Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
Sitinjak, Imelda
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini menganalisis pengaruh keterlibatan sosial (social involvement)
terhadap manfaat bisnis (business benefits) dengan mempertimbangkan faktor
eksternal dan kompatibilitas image sebagai anteseden, serta budaya organisasi
sebagai moderator. Unit analisis penelitian kuantitatif ini adalah organisasi dalam
lingkup Kantor Cabang pada konteks BTPN Purna Bakti. Hasilnya menunjukkan
bahwa organisasi yang aktif terlibat dalam program sosial akan memperoleh
manfaat bagi bisnis. Keputusan keterlibatan sosial pada sebuah bank dengan
segmen pensiun tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal, tetapi dipengaruhi oleh
kompatibilitas image dalam mengambil keputusan lanjutan untuk terlibat atau
tidak dalam program sosial.
Temuan lain menyatakan bahwa budaya organisasi tidak signifikan
memoderasi pengaruh keterlibatan sosial terhadap manfaat bisnis. Penelitian ini
menyarankan agar organisasi memandang keterlibatan sosial sebagai bagian dari
rantai nilai dan strategi, mengembangkan hubungan jangka panjang dengan para
pemangku kepentingan melalui program sosial, perlunya meningkatkan
kompatibilitas image para manajer, menanamkan kerjasama tim, dan mendorong
semua anggota organisasi berfokus pada konsumen dengan melakukan
indoktrinasi melalui pelatihan dan pengembangan. Dengan demikian, semakin
meningkat keterlibatan sosial organisasi maka akan meningkatkan manfaatnya
bagi bisnis.
ABSTRACT
This thesis analyzes the impact of social involvement on business benefits
by considering external factors and image compatibility as antecedents, and also
organizational culture as moderator in BTPN Purna Bakti. The unit of analysis
used in this quantitative research is organization within the scope of branch office
of BTPN Purna Bakti. The result showed that organization that actively involves
in social program would gain benefits to its business. For bank that focuses its
business in pension segment, progress decision; whether to involve or not in
social programs (social involvement decision); is not affected by external factors,
otherwise by image compatibility.
Furthermore, organizational culture does not have significant moderating
effect of social involvement to business benefits. This research suggests that
organization should consider social involvement as a part of strategy and value
chain by developing long-term relationship among stakeholders through social
programs. This research also emphasizes the needs of improving manager's image
compatibility, teamwork approach, and also encouragement to all organization
members to become customer-oriented employees by indoctrination through
development and training programs. Thus, the improvement of organization's
social involvement will also increase its business benefits.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39022
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ita Triana
Abstrak :
ABSTRAK
Pada lingkungan bisnis yang dinamis, perusahaan menghadapi ketidakpastian yang semakin tinggi. Saat ini banyak perusahaan besar yang menghadapi tantangan diakibatkan munculnya perusahaan baru yang kreatif dan bahkan mendisrupsi bisnis model yang ada. Perubahan ini mengharuskan perusahaan untuk merespon secara berbeda dengan mempertimbangkan perubahan lingkungan dan kemampuan dinamisnya dalam menghadapi lingkungan. Perusahaan besar umumnya memiliki keahlian dalam membangun keunggulan kompetitif yang menekankan pada efisiensi kegiatan bisnis yang seringkali membuatnya mengabaikan kemampuannya dalam mengeksplorasi peluang secara terus-menerus. Padahal dalam rangka mencapai sustainable competitive advantage SCA , perusahaan besar tidak cukup jika hanya mengembangkan kemampuan advantage seeking tetapi juga harus mengembangkan opportunity seeking secara bersamaan yang disebut strategic entrepreneurship. Oleh karena itu perusahan besar perlu membangun kemampuan opportunity seeking dalam rangka mencapai SCA melalui strategic corporate entrepreneurship. Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi terbangunnya corporate entrepreneurship di PT Telkom sebagai salah satu perusahaan besar di Indonesia. Penelitian ini menguji hipotesisnya dengan menggunakan SEM PLS. Temuan utama penelitian ini menunjukkan bahwa corporate entrepreneurship sangat dipengaruhi oleh faktor internal organisasi yaitu dukungan manajemen, otonomi, dan reward. Namun, persepsi akan lingkungan munificence dan hostility tidak berpengaruh terhadap corporate entrepreneurship. Dengan demikian tingkat manajerial dapat menstimulasi strategic corporate entrepreneurship dengan menciptakan dukungan budaya internal yang kuat dalam rangka meningkatkan kinerja inovasi perusahaan.
ABSTRACT
In the dynamic business environment, firms face increasingly high uncertainty. Now, many large firms face challenging due to the emergence of new young firms that have creative and even disruptive business models. This change requires firms to respond differently taking into account both the environmental changes and the dynamic capabilities of the firms in coping with the environment. Large firms typically have expertise in establishing competitive advantages emphasizing the efficiency of business activities that often undermine their ability to explore additional opportunity continuously. However in achieving sustainable competitive advantage SCA , large firms need to implement not only advantage seeking skills, but also opportunity seeking activities simultaneously called strategic entrepreneurship. Thus large firms need to develop opportunity seeking ability in order to SCA using strategic corporate entrepreneurship. This research examines the factors influencing the implementation of corporate entrepreneurship on PT Telkom as one of large firm in Indonesia. This research examines the hypothesis by using SEM PLS. The main findings of this research indicate that corporate entrepreneurship is strongly related to organizational factors which are management support, autonomy, and reward. Nevertheless, munificence and hostility perceptions are not related to corporate entrepreneurship. Thus, managers can stimulate strategic corporate entrepreneurship by creating a supportive internal climate in increasing firm innovation performance.
2018
T50250
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dyah Perwitasari
Abstrak :
Isu perubahan iklim yang semakin berkembang membuat pembangunan dan perusahaan dihadapkan pada konsep keberlanjutan, yaitu tetap menjalankan bisnis dengan memperhatikan dampak lingkungan. Konsep keberlanjutan telah menciptakan kebiasaan/pola hidup dan pasar yang baru berupa permintaan terhadap produk-produk hijau atau yang ramah lingkungan. Peluang tersebut ditangkap oleh para pelaku bisnis dengan adanya UMKM ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh dari internal dan eksternal terhadap strategi keberlanjutan dari UMKM ramah lingkungan di Indonesia. Pengaruh internal dilihat menggunakan orientasi kewirausahaan dari para pelaku UMKM, sedangkan pengaruh eksternal dilihat menggunakan kondisi turbulensi lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian didapatkan dari 217 UMKM ramah lingkungan yang tersebar di Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis Structural Equation Model (SEM), dengan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif dari kondisi turbulensi lingkungan terhadap orientasi kewirausahaan dan strategi keberlanjutan. Orientasi kewirausahaan mempengaruhi secara positif terhadap strategi keberlanjutan. Lebih lanjut, orientasi kewirausahaan dan strategi keberlanjutan mendukung inovasi hijau atau yang ramah lingkungan.
......The growing issue of climate change has forced development and companies to face the concept of sustainability, which is to continue to do business by paying attention to environmental impacts. The concept of sustainability has created new habits/lifestyles and markets in the form of demand for green or environmentally products. This opportunity is captured by business owner shown by the existence of green MSMEs. The purpose of this study is to see the influence of internal and external on the sustainability strategy of green MSMEs in Indonesia. Internal influences are seen using the entrepreneurial orientation of MSME actors, while external influences are seen using environmental turbulence conditions. This study uses a quantitative approach. The research data were obtained from 217 green MSMEs spread across Indonesia. This study uses Structural Equation Model (SEM) analysis, with the results showing that there is a positive correlation of environmental turbulence on entrepreneurial orientation and sustainability strategy. The entrepreneurial orientation positively influences the sustainability strategy. Furthermore, entrepreneurial orientation and sustainability strategies support green or environmentally innovation.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Marni Astuti
Abstrak :
Perkembangan UKM semakin meningkat dengan adanya persaingan global. Ekologi industri saat ini, menuntut proses evaluasi secara terus menerus untuk dapat bertahan dan berjuang meningkatkan produk berkualitas. Weeka Wedang Uwuh terus menerus memperbaiki sistem usahanya dengan memperhatikan pemasok bahan baku. Evaluasi pemasok dilakukan untuk menjamin kualitas yang berkelanjutan dan kinerjanya. Evaluasi kinerja yang berkelanjutan dapat menghasilkan penilaian yang baik bila didukung dengan suatu instrument penilaian kinerja. Penilaian kinerja pemasok akan berguna untuk membangun hubungan yang baik dan berkelanjutan antara pengusaha dengan pemasok. Perancangan evaluasi kinerja pemasok dilakukan dengan pendekatan model QCDFR yaitu, Quality, Cost, Delivery, Flexibility dan Responsibility. Kajian sub kriteria yang membentuk model QCDFR dilakukan dengan metode wawancara. QCDFR dan Sub Kriteria selanjutnya disebut sebagai KPI (Key Performance Indicator). KPI menjadi indikator evaluasi berkelanjutan hubungan antara pemasok dengan pengusaha. Penilaian pemasok dari pengusaha dilakukan dengan pendekatan AHP yang mampu menunjukkan bobot penilaian pengusaha terhadap kemampuan pemasok. Hasil perancangan model evaluasi kinerja pemasok Weeka Wedang Uwuh dihasilkan formulasi untuk mengukur KPI dengan kriteria: kualitas bahan baku (ukuran dan kondisi bahan baku), kemudahan pelayanan (toleransi pembayaran dan informasi ketersediaan dan perubahan harga, pengalaman (Rata-rata nilai transaksi dan rata-rata jumlah transaksi), kecepatan respon (perubahan jumlah dan perubahan waktu dan harga bahan baku). Evaluasi penilaian bobot pemasok untuk bahan baku jahe, gula batu dan kayu secang menghasilkan nilai untuk Pak Sarno 0,501, Sugeng 0,709 dan Mbak Wang 0,690. Pengukuran KPI memperkuat hasil evaluasi penilaian bobot menggunakan AHP.
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2020
620 JIA XII:2 (2020)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Asih Pujiastuti
Abstrak :
Micro, Small and Medium Enterprises (MSME) can be defined as a productive business that can be owned by individuals or business entities and has met the criteria as a micro business. UMKM is one of the spearheads of an independent economy that has great development potential, so that the existence of MSMEs can strengthen the people's economy. One area that has a lot of MSMEs is Gunungkidul Regency which is located in the Special Region of Yogyakarta. There are many obstacles in the UMKM business in Gunungkidul Regency, one of which is in marketing and product management. Support from the technological side is needed to increase the pace of the MSME economy. One form of technology support is an inventory application that can help MSMEs in managing product stocks and supporting product marketing. Applications named Nawani and Nukoni can make it easier for MSME business players in marketing products. Nawani functions to market UMKM products and perform stock management, while Nukoni functions as a catalog for MSME products. Based on the test obtained using a Likert Scale, Nawani has a score of 78.8% for the Function Test and the UI / UX Test of 69.6%, while Nukoni has a score of 85.3% for the Function Test and the UI / UX Test for 70.2%, so that both applications are running and suitable for use by both parties.
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2021
620 JIA XIII:1 (2021)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Phyper, John-David
Mississauga, Ont.: John Wiley & Sons Canada, Ltd., 2009
658.408 3 PHY g
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Undang-undang Dasar 1945 (sebelum amandemen) lingkungan hidup merupakan bagian dari Bab XIV Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial, tepatnya dalam Pasal 33 ayat (3). Setelah amandemen, lingkungan hidup mendapat pengaturan dalam Bab XA Hak Asasi Manusia, yaitu dalam Pasal 28H ayat (1) dan Bab XIV Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial, yaitu dalam Pasal 33 ayat (3) dan ayat (4). Pengaturan lingkungan hidup dalam konstitusi tentunya mempunyai implikasi terhadap perundang-undangan, termasuk perundang- undangan kegiatan bisnis. Ada sejumlah perundang-undangan kegiatan bisnis yang telah memasukkan materi lingkungan hidup di dalamnya. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas merupakan undang-undang kelembagaan bisnis yang telah memasukkan materi lingkungan hidup. Sementara itu undang-undang yang mengatur aktivitas bisnis yang telah memasukkan materi lingkungan hidup diantaranya adalah Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang penannaman modal, undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan, dan sejumlah perundangan kegiatan bisnis lainnya
JK 11 (1-4) 2014
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library