Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lu`lu` Hardianti
"Perpindahan penduduk ke daerah perkotaan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan sehubungan dengan perilaku gaya hidup yang tidak sehat, termasuk perilaku merokok. Perilaku merokok dapat menimbulkan berbagai penyakit, terutama penyakit pernapasan. Efusi pleura terjadi akibat penumpukan cairan di dalam rongga pleura melebihi kapasitasnya yang dapat dipicu oleh perilaku merokok. Kondisi efusi pleura ditandai dengan keluhan nyeri dada dan juga sesak. Kondisi nyeri yang tidak ditangani dengan tepat dapat menjadi kronis dan menimbulkan penurunan kenyamanan dan kualitas hidup. Oleh sebab itu, karya ilmiah ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian kompres dingin sebagai manajemen nyeri non-farmakologis pada pasien dengan efusi pleura.
Kompres dingin diterapkan pada pasien selama 3 hari  berturut-turut dengan frekuensi 1-2 kali per hari di area dada. Kompres dingin dilakukan dengan menggunakan handuk dan air dingin selama ±20 menit dengan suhu 15-27 C. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa terjadi penurunan rata-rata skala nyeri poin sebesar 5 poin dalam 3 hari dengan skala 0-100 melalui numeric rating pain scale. Oleh sebab itu, pemberian kompres dingin ini dapat menjadi salah satu terapi nyeri non-farmakologis pada pasien dengan EF sehubungan dengan dampak positif yang ditunjukkan dalam hasil ini.

The migration of peole to urban areas has increase the risk for health problems related to unhealthy lifesytles in communities, including smoking behavior. Smoking can cause many diseases, especially respiratory disease. Pleural effusion happened because of fluid accumulation in pleural cavity and induced by cigarette. Pleural effusion manifestation is shortness of breath and chest pain. Pain that not treated correctly will be chronic and decrease the comfort and quality of life. Therefore, this case study aims to identify the effect of cold compress as non-pharmacological pain in patient with pleural effusion.
Cold compresses applied for 3 consecutive days with a frequency of 1-2 times per day in left chest area. It used a towel and cold water with 15-27 C for ±20 minutes each compress.  The result shows that there was a decrease in the pain mean scale by 5 points in 3 days on a scale of 0-100 through a numeric rating pain scale. So, it cold compress can be used as one of non-pharmacological pain management in patient with pleural effusion because of that result in this study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rahmi Farhatani
"ABSTRAK
Pemberian edukasi terkait Pola hidup merupakan salah satu intervensi keperawatan yang dapat diberikan pada klien post PCI dalam mencegah terjadinya kejadian nyeri dada kardiak berulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan karakteristik dan pola hidup terhadap kejadian nyeri dada kardiak berulang pada klien post PCI dengan menggunakan metode survei analitik pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 110 klien post PCI. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Responden mengisi kuesioner berupa data demografi, kejadian nyeri dada kardiak berulang, dan 20 pertanyaan tentang pola hidup. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan antara pola hidup dengan kejadian nyeri dada kardiak berulang post PCI dengan nilai p < 0,05 (p=0,001). Penelitian ini bermanfaat bagi pelayanan keperawatan dalam mengevaluasi terjadinya penyumbatan kembali pembuluh darah yang menyebabkan nyeri dada berulang sehingga dapat memberikan ataupun menyusun strategi dalam memodifikasi intervensi keperawatan untuk mengurangi kejadian nyeri dada berulang, dan dapat meningkatkan status kemampuan fungsional pada klien post PCI.

ABSTRACT
Pattern of life or lifestyle is one of the nursing interventions that can be given to post PCI clients in preventing the occurrence of recurrent cardiac chest pain. This study aims to identify the relationship of characteristics and lifestyle to the incidence of recurrent cardiac chest pain in post PCI clients by using cross sectional analytical survey method. The sample numbered 110 post PCI clients. The sampling technique used is purposive sampling. Respondents fill out questionnaires in the form of demographic data, incidence of recurrent cardiac chest pain, and 20 questions about lifestyle. This study was analyzed using Chi square test, independent T-Test and mann whitney test. The result of this research showed that there was a correlation between the age and the incidence of recurrent cardiac chest pain post PCI (0,03), there was a correlation the history of diabetes of the respondent and the incidence of recurrent cardiac chest pain post PCI (0001), the correlation between frequency of PCI and the incidence of recurrent cardiac chest pain post PCI (0.03), and the lifestyle relation with recurrent cardiac chest pain post PCI (p = 0.001). Further research may require adding an independent variable that affects the occurrence of recurrent pain in post PCI clients or specifying research topics such as factors that affect the incidence of recurrent chest pain in post PCI clients. This study is useful for nursing services in evaluating the occurrence of blockage of blood vessels that cause chest pain, can provide or develop strategies in modifying nursing interventions to reduce the incidence of recurrent chest pain in post PCI clients, in order to improve functional ability status in post PCI clients.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ade Refdian Menkher
"Validity and Reliability of Indonesian Version of Japanese Orthopaedic Association Cervical Myelopathy Evaluation Questionnaire (JOACMEQ-INA) for Patients with Cervical Myelopathy in Dr. Cipto Mangunkusumo General Hospital
Abstrak Berbahasa Indonesia/Berbahasa Lain (Selain Bahasa Inggris):
Pendahuluan: Mielopati servikal merupakan penyakit degeneratif progresif pada sumsum tulang belakang dan merupakan penyebab paling umum dari disfungsi sumsum tulang belakang servikal. Berbagai skala telah dikembangkan untuk menilai dan mengukur derajat keparahan mielopati servikal, salah satunya adalah JOA Cervical Myelopathy Evaluation Questionnaire (JOACMEQ). JOACMEQ telah terbukti valid dan reliabel di beberapa penelitian dalam berbagai bahasa, namun masih diperlukan adaptasi lintas budaya ketika akan digunakan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah melakukan adaptasi lintas budaya JOACMEQ menjadi JOACMEQ berbahasa Indonesia (JOACMEQ-INA) serta menilai validitas dan reliabilitas pada pasien mielopati servikal di Indonesia.
Metode: Penelitian ini adalah studi dengan desain potong lintang untuk menguji validitas dan reliabilitas JOACMEQ-INA pada pasien mielopati servikal. Subjek penelitian adalah pasien yang didiagnosis mielopati servikal di RSCM pada periode bulan Januari 2020 sampai Desember 2020. Pada tahap awal, kuisioner akan dilakukan berbagai tahap terjemahan dan lintas budaya yang dilanjutkan dengan uji validitas dan reliabilitas.
Hasil: Proses terjemahan dilakukan dengan dua orang penerjemah dari bahasa Inggris ke Indonesia. Hasil terjemahan kemudian disintesis menjadi satu kuisioner yang ideal dan kemudian diterjemahkan kembali ke bahasa Inggris. Hasil terjemahan kembali menunjukkan ketepatan terjemahan. Analisis validitas dan reliabilitas dilakukan pada 42 subjek penelitian. Pada uji validitas terhadap skor total ranah menunjukkan hasil yang signifikan pada semua pertanyaan di ranah kuisioner. Hasil uji validitas terhadap skor total menunjukkan hasil signifikan pada mayoritas pertanyaan kecuali pada pertanyaan pada ranah bladder function, serta pada ranah quality of life. Uji reliablitas menunjukkan hasil yang baik secara keseluruhan
Introduction: Cervical myelopathy is a progressive degernerative disease of the spine and one of the most common cause of cervical spine dysfunction. Scoring systems have been developed to assess the severity of cervical myelopathy, one of which is JOA Cervical Myelopathy Evaluation Questionnaire (JOACMEQ). JOACMEQ has shown a good validity and reliability in many studies. However, there are yet any scoring system to assess activity dysfunction in Indonesia. This study aims to assess the validity and reliability of JOACMEQ-INA as an assessment tool for cervical myelopathy quality of life.
Method: This is a cross-sectional study to asses the validity and reliability of JOACMEQ-INA in cervical myelopathy. This study included 42 patients from January-December 2020. We conducted transcultural adaptation of the JOACMEQ questionnaire to JOACMEQ-INA questionaire, and performed validity and reliability assessment.
Results: Two translator performed the English to Indonesian translation. The translation was synthesized to become one questionnaire, and was retranslated to English. The retranslation showed internal consistency. Validity and reliability analysis were performed to 42 subjects. Validity test showed significant results within domain and total score. Validity test of the total score showed significant results to the majority of question, except the bladder function and quality of life domain. Reliability test showed good overall results.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library