Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leni Maria Anjelina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kinerja sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan bank di negara ASEAN-5 yaitu Filipina,Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Dengan menggunakan dimensi tatakelola dan dimensi sosial yang meliputi relasi dengan karyawan, relasi dengankomunitas dan relasi dengan pelanggan, dan ROA serta ROE sebagai proksiprofitabilitas, dalam penelitian ini ditemukan bahwa tata kelola, relasi dengankaryawan, relasi dengan komunitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadapprofitabilitas, sedangkan relasi dengan pelanggan berpengaruh secara negatif dansignifikan terhadap profitabilitas bank di ASEAN-5.

This study analyze the impact of corporate social performance on banks financial performance in ASEAN 5 countries which is Philippines, Indonesia, Malaysia,Singapore, and Thailand during period 2010 2015. Using corporate governancedimension and relation with labor, relation with communities, and relation withcustomers as social dimension for analysing corporate social perfomance and alsoreturn on asset and return on equity for analysing profitability, this study found thatcorporate governance, relation with labor, relation with communities, have a positivesignificant impact on profitability, while relation with customers has a negativesignificant impact on profitability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Casserley, Dominic
Singapore : Wiley, 1999
332.109 5 CAS b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetyo Seno Pambudi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sustainability reporting terhadap kinerja bank di Asia untuk periode 2015-2021, Penelitian ini menggunakan sampel 123 bank yang terdaftar pada bursa negara masing-masing di Asia yang terdiri dari Indonesia, Vietnam, Thailand, Singapura, Malaysia, Jepang, China, Hong Kong, Kazakhstan, Pakistan, dan Sri Lanka dari tahun 2015-2021 dengan menggunakan variabel kontrol makroekonomi serta bank-specific. Metode penelitian dalam studi ini menggunakan regresi panel model dengan balanced panel data dan metode estimasi yang digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM). Hasil studi menunjukkan adanya pengaruh negatif, namun signifikan pada sustainability reporting terhadap kinerja bank pada periode 2015-2021. Pengaruh negatif ini memungkinkan bank untuk mempertimbangkan kembali kegunaan dan kepentingan ESG dan sustainability reporting dalam mendukung kinerja keuangan masing bank.

This study aims to analyze the effects of sustainability reporting on the performance of banks in Asia for the period 2015-2021. The research sample of this study consists of 123 banks listed in each countries stock exchanges consisting of banks from Indonesia, Vietnam, Thailand, Singapore, Malaysia, Japan, China, Hong Kong, Kazakhstan, Pakistan, and Sri Lanka for the period of 2015 to 2021 with the use of macroeconomic and bank-specific control variables. The research method used in this study is a panel regression model with a balanced panel data and the estimation method used is the Fixed Effect Model (FEM). The results of the study show that there is a negative, but significant effect of sustainability reporting on bank performance for the period of 2015 to 2021. This negative effect allows banks to reconsider the usefulness and importance of ESG and sustainability reporting in supporting the financial performance of each bank."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdy Mohammad Iqbal
"Studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari diversifikasi pendapatan yang dilakukan oleh bank terhadap profitabilitas dan risiko bank-bank yang ada di negara ASEAN-5 selama berlangsungnya pandemi covid-19. Sampel terdiri dari 86 bank publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bursa Efek Singapura (SGX), Bursa Malaysia (MYX), Bursa Saham Filipina (PSE), dan Bursa Efek Thailand (SET). Metode penelitian menggunakan regresi panel dengan metode estimasi fixed-effect model. Penelitian ini menemukan bahwa diversifikasi pendapatan secara positif dan signifikan dalam memengaruhi profitabilitas dan risiko keuangan serta memengaruhi risiko kredit secara negatif signifikan pada bank-bank di ASEAN-5 selama pandemi covid-19..

This study aims to examine the effect of income diversification carried out by banks on the profitability and risk of banks in ASEAN-5 countries during the COVID-19 pandemic. The sample consists of 86 public banks listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX), Singapore Stock Exchange (SGX), Malaysia Stock Exchange (MYX), Philippines Stock Exchange (PSE), and Thailand Stock Exchange (SET). The research method uses panel regression with the fixed-effect model estimation method. This study finds that there is positive and significant relationship between income diversification influencing bank profitability and financial risk and negative significant effected credit risk in banks in ASEAN-5 during covid-19 pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasthika Raras Pratita Sriyadi
"Bank Umum pada dasarnya mengandalkan pendapatan dari interest income, sehingga pada saat terjadi krisis ekonomi, seperti pandemik, bank menjadi riskan terkenda dampak kredit macet atau non performing loan (NPL). Hal tersebut rupanya tidak terjadi di Indonesia saja, namun di negara-negara lain, banyak perbankan merasakan perubahan ekonomi yang berujung pada kenaikan NPL. Pada saat krisis ekonomi semakin terasa bahkan beberapa perbankan juga menyarankan untuk mengurangi penyaluran kredit, terutama untuk industri di sektor-sekotr yang terkenda dampak pandemik terbesar. Oleh karena itu diversifikasi pendapatan perlu dilakukan oleh perbankan untuk melihat alternatif pendapatan lain diuar pendapatan kredit. Penelitian ini akan melihat profit dan risiko yang ditimbulkan dari aktivitas diversifikasi pendapatan melalui pendapatan non bunga pada perbankan. Data penelitian didapatkan dari Thomson reuters dan didapatkan 205 bank yang dijadikan sampel, variable dependen pada penelitian ini adalah net non interest income, sedangkan variable control adalah ukuran, ekuitas, hutang, pertumbuhan asset, dan ekuitas, untuk menganalisa profit menggunakan variable ROAA dan ROAE untuk menganalisa profit dan SD ROA serta SD ROE untuk menganalisa risiko. Variabel kemudian dilakukan regresi menggunakan regresi data panel dengan sebelumnya dilakukan Uji Chow, Uji Hausman, dan Uji Lagrange Multiplier untuk mendapatkan metode regresi yang terbaik. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas diversifkasi pendapatan memberikan pengaruh negatif signifikan terhadap risiko dan tidak memberikan pengaruh yang signfikan terhadap profit baik pada saat pandemik maupun di luar pandemik, sehingga aktivitas diversifikasi income dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi akibat terlalu bergantung terhadap pendapatan bunga.

Commercial banks basically rely on interest income, so that when an economic crisis occurs, such as a pandemic, banks are at risk of being affected by bad loans or non-performing loans (NPL). This apparently did not happen in Indonesia alone, but in other countries, many banks felt economic changes that led to an increase in NPLs. At a time when the economic crisis was getting worse, some banks even suggested reducing lending, especially to industries in sectors that were most affected by the pandemic. Therefore, it is necessary for banks to diversify income to look for alternative income other than credit income. This study will look at the profits and risks arising from income diversification activities through non-interest income in banking. Research data obtained from Thomson Reuters and obtained 205 banks as samples, the dependent variable in this study is net non-interest income, while the control variables are size, equity, debt, asset growth, and equity, to analyze profit using ROAA and ROAE variables for analyze profit and SD ROA and SD ROE to analyze risk. The variables were then regressed using panel data regression with previously performed Chow test, Hausman test, and Lagrange Multiplier test to get the best regression method. The results show that income diversification activities have a significant negative effect on risk and do not have a significant effect on profits both during the pandemic and outside the pandemic, so income diversification activities can be carried out to minimize risks that may occur due to being too dependent on interest income."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisya Putri Ayudita
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh diversifikasi aset dan pendapatan bank terhadap kinerja perbankan melalui peran moderasi/interaksi efisiensi human capital pada 172 bank di 7 negara ASEAN di periode tahun 2015-2019. Pada utamanya, penelitian ini telah menguji lima faktor; pengaruh diversifikasi pendapatan terhadap kinerja bank, pengaruh diversifikasi aset terhadap kinerja bank, pengaruh efisiensi human capital terhadap kinerja bank, serta pengaruh dari interaksi antara efisiensi human capital dengan diversifikasi aset dan pendapatan terhadap kinerja bank. Penelitian ini menggunakan tujuh ukuran kinerja bank (variabel dependen) yang mewakili tingkat profitabilitas bank (ROAA, ROAE), efisiensi biaya bank (CTIR, CES), serta juga stabilitas keuangan bank (RAROAA, RAROAE, Z-Score). Dengan menggunakan metode regresi panel fixed-effects dan random-effects, terdapat beberapa temuan penting yang dapat diambil dari penelitian ini. Pertama, ditemukan bahwa diversifikasi pendapatan dan efisiensi human capitalmampu berpengaruh positif terhadap kinerja bank secara keseluruhan, terutama terkait dengan peningkatan profitabilitas bank, peningkatan stabilitas keuangan bank (pengurangan risiko), serta juga peningkatan efisiensi biaya pada bank di negara-negara ASEAN. Kedua, ditemukan juga bahwa diversifikasi aset cenderung menurunkan kinerja bank yang dibuktikan oleh pengaruh negatif tipe diversifikasi tersebut terhadap profitabilitas bank, efisiensi biaya bank, serta juga stabilitas keuangan bank (meningkatkan risiko). Terakhir, peningkatan efisiensi human capital terbukti mampu meningkatkan pengaruh positif dari diversifikasi pendapatan terhadap profitabilitas, efisiensi biaya, dan stabilitas keuangan bank serta juga menurunkan pengaruh negatif dari diversifikasi aset terhadap profitabilitas, efisiensi biaya, serta juga stabilitas keuangan perbankan di kawasan ASEAN. Secara keseluruhan, temuan penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang menandai pentingnya efisiensi human capital sebagai salah satu faktor yang dapat mendorong peningkatan kinerja bank. Selain itu, penelitian ini juga memberikan temuan baru mengenai peran penting efisiensi human capital sebagai salah satu indikator kunci yang dapat meningkatkan dampak positif serta juga mengurangi dampak negatif dari aktivitas diversifikasi bank terhadap kinerja bank secara keseluruhan.

This research aims to analyze the effect of bank asset and income diversification on bank performance through the moderating/interaction role of human capital efficiency in 172 banks within 7 ASEAN countries from 2015-2019. Particularly, it has tested five factors; the main effect of bank income diversification towards bank performance, the main effect of asset diversification towards bank performance, the main effect of human capital efficiency towards bank performance, and the interaction effect between human capital efficiency and both asset and income diversification towards bank performance. This study utilized seven bank performance measures (dependent variables) which represent bank profitability (ROAA, ROAE), bank cost efficiency (CTIR, CES), and bank financial stability (RAROAA, RAROAE, Z-Score). Utilizing fixed-effects and random effects panel regression, there are several main findings of the study. Firstly, it is found that both income diversification and human capital efficiency has a positive effect on overall bank performance, particularly it is associated with the increase of bank profitability, increase in bank financial stability (reducing risk), and also increase in cost-efficiency of ASEAN banks. Secondly, it is found that asset diversification tends to decrease bank performance, in which represented by its negative effect towards bank profitability, bank cost efficiency, and bank financial stability (increasing risk). Lastly, the increase in human capital efficiency has been proven to be able to increase the positive effect of income diversification on bank profitability, cost efficiency, and financial stability and also decrease the performance-reducing effect of asset diversification on profitability, cost efficiency, and financial stability of banks in the ASEAN region. Overall, the findings of this research support previous studies which highlights the importance of human capital efficiency as one of the factors that may lead to the improvement of bank performance. Furthermore, it also provides new findings regarding the role of human capital efficiency as one of the key elements that may enhance the positive effect and also reduce the negative effect of bank diversification activities on overall bank performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Nadine Kezia
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak merger dan akuisisi (M&A) terhadap kinerja keuangan bank pengakuisisi dalam transaksi yang terjadi di Asia, dengan fokus pada profitabilitas, likuiditas, leverage, dan kesejahteraan pemegang saham. Analisis mencakup 30 transaksi M&A yang melibatkan bank pengakuisisi di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, India, Taiwan, dan Korea Selatan selama periode 2014–2020. Indikator keuangan yang dianalisis meliputi Return on Equity (ROE), Return on Assets (ROA), Net Interest Margin (NIM), Capital Expenditure to Total Assets (CETA), Investment to Total Assets (ITA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Debt-to-Equity Ratio (DER), Non-Performing Loans (NPL), Total Loans to Total Deposits (TLOTD), Earnings per Share (EPS), Market Price per Share (MPS), dan Dividends per Share (DPS). Penelitian ini menggunakan dataset pre- dan post-M&A yang disesuaikan serta analisis paired t-test untuk membandingkan kinerja keuangan sebelum dan sesudah M&A. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara rata-rata terdapat perubahan pada indikator kinerja keuangan seperti profitabilitas, likuiditas, leverage, dan kesejahteraan pemegang saham setelah transaksi M&A oleh bank pengakuisisi di Asia. Perubahan tersebut mencakup peningkatan maupun penurunan, yang menunjukkan dampak yang beragam di seluruh sampel. Namun, perubahan tersebut tidak signifikan secara statistik, yang menunjukkan bahwa meskipun M&A dapat memengaruhi kinerja bank, dampaknya tidak cukup kuat untuk dikonfirmasi pada tingkat signifikansi konvensional. Hal ini menyoroti kompleksitas integrasi pasca-merger dan beragamnya lingkungan pasar di negara-negara Asia.

This study aims to examine the impact of mergers and acquisitions (M&A) on the financial performance of acquiring banks in transactions that occurred in Asia, focusing on profitability, liquidity, leverage, and shareholder wealth. The analysis covers 30 selected M&A transactions involving acquiring banks across Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, the Philippines, Vietnam, India, Taiwan, and South Korea during the period 2014–2020. Financial indicators analyzed include Return on Equity (ROE), Return on Assets (ROA), Net Interest Margin (NIM), Capital Expenditure to Total Assets (CETA), Investment to Total Assets (ITA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Debt-to-Equity Ratio (DER), Non-Performing Loans (NPL), Total Loans to Total Deposits (TLOTD), Earnings per Share (EPS), Market Price per Share (MPS), and Dividends per Share (DPS). The research uses a matched pre- and post-M&A dataset and paired t-test analysis to compare financial performance between the periods before and after the M&A. The study finds that, on average, there is a change in financial performance indicators such as profitability, liquidity, leverage, and shareholder wealth following M&A transactions by acquiring banks in Asia. These changes include both positive and negative shifts, indicating a mixed impact across the sample. However, the changes are not statistically significant, suggesting that while M&A may influence bank performance, the effect is not strong enough to be confirmed at conventional significance levels. This highlights the complexities of post-merger integration and the varied market environments across Asian countries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Fadila
"Penelitian ini mengkaji pengaruh diversifikasi pendapatan terhadap kualitas aset dan biaya dana bank, dengan fokus pada peran moderasi kinerja Environmental, Social, Governance (ESG) dari 2015 hingga 2023. Skor pengungkapan ESG diperoleh dari Refinitiv Eikon. Menggunakan data unbalanced panel dari 99 bank di 12 negara, penelitian ini menerapkan metode Two-Stage Least Squares (2SLS) untuk mengatasi potensi endogenitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi pendapatan nonbunga yang lebih tinggi secara signifikan meningkatkan rasio nonperforming loans to gross loans, yang mengindikasikan bahwa diversifikasi pendapatan dapat menurunkan kualitas aset. Sebaliknya, pendapatan nonbunga berpengaruh negatif signifikan terhadap cost of funds, yang menunjukkan bahwa diversifikasi pendapatan membantu menurunkan biaya dana bank. Kinerja ESG berperan sebagai variabel moderasi yang melemahkan dampak negatif diversifikasi pendapatan terhadap kualitas aset, tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap hubungan antara diversifikasi pendapatan dan biaya dana. Kinerja lingkungan dan sosial secara signifikan membantu mengimbangi dampak negatif diversifikasi pendapatan terhadap kualitas aset. Temuan ini memberikan implikasi praktis bagi bank dan regulator dalam meningkatkan ketahanan sektor perbankan melalui strategi diversifikasi pendapatan dan integrasi ESG.

This study examines the impact of income diversification on asset quality and cost of funds in banks, with a focus on the moderating role of Environmental, Social, and Governance (ESG) performance from 2015 to 2023. ESG disclosure scores were obtained from Refinitiv Eikon. Using unbalanced panel data from 99 banks across 12 countries, the study applies the Two-Stage Least Squares (2SLS) method to address potential endogeneity. The results show that a higher proportion of non-interest income significantly increases the nonperforming loans to gross loans ratio, indicating that income diversification lower asset quality. Conversely, non-interest income has a significant negative effect on the cost of funds, suggesting that diversification helps reduce banks' funding costs. ESG performance moderates the negative impact of income diversification on asset quality but does not significantly affect the relationship between income diversification and cost of funds. Environmental and social performance significantly help offset the negative impact of income diversification on asset quality. These findings provide practical implications for banks and regulators in enhancing the resilience of the banking sector through income diversification strategies and ESG integration. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 2003
330.1 FIN;330.1 FIN (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Aisyah Ramadhina
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki keberadaan hubungan kausalitas baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang antara kompetisi perbankan, stabilitas perbankan, dan pertumbuhan ekonomi pada 17 negara di Asia yang dibagi menjadi empat wilayah (Asia Barat, Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Asia Timur) periode 2007-2017 dengan menggunakan data tahunan World Development Indicators yang dirilis Bank Dunia. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Principal Component Analysis (PCA) dalam rangka menyusun indeks Kompetisi Perbankan (BCO) dan indeks Stabilitas Perbankan (BST) yang mana masing-masing kedua indeks tersebut terdiri atas lima variabel. Hubungan kausalitas ditentukan berdasarkan metode kausalitas panel Granger yang mengacu pada model Panel Vector Error Correction Model (VECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kausalitas dalam jangka pendek dan jangka panjang antara kompetisi perbankan, stabilitas perbankan, dan pertumbuhan ekonomi meskipun hubungan kausalitas ini memiliki hasil yang bervariasi berdasarkan wilayahnya.

ABSTRACT
This study aims to investigate the existence of short-term and long-term causality relationships between banking competition, banking stability, and economic growth in 17 countries in Asia which are divided into four regions (West Asia, South Asia, Southeast Asia, and East Asia) for period 2007-2017 using the annual data of World Development Indicators released by the World Bank. In this study, researcher used Principal Component Analysis (PCA) in order to construct the Banking Competition index (BCO) and the Banking Stability index (BST), where each of the two indices consisted of five variables. Causality relationships are determined based on the Granger panel causality method which refers to the Panel Vector Error Correction Model (VECM) model. The results showed that there were short-term and long-term causality relationships between banking competition, banking stability, and economic growth even though this causality relationship had results that varied based on the region."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>