Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Nur Muhammad Arief Kurniawan
Abstrak :
Pemakaman adalah lahan yang difungsikan sebagai tempat penguburan jenazah. Akan tetapi di samping fungsinya yang sudah jelas, dalam kebudayaan Kristen Eropa yang berlangsung selama berabad-abad, pandangan terhadap pemakaman sejatinya selalu mengalami perubahan, sehingga fungsi pemakaman seringkali dicampurkan dengan fungsi ruang lain yang sama sekali tidak berkaitan. Fenomena tersebutlah yang disoroti oleh Foucault dalam teorinya mengenai ruang heterotopia (1967). Berkenaan dengan hal tersebut, penelitian ini bermaksud untuk melihat ruang-ruang lain berdasarkan fenomena yang terdapat pada Pemakaman Belanda di Kebun Raya Bogor. Pemakaman tersebut menarik untuk dikaji menggunakan teori heterotopia Foucault karena letaknya yang relatif berbeda dari Pemakaman Belanda di Hindia-Belanda pada zamannya, yang umumnya terletak di lingkungan gereja atau di lahan terbuka. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa di Pemakaman Kebun Raya Bogor terdapat ruang-ruang lain pada pemakaman tersebut yang terwujud dalam tiga prinsip heteropologi, yaitu: adanya konsep ruang heterotopia krisis dan deviasi, perubahan fungsi pemakaman, dan penggabungan ruang-ruang lain yang tidak berkaitan. ......Cemetery is an area that designated as a place for burial of the dead body. However, despite its obvious function, in European Christian culture that lasted for centuries, the view of the cemetery was actually always changing, so that the function of the cemetery was often mixed with other completely unrelated functions of space. This phenomenon is highlighted by Foucault in his theory of heterotopia (1967). In this regard, this study intends to look at other spaces of phenomena found in the Dutch Cemetery in the Bogor Botanical Gardens. The cemetery is interesting to study using Foucault's heterotopia theory because of its relatively different location from the Dutch cemeteries in the Dutch East Indies at that time, which were generally located in churches or in open fields. Based on the results of the study, it was concluded that at the Bogor Botanical Gardens Cemetery there are other spaces in the cemetery which are manifested in three heteropological principles: the concept of space of heterotopia crisis and deviation, changes in the function of the cemetery, and the incorporation of other unrelated spaces.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ziana Naz Zahra Hidayat
Abstrak :
Belanda yang telah mengokupasi Indonesia selama berabad-abad lamanya meninggalkan sejumlah peninggalan budaya dari para pelakunya, termasuk peninggalan yang paling dekat dengan kehidupan sebagai seorang manusia; makam. Di Indonesia, tinggalan dari bangsa penjajah berupa makam dapat ditemui di seluruh wilayahnya, salah satunya adalah Bogor. Di Kabupaten Bogor, terdapat kompleks makam keluarga milik mantan tuan tanah Bogor berkebangsaan Belanda pada abad ke-19 yaitu Gerrit Willem Casimir van Motman. Kompleks makam keluarga yang dilengkapi dengan mausoleum dibangun dengan megah, sampai akhirnya penghancuran yang dilakukan secara sengaja terjadi. Pasca penghancuran identitas yang dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga tersebut tidak lagi dapat dikenali. Bentuknya pun tidak lagi sama. Untuk memperoleh informasi serta gambaran tambahan mengenai bangunan makam keluarga van Motman, penelitian ini dilakukan dengan berfokus pada kajian bentuk makam dengan membandingkan makam keluarga van Motman di Bogor dengan Museum Prasasti menggunakan metode penelitian studi literatur dan observasi lapangan. Meskipun hasil perbandingan keduanya tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok, perbedaan tetap ditemukan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan tempat pembuatan bangunan makam, juga rentang waktu yang cukup jauh pada situs tersebut. ......The Dutch, who have occupied Indonesia for centuries, have left a number of cultural materials, including the closest remains to life as a human being; tombs. In Indonesia, the colonizer's cultural materials in the form of tombs can be found throughout the region, one of which is Bogor. In Bogor regency, there is a family cemetery belonging to a former Dutch Bogor landlord in the 19th century named Gerrit Willem Casimir van Motman. The family cemetery, which is equipped with a mausoleum, was built magnificently, until the deliberate destruction occurred. After the destruction the identity of those buried in the family cemetery are no longer recognizable and the tomb is no longer in its original form. In order to obtain additional information and description about the building of the van Motman family tomb, this research was conducted by focusing on the study of the shape of the tomb by comparing the van Motman family tomb in Bogor with Museum Prasasti using the research method of literature study and field observation. Although the results of the comparison of the two did not reveal significant differences, differences were still found. This is due to the difference in the place of manufacture of the tomb building, as well as the considerable time span of the sites.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ponco Sudewo
Abstrak :
Skripsi ini mengkaji kesiapan pelayanan pengurusan pemakaman online di Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Pelayanan pemakaman online dibuat untuk mengatasi berbagai permasalahan pelayanan pemakaman di Jakarta. Namun sampai saat ini pelayanan pengurusan pemakaman online belum berjalan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma post postivist dan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan belum siapnya beberapa faktor terkait dengan kesiapan electronic government dan kesiapan public e service seperti kurangnya kesiapan infrastruktur telekomunikasi kurangnya tingkat konektivitas antar lembaga dalam hal sharing berbagi data terkait dengan data pemakaman kurangnya kesiapan sumber daya manusia dan belum siapnya dana dan anggaran. ......This thesis discusses about the readiness of arrangement funeral online services in Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta. Funeral online services were made to overcome the problems of funeral services in Jakarta. However the funeral online services have not been implemented This research used post positivist paradigm and descriptive design. The results showed unreadiness to several factors associated with electronic government readiness and public e service readiness such as the lack of readiness of the telecommunications infrastructure lack the level of connectivity among institutions in terms of sharing data related to the funeral the lack of readiness of human resources and unprepared funds and budget.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliza Diniasti Saleh
Abstrak :
ABSTRAK
Penguburan merupakan kegiatan manusia dalam usaha untuk menyingkirkan mayat dari lingkungan orang yang masih hidup. Penguburan itu dilaksanakan secara berpola dan menurut aturan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Pola kebudayaan dan struktur sosial masyarakat, yang merupakan gagasan kolektif, sangat merpengaruhi kegiatan tersebut (Hastings 1961:411; Howells 1962:15-; Koentja_raningrat 1980a:227; 1980b:70-71; Seligman 1953:24).

Kegiatan yang berhubungan dengan penguburan meliputi: (1) perawatan mayat, (2) persiapan sesaji dan upacara, dan (3) pelaksanaan penguburan (Binford 1972: 232). Semua itu memerlukan pengelolaan dan pembagian kerja yang cermat, karena melibatkan sebagian besar atau bahkan seluruh warga masyarakat (Binford 1972:400; Soe--jono 1977a:9-10). Di samping. itu, kegiatan ini juga melibatkan bermacam-macam kelompok fungsional dalam ma_syarakat, seperti pemimpin upacara, keluarga si mati, dan kriawan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa_
1984
S11439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Andayani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ogie Prasetyo
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang kualitas pelayanan proses perizinan penggunaan tanah makam pada satlak PTSP Kelurahan Bendungan Hilir. Teori yang dipakai berdasarkan teori Chrisopher Lovelock yang dikenal dengan The Flower of Service, yaitu membagi menjadi 8 dimensi; informasi, pemesanan/permohonan, penagihan, pembayaran, konsultasi, keramahtamahan, keamanan, dan pengecualian. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif. Teknik pengambilan datanya dengan cara survei dan wawancara. Hasil dari penelitian menunjukkan kualitas pelayanan proses perizinan penggunaan tanah makam pada PTSP Kelurahan Bendungan Hilir Sangat Baik, hal tersebut terlihat dari hasil penggabungan seluruh dimensi dan di bagi atas dua kategori yaitu baik dan buruk.
ABSTRACT
The purpose of this research is to describe the quality of service in the process of acquiring permission to utilize burial grounds in PTSP branch supporting office, Bendungan Hilir Area. The theory used in this research is based on Christopher Lovelock?s The Flower of Service, which divide into 8 dimensions; information, Order-Taking, Billing, Payment, Consultation, Hospitality, Safekeeping, and Exceptions. This research used quantitative method with descriptive design. Data collection technique is collected using survey and interview. The result of this research proves that the quality of service in the process of acquiring permission to utilize burial grounds in PTSP branch supporting office, Bendungan Hilir Area is Excellent, this could be seen from the integration between the 8 dimensions which is further separated into two categories, good and bad.
2016
S63866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Joviani GunawanKemas
Abstrak :
Dalam menanggapi fase kematiannya, manusia cenderung mempersiapkan makam sebagai tempat peristirahatan terakhirnya. Sebagai salah satu objek arsitektur makam, Mausoleum O. G. Khouw termasuk sebagai makam yang sangat megah pada masanya. Di dalam skripsi ini, Kami bertujuan untuk mengkaji lebih jauh faktor yang mempengaruhi karakteristik Mausoleum O. G. Khouw dari sudut pandang arsitektur makam. Mausoleum O. G. Khouw tentu telah melalui banyak perkembangan dari aspek-aspek kompleks proses perancangan, mulai dari pemilihan lokasi, konsep yang ingin dihadirkan dalam rancangan, bagaimana ruang arsitektur di dalam makam nantinya dapat berfungsi dengan baik, hingga bagaimana aliran romantisisme lebih dipilih sebagai gaya arsitektur bangunan pada masa aliran rasionalisme sedang berkembang di Batavia. Untuk mencapai tujuan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan pendukung tersebut, Kami melakukan observasi langsung ke Mausoleum O. G. Khouw di TPU Petamburan. Sebagian besar data terkait studi kasus didapat melalui literatur koran dan arsip masa Hindia-Belanda, serta wawancara dengan perwakilan komunitas Love Our Heritage. Hasil temuan yang didapat dalam studi kasus ialah, Mausoleum O. G. Khouw menggunakan gaya arsitektur beraliran romantisisme, dengan pengaruh neoklasik, art deco, serta renaissance. Kami menduga kebudayaan etnis Tionghoa masih terdapat dalam rancangan Mausoleum Khouw lewat penerapan teori Fengshui makam, dan elemen pembentuk ruang di lantai I mausoleum. Dugaan lain Kami terkait gaya arsitektur makam ialah preferensi klien yang lebih mendominasi, kurangnya arsitek makam di Batavia, sifat marmer sebagai material utama, dan perancang yang menggunakan pendekatan tipologis dalam merancang Mausoleum O. G. Khouw. ......In response to face the phase of death, people tends to prepare a tomb as their final resting place. As one of the objects of funerary architecture, Mausoleum O. G. Khouw was considered as a very magnificent tomb of its time. In this thesis, the author aims to examine furtherly, factors that affect the characteristics of Mausoleum O. G. Khouw from the point of view of funerary architecture. Mausoleum O. G. Khouw certainly has gone through many developments from the complex aspects of the design process, ranging from location selection, the concept of design, and how the architectural space functioned well. Furthermore, this paper will also explain how romanticism was preferred as the architectural style of the building, instead of rationalism style that was growing more in Batavia. To achieve the purpose and answer the supporting questions, We did a field observation to the Mausoleum O. G. Khouw at TPU Petamburan. Most of the data were obtained through the Dutch Indies newspapers and archives, as well as interviews with representatives of the Love Our Heritage community. The findings are, Mausoleum Khouw uses a romantic style of architecture, with neoclassical, art deco, and renaissance influences. The author suspects that Chinese culture still exists in the design of the Mausoleum Khouw through the application of the grave Fengshui theory and the element on the first floor of mausoleum. Other allegations related to the architectural style of the tomb is a more dominant client preference, lack of funerary architect in Batavia, marble nature as the main material, and typological approach which used by the architect in designing Mausoleum O. G. Khouw.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah ini berisi catatan Sastrasadarga, tentang pepundhen-pepundhen atau tempat-tempat yang dianggap keramat oleh penduduk setempat di wilayah Surakarta dan sekitarnya. Naskah ini terdiri dari lima teks, yaitu: Kyai Teko ing Kampung Balong (h.2-6); Kyai Lo, Pasarean Pamidhangan ing dhusun Kebak, Kramat (h.8-11); Kyai Bathang pupundhen ing dhusun Jagamasan, Kebakkramat, Surakarta (h.12-14); Gusgimbal pupundhen ing dhusun Bekonang, Surakarta (h.15-18); Pasugihan ing Redi Kemukus (h.20-29). Naskah ini disusun oleh Sastrasadarga dari catatan para sesepuh daerah tersebut. Diperoleh Pigeaud dari Sastrasadarga di Surakarta pada tanggal 21 Desember 1929. Naskah ini bersama lanjutannya (FSUI/LS.86), telah dibuatkan salinan ketikannya oleh Panti Boedaja pada bulan Mei 1931. Untuk keterangan salinan ketikan tersebut, lihat pada FSUI/LS.84.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.86-K 6.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah merupakan kumpulan catatan dari berbagai sumber, tentang berbagai masalah, yang digabung menjadi satu himpunan, dan disimpan dalam sebuah kotak. Kotak ini berisi 20 bendel catatan, sebagai berikut: tulisan tangan Dr. Pigeaud, ditulis tahun 1925, tentang beberapa makam kramat di Desa Tambaknegara, Banyumas. Sebagian tulisan dalam bahasa Belanda (3-11), sebagian bahasa Melayu (15-22), dan sebagian lagi bahasa Jawa (23-37). Bagian bahasa Jawa berupa catatan/kutipan dari 64 naskah yang Pigeaud temukan di makam-makam yang dikunjunginya.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LL.87-BG 1.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>