Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syadiidah
"Artikel jurnal ini berisi tentang pergeseran fungsi dan proses pewarisan pada kesenian tanjidor. Kesenian ini merupakan kesenian Betawi berupa pertunjukan musik tanpa vokal. Dahulu di Batavia, tanjidor selalu menjadi primadona dalam memeriahkan acara tahun baru, acara hajatan orang Betawi, juga perayaan hari besar Cina, seperti Cap Go Meh dan lainnya. Namun saat ini, pertunjukan tanjidor menjadi hal yang langka. Bahkan, dalam acara pernikahan orang Betawi, tanjidor merupakan pertunjukan yang jarang ada dan saat ini pertunjukan tersebut lebih sering ditanggap untuk acara yang bertemakan ikon Jakarta.
Berdasarkan penelitian, turunnya intensitas pertunjukan tanjidor disebabkan oleh bergesernya fungsi utamanya sebagai hiburan. Tidak adanya persepsi keislaman yang dekat dengan kehidupan masyarakat Betawi menjadi pemicu berkurangnya pertunjukan tanjidor di kalangan komunitasnya. Selain itu, pergeseran juga terjadi dalam proses pewarisannya. Proses pewarisan yang dilakukan oleh seniman Betawi mendapat hambatan karena sulitnya mereka untuk mentransfer keahliannya. Berbeda dengan seniman tanjidor non-Betawi yang memiliki cara khusus untuk memindahkan keahliannya kepada murid-muridnya. Hal ini akan berakibat adanya penyeberangan pewarisan tanjidor dari Betawi ke non-Betawi karena tanjidor terasa lebih hidup di tangan non-Betawi.
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan sebab dan dampak tergesernya fungsi tanjidor dalam masyarakat Betawi sehingga menyebabkan terjadinya pergeseran dalam proses pewarisan. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode lapangan kualitatif dengan mengacu pada data di lapangan kemudian dianalisis dengan bantuan studi pustaka.

This journal article contains about the shift of functions and processes inheritance on tanjidor art. This art is art Betawi in the form of musical performances without vocals. Formerly in Batavia, tanjidor has always been a prima donna in enlivening the new year event, Betawi celebration events, as well as Chinese celebrations of the day, such as Cap Go Meh and more. But nowadays, tanjidor show becomes thing which is rare. In fact, in the marriage of the Betawi people, tanjidor is a show that rarely exists and is currently a show it is more often considered for an icon themed event Jakarta.
Based on research, the decrease in the intensity of the show tanjidor is caused by shifting its main function as entertainment. The absence of a perception of Islam that is close to the life of the community Betawi became the trigger for the reduction of tanjidor performances in the circle community. In addition, shifts also occur in the process inheritance. Inheritance process done by Betawi artist get inhibited because of their difficulty to transfer his expertise. In contrast to non Betawi tanjidor artists who have a special way to transfer his skills to his students. This result in a crossing of tanjidor inheritance from Betawi to non Betawi because the tanjidor feels more alive in the hands of non Betawi.
This article aims to explain the cause and the impact of displacement tanjidor function in Betawi society causing a shift in the inheritance process. The research method done is a qualitative field method with reference to the data in the field then analyzed with the help of literature study."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T49299
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Salvian Nuryadin
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas tentang upaya Lembaga Kebudayaan Betawi LKB dalam mengembangkan seni budaya Betawi pada tahun 1977-1998 terutama seni musik, tari dan teater. Pembentukan LKB yang diprakarsai oleh ide dan gagasan tokoh masyarakat Betawi dan pemerintah Daerah Khusus Ibukota DKI Jakarta dalam mengembangkan seni budaya Betawi. Fenomena tersebut tidak terlepas dari dukungan penuh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin terhadap seni budaya Betawi dengan membentuk Dinas Kebudaayaan DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat langkah yaitu heuristik pengumpulan data berupa buku, surat kabar, dan data penelitian lisan di lapangan dengan LKB dan seniman Betawi, kritik sumber, penafsiran, dan historiografi. Skripsi ini menggambarkan adanya pelaksanaan program kerja dan pembinaan sanggar yang diciptakan LKB untuk meningkatkan kreativitas dan kreasi para seniman baik di dalam seni musik, tari dan teater. Terimplementasinya program kerja dan pembinaan sanggar dilakukan LKB melalui program penelitian, pemeliharaan, dan pengembangan seni budaya Betawi. Melalui program tersebut LKB bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengembangan seni budaya Betawi terutama dalam seni musik, tari dan teater, terutama pada era Orde Baru yang pemerintahannya lebih terfokus pada pembangunan infrastruktur, bukan pada pembangunan kebudayaan.

ABSTRACT
This research discusses the efforts of Lembaga Kebudayaan Betawi in short LKB in developing Betawi arts in 1977 1998 especially music, dance, and theatre. The forming of LKB was initiated by the ideas and concepts of Betawi community leaders and the government of DKI Jakarta in developing Betawi cultural arts. The phenomenon cannot be separated from the support of Jakarta Governor Ali Sadikin for Betawi culture and arts by establishing Department of Culture of Jakarta. This study uses the historical methods that consist of four steps heuristic data collection namely books, newspapers, and by interviewing the LKB organizers and Betawi artists, source criticism, interpretations, and historiography. This research describes the implementation of work programs and coaching the art studio created by LKB to enhance the creativity also the creation of the artists in the art of music, dance and theatre. The implementation of work programs and art studio guidance conducted by LKB through research, maintenance, and development of Betawi cultural arts. This research aims to analyze how rsquo s the development of Betawi rsquo s art and culture during Orde Baru where the government was more focused on building the infrastructure, not on the art and culture. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: IKJ Press, 2017
781.6 BUN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yorita L.S. Bernadetta
"Skripsi ini bertujuan untuk melihat upaya Benyamin untuk menyebarluaskan kesenian Betawi, khususnva gambang kromong hingga keluar dari daerah asalnya yaitu Betawi menjadi musik yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia ia juga berusaha untuk mengangkat budaya Betawi menjadi budaya tandingan bagi budaya yang datang budava yang dari luar negeri Benyamin menjadikan Budaya Betawi lebih popular.
Penelitian dan pengumpulan bahan dilakukan melalui studi kepustakaan pada beberapa perpustakaan dan juga menggunakan media pandang dengar sebagai sumber primer yang diperoleh di Perpustakaan Sinematek Pusat Perfilman H. Usmar Ismail Kuningan. Jakarta dan ,juga menggunakan media dengar yang diperoleh dari Bens Radio, Ciputat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S12230
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library