Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erina Asyera
Abstrak :
Rumah adalah wadah untuk berbagi ruang antara penghuninya. Jika di dalam suatu rumah terdapat hewan peliharaan, manusia harus dapat berbagi ruang dengan hewan peliharaan tersebut. Dalam berbagi ruang, harus diperhatikan aktor yang berperan serta kesehariannya agar penghuni rumah dapat mengatur ruang berbagi di dalam rumah. Terdapat lima mekanisme pembentukan ruang berbagi antar manusia dan hewan. Mekanisme tersebut adalah zoning, interaksi antar aktor, jarak, boundary, dan teritori. Temuan skripsi ini menunjukkan bahwa interaksi antar aktor adalah mekanisme paling penting dalam menentukan ruang berbagi antara manusia dan hewan peliharaan. ......Home is a place for sharing space between its occupants. If there is a pet inside the home, the humans who live there should be able to share their space with it. In sharing space, one should pay attention to the actors and their everyday life so people who live there can arrange the shared space in their home. There were five sharing space mechanisms between pets and humans. They are zoning, actor interaction, distance, boundary, and territory. The finding of this study shows that actor interaction is the most important mechanism in sharing space between pets and humans.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Alfian
Abstrak :
Laporan tugas akhir ini membahas tentang situasi industri perumahan di Australia yg semakin memburuk Kebutuhan akan perumahan murah dengan tipe tertentu Tujuan dari Laporan Akhir ini adalah untuk mencari solusi desain dalam perumahan dengan lokasi yang telah ditentukan yaitu di Midland Australia Proses desain terdiri atas survey lokasi analisa data studi model sketsa dan diagram Hasil dari laporan ini adalah Proposal Desain untuk perumahan murah dan area komersil yang terintegrasi baik dengan stasiun kereta api bersejarah dan lingkungan sekitar. ......This Final Design Report discussed the difficult situation of housing industry in Australia The difficulty is the need of specific affordable housing types The purpose of this Final Design Report is to look for a design solution in housing need which location has been determine in Midland Australia The Design Process consist of location survey data analysis model study sketch and diagram The result of this report is a Design Proposal of an affordable housing and commercial area which is well integrated with heritage train station and neighborhood area.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Aditianto
Abstrak :
Rumah tinggal merupakan salah satu produk arsitektur yang saat ini sudah banyak digeluti oleh para praktisi. Dewasa ini, muncul rumah-rumah tinggal yang dianggap memiliki desain minimal serta kembali menjelma sederhana dalam hal bentuk, material, dan kualitasnya. Fasad sebagai representasi arsitektur juga merupakan bagian dari karakter rumah tinggal. Skripsi ini merupakan studi sekaligus berperan sebagai kritik arsitektur untuk mengungkap fenomena rancangan fasad rumah tinggal yang didominasi oleh dinding. Tujuannya adalah untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi pemikiran dan menggali kesadaran arsitek hingga menghasilkan desain tersebut. Studi kasus ditinjau dengan teori critical regionalism yang mengacu pada konteks perancangan. Pendekatannya dilakukan dengan interpretasi deskriptif berdasarkan kajian literatur, observasi lapangan, dan dialog dengan praktisi. ......House is one of architectural products which became common for those who practiced in architecture. Nowadays, houses appear with minimal design and embodied in simple way. That simplification applicated in form, material, and spatial quality. Facade as representation and emphasized architecturally, actually is the part of house‟s character. This paper is a kind of study, as well as criticism in architecture, to reveal the phenomenon of the house‟s facade design that dominated by the wall. The purpose of this study is to understand the background of architect‟s way of thinking, notions and considerations. It also to looking in self-consiousness design process that resulting on the design. The case study will be made based on some points in critical regionalism theory which refer to site‟s context. The approaches conducted by qualitative interpretative descriptive based on study of theoy, literature review, field observation, and interview with the architect.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Utoro Wibowo
Abstrak :
Community housing atau cohousing merupakan suatu konsep perumahan yang berlandaskan komitmen dari para penghuninya untuk hidup bersama. Di negara barat cohousing banyak diterapkan dan dapat diterima masyarakat. Pada skripsi ini penulis mencoba meninjau interaksi sosial dan kebersediaan masyarakat kota di Indonesia terhadap konsep cohousing. Studi awal yang dilakukan adalah mengamati desain cohousing yang sudah terealisasi di luar negeri, yaitu pada Nevada City dan Wild Sage Cohousing. Kemudian studi dilanjutkan dengan mengamati secara langsung interaksi sosial masyarakat kota pada Perumahan Greenland, Sawangan dan RW 01 Cikini, Jakarta Pusat. Penulis juga menyebarkan kuesioner yang berisikan pertanyaan sehubungan dengan interaksi sosial dan desain community housing. Dari hasil studi pada kedua perumahan tersebut terlihat bahwa interaksi sosial warga di sana cukuplah tinggi dan memungkinkan untuk penerapan konsep cohousing. Namun berdasarkan hasil kesioner yang didapat ada ketidaksetujuan warga terhadap beberapa aturan desain cohousing yang berkembang di Amerika Serikat. Apabila Indonesia ingin mengadopsi desain semacam itu maka diperlukan penyesuaian lebih lanjut agar dapat diterima masyarakat dengan baik. ......Community housing or cohousing is a housing concept which is based on occupant's commitment for living together. There are many cohousing projects built in west countries and accepted by their society. In this undergraduate thesis, The writer tried to do observation about social interaction and willingness of Indonesian urban society toward community housing concept. The early study tried to observe two abroad cohousing designs, Nevada City dan Wild Sage Cohousing. Then the observation continued to see social interaction of Indonesian urban society in Greenland Forest Park, Sawangan and RW 01 Cikini, Jakarta Pusat. The writer also spread questionnaire about social interaction and cohousing design to them. The observation showed that those people have a good social interaction and cohousing concept is possible to build in Indonesia. But, from the collected questionnaire, there are disagreement with some progressive rules from American cohousing. If Indonesia want to adopt some of those designs, it needs further adjustment so community housing would be accepted by Indonesian society.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dyah Esti Sihanani
Abstrak :
Manusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi untuk dapat melanjutkan hidupnya dan salah satunya adalah kebutuhan akan rasa aman yang akan terganggu apabila terdapat ancaman yang membuatnya tidak nyaman. Selain itu, manusia juga perlu berinteraksi dengan manusia lainnya pada suatu lingkungan tertentu misalnya pada ruang bertinggalnya yang pada proses interaksi tersebut sering terjadi permasalahanpermasalahan yang mengganggu ketentraman hidup sehingga menimbulkan rasa takut pada diri manusia tersebut. Adapun rasa takut yang dialami oleh masyarakat dalam konteks berkehidupan kota yang akan dibahas pada tulisan ini adalah ketakutan manusia terhadap isu kriminalitas, identitas, anonimitas dan kaum minoritas. Untuk dapat hidup dengan nyaman maka manusia perlu mengatasi ancaman-ancaman yang memicu rasa takut itu. Cara yang dilakukan manusia untuk mengatasi rasa takutnya secara spasial adalah dengan memberi jarak pada sumber ancaman dan mengadakan batas agar tidak terjadi interaksi antara dirinya dengan sumber tersebut. Pengadaan batas baik secara fisik maupun non-fisik sebagai reaksi pemenuhan kebutuhan rasa aman dan antisipasi terhadap rasa takut ini kemudian mewujudkan sebuah komunitas yang tereksklusifkan dari lingkungannya. Komunitas ini terpisah dari lingkungannya karena adanya batas yang menggerbangi baik berupa batas fisik yang menggerbangi ruang bertinggalnya maupun batas non fisik yang menggerbangi pemikirannya. Penulisan ini akan membahas tentang keberadaan ?komunitas tergerbang? ini di kota Jakarta dengan tujuan memberikan gambaran bagaimana reaksi terhadap ketakutan yang dirasakan masyarakat kota dimanifestasikan ke dalam ruang sehingga perasaan takut tersebut dapat teratasi. Pengamatan dan analisis penulis terhadap komunitas-komunitas tersebut dititikberatkan pada pengolahan ruang dan karakter dari elemen yang pembentuk ruang tersebut. ......Human being both as an individual and social creature has needs that must be completed to continue their life and one of those needs is security need which will be interrupted if there are threats that make them feel inconvenience. Besides, human being also needs to interact with others in a specific environment such as the dwelling area in which irritating problems happen sometimes during the process of interaction so that can produce the feeling of fear in theirselves. The fears felt by the people in the context of urban life which will be studied in this writing are fear of criminality, identity, anonymity, and small numbers. To live comfortably human being needs to solve the threats that cause those fears. Ways that can be done to solve it spatially are by keeping distance and creating boundary so that there will be no interactions between people and the threat source. The boundary putting up physically and non-physically which are reactions to fulfill the needs and anticipation to fears as well then generate a community that exclude themselves from the surroundings. This community is separated by the presence of the boundary that confines as physical border that gates their dwelling space and also as non-physical boundary that gates their minds. This writing will study more about the phenomenon of this ?gated community in Jakarta city in order to give the picture of how the reaction to citydweller's fears is manifested into space so that the fears can be solved. The observation and analysis to these communities will be focused on the space ordering and character of the elements that create the space.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48413
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mustika Sari
Abstrak :
Manusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi untuk dapat melanjutkan hidupnya dan salah satunya adalah kebutuhan akan rasa aman yang akan terganggu apabila terdapat ancaman yang membuatnya tidak nyaman. Selain itu, manusia juga perlu berinteraksi dengan manusia lainnya pada suatu lingkungan tertentu misalnya pada ruang bertinggalnya yang pada proses interaksi tersebut sering terjadi permasalahanpermasalahan yang mengganggu ketentraman hidup sehingga menimbulkan rasa takut pada diri manusia tersebut. Adapun rasa takut yang dialami oleh masyarakat dalam konteks berkehidupan kota yang akan dibahas pada tulisan ini adalah ketakutan manusia terhadap isu kriminalitas, identitas, anonimitas dan kaum minoritas. Untuk dapat hidup dengan nyaman maka manusia perlu mengatasi ancaman-ancaman yang memicu rasa takut itu. Cara yang dilakukan manusia untuk mengatasi rasa takutnya secara spasial adalah dengan memberi jarak pada sumber ancaman dan mengadakan batas agar tidak terjadi interaksi antara dirinya dengan sumber tersebut. Pengadaan batas baik secara fisik maupun non-fisik sebagai reaksi pemenuhan kebutuhan rasa aman dan antisipasi terhadap rasa takut ini kemudian mewujudkan sebuah komunitas yang tereksklusifkan dari lingkungannya. Komunitas ini terpisah dari lingkungannya karena adanya batas yang menggerbangi baik berupa batas fisik yang menggerbangi ruang bertinggalnya maupun batas non fisik yang menggerbangi pemikirannya. Penulisan ini akan membahas tentang keberadaan komunitas tergerbang ini di kota Jakarta dengan tujuan memberikan gambaran bagaimana reaksi terhadap ketakutan yang dirasakan masyarakat kota dimanifestasikan ke dalam ruang sehingga perasaan takut tersebut dapat teratasi. Pengamatan dan analisis penulis terhadap komunitas-komunitas tersebut dititikberatkan pada pengolahan ruang dan karakter dari elemen yang pembentuk ruang tersebut. ......Human being both as an individual and social creature has needs that must be completed to continue their life and one of those needs is security need which will be interrupted if there are threats that make them feel inconvenience. Besides, human being also needs to interact with others in a specific environment such as the dwelling area in which irritating problems happen sometimes during the process of interaction so that can produce the feeling of fear in theirselves. The fears felt by the people in the context of urban life which will be studied in this writing are fear of criminality, identity, anonymity, and small numbers. To live comfortably human being needs to solve the threats that cause those fears. Ways that can be done to solve it spatially are by keeping distance and creating boundary so that there will be no interactions between people and the threat source. The boundary putting up physically and non-physically which are reactions to fulfill the needs and anticipation to fears as well then generate a community that exclude themselves from the surroundings. This community is separated by the presence of the boundary that confines as physical border that gates their dwelling space and also as non-physical boundary that gates their minds. This writing will study more about the phenomenon of this gated community in Jakarta city in order to give the picture of how the reaction to citydwellers fears is manifested into space so that the fears can be solved. The observation and analysis to these communities will be focused on the space ordering and character of the elements that create the space.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48420
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Glancey, Jonathan.
Abstrak :
The brand new edition of this stunning volume covers the world's leading architects and architectural styles from the Arts and Crafts movement of the early 1900s to the Postmodernism of today. Focusing on one landmark structure per page, it explores the esthetics and historical significance of 440 international masterworks, from New York City's famed Chrysler Building and Frank Lloyd Wright's Fallingwater to Frank Gehry's Disney Concert Hall, the Sydney Opera House, and the Beijing International Airport.
London: Carlton Books, 2011
724 GLA m (1) (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York, NY : Universe, 2004
728 EXP (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boston: Birkhäuser, 1999
728.022.8 SCA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>