Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Priyantini
"ABSTRAK
Penelitian dermatoglifi ujung jari tangan telah dilakukan terhadap pria irifertil penderita azoospermia dan pria fertil, dengan tujuan untuk mengetahui ada/tidaknya perbedaan dermatoglifi ujung jari tangan di antara kedua kelompok tersebut. Metoda yang digunakan untuk mencetak ujung jari tangan adalah metode Cummins & Midlo dengan menggunakan tinta finger print. Sampel terdiri dari 32 pria infertil penderita azoospermia dan 32 pria fertil. Hasil analisis dermatoglifi ujung ,iari tangan pria infertil penderita azoospermia menunjukkan frekuensi tipe pola whorl 46,25%; loop ulna 49.69%; loop radial 2,81%; arch 1,25; dengan Indeks Dankmeijer 2,70 dan Indeks Furuhata 88,10. Sedangkan pada pria fertil frekuensi tipe pola whorl 49,06%; loop ulna .1 49,38%; loop radial 1,25%; arch 0,31%; dengan Indeks Dankmeijer 0,63 dan Indeks Furuhata 96,90.
Hasil uji chi-kuadrat terhadap frekuensi tipe pola pada ujung jari kedua tangan pria infertil penderita azoospermia dan pria fertil menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata (P>0,05; X2 =3,98). Rata-rata jumlah semua triradius pada pria infertil penderita azoospermia 14,56; sedangkan pada pria fertil 14,91. Hasil uji Mann-Whitney terhadap .jumlah semua triradius pada ujung jar tangan pria infertil penderita azoospenrnia dan pria fertil .juga menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata (Z-0,49; a0,05). Rata-rata jumlah semua sulur pada pria infertil penderita azoospermia 151.31, sedangkan pada pria fertil 158,13. Hasil uji Mann-Whitney terhadap jumlah semua sulur pada pria infertil penderita azoospermia dan pria fertil juga menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata (Z-0,396; a=0,05). Kesimpulan dari hasil penelitian adalah dermatoglifi ujung jari tangan pria infertil penderita azoospermia tidak berbeda dengan dermatoglifi ujung jari tangan pria fertil."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mettadevi Septiany Gunawan Tjio
"ABSTRAK
Telah dilakukan analisis dermatoglifi secara kuantitas pada telapak tangan pria infertil penderita azoospermia dibandingkan dengan pria fertil, sebagai kontrol. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dermatoglifi telapak tangan pada kedua kelompok tersebut. Sampel terdiri dari 32 orang setiap kelompok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencetak dermatoglifi telapak tangan dengan tinta finger print menurut cara yang dilakukan oleh Cummins dan Midlo. Hasil analisis dermatoglifi frekuensi pola sulur pada kelima daerah telapak tangan, yaitu: Thenar atau interdigital 1, interdigital 2, interdigital 3, interdigital 4, dan hipothenar, untuk pria infertil penderita azoosperinia adalah 14,06% , 3,13%, 28,13%, 70,31%, dan 7,81%. Sedangkan untuk pria kontrol adalah 15,63%, 1,57%, 12,50%, 57,81%, 1,57% Jumlah sulur a-b total rata-rata pada kedua belah telapak tangan pria infertil penderita azoospermia 74,25, sedangkan pria kontrol 76,22. Besar sudut atd rata-rata pada kedua belah telapak tangan pria infertil penderita azoosperinia 75,75°, sedangkan pria kontrol 77,69°. Besar derajat transversalitas rata-rata pada kedua belah telapak pnia infertil penderita azoospermia 66,38°, sedangkan pria kontrol 73,28°. Frekuensi garis lipatan simian dan Sydney (uni+bilateral) pria infertil penderita azoospermia 12,50% dan 0%, sedangkan pria kontrol 6,25% dan 3,13%. Hasil uji chi-kuadrat terhadap frekuensi ada tidaknya pola sulur pada kelima daerah di telapak tangan, hanya pada interdigital 3 yang menunjukkan perbedaan (X² = 4,827; p<0,05). Hasil uji Mann-Whitney terhadap rata-rata jumlah sulur a-b (Z= -1,129; α 0,05), rata-rata besar sudut atd (Z= -0,611; α= 0,05) dan rata-rata besar sudut transversalitas (Z= -1,128; α= 0,05) menunjukkan tidak ada perbedaan di antara kelompok tersebut. Hasil uji chi-kuadrat terhadap frekuensi garis lipatan simian (X² 0,736; p> 0,05) dan Sydney (X² = 1,016; p>0,05) menunjukkan tidak ada perbedaan. Kesimpulan yang dapat diainbil dari hasil penelitian ini adalah: Dermatoglifi telapak tangan pria infertil penderita azoospermia berbeda dengan dermatoglifi telapak tangan pria kontrol hanya dalam hal frekuensi adanya pola sulur pada daerah interdigital 3."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcella Burhan Ali Mansyur
"ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi terpadat di dunia, namun
ternyata statistik menunjukan bahwa tingkat kemandulan di Indonesia mengalami
peningkatan selama 10 tahun terakhir. Salah satu faktor yang menyebabkan
kemandulan adalah faktor genetik pada pria. MTHFR merupakan enzim yang
dikode oleh gen MTHFR dan polimorfisme pada titik A1298C telah dibuktikan
memiliki asosiasi terhadap azoospermia di berbagai negara. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk identifikasi distribusi frekuensi genotip dan alotip dari
polimorfisme gen MTHFR A1298C pada laki-laki normal dan azoospermia yang
datang ke Klinik Yasmin untuk berobat. Metode yang digunakan adalah studi
cross sectional dan penelitian dilakukan di Klinik Yasmin dan department biologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sejak Oktober 2011 sampai Mei 2013.
Sampel darah diambil dari pasien lalu diisolasi DNA dan dianalisa genotipnya.
Data di analisa menggunakan perangkat lunak SPSS 21 dengan tes Chi Square.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa 66,7% laki-laki normal memiliki
genotip AA, 23,8% memiliki AC, dan 9,5% memiliki CC. Sedangkan pada pria
azoospermia, 41,0% genotip nya adalah AA, 59,0% adalah AC, dan tidak
ditemukan pria bergenotip CC. Selain itu, ada asosiasi antara polimorfisme gen
MTHFR A1298C dengan laki-laki azoospermia (p=0,049), namun tidak
ditemukan asosiasi antara alotip A atau C terhadap azoospermia (p=0,340). Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa ada asosiasi terhadap polimorfisme gen
MTHFR pada laki-laki dengan azoospermia.

ABSTRACT
Indonesia is one of the densely populated countries in the world, however
statistics revealed that infertility in Indonesia has been increasing over the last 10
years. One of the factors causing infertility is genetic predisposition in the male.
MTHFR is an enzyme coded by the MTHFR gene and its A1298C polymorphism
has been proven to cause infertility in many other countries. The purpose of this
study was to identify the genotype and allotype distribution of A1298C gene
polymorphism in normal and azoospermia men who came to Klinik Yasmin to
seek for treatment. The method used in this research is cross sectional and it took
place at Klinik Yasmin and biology department of Faculty of Medicine
Universitas Indonesia from October 2011 until May 2013. Patients blood were
drawn and DNA was isolated in order to obtain the patient’s genotype. The data
was analyzed by SPSS 21 using Chi Square test. The result of this research
showed that the normal men’s genotype consist of 66.7% AA, 23.8% AC, and
9.5% CC. While in azoospermic patients, 41.0% AA, 59.0% AC, and CC
genotype was not found. In addition, There is association between MTHFR gene
polymorphism A1298C with azoospermic men (p=0.049), however association
between A or C allotype with azoospermia was not found (p=0.340). To conclude,
there is association between MTHFR gene polymorphism A1298C with
azoospermia."
2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohan Kinsky
"Gen-gen yang penting dalam spermatogenesis telah dipetakan pada beberapa regio kromosom Y dan dinamakan AZF. Mikrodelesi AZF menghilangkan kandidat gen yang berperan pada spermatogenesis, menyebabkan kondisi oligozoospermia. Penelitian pada beberapa negara menunjukkan kecenderungan mikrodelesi AZF dipengaruhi faktor ras dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi serta kandidat gen yang paling sering mengalami mikrodelesi pada pria oligozoospermia di Jakarta. Desain penelitian ini deskriptif potong lintang molekuler, memeriksa beberapa regio AZF dengan PCR menggunakan STS spesifik. Dari penelitian ini, frekuensi mikrodelesi AZF pria oligozoospermia sebesar 4,3%. Sementara kandidat gen yang paling sering mengalami mikrodelesi dideteksi oleh STS sY239 dan sY1196.

Genes important to spermatogenesis on Y chromosome have been mapped and named AZF. Microdeletion in these regions remove genes candidate, causing oligozoospermic state. Studies in many countries showing tendencies that AZF microdeletions affected by race and environmental factors. The objective of this study is to know AZF regions microdeletions frequentation and genes candidate experiencing most microdeletion in oligozoospermic male in Jakarta. This study uses molecular descriptive cross sectional design, examining AZF using PCR with some specific STS. The result of this study reveals AZF microdeletions frequentation in oligozoospermic male is 4,3%. Genes candidates most often experiencing microdeletion are sY239 and sY1196 in oligozoospermic men and sY1196 in azoospermic men."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S09133fk
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library