sampel dalam uji balistik maupun impak.Pengaruh dari variasi lapisan dan impregnasi nano alumina dapat meningkatkan ketahan balistik dan impak dari sampel.Hal ini dianalisis berdasarkan beberapa pengujian seperti pengamatan visual dan foto makro. Di sisi lain pengujian ketahan balistik juga diikuti dengan pengukuran diameter perforasi sekaligus tingkat kedalaman penetrasi yang dibentuk akibat proyektil.

The goals of this research is to determine the effect of variations in the number of kevlar layers and nano alumina impregnation on kevlar fibres on the ballistic resistance of hybrid laminate composites. There are several materials used; aluminium sheet 2024-T3, kevlar fibre type 29, nano alumina and epoxy resin. In the process of making the impregnation solution, the component that used is Polyethylene glycol-400 solution, who will be mixing with nano alumina using a magnetic stirrer for 2 hours. For optimize the impregnation process in kevlar fibres and reduce the stress, ethanol solution was giving in a mixture of impregnation solution. After the Kevlar layers soaked in a solution, then the kevlar must be dried. The next step is to assemble the laminate composite structure by hand layup method with epoxy resin as an adhesive, and then by drying at room temperature. The experimental results show that increasing the number of layers and adding alumina particle on Kevlar fiber increases the effect of sample durability on ballistic tests and impacts. Those were analyzed based on several assessments; visual observations and macro photographs. On the other hand, ballistic endurance testing is also measured based on the size of the perforation diameter and the depth of penetration formed by the projectile.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Andamari Pratiwi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40009
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subiyakto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norman Subekti
"Kebutuhan materials pada sektor inustri dan otomotif membutuhkan kualitas yang baik serta memiliki daya pakai yang mampu untuk bertahan lama, untuk itu dikembangkan material komposit dari logam paduan biasa. Material ini terdiri dari dua bagian yaitu matrik dan juga penguat (reinforced) yang berasal dari material yang berbeda dan tidak saling melarutkan.
pengembangan material komposit ini memiliki kendala dalam proses produksinya yan cukup mahal. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan materials komposit dengan metode stir-casting dan hasil yang telah diperoleh dari pengujian sampel yang dibuat dengan metode tersebut.
Pembuatan komposit ini dilakukan dengan mencampurkan silikon karbida / SIC kedalam paduan alumunium cair yang dilakukan pada temperatur diatas 800 c. Hal ini dilakukan karena pada temperatur rendah SIC tidak akan bercampur dengan alumunium cair. Karena pemanasan logam cair mencapai temperatur tersebut maka menyebabkan banyaknya gas hidrogen yang teradsorbsi. Dengan penambahan magnesium hasil dari porositas yang dihasilkan akan menurun karena mampu basah partikel SIC menjadi lebih baik.
Dari data hasil pengujian densitas dari komposit tersebut dengan hasil yang cenderung mengalami kenaikan dengan adanya penambahan magnesium karena partikel SIC dapat terdistribusi homogen. Untuk pengujian keausan hasil yang diperoleh menunjukkan laju arus yang menurun dengan penambahan magnesium."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Juwita
"Penggunaan paduan alumunium AA 333 sebagai komponen otomotif semakin berkembang bersamaan dengan semakin berkembangnya keinginan untuk mengurangi berat dari komponen yang digunakan. Dengan mengurangi berat dari komponen maka pengunaan bahan bakar dan emisi gas buangannya juga dapat dikurangi. Namun paduan AA 333 as-cast masih memiliki sifat mekanis yang rendah sehingga diperlukan proses lain untuk meningkatkan kekerasannya, salah satunya melalui proses perlakuan panas. Proses perlakuan panas yang dipilih dalam penelitian mi adalah proses perlakuan panas T6 (artifcial aging), yang meliputi tahapan : solution treatment pada temperatur 525°C selama 8 jam, quenching dan atificial aging pada temperatur 180°C. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variasi waktu aging yaitu 25 menit, 1 jam, 5 jam, 8 jam dan 16 jam, sehingga dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui pengaruh dari variasi tersebut terhadap perubahan struktur mikro dan nilai kekerasan paduan AA 333. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses artificial aging pada temperatur 180°C menyebabkan peningkatan kekerasan dari tiap fasa: matrik ?-Al, silikon primer, eutektik Al-Al"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Dian Sepala
"ABSTRAK
Konsumsi nikel dunia meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan stainless steel. Hal ini mendorong untuk ditemukannya metode reduksi yang murah dan cepat. Indonesia termasuk salah satu penghasil nikel besar di dunia, mencapai 13%, sehingga Indonesia bisa mengambil peranan dalam produksi nikel dunia. Metode yang dikembangkan saat ini adalah reduksi bijih laterite dengan menggunakan batu bara sebagai reduktor. Dalam hal ini Indonesia memiliki keuntungan karena memiliki cadangan batu bara yang cukup besar. Kombinasi cadangan nikel dan batu bara yang besar, membuat pengembangan metode reduksi selektif memiliki potensi yang besar di Indonesia. Pada variasi kadar karbon ditemukan bahwa recovery nikel dan besi tertinggi pada kadar 13% batu bara karbonasi mencapai 80% dan 57%. Sementara pada variasi temperatur, pada nikel mencapai recovery tertinggi pada 1000oC, dan Fe mengalami penurunan setelah mencapai 72% recovery pada 800oC kemudian turun menjadi 42% pada 1100oC. Pada hasil XRD terdapat peak Ni pada grafik XRD B49 karena potensial reduktor yang tinggi. Untuk sampel L49 terdapat banyak peak FeNi dan juga forsterite. Pada hasil mapping ada aglomerasi dari Ni pada hasil mapping L49, sementara pada B49 Ni dan Fe merata. Pada variasi reduktor, didapati bahwa recovery dan grade Ni lebih tinggi pada penggunaan lignit

ABSTRACT
World nickel consumption increased along with the increasing demand for stainless steel. That is encouraging many scientist to discover the reduction method that cheap and fast. Indonesia is one of the major nickel producer in the world, reaching 13%, so that Indonesia can take part in world nickel production. The method developed is the reduction of laterite ore using coal as a reductant. In this case, Indonesia has the advantage of having coal reserves that quite large. The combination of large nickel and coal reserves, making the development of selective reduction method has a great potential in Indonesia. On the carbon content variation was found that the the highest recovery of nickel and iron with content of 13%wt of coal carbonation reached 80% and 57%. While the temperature variation, the highest recovery of nickel reached at 1000oC, and Fe decreased after reaching 72% recovery at 800oC and then decreased to 42% at 1100oC. In the XRD results, Ni peak contained in the B49 XRD graph because of the high potential reductant. For L49, FeNi and many high Forsterite peak. In the mapping results, there is agglomeration of Ni on the results of mapping L49, while on B49, Ni and Fe spread evenly. In a variation reductant, it was found that recovery and grade Ni is higher on the use of lignite."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57527
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vika Rizkia
"The anodizing process was conducted in an Al7xxx aluminum alloy with silicon carbide which yielded a non-uniform thickness of anodic film with cavities, micro-pores and micro-cracks within it. This phenomenon occurred due to the presence of Silicon Carbide (SiC) particles within the Aluminum Matrix Composite (AMC), which impedes the initiation and growth of the protective anodic alumina oxide layer. Therefore, cerium sealing has been considered as the cheapest and simplest post treatment to remedy the poor anodic alumina oxide film in order to further enhance the corrosion resistance in aggressive circumstances. This paper examined the protection effect of an integrated layer which was composed of an anodized oxide layer and cerium deposits on an Al7075/SiC composite. Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) was used to examine the corrosion protection effect and the corrosion behavior of an integrated layer in 3.5% sodium chloride (NaCl) solution at room temperature. In this study, anodizing of Al7075/SiC was carried out in a sulfuric acid H2SO4 solution at current density values of 15, 20, and 25 mA/cm2, respectively at room temperature, 0oC and -25oC for 30 minutes. Subsequently, cerium sealing was conducted in a cerium choloride plus hydrogen peroxide (CeCl3.6H2O + H2O2) solution at room temperature and pH 9 for 30 minutes. The best protection effect was found for Al7075/SiC, anodized at 0oC. Field Emission-Scanning Electron Microscope (FE-SEM) examination confirmed that the enhancement of corrosion resistance was due to the cerium deposit formed on the entire surface of the oxide anodized layer."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:7 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nibras Azza Adhikara
"Penelitian ini merupakan investigasi proses pembuangan besi yang merupakan bagian dari hilir proses endapan hidroksida campuran (MHP) nikel dan kobalt dengan menggunakan larutan pelindian atmosferik nikel lateritik. Dengan penggunaan kalsium karbonat sebagai reagen, pengaruh pH (1, 2, 3) dan konsentrasi reagen (20% dan 25%) diamati dan diteliti dalam penelitian ini. Proses karakterisasi XRD dan SEM EDS dilakukan untuk data semi kuantitatif dan kualitatif endapan dengan penambahan ICP-OES sebagai data kuantitatif teruntuk filtratnya. Unsur-unsur seperti Ni, Fe, Al, Cr dan Co diamati sebagai ruang lingkup utama penelitian. Unsur penetral asam tambahan, seperti Ca dan S juga menjadi elemen penting untuk diamati. Analisis berdasarkan endapan menunjukkan bahwa proses netralisasi asam berlangsung dengan jumlah besi yang cukup pada endapan dengan jumlah nikel paling sedikit. Selain itu, semua pH dan konsentrasi endapan secara kualitatif menggambarkan proses netralisasi yang sama yang melibatkan kalsium dan sulfur. Menelisik hasil filtrat yang dianalisa menggunakan ICP, pH 1 untuk konsentrasi 20% and 25% kalsium karbonat memeliki jumlah besi yang sedikit di filtrat sehingga besi mengendap di bawah filtrat. Dengan demikian, parameter yang paling efisien dalam studi ini adalah 25% kalsium karbonat menggunakan pH 1 dengan temperatur 90oC dan dalam waktu 2 jam.

This study was an investigation of iron removal process part of mixed hydroxide precipitate of nickel and cobalt downstream by using pregnant leach solution of nickel laterite atmospheric leaching. By the usage of calcium carbonate (CaCO3) as the reagent, the effect of pH (1, 2, 3) and reagent concentration (20% and 25%) was observed and investigated in this research. Characterization processes of XRD and SEM EDS were done for semi-quantitative and qualitative data of precipitates with addition of ICP-OES as quantitative data for the filtrate. Elements, such as Ni, Fe, Al, Cr and Co were observed as the main scope of the research. Additional acid neutralization elements, such as Ca and S are observed as well. Analysis based on precipitates demonstrate that the acid neutralization process took place with sufficient amount of iron in the precipitates with the least amount of nickel. In addition, all pH and concentration of precipitates qualitatively illustrate the same neutralization process involving calcium and sulfur. From the results of filtrate through ICP testing, pH 1 for both 20% and 25% concentration provide the smallest recovery rate alongside the smallest ppm compare to pH 2 and 3; thus, the iron precipitates in the formation of iron sulfide and/or iron sulfate. Overall, the optimum parameter in this study is 25% of calcium carbonate, pH 1, 90oC for 2 hours of agitation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>