Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wawan Anwar
Abstrak :
Transformasi verba intransitif menjadi transitif dalam bahasa Arab adalah sebuah tataran yang menganalisa konstruksi verba tidak berobjek menjadi berobjek, merupakan kajian morfologis-semantis. secara semantis transformasi verba itu terlebih dahulu harus melihat kemungkinan adanya makna verba itu mempunyai objek. Dalam bahasa Arab verba intransitif bisa ditransformasikan menjadi transitif antara lain dengan verba-verba berpola dan verba-verba tidak berpola. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperkenalkan penanda-penanda transformasi verba intransitif menjadi transitif dalam bahasa Arab, sehingga didapat gambaran yang jelas tentang penanda-penanda transformasi verba tersebut. Analisa dilakukan dengan mengemukakan teori-teori tentang penanda transformasi verba itu menurut rumusan para ahli gramatika bahasa Arab. Setelah teori-teori diperoleh, maka dilakukan analisi berdasarkan rumusan teori para ahli gramatika tersebut. Dari hasil analisa ini dapat diketahui bahwa penanda-penanda transformasi verba itu antara lain dengan verba-verba berpola yaitu: /Af'ala/, /fa' 'ala/. /fa'ala/,/istaf'ala/, dan /fa'ala/ - /yaf'ulu/. Sedangkan verba-verba tidak berpola yaitu: Implikasi (tadmin), verba dengan preposisi, dan verba denagn menghilangkan preposisi.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurul Chasanah
Abstrak :
ABSTRAK
Kelompok verba /kana naqis/ adalah kelompok verba yang tidak sempurna kalimatnya jika hanya diikuti oleh nomina yang berkasus nominatif, tetapi harus dilengkapi dengan nomina yang berkasus akusatif. Nomina berkasus akusatif itu kedudukannya bukan sebagai obyek, tetapi sebagai predikat dari kelompok verba itu. Sedangkan nomina yang berkasus nominatif menjadi subyeknya. Nomina yang berkasus nominatif dan akusatif itu, asalnya adalah konstruksi kalimat nominal yang terdiri dari mubtada' 'subyek' dan khabar 'predikat'. Keduanya berkasus nominatif. Tetapi setelah salah satu verba dari kelompok verbs /kana naqis/ memasuki konstruksi kalimat itu, maka terjadi perubahan kasus pada predikatnya, dari berkasus nominatif menjadi akusatif. Sedangkan subyeknya tetap berkasus nominatif. Selain berkaitan dengan kasus, kelompok verba ini berkaitan juga dengan kala, persona, jenis, dan jumlah. Untuk mengungkapkan perilaku tersebut, maka diterapkan teori yang berasal dari para ahli linguis Arab, baik yang berasal dari Timur Tengah, negara Barat, maupun Indonesia. Pembahasan kelompok verba/kana naqis/ berkaitan dengan berbagai bentuk verba dan jenis nomina yang mengisi gatra subyek dan predikat.
1989
S13394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Kamilia
Abstrak :
Telaah terhadap sebuah drama karya Bertolt Brecht yang dilakukan melalui penelitian kepustakaan dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Tujuan dari telaah ini adalah memperlihatkan secara kongkrit pengaruh negatif kekuasaan totaliter terhadap ilmuwan dan dunia ilmu pengetahuan. Sesuai dengan tujuannya, pembahasan drama ini dititikberatkan pada aspek sosial politik yang melatarbelakangi kon_flik antara ilmuwan dengan pemerintahan totaliter. Kesimpulan yang dapat diambil menunjukkan bahwa sistem pemerintahan totaliter (totaliterisme) menghalangi keberha_silan ilmuwan dalam melaksanakan tanggung jawabnya terhadap masyarakat dan ilmu pengetahuan. Kegagalan ilmuwan ini ter_utama disebabkan oleh kuatnya tekanan dan penindasan yang dilakukan oleh pemerintah totaliter terhadap masyarakatnya, termasuk para ilmuwannya. Padahal secara mutlak, ilmuwan mem_butuhkan kebebasan ilmiah untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Peristiwa Galilei menunjukkan bahwa totaliterisme tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan keadilan serta tidak akan pernah memberikan masa depan yang baik bagi umat manusia. Oleh sebab itu satu-satunya usaha untuk menanggulangi hal ini adalah menghapuskan segala bentuk totaliterisme dan menghindari segala hak yang menjurus ke arah totaliterisme.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13282
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Haqillah
Abstrak :
Tujuan penelitian mengenai onomatope atau tiruan bunyi dalam bahasa Arab adalah mengetahui (1) proses morfologis pembentukan kata onomatope, (2) klasifikasi onomatope dalam bahasa Arab berdasarkan maknanya, dan (3) mengetahui pola-pola akar kata apa saja yang banyak digunakan dalam pembentukan kata onomatope baik dari pola akar kata dasar tiga konsonan (Triliteral roots) maupun pola akar kata dasar empat konsonan (Quadriliteral roots). Pengumpulan data dilakukan melalui kamus Al-Munjid Fii Al-Lughah Wa Al-Adab Wa Al-A_laam tahun 1986, oleh Louis Ma_luf dan A Dictionary of Modern Written Arabic, edisi ketiga tahun 1976, oleh Hans Wehr. Dari hasil penelitian mengenai onomatope dalam bahasa Arab ini dapat disimpulkan bahwa pembentukan kata onomatope dalam bahasa Arab melalui proses morfologis, yaitu (1) afiksasi, (2) reduplikasi, dan (3) akronim. Kemudian, hasil klasifikasi menunjukkan bahwa tiruan bunyi banyak terdapat pada bunyi-bunyi binatang (29,8 %). Berdasarkan maknanya, dapat diketahui bahwa tiruan bunyi memiliki varian-varian yang berbeda meski dalam konsep yang sama. Pola yang banyak digunakan yaitu ????? /fa_fa_ah/ (n. v Pola K1K2K1K2), dan pola akar kata yang banyak ditemukan yaitu Pola I : K1K2K3 pada akar kata dasar triliteral (58,7%).
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S13174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arisson Hendry
Abstrak :
ABSTRAK
Kalimat Emfatik adalah kalimat yang mengandung fokus atau pusat penekanan agar apa yang disampaikan si penuturnya mempunyai maksud yang sama dengan si penerima. Hal tersebut dilakukan karena dimungkinkan si penerima mempunyai maksud lain dari si penuturnya. Hal tersebut dilakukan untuk menegaskan maksud yang sebenarnya.

Di dalam skripsi ini ditampilkan cara-cara menegaskan kalimat melalui alat-alat sintaksis yang dapat meng_afirmasikan bagian kalimatnya. Alat-slat sintaksis yang mempunyai relevansi dalam skripsi ini adalah berupa kata-kata khusus seperti /nafs/ untuk menegaskan substansi atau sosok yang sebenarnya, /kila/ atau kilta/ kull/, dan sejenisnya untuk menegaskan makna jumlah atau yang menyatakan sifat keseluruhan dan yang berupa bentuk pengulangan dengan menggunakan bagian kalimat itu sendiri. Kata-kata tersebut lalu diberi pronomina sufiks yang mengacu kepada konstituen yang difokuskan.

Kesimpulan dari tulisan ini menyatakan bahwa struktur atau pola kalimat emfatik yang ditemukan dalam bahasa Arab ternyata merupakan peristiwa tetap yang harus dipatuhi oleh setiap pemakai bahasa dan didukung pula oleh kasus (tanda vokal)nya.
1990
S13188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lasnidar
Abstrak :
ABSTRAK
Ta'nis (Penanda Feminin) Dalam Predikat Bahasa Arab. (Di bawah bimbingan Dr. Thoyib Ibnuzain Main) Fakultas Sastra Universitas Indonesia. 1996. Ta'nis dalam predikat bahasa Arab, ditinjau dari wujudnya yaitu berupa verba dan bukan verba. Kelompok verba dibagi menjadi dua bagian yaitu ditinjau dari kalimat ismiyah dan kalimat fi'liyah. Kelompok bukan verba dibagi menjadi tiga bagian yaitu nomina, adjektiva dan frasa preposisonal. Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang ta'nis dalam predikat bahasa Arab dan menganalisisnya dari data korpus Al Our'an yaitu dari surat pertama sampai dengan surat kesepuluh. Beberapa tahap analisis yang dipergunakan adalah mencari ayat-ayat Al Qur'an yang terdapat ta'nis maupun yang mengan_dung ta'nis dalam predikat, dari surat pertama sampai dengan surat kesepuluh untuk dijadikan data korpus. Selanjutnya, dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu verba dan bukan verba. Kelompok verba ditinjau data, kalimat ismiyah dan kalimat fi'1iyah, sedangkan kelompok bukan verba dibagi menjadi tiga bagian yaitu nomina, adjektiva dan frasa preposisional.
1996
S13261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Atho Urrohman
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang verba transitif bahasa Arab yang terdapat dalam Al-quran. Dari beberapa jumlah surat yang ada dalam Al-quran, penulis mengambil satu surat untuk dijadikan sumber data, yaitu surat Al-baqarah. Penulis dapat menemukan banyak data dari surat Al-baqarah mengenai verba transitif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan studi pustaka. Penelitian ini bertujuan memaparkan proses morfologis yang terjadi pada verba transitif dan memaparkan jenis-jenis makna yang ada pada verba tersebut. Penulis mengklasifikasikan verba-verba transitif dalam QS Al-baqarah ke dalam tiga jenis, yaitu verba monotransitif, bitransitif, dan transitif idiomatik, kemudian penulis menganalisisnya dari segi perubahan morfologis dan makna-makna yang terkandung dalam verba tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis-jenis verba transitif pada QS Al-baqarah berlaku pola-pola verba trikonsonantal tak berimbuhan dan verba trikonsonantal derivatif. Dari beberapa pola tersebut terjadi proses morfologis seperti afiksasi, derivasi, dan infleksi yang mempengaruhi makna verba tersebut. Pada verba monotransitif berlaku empat pola verba trikonsonantal tak berimbuhan dan enam pola verba trikonsonantal derivatif. Pada verba bitransitif berlaku empat pola verba trikonsonantal tak berimbuhan dan tiga pola verba trikonsonantal derivatif. Sedangkan pada verba transitif idiomatik berlaku empat pola verba trikonsonantal tak berimbuhan dan empat pola verba trikonsonantal derivatif. ...... This thesis discusses about the Arabic transitive verbs contained in Al quran. The author uses surah al Baqara has a source data. The author can find a lot of data from surah al Baqarah regarding about the transitive verbs. This research uses qualitative method and literature study. This research aims to describe the morphological process that occurs on transitive verbs and explain the kinds of meanings that existsin the verbs. The authors classifies the transitive verbs in Al quranin surah al Baqarah into three types, monotransitive, bitransitive, and transitive idiomatic, then the author analyze it from morphological changes and meanings contained in the verbs. The results of this research is that the types of transitive verbs in al Baqarah can be applied by non affixation triconsonantal verb patterns and triconsonantal derivative verbs. From some of these patterns occur morphological processes such as affixation, derivation, and inflection that affect the meaning of these verbs. In Monotransitive verbs it can be applied by four patterns of non affixation triconsonantal verb patternsand six patternsfrom triconsonantal derivative verb patterns. In Bitransitive verbs it can be applied by four patterns of non affixation triconsonantal verb patterns and three triconsonantal derivative verb patterns. Whereas in idiomatic transitive verbs it can be applied by four non affixation triconsonantal verb patterns and four triconsonantal derivative verb patterns.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sadan, Arik
Abstrak :
Summary: In The Subjunctive Mood in Arabic Grammatical Thought Arik Sadan outlines the grammatical theories on the na?b (subjunctive mood) in Classical Arabic. Special attention is given to Sibawayhi and al-Farra, who represent the Schools of al-Basra and al-Kufa respectively
Leiden: Brill, 2012
492.7 SAD s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library