Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rika Fatmadona
"Karya ilmiah akhir ini merupakan suatu analisis praktek residensi keperawatan medikal bedah, yang menganalisa kasus kelolaan utama kanker payudara, 30 kasus resume, Evidence Based Nursing (EBN), dan laporan inovasi. Pendekatan Peaceful End of Life Theory dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien kanker, bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien, bermartabat serta merasakan damai bersama orang yang disayangi menjelang akhir hidupnya. Hasil praktek menunjukkan teori PEOL sangat tepat digunakan pada pasien kanker stadium lanjut. EBN massage therapy mampu mengurangi kecemasan pada pasien kanker, sehingga dapat menjadi intervensi alternatif perawat. Inovasi tentang pengkajian subjektif Edmonton Symptom Assessment Scale (ESAS), yang terdiri dari gejala subjektif pasien, dengan grafik dan algoritmanya menuntun perawat menemukan keluhan gejala pasien sehingga menentukan intervensi yang tepat. Instrumen ESAS efektif untuk menilai gejala subjektif pasien, oleh karena itu masih perlu dikembangkan penggunaannya. Direkomendasikan agar penerapan PEOL lebih lanjut dalam asuhan keperawatan kasus kanker dengan stadium apa saja disertai penelitian terkait. Massage therapy perlu dieksplor lebih lanjut oleh perawat melalui pelatihan dengan area berbeda sehingga dapat digali efek massage terhadap gejala pasien lainnya.

This paper was an analysis of medical surgical nursing residence practice, analysing primary managed case on breast cancer, 30 resume cases, evidence based nursing, and inovation report. Peaceful End of Life Theory approach was used in nursing care of cancer patients, aiming to improve the quality of life of patients, dignity and at peace with loved ones near the end of his life. The results show the theoretical practice. The reslts showed PEOL can be implemented in patients with advanced cancer. EBN massage therap could reduce anxiety in cancer patients, thus become an alternative intervention for nursing. The inovation about Edmonton Symptom Assessment Scale (ESAS),which consist of patient's subjective symptoms, the graphic and its algorithm led nurses finding appropriate intervention. ESAS? instruments are effective in managing patient's subjective symptoms. It was recommended that PEOL and ESAS need to explore further in nursing care of cancer in any stages, with researches involved in. Massage therapy need to apply in nursing through practices in different area of the body so that can explore its effect on other symptoms.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eagret Aung Suci
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi dosis titik pada kasus kanker payudara untuk teknik Enhanced Dynamic Wedge (EDW), Forward IMRT, dan Inverse IMRT. Evaluasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan pergerakan seperti pergerakan pernafasan manusia. Penelitian ini menggunakan fantom Rando jenis fantom female pada saat TPS untuk mendapatkan nilai CT yang mendekati densitas jaringan tubuh manusia. Selain itu, penelitian ini menggunakan Slab fantom RW3berukuran 30 cm  30 cm  10 cm. Fantom ini akan digunakan utuk pengukuran yang dilakukan pada Linear Accelerator (Linac) dengan mensimulasikan couch dalam keadaan diam dan pergerakan secara translasi pada bidang Anterior Posterior (AP) untuk menirukan pergerakan akibat pernafasan manusia. Pengukuran yang diperoleh berupa dosis titik menggunakan dosimeter thermoluminescence TLD LiF-100. Dari penelitian ini didapatkan pada daerah target, yaitu breast atas dan breast bawah serta daerah Organ at Risk (OAR), persentase dosis terbesar dimiliki oleh teknik EDW pada keadaan dinamik dan persentase dosis terkecil dimiliki oleh teknik Inverse IMRT. Pergerakan anterior posterior memberikan konstribusi terhadap peningkatan persentase dosis pengukuran TLD dengan TPS untuk teknik EDW, Forward IMRT, dan Inverse IMRT berkisar antara 2% sampai 50%.

This research aimed to evaluate point doses in breast cancer cases for the Enhanced Dynamic Wedge (EDW), Forward IMRT, and Inverse IMRT techniques. The evaluation was conducted considering motion, such as human respiratory motion. The study utilized a female Rando phantom during the Treatment Planning System (TPS) to obtain CT values approximating human tissue density. Furthermore, a 30 cm  30 cm  10 cm  Slab phantom RW3 was used in the research. The phantom was employed for measurements performed on the Linear Accelerator (Linac), simulating a stationary couch and translational motion in the Anterior-Posterior (AP) plane to mimic respiratory-induced motion. Point dose measurements were taken using the LiF-100 thermoluminescence dosimeter (TLD).  From this study, it was found that in the target areas, namely the upper and lower breast regions, as well as the Organ at Risk (OAR) areas, the EDW technique exhibited the highest percentage of dose in dynamic conditions, while the Inverse IMRT technique had the lowest percentage of dose. The anterior-posterior motion contributed to an increase in the percentage of dose measurement differences between TLD and TPS for the EDW, Forward IMRT, and Inverse IMRT techniques, ranging from 2% to 50%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library