Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tingkat kecemasan merupakan salah satu variasi respon yang, muncul pada anak saat
menghadapi sirkumsisi. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat
kecemasan anak dalam menghadapi sirkumsisi. Desain pada penelitian ini adalah
deskriptif sederhana. Sampel diambil dengan metode purposif sampling dan melibatkan
26 anak yang berusia 6-13 tahun. lnstrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner
yang, memuat data demografi umur dan pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui
tingkat kecemasan responden. Pengumpulan data dilakukan tanggal 1 dan 3 Mei 2006
di Kelurahan Mekarsari, Depok. Data dianalisa dengan menggunakan tendensa sentral
mean, median, modus dan standar deviasi serta dihitung pula proporsi dan persentase
tingkat kecemasan anak. Hasil penelitian ini didapatkan umur responden terbanyak
adalah 7 tahun. Tingkat kecemasan yang ditemukan dengan proporsi terbanyak adalah
kecemasan sedang (57%). Saran bagi penelitian berikutnya adalah perlunya menambah
sampel penelitian dan memperluas wilayah observasi serta melakukan studi Iebih lanjut
tentang koping anak."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5552
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erlis Kurniasari
"Kecemasan merupakan fenomena yang sering dilaporkan dan terjadi pada anak sebelum anak menjalani tindakan operasi di rumah sakit. Kecemasan pada anak berdampak pada psikologis anak sampai pada penolakan tindakan operasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan sebelum operasi pada anak usia sekolah dan remaja di kamar operasi urologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat. Desain cross sectional, dengan sampel 86 responden melalui proporsional stratified random sampling. Analisa menggunakan Chi-Square dan Independen T-test. Hasil menunjukkan tingkat kecemasan sedang dialami oleh 54,7% responden. Kesimpulan bahwa Tingkat kecemasan yang dialami anak usia sekolah dan remaja di kamar operasi urologi cukup tinggi dengan cemas sedang. Terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik anak pada penelitian ini yaitu usia, pengalaman dioperasi sebelumnya, kehadiran keluarga, waktu tunggu pasien sebelum operasi dengan tingkat kecemasan sebelum operasi. Sedangkan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara jenis kelamin anak dengan kecemasan anak sebelum operasi. Penelitian ini merekomendasikan penurunan waktu tunggu pasien sebelum operasi sebagai salah satu intervensi persiapan operasi.

Anxiety is a phenomenon that is often reported and occurs in children before the child underwent surgery in the hospital. Anxiety in children has psychological effects on children to the refusal of surgery. This study aims to analyze the factors associated with preoperative anxiety in school-age children and adolescents in the urology operating
room of RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Central Jakarta. Cross sectional design, with a sample of 86 respondents with each sample consisting of 43 respondents of school age children and 43 teenage respondents through proportional stratified random sampling. Analysis using Chi square and Independent T-test. The results show that anxiety level is being experienced by 54.7% of respondents. The conclusion that the level of anxiety experienced by school-age children and adolescents in the urology operating room is quite high with moderate anxiety. There is a significant relationship between the characteristics of children in this study, namely age, previous surgery experience, family presence, patient waiting time before surgery with anxiety levels before surgery. While not found a significant relationship between the sex of the child with child anxiety before surgery. This study recommends reduction in patient waiting time as an operative preparation intervention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Amaliyah
"Anak usia sekolah rentan mengalami kecemasan diakibatkan karena kurangnya kehadiran orang tua dalam mendampingi anaknya dalam tahap tumbuh kembangnya termasuk dalam masa sekolahnya. Hal ini semakin parah akibat adanya situasi pandami COVID-19 yang menyebabkan semua anak usia sekolah harus melakukan segala kegiatan pembelajaran melalui daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pendampingan orang tua dengan kecemasan kecemasan anak usia sekolah pada pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19 di kota Depok. Desain penelitian yang digunakan adalah metode cross-sectional yang dilakukan pada anak usia sekolah berusia 9-12 tahun di SD Negeri Depok Jaya 1 sebanyak 333 sampel yang dipilih menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan pendampingan orang tua dengan kecemasan anak usia sekolah pada pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19 Di Depok. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa melalui skrining kesehatan mental secara berkala dan mengadakan penyuluhan mengenai peran pendampingan orang terhadap kecemasan anak.

School-aged children are susceptible to experiencing anxiety caused by the limited presence of parents in accompanying their children in their growth and development stages, including during their school years. It has deteriorated due to the COVID-19 pandemic situation which has caused all school-aged children to carry out all learning activities online or through distance learning (PJJ). The study aimed to determine the relationship between parents’ assistance and school-aged childrens’ anxiety in distance learning during the COVID-19 pandemic in Depok City. This research used a cross-sectional method. The samples weref 333 school-aged children aged 9-12 years at SD Negeri Depok Jaya 1 which was selected using purposive sampling. The results showed a positive relationship between parents’ assistance and school-aged children’s anxiety in distance learning during the COVID-19 pandemic in Depok City. The results of this study are expected to improve mental health services through periodic mental health screening and conduct counselling regarding the role of parents’ assistance towards school-aged children’s anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Surini Yulia Savitri
"Pada usia 7 bulan hingga 3 tahun, kecemasan berpisah (separation anxiety) dengan orang yang signifikan dalam hidup anak merupakan suatu hal yang norma1
Apabila kecemasan tersebut menjadi berlebihan, tetap berlanjut di atas usia 3 tahun, dan mengganggu kegiatan sehari-hari maka anak dapat didiagnosis mengalami gangguan
kecemasan akan perpisahan (separation anxiety dirorder). Separation Anxiety Divorder
paling umum dialami oleh anak usia 6-11 lahun (middle childhood) (DSM-IV-TR 2000 dan Papalia, 2002).
Anak dengan Separation Anxiety Disorder selalu merasa tidak nyaman dengan ketidakberadaan orang yang signifikan di sisinya. Pada umumnya, anak yang mengalami
Separation Anxiety Disorder berasal dari keluarga yang memiliki hubungan yang sangat erat. Perpisahannya dengan lingkungan rumah akan otangtua membuat anak tersebut menarik diri dari lingkungan sosial, apatis, merasa sedih, atau tidak dapat berkonsentrasi
dengan permainan dan pekerjaannya (Mash & Wolfe, 1999; DSM-IV-TR,2000;
http/www.klis.com/chandler/pamphlet/panic/panicparpph1et.hltm.http//merck.com/mrkshared/mmanual.home2/sec23/ch2861.isp)
Anak yang mengalami Separation Anxiety Disorder, pada Umumnya, merasa
dirinya tidak dicintai oleh orang lain dan ingin mati. Mereka juga memiliki kemarahan dan agresivitas terhadap orang-orang atau keadaan yang membuatnya berpisah dengan
orang yang signifikan. Anak yang mengalami Separation Anxiety Divorder sering digambarkan sebagai anak yang pcnuntut dan terus menerus membutuhkan perharian dari orang lain.
Peristiwa atau perubahan yang muncul secara tiba-tiba pada diri anak merupakan
Salah Satu penyebab terjadinya Separation Anxiety Disorder (Mash & Wolfe,1999). Hal lain yang dapat mengembangkan perasaan cemas akan perpisahan ini adalah pengasuhan
orangtua yang overprotektif menuntut, serta orangtua yang depresi dan panik berlebihan
(htrp://www.emidencine.com/ped/topik2657.hLm)
Perasaan cemas, kebutuhan, dan sikap terhadap orang lain merupakan bagian dari dunia dalam pada diri anak (inner world). Anak yang mengalami Separation Anxiety
Disorder memiliki perasaan-perasaan dan sikap terhadap orang yang
signifikan Pada penelitian ini, peneliti ingin melihar dumia dalam djri anak (inner world), khususnya
melihat perasaan dan sikap anak yang mengalami Separation Anxiety Disorder dengan orang yang signifikan. Selain itu, peneliti juga ingin melihat perasaaan anak yang
mengalami Sepamtion Anxiety Disorder mengenai dirinya sendiri.
Dari tes-tes psikologi yang ada, peneliti merasa bahwa tes House-Tree-Permn
merupakan alat tes yang mendukung tujuan pcnelitian ini. Pada tes
House-Tree-Person,anak dimita untuk menggambar rumah, pohon, dan orang dalam selembar kertas.Tes
House-Tree-Person merupakan tes proyeksi yang dapat menggambarkan bagaimana perasaan dan sikap anak mengenai orang-orang yang signifikan bagi dirinya serta
bagaimana perasaan mengenai dirinya sendiri (Mamat, 1984).
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan harapan akan memperoleh gambaran tes
HTP pada anak-anak yang mengalami Separation Anxiety Disoder Untuk menunjang analisis, peneliti juga menulis mengenai latar belakang anak yang
Pendekatan yang dipilih adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan dam sekunder
atau data yang sudah tersedia di Klinik Anak Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Dari hasil penelitian, gambaran sikap dan perasaan anak yang mengalami
separation anxiety disorder terhadap orangtua adalah tiga anak memiliki hubungan yang dekat dan hangat dengan ibu, dua anak merasa ibu memiliki peranan ymg penting bagi
mereka, dua anak merasa ibu mampu membuka diri dan berkomunikasi dengan baik, 2 anak lainnya merasa ibu tidak mampu herkomunikasi dengan baik, satu anak bersikap
protektif pada ibu, satu anak merasa memiliki hubungan yang dekat dengan ayah sedangkan 3 anak meras tidak dekat dengan ayah, dan terdapat 1 anak yang meniadakan keberadaan ayah.
Gambaran perasaan anak yang mengalami separation anxiety disorder terhadap dirinya adalah satu anak merasa cemas serta 1 anak merasa tidak aman, curiga, marah,
dan berhaLi-hati dengan lingkungan, satu anak merasa kurang percaya diri dan 1 anak tidak mau membuka diri terhadap orang lain, dua anak merasa tergantung pada ibu, dan
dua anak membutuhkan perhatian dan kehangatan dari lingkungannya"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayer, Diane Peters
"Every year, more than 68 million students of every age find themselves worrying endlessly about that first day of school, even before it begins. Their hearts race, their stomachs turn and their palms sweat just thinking about getting on the school bus for the first time, that first surprise quiz, or that notoriously strict teacher. For parents of these children, nothing can be more upsetting than dropping their kids off on the first day of school, wondering how they will cope. Now, they can stop worrying and start helping. As a seasoned psychotherapist, Diane Peters Mayer has successfully treated hundreds of elementary and high school students suffering from this common and serious problem. In "Overcoming School Anxiety", she shows parents how to deal with a wide variety of concerns from the fear of leaving home and refusal to go to school, to bullying and school violence and the fear of speaking up in class."
New York: American Management Association;, 2008
e20447785
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Murniati
"Nyeri adalah keluhan yang dirasakan karena adanya tindakan operasi. Manajemen nyeri yang tidak adekuat dapat menimbulkan kondisi tidak nyaman dan dapat berdampak terhadap tidak kooperatifnya anak terhadap petugas kesehatan. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang efektivitas terapi bermain terhadap nyeri pada anak usia prasekolah post uretroplasty. Nyeri yang Terapi bermain merupakan salah satu intervensi untuk meminimalkan hal tersebut. Hasil dari penerapan terapi bermain yang telah dilakukan selama 3 hari terbukti efektif dalam menurunkan nyeri dan membuat anak menjadi lebih kooperatif terhadap petugas kesehatan. Penulis berharap, Rumah Sakit dapat mengembangkan program terapi bermain sesuai tumbuh kembang anak untuk meningkatkan efektivitas manajemen nyeri.

Pain is a common complaint that rises within post surgery. Inadequate pain management might lead to uncomfortable condition and impact such as children is uncooperative to health care team. This scientific work aims to provide an overview of the effectiveness of play therapy to overcome anxiety in preschool age children, post uretroplasty. Play therapy is one of the interventions to minimize it. The result of play therapy intervention that has been done for 3 days proved it is effective in reducing anxiety and treat children to more cooperative with health care team. The researcher suggests that play therapy program from the hospital for increasing the effectivity of anxiety management.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Noviyanti
"Kecemasan menjelang prosedur operasi merupakan hal umum yang dialami jutaan pasien anak setiap tahunnya. Stres dan kecemasan pre-operasi yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif terhadap kondisi anak seperti terjadinya nyeri pasca operasi yang lebih berat dan pemulihan yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas edukasi menggunakan media animasi audiovisual terhadap kecemasan anak pra-sekolah sebelum tindakan operasi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Randomized Controlled Trial Designs (RCTs). Responden dibagi secara acak menjadi 2 kelompok (masing-masing n=26), Kelompok A: menggunakan animasi audiovisual yang diproduksi sendiri berisi informasi terkait prosedur pembedahan; Kelompok B: kelompok kontrol. Kecemasan anak-anak sebelum operasi dinilai menggunakan Modified Yale Preoperative Anxiety Scale (mYPAS) pada titik waktu yang berbeda: sehari sebelum operasi (T0/baseline), di ruang persiapan operasi (T1), dan sesaat sebelum induksi anestesi (T2). Skor kecemasan dianalisis menggunakan Generalized Linear Models (GLM). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor kecemasan yang signifikan antara kelompok yang diberikan edukasi dengan media animasi audiovisual dengan kelompok kontrol pada pengukuran kedua (MD: -11,73; p<0,05). Edukasi dengan media animasi audiovisual berpengaruh terhadap kecemasan anak pra-sekolah sebelum tindakan operasi, sehingga dapat dipertimbangkan dan diintegrasikan dalam program persiapan pre-operasi sebagai intervensi keperawatan yang dilakukan secara mandiri oleh perawat untuk anak yang menjalani tindakan operasi.

Anxiety before surgical procedures is a common thing experienced by millions of pediatric patients every year. Excessive pre-operative stress and anxiety can have a negative impact on the child's condition, such as more severe post-operative pain and poor recovery. This study aims to identify the effectiveness of education using audiovisual animation on preoperative anxiety in preschool children. This research used a Randomized Controlled Designs (RCTs). The children were randomly divided into 2 groups (n = 26 for each), Group A: using a self-produced audio-visual animation which contains information related to the surgical procedure; Group B: controlled group. Children’s preoperative anxiety was determined by the modified Yale Preoperative Anxiety Scale (mYPAS) at different time points: the night before surgery (T0/baseline), at pre-anesthetic holding room (T1), and just before anesthesia induction (T2). Anxiety scores were analyzed using Generalized Linear Models (GLM). The results of the analysis showed that there was a significant difference in anxiety scores between the group that was given education using audiovisual animation media and the control group in the second measurement (T2) (MD: -11.73; p<0.05). Education using audiovisual animation media has an effect on preoperative anxiety in preschool children. The results of this study can be considered and integrated into the pre-operative preparation program as a nursing intervention carried out independently by nurses for children undergoing surgery."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Sere Yulia Maulita
"Metode manajemen perilaku modelling dan Tell-Show-Do dapat difasilitasi media,salah satu media yang efektif adalah video. Penelitian ini bertujuan mengetahuiperbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah penayangan video restorasigigi pada anak usia 7-8 tahun. Tahapan penelitian berupa uji kualitas video dankuesioner FIS yang dimodifikasi dan uji kuantitatif terhadap perbedaan tingkatkecemasan dengan prosedur berupa pengisian kuesioner FIS yang dimodifikasisebelum dan sesudah penayangan video pada 57 anak. Analisis statistikmenggunakan uji Wilcoxon dengan batas kemaknaan 0,05. Terdapat perbedaantingkat kecemasan sebelum dan sesudah penayangan video restorasi gigi padaanak usia 7-8 tahun, namun perbedaan tersebut tidak bermakna.

Modelling and Tell Show Do can be facilitated by media, one of effective mediais video. This study aimed to determine difference in anxiety level before andafter dental restoration video view in children aged 7 8 years. Research procedures were video and modified FIS questionnaire quality test and quantitative test of anxiety level difference by filling modified FIS questionnaire before and after video view by 57 children. Statistical analysis was done using Wilcoxon test with a significance limit of 0.05. There is difference in anxiety level before and after dental restoration video view, but the difference is not significant."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audrey Achmadsyah
"Modelling dan Tell-Show-Do termasuk dalam metode tata laksana perilaku kecemasan dental anak. Video efektif digunakan dalam bidang kesehatan. Penelitian bertujuan mengetahui perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan setelah penayangan video restorasi gigi anak yang diujikan pada usia 10-11 tahun. Responden berjumlah 66 anak dengan pengukuran tingkat kecemasan menggunakan Facial Image Scale modifikasi. Penelitian terdiri dari uji kualitatif terhadap kuisioner dan video dan uji kuantitatif terhadap tingkat kecemasan anak. Analisis statistik menggunakan uji Wilcoxon dengan batas kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna tingkat kecemasan sebelum dan setelah penayangan video restorasi gigi anak. Video tidak menimbulkan tingkat kecemasan yang lebih buruk.

Modelling and Tell Show Do are included as child dental anxiety management. Video is effective to be used in health field. The purpose of this study was to determine the difference of anxiety level before and after video viewing for children aged 10 11 years. The study was divided into qualitative test for validating Modified FIS and video, and quantitative test for anxiety level on 66 children. Statistical analysis was using Wilcoxon test with significance level of 0.05. The results showed significant difference between anxiety level before and after child dental restoration video viewing. The video does not cause worse anxiety level. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Conny Marthafanny
"Kehamilan melibatkan peningkatan hormon dan adaptasi biologis. Hal ini menyebabkan penurunan daya ingat yang disebut baby brain. Kehamilan merupakan saat yang rentan dalam peningkatan kecemasan dan kualitas tidur yang buruk. Kecemasan dan kualitas tidur buruk yang terus menerus terjadi dapat berdampak pada penurunan daya ingat. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara kualitas tidur dan kecemasan terhadap baby brain pada wanita hamil trimester ketiga.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan metode consecutive sampling. Jumlah sampel penelitian 110 responden. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index, Zung Self-Rating Anxiety Scale dan Everyday Memory Questionnaire. Sebagian besar wanita hamil trimester ketiga memiliki tingkat kecemasan ringan 80,9 dan kualitas tidur yang buruk 67,3.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan baby brain p=0,003 serta kecemasan dengan baby brain p=0,000 . Penelitian ini merekomendasikan pentingnya memperhatikan aspek fisik dan psikologis ibu hamil, mengembangkan intervensi yang berkontribusi positif dalam menurunkan kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur, mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi baby brain selama kehamilan.

Pregnancy involves increased hormones and biological adaptation. It lowers memory, referred to as baby brain. Pregnancy is a vulnerable period in terms of increased anxiety and poor sleep quality. Continuous anxiety and poor sleep quality may lower memory. The purpose of this study was to examine the relations between sleep quality and anxiety with baby brain in third trimester pregnant women.
This study used cross sectional design with consecutive sampling method. Total research sample was 110 respondents. The instruments were the Pittsburgh Sleep Quality Index, Zung Self Rating Anxiety Scale and Everyday Memory Questionnaire. Most pregnant women in the third trimester had mild anxiety 80,9 and poor sleep quality 67,3.
The research result showed relations between sleep quality and baby brain p 0,003 and anxiety and baby brain p 0,000. This study recommended the importance of paying attention to the physical and psychological aspects of pregnant women, developing intervention which contributes positively in reducing anxiety and improving sleep quality, identifying other factors influencing baby brain during pregnancy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>