Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiankusuma Wicaksana
Abstrak :
Terminal penumpang merupakan salah satu komponen penting dalam suatu sistem transportasi. Karena terminal merupakan salah satu titik dimana para penumpang maupun moda transportasi masuk dan keluar dari suatu sistem. Namun pada kenyataannya di Terminal Bekasi timbul permasalahan yaitu kemacetan pada ruas-ruas jalan di sekitar lingkungan Terminal Bekasi. Pada penelitian ini akan dievaluasi kondisi Terminal Bekasi berdasarkan aksesibilitas terhadap angkutan umum, jarak dan waktu perjalanan, Ialu Iintas (kapasitas jalan) pada ruas-ruas jalan di sekitar Terminal Bekasi dan struktur wilayah dengan melihat peruntukan tata guna lahan dan klasifikasi jalan. Berdasarkan aksesibilitas terhadap angkutan umum, pada umumnya Terminal Bekasi memiliki aksesibilitas yang baik dengan nilai rasio perbandingan total panjang trayek dengan total panjang jalan 1,295 melebihi angka 1, sedangkan secara khusus masih belum baik dengan angka rasio 0,896 di bawah angka 1. Meninjau dari segi jarak, Kecamatan Jati Sampurna belum memiliki akses Iangsung ke Terminal Bekasi karena memiliki jarak tempuh 30 km. Sedangkan dari segi waktu perjalanan, terdapat daerah yang selisih waktu perjalanan nyata dengan ideal di atas 20 menit yaitu Terminal Bekasi menuju Seroja, Alinda, Pd. Gede, Sumber Arta, Uj. Harapan dan Bj. Menteng. Berdasarkan Ialu lintas (kapasitas jalan), ruas jalan Terminal Bekasi - Sepanjang Jaya dan Sepanjang Jaya - Hero telah memiliki kepadatan yang sangat tinggi dengan nilai rasio V/C 1,181 dan 1,581 melebihi angka 1 dengan hambatan samping yang sangat tinggi. Berdasarkan struktur wilayah, Terminal Bekasi berada pada pusat kegialan Kota dimana pada daerah tersebut memiliki aktifitas kegiatan yang beragam seperti pusat perbelanjaan, pusat pendidikan, perumahan, pariwisata, perkantoran, pusat pelayanan umum dan ditunjang pula oleh klasifikasi jalan yang bervariasi seperti jalan arteri primer, arteri sekunder, kolektor primer dan kolektor sekunder.
Terminal Passenger represent one of the important component in transportation system. Because terminal represent one of the area where all transportation moda and also passenger enter and go out from system. But Terminal Bekasi has problems such as traffic jam at joint streets around Terminal Bekasi environment. This research will evaluate the condition of Terminal Bekasi based on accessibility to public transport, journey time and distance, traffic (sheet capacities) at joint streets around Terminal Bekasi and regional structure based on land used and road classification. Based on accessibility in public transport, in general Terminal Bekasi has good accessibility with total comparison ratio value of route length totally length 1,295 exceeding number 1, while peculiarly still not yet good with ratio number 0,896 under number 1. Evaluating from distance, District of Jati Sampurna not yet owned access direct to Terminal Bekasi because owning travelled distance 30 km. While from journey time, there are area which is real joumey time difference ideally above 20 minute that is Terminal Bekasi to Seroja, Alinda, Pd. Gede, Sumber Arta, Uj. Harapan And Bi. Menteng. Based on traffic (road capacities), Terminal Bekasi - Sepanjang Jaya and Sepanjang Jaya - Hero have owned very high density with VIC 1,181 and 1,581 exceeding number 1 with side friction very high. Based on regional structure, Terminal Bekasi reside in town centre of activities such as shopping centre, education center, housing, tourism, busines district, public service center and supported also by classification which vary like artery road like primary artery road, secondary artery, primary collector and secondary collector.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius A.P. Utomo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S48946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Muliawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Heryana
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai alternatif-alternatif strategi peningkatan retribusi terminal di Kota Sukabumi pasca penghapusan retribusi terminal tipe A dengan menggunakan analisis SWOT melalui empat instrumen yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Permasalahan yang terjadi bahwa Kota Sukabumi kehilangan sebagian potensi penerimaan retribusi terminal akibat penghapusan retribusi terminal pada terminal tipe A. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan hasil analisis SWOT, terdapat enam alternatif strategi bagi Pemerintah Kota Sukabumi yang dapat digunakan dalam meningkatkan penerimaan retribusi terminal pasca penghapusan retribusi terminal tipe A antara lain seperti penyesuaian tarif dan optimalisasi lahan dan sdm. ......This research discuss about the alternatives strategy to improve bus station rsquo s user charges after the deletion of type A bus station user charges with SWOT analysis through four instrument, includes strengths, weaknesses, opportunities, and threats. Problem occured that Sukabumi City has lost some of its potential revenue of bus station rsquo s user charges due to the deletion of type A bus station user charges. This research classified as qualitative with descriptive design. The results showed that based on SWOT analysis, there are six alternative strategies for Sukabumi City that can be used in improving bus station rsquo s user charges revenue after the deletion of type A bus station user charges.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S67548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Handika Marta
Abstrak :
Terminal Pulo Gebang merupakan terminal tipe A yang mempunyai kewajiban melayani perjalanan antar kota antar provinsi dengan moda transportasi bus Antar Kota Antar Provinsi AKAP , dengan pengelolaan di bawah pemerintah daerah. Terminal Pulo Gebang mendapat pengalihfungsian operasional bus AKAP dari Terminal Pulo Gadung. Setelah beroperasi dan setelah adanya penambahan beban operasional pindahan dari terminal Pulo Gadung diperlukan adanya evaluasi kinerja operasional bus AKAP. Penilitian ini menjadi gambaran pengelolaan operasional bus AKAP yang sudah berjalan. Proses penelitian ini dilakukan dengan metode statis dan dinamis pada jam sibuk pagi dan sore hari agar didapatkan hasil yang valid. Survey dilakukan untuk mendapatkan data penumpang, data bus, pola perjalanan calon penumpang, karakteristik parkir bus, antrian bus serta kapasitas terminal bagi operasional bus AKAP. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa pola perjalanan calon penumpang berasal dari daerah Bekasi dan Jakarta Timur. Untuk akumulasi parkir berkisar dari 52 ndash; 53 bus pada sore hari dari 80 slot bus yang tersedia. Tingkat pelayanan bus AKAP sebesar 10.22 bus per jam untuk kedatangan dan 5.69 bus untuk keberangkatan. Serta nilai perhitungan kapasitas terminal masih lebih kecil diabanding luas eksisting Terminal Pulo Gebang. ......Pulo Gebang Terminal is a type A terminal that has the obligation to serve inter city travel between provinces with Inter City Inter Province AKAP bus transportation modes, under management under local government. Pulo Gebang terminal gets transfer of AKAP bus operational function from Terminal Pulo Gadung. After operation and after the addition of operational load from Pulo Gadung terminal it is necessary to evaluate the operational performance of AKAP bus. This research becomes an overview of operational management of AKAP bus that has been running. This research process is done by static and dynamic method during morning and afternoon rush hour to get valid result. The survey was conducted to obtain passenger data, bus data, passenger travel pattern, bus parking characteristic, bus queue and terminal capacity for AKAP bus operation. The result of this research shows that the pattern of passengers 39 travel is from Bekasi and East Jakarta. For parking accumulation ranges from 52 53 buses in the afternoon from 80 available bus slots. AKAP bus service level is 10.22 bus per hour for arrival and 5.69 bus for departure. And the calculation of terminal capacity is still smaller than the existing width of Pulo Gebang terminal.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Bebby Yolla
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis konsentrasi pajanan personal PM2.5 pada pekerja Dinas Perhubungan yang bekerja di Terminal Terpadu Kota Depok pada tahun 2015, dengan menggunakan desain studi deskriptif. Pengukuran konsentrasi pajanan personal PM2.5 dilakukan dengan menggunakan alat ukur Leland Legacy Pump dan Sioutas Cascade Impactor. Pengukuran dilakukan selama 8 jam per hari dalam waktu 7 hari. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi pajanan personal PM2.5 pada pekerja dishub yang bekerja di lapangan lebih tinggi dari pada yang bekerja di bagian administrasi (dalam ruangan), meskipun keduanya sama-sama sudah melebihi nilai ambang batas (NAB) yang ditetapkan oleh WHO (25 μg/m3), US-EPA (35 μg/m3), dan Peraturan Pemerintah RI No.41 tahun 1999 (65 μg/m3). Selain itu, kualitas udara di lingkungan luar dan dalam terminal juga sudah berada pada kategori yang tidak sehat.
ABSTRACT
This study purposed to measure and analyze personal exposure concentrations of PM2.5 at the Department of Transportation (DISHUB) workers who work in Integrated Terminal Depok City in 2015, with using descriptive design study. The concentrations measurement of PM2.5 personal exposure is using Leland Legacy Pump and Personal Sampling Sioutas Cascade Impactor. This measurement was performed for 8 hours per day within 7 days. The results showed personal exposure concentrations of PM2.5 on Department of Transportation (DISHUB) workers who work in the field (outdoor) is higher than those working in administration (indoor), although both results are already exceeding the threshold level value (TLV) from WHO (25 μg/m3), US-EPA (35 μg/m3), and Indonesian Government Regulation (PP RI No. 41/1999) (65 μg/m3). In addition, the air quality at outside and inside the bus terminal are also in the unhealthy category.
2015
S59900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zilyani Mega Utari
Abstrak :
Halte merupakan salah satu sarana transportasi publik yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan mobilitas semua orang pada ruang publik. Namun, banyak penyandang disabilitas yang masih merasa kesulitan untuk mengakses sarana tersebut. Penerapan desain inklusif harus dilakukan dengan baik dan benar, agar memenuhi kebutuhan mobilitas bagi individu dengan keterbatasan kemampuan yang dimilikinya. Tujuan dari tulisan ilmiah ini adalah untuk mengidentifikasi penerapan aksesibilitas guna memenuhi kebutuhan mobilitas penyandang disabilitas pada sarana transportasi publik. Metode yang digunakan pada tulisan ini adalah metode analisis kualitatif dengan melakukan studi literatur dan kajian terhadap Halte TransJakarta Kampung Melayu. Analisis yang dilakukan mengacu pada hasil studi literatur mengenai ketentuan aksesibilitas pada sarana transportasi publik. Berdasarkan hasil kajian ilmiah, ketersediaan elemen akses menjadi hal penting yang harus dilakukan. Selain itu, ketentuan variabel dari setiap elemen juga harus diperhatikan, bukan hanya sekedar menjadi checklist semata, melainkan harus inklusif guna memenuhi kebutuhan semua pengguna. ......The bus stop is one of the public transportation facilities whose aims to meet the mobility needs of all people in public spaces. In fact, many people with disabilities still find it difficult to access these facilities. The application of inclusive design must be implemented properly and correctly, in order to meet the mobility needs of individuals with limited abilities they have. The purpose of this scientific paper is to identify the application of accessibility to meet the mobility needs of persons with disabilities on public transportation facilities. The method used in this paper is a qualitative analysis method by conducting a literature study and study of Kampung Melayu TransJakarta Shelter. The analysis conducted refers to the results of a literature study on the provisions of accessibility on public transportation facilities. Based on the results of scientific studies, the availability of access elements is an important thing to do. In addition, the variable provisions of each element must also be considered, not just being a checklist alone, but must be inclusive to meet the needs of all users.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library