Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rini Suryantini
Abstrak :
Disertasi ini bertujuan untuk mengeksplorasi ide arsitektur berbasis alam yang beranimasi (animated nature) sebagai suatu bentuk pemrograman arsitektur yang ekologis. Alam yang beranimasi yang digagas oleh Sadler (1830) menjadi landasan untuk mengungkap kehadiran arsitektur domestik, khususnya dalam keseharian masyarakat tradisional. Penelitian dalam disertasi ini mencoba mengkonstruksi pengetahuan pemrograman arsitektur berbasis alam yang beranimasi, dalam rangka mencari bentuk keterhubungan yang lebih baik antara arsitektur dan alam. Penelitian dalam disertasi ini dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan studi kasus melalui penelusuran praktik spasial domestik terkait pangan pada keseharian Orang Suku Laut (OSL) di Air Bingkai, Kepulauan Riau. Penelitian ini mengeksplorasi praktik keseharian secara makro melalui penelusuran rangkaian operasi spasial dan secara mikro melalui penelusuran pengaturan spasial dalam setiap operasi tersebut. Temuan penelitian ini mengungkap tiga aspek penting yang mengkonstruksi pengetahuan alam yang beranimasi, meliputi hubungan arsitektur dan alam yang dibangun berdasarkan animasi alam, ide domestisitas yang memiliki keterhubungan yang menerus dengan alam, dan pemrograman yang berbasis siklus alam. Melalui operasi bergerak dan bersinggah, ide domestik dalam alam yang beranimasi hadir melalui arsitektur yang berkelana dan terdistribusi, serta membentuk sebuah bentang domestik. Pemrograman arsitektur berbasis alam yang beranimasi tersusun dari variasi bentuk yang hadir secara silih berganti sebagai sebuah rangkaian adaptasi bertinggal. Pemrograman ini terwujud melalui mekanisme pengaturan berbagai obyek domestik dan elemen arsitektur secara adaptif dan fleksibel serta logika “shared resources” dalam penggunaan material. Dengan demikian, pemrograman arsitektur berbasis alam yang beranimasi menunjukkan potensinya sebagai bentuk arsitektur yang ekologis. ......This dissertation explores the idea of architectural programming based on animated nature, as an attempt to search for ecological architecture. The idea of animated nature by Sadler (1830) becomes arguably the basis of domestic architecture, especially in everyday life of traditional people. The research in this dissertation attempts to construct knowledge of architectural programming based on animated nature to find a better connection between architecture and nature. The research in this dissertation was carried out qualitatively through a case study approach. It was conducted by exploring the domestic spatial practices related to food in the everyday of Orang Suku Laut in Air Bingkai, Riau Archipelago, at macro and micro levels. This research conducted the macro inquiry of spatial practice by tracing a series of spatial operations and the micro inquiry by scrutinising the spatial arrangements in each of these operations. The findings of this study reveal three important aspects that construct the knowledge of architecture based on animated nature. It comprises the relationship between architecture and nature, which is constructed based on the animation of nature. This architecture suggests the idea of domestics as a continuous connectedness with nature and programming based on natural cycles. Through the operation of moving and mooring, the domestic architecture within the animated nature is demonstrated through architecture that wanders and is distributed, constructing a dynamic domestic scape. The architectural programming based on animated nature incorporates various forms that appear alternately and constitute a series of living adaptations. This programming is demonstrated through the mechanism of ordering domestic objects and architectural elements in an adaptive and flexible manner and the logic of "shared resources" in using the materials. The architectural programming based on animated nature reveals its potential as an ecological form of architecture.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adika Ramaghazy
Abstrak :
Kajian perancangan ini mengangkat narasi mimpi sebagai basis operasi dalam perancangan arsitektur. Melalui kajian ini, saya mencoba melakukan pendalaman terhadap kehadiran dreamscape sebagai suatu gagasan situasi surealis yang menjadi dasar perancangan arsitektural. Jika selama ini arsitektur hadir melalui operasi yang terstruktur dan rigid, pemahaman akan dreamscape sebagai medium perancangan memposisikan pentingnya operasi eksploratif yang menghadirkan narasi keruangan yang berbeda. Dalam perancangan ini, Morpheus merupakan sebuah pemrograman arsitektur secara eksperimental melalui spekulasi rangkaian operasi mimpi. Narasi mimpi berbasis sketsa memungkinkan pengembangan bahasa pemrograman arsitektur yang baru, dari eksplorasi awal, mematerialisasikan arsitektur bersamaan dengan refleksi yang menyertainya. Dalam prosesnya, arsitektur akan dilihat sebagai instrumen eksperimental berbasis operasi tidak terstruktur, yang mengantarkan pembaca dalam suatu proses penjelajahan metode alternatif dalam membangun rangkaian eksposisi narasi dalam suatu situasi alam mimpi. ......This study explores the narrative of dreams as a basis of architectural design operation. Through this study, I investigate the existence of dreamscape as a surrealist situation that becomes the basis of architectural design. Current architectural discourse has explored design based on some structured and rigid operations. However, the understanding of dreamscape as a design medium, positions the importance of explorative and unstructured operations as the basis of alternative spatial narrative. In this design, Morpheus exists as a form of experimental architecture programming through a series of speculative dream operations. Dream narratives based on sketches become an essential basis in the development of architectural programming languages, from the initial exploration to materialising architecture along with accompanying reflections. In the process, architecture will be seen as an experimental instrument based on speculative and unstructured operations, leading the reader into a process of exploring alternative methods in constructing narrative relationships in a dreamscape situation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library