Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasna Hafizhah Salma
Abstrak :
Siswa kelas 10 SMA dituntut untuk memilih jurusan yang pertama kali. Jika siswa salah memilih, dampaknya kedepannya siswa dapat merasa salah jurusan yang akhirnya dapat mengganggu produktifitas dan kesehatan mental. Dengan demikian, memilih pilihan karier pertama bagi siswa adalah hal yang sulit. Siswa membutuhkan dukungan sosial pihak eksternal untuk dapat mengatasi masalah kesulitan pengambilan keputusan karier dan adaptabilitas karier. Salah bentuk dukungan sosial yang dapat diberikan adalah intervensi karier dengan pendekatan pemrosesan informasi kognitif dan siklus belajar Kolb. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengembangan intervensi karier STAR terhadap penurunan kesulitan pengambilan keputusan karier dan peningkatan adaptabilitas karier siswa kelas 10 SMA. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan metode kuantitatif quasi-eksperimen two group pre-test-post-test design. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria subjek siswa SMA kelas 10 dan berada pada rentang usia 14-17 tahun. Peneliti mendapatkan 110 sampel dari dua sekolah berbeda. Analisis data menggunakan Paired Sample T-Test, MANOVA, dan Regresi Linear. Hasil penelitian ini adalah intervensi karier STAR dapat menurunkan kesulitan pengambilan keputusan karier dan meningkatkan adaptabilitas karier secara konsisten pada siswa kelas 10 SMA. Selain itu, setelah pemberian intervensi karier STAR, ditemukan kesulitan pengambilan keputusan karier memprediksi adaptabilitas karier. Intervensi karier STAR dalam penelitian ini dapat diterapkan oleh psikolog sekolah / guru BK / konselor pada umumnya. ..... Grade 10 high school students are required to choose their first major. If students make the wrong choice, in the future students may feel that they are in the wrong major which can ultimately interfere with productivity and mental health. Thus, choosing the first career choice for students is a difficult matter. Students need social support from external parties to be able to overcome difficulties in career decision making and career adaptability. One form of social support that can be provided is a career intervention with the cognitive information processing approach and the Kolb learning cycle. This study aims to prove the development of the STAR career intervention to reduce the difficulty of making career decisions and increase the career adaptability of 10th grade students of senior high school. This research is a cross-sectional study with a quasi-experimental quantitative method with a two group pre-test-post-test design. Sampling used a purposive sampling technique with the subject criteria being high school students in grade 10 and being in the age range of 14-17 years. Researchers got 110 samples from two different schools. Data analysis using Paired Sample T-Test, MANOVA, and Linear Regression. The results of this study are that the STAR career intervention can reduce the difficulty of making career decisions and increase career adaptability consistently in 10th grade high school students. In addition, after giving the STAR career intervention, career decision making difficulties can predict career adaptability. The STAR career intervention in this study can be applied by school psychologists / counseling teachers / counselors in general.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satriyo Wibowo
Abstrak :
Pengangguran usia muda merupakan masalah yang membutuhkan perhatian. Untuk itu upaya membantu remaja dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja menjadi penting. Kesiapan individu untuk membuat keputusan karir dengan informasi yang cukup dan sesuai dengan usianya serta menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan perkembangan karir disebut dengan kematangan karir. Keyakinan diri dan pusat kendali merupakan prediktor yang relevan dalam mempelajari kematangan karir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pusat kendali dan keyakinan diri keputusan karir terhadap kematangan karir siswa SMK Negeri 6 Jakarta. Jumlah responden penelitian sebanyak 115 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling dengan cara multistage random sampling. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif, yaitu penelitian yang melakukan pengujian hipotesis dan menganalisis hubungan di antara variabel-variabel. Dalam penelitian ini digunakan konsep pusat kendali yang dikembangkan oleh Levenson (1972) yang membagi pusat kendali ke dalam tiga dimensi, yaitu Internal (I), Powerful-others (P), dan Chance (C). Konsep keyakinan diri keputusan karir yang digunakan merupakan konsep yang telah dikembangkan oleh Betz dan Taylor (2000) yang menunjukkan tingkat keyakinan individu dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dibutuhkan dalam membuat keputusan karir. Untuk mengukur kematangan karir digunakan instrumen yang dikembangkan Super et al. (1981) yang dikenal sebagai career development inventory (CDI). Analisis statistika yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pusat kendali dimensi internal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keyakinan diri keputusan karir. Siswa yang memiliki pusat kendali internal merasa bahwa hasil kerja serta karirnya tergantung dari faktor internal, antara lain usaha, kemampuan, dan pengambilan keputusan sehingga akan meningkatkan keyakinan diri siswa dalam mengambil keputusan karir. Keyakinan diri keputusan karir berpengaruh secara signifikan terhadap kematangan karir. Siswa yang mempunyai keyakinan diri keputusan karir yang tinggi akan berpikir bahwa hambatan atau kendala selalu dapat diatasi melalui pengembangan diri dan ketekunan, sehingga akan menghasilkan kesiapan dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan karir. Pusat kendali dimensi internal berpengaruh secara signifikan terhadap kematangan karir. Siswa yang memiliki pusat kendali internal merasa bahwa karirnya tergantung dari faktor internal, antara lain usaha dan kemampuannya sehingga siswa akan aktif mencari informasi dan berusaha keras untuk mencapai karir yang diharapkan.
Youth unemployment is a problem that requires attention. Therefore, the effort to help youth in preparing themselves to enter the world of work becomes important. Career maturity refers to the individual?s readiness and awareness to make age-appropriate career decisions and cope with career development tasks. Self- efficacy and locus of control are a relevant predictors in studying career maturity. This study aims to determine the effect of locus of control and career decision-making self-efficacy on students' career maturity of SMK Negeri 6 Jakarta. Total respondents of this research are 115 students. The sampling technique used was multistage random sampling. This is an explanatory research which is to test hypotheses and analyze the relationship between the variables. This study use the concept of locus of control developed by Levenson (1972) that divide locus of control into three dimensions, Internal (I), Powerful-others (P), and Chance (C). Career decision-making self-efficacy concept used is the concept that developed by Betz and Taylor (2000), which shows individual?s belief in completing the tasks necessary to making career decisions. The instrument used to measure career maturity was developed by Super et al. (1981), known as the Career Development Inventory (CDI). Statistical analysis used to test the hypothesis is path analysis. The results showed that internal locus of control dimension has a significant effect on career decision-making self-efficacy. Students who have internal locus of control feel that the work and his career depends on internal factors, such as an effort, ability, and decision making that will enhance students' self-efficacy in making career decisions. Career decision-making self-efficacy significantly influence career maturity. Students who have high self-efficacy would think that the barriers or constraints can always be solved through selfdevelopment and persistence, so that will result readiness in completing career development tasks. Internal locus of control dimension significantly influence career maturity. Students who have internal locus of control feel that his career depends on internal factors, such as efforts and abilities so that students will actively seek information and strive to achieve the expected career.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28146
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Firosyana Rizki Amalia
Abstrak :
Tahap perkembangan karier maupun proses dalam mengambil keputusan karier yang dijalani oleh remaja tanpa kekhususan dengan remaja yang memiliki kekhususan tidak berbeda. Individu dengan kekhususan mendapatkan pengalaman berinteraksi dengan lingkungan yang berbeda dibandingkan individu tanpa kekhususan sehingga pengalaman yang berbeda inilah yang kemudian memengaruhi perkembangan mereka. Misalnya saat mereka melakukan penilaian mengenai diri mereka. Individu yang merasa dirinya mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan karena kekhususan tertentu akan merasa tidak yakin dalam melaksanakan tugas tertentu. Namun dukungan sosial dapat membantu remaja berkebutuhan khusus untuk merasa lebih yakin dengan diri mereka. Oleh karena itu, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk melihat peranan dukungan sosial terhadap adaptabilitas karier remaja berkebutuhan khusus melalui peran mediasi career decision self-efficacy. Pengukuran adaptabilitas karier, career decision self-efficacy dan dukungan sosial dilakukan dengan menggunakan CAAS Savickas Porfeli, 2012 , CDSE-SF Betz Taylor, 1983 dan dimensi verbal persuasion dan vicarious experience dari skala CEDLE Lent et al., 2017 secara berurutan. Penelitian dilakukan terhadap 210 remaja berkebutuhan khusus yang dikelompokkan sebagai remaja tuna netra, tuna rungu dan tuna daksa. Teknik analisis statistik yang digunakan adalah multiple regression dengan uji peran mediasi dianalisis dengan menggunakan macro PROCESS buatan Hayes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial yang berasal dari guru memiliki pengaruh yang signifikan dalam pembentukan adaptabilitas karier melalui peran mediasi career decision self-efficacy. Hal ini berarti guru memiliki peranan yang signifikan dalam membentuk keyakinan remaja untuk menentukan jalur karier yang akan dijalani yang kemudian akan memengaruhi adaptabilitas kariernya. ......Stages of career development and the process of making career decisions undertaken by typically developing adolescence and special need adolescence going through the same path. However, special needs individuals experienced different interaction with environments than typically develop individuals so that these different experiences subsequently affect their development. Individuals who felt difficulty in interacting with the environment because of their special need will somehow feel unsure in performing tasks. But social support might help adolescents with special needs to feel more confident in themselves. Therefore, the aim of present study is to examine the social support effect on special needs adolescence rsquo s career adaptability through career decision self efficacy as mediator. The measurement of on career adaptability, career decision self efficacy and social support was done by using CAAS Savickas Porfeli, 2012 , CDSE SF Betz Taylor, 1983 and the verbal persuasion and vicarious experience dimensions of the CEDLE scale Lent et al., 2017 , respectively. The study involved 210 adolescents with special needs classified as visual impairment, hearing impairment and physically disabled. Statistical analysis that being used is multiple regression with mediation role test analyzed by using PROCESS rsquo macro made by Hayes. The results show that social support from teachers has a significant role in forming adolescence rsquo s career adaptability through the role of career decision self efficacy as mediator. This means that teachers have a significant role in shaping adolescent confidence to determine which career path that will be undertaken and then influence his her career adaptability.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51424
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihani Adityawandari
Abstrak :
Kesulitan dalam pengambilan keputusan karier merupakan salah satu kesulitan yang sering dialami oleh siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam membuat keputusan terkait jurusan kuliah. Kesulitan dalam memilih jurusan kuliah yang dialami oleh siswa dapat menyebabkan siswa mengambil keputusan secara tidak optimal. Beberapa penelitian terdahulu menemukan bahwa kesulitan dalam pengambilan keputusan karier dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya core self-evaluation. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara core self-evaluation dan career decision-making difficulties pada siswa SMA kelas 10, 11, dan 12 yang bersekolah di wilayah Jabodetabek. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Alat ukur yang digunakan adalah Career Decision-making Difficulties Questionnaire (CDDQ) dan Core Self-Evaluation Scale (CSES). Partisipan penelitian ini adalah 195 siswa SMA (Laki-laki = 25.6%; Perempuan = 71.8%; Mean Usia = 17.05; SD Usia = 0.86). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif dan signifikan antara core self-evaluation dan career decision-making difficulties pada siswa SMA, r(195) = -0.36, p < 0.01, one-tailed, r² = 0.13. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran bagi siswa mengenai pentingnya melakukan penilaian diri secara positif dalam membuat keputusan karier dan bagi pihak sekolah untuk membentuk program preventif terkait kesulitan dalam pengambilan keputusan karier. ...... Career decision-making difficulties are often experienced by high school students in making decisions regarding college majors. Difficulties in choosing college majors experienced by students can cause students to make decisions that are not optimal. Several previous studies have found that career decision-making difficulties are influenced by various factors, one of which is core self-evaluation. Therefore, this study aimed to examine the relationship between core self-evaluation and career decision-making difficulties among high school students in grades 10, 11, and 12 who attend school in Jabodetabek area. This research is quantitative research with a correlational research design. The measurement tools used are Career Decision-making Difficulties Questionnaire (CDDQ) and Core Self-Evaluation Scale (CSES). The participants in this study were 195 high school students (Male = 25.6%; Female = 71.8%; Mean Age = 17.05; SD Age = 0.86). This study results indicate a negative and significant correlation between core self-evaluation and career decision-making difficulties among high school students, r(195) = -0.36, p < 0.01, one-tailed, r² = 0.13. The research results are expected to provide students with an overview of the importance of positive self-evaluation in making career decisions and for schools to form preventive programs related to career decision-making difficulties.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eveline
Abstrak :
Career decision-making process (CDMP) merupakan keterampilan individu menentukan keputusan karir. Pada perkembangannya di masa kritis, seringkali remaja eksplorasi-transisi mengalami kesulitan menentukan tujuan karir. Dua aspek peneguh CDMP adalah identitas vokasional (IV [aspek internal]) dan keterlibatan orang tua terhadap persoalan karir remaja (aspek eksternal). Pada penelitian ini keterlibatan orang tua diselidiki melalui tiga bentuk (support, interference, lack of engagement) dari variabel parental career-related behavior (PCB). Berdasarkan penelitian terdahulu, IV remaja dalam peranannya terhadap CDMP dapat ditingkatkan melalui peranan positif orang tua. Oleh karena itu, penelitian ini menyelidiki peranan IV sebagai mediator dalam hubungan antara PCB dan CDMP, peranan langsung IV dan PCB masing- masing terhadap CDMP, serta peranan PCB terhadap IV. Subjek mahasiswa semester 1 (~19 tahun) pada salah satu universitas swasta di Lippo Village-Tangerang ditentukan melalui teknik simple random sampling. Data penelitian dianalisis dengan program SPSS Amos v.22. Hasil analisis jalur (regresi multivariat) menunjukkan model teoritis setiap bentuk PCB adalah sesuai (fit) dengan data empiris. IV berperan langsung terhadap CDMP (38.00, 32.00, dan 35.00%). Setiap bentuk PCB berperan langsung terhadap CDMP (19.00, -13.00, dan -15.00%). PCB interference dan lack of engagement berperan terhadap IV sebesar -23.00 dan -15.00%. IV setiap bentuk PCB tidak berperan sebagai mediator dalam hubungan PCB dengan CDMP mahasiswa eksplorasi-transisi.
Career decision-making process (CDMP) is an individual skill in determining career decisions. During crisis development, transition-exploration adolescent may have difficulty in determining career goals. Two aspects stabilizer CDMP i.e.vocational identity ([VI], internal aspect) and parents? involvement in adolescent career issues (external aspect). This study investigated parental involvement in three forms (support, interference, lack of engagement) of the variable parental career-related behaviors (PCB). Based on previous research, the VI role to CDMP can be enhanced through the positive role parents. Therefore, this research investigated the VI role as a mediator in the PCB and CDMP relationship, each VI or PCB role directly to CDMP, and PCB role to IV. Research subjects of first semester (~19 years) students from a private university in Lippo Village-Tangerang were selected through simple random sampling. Data were analyzed with SPSS Amos v.22. Multivariate regression in path analysis showed the theoretical model of each form of PCB did fit with the empirical data. VI has a direct role to CDMP (38.00, 32.00, and 35.00%). Every form of PCB shows a direct role to CDMP (19.00, -13.00, and -15.00%). PCB interference and lack of engagement contribute to VI at -23.00 and -15.00%. VI of each PCB form shows no role as a mediator in the PCB and CDMP relationship on exploration-transition university students.
Universitas Tarumanagara. Department of Psychology, 2015
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library