Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Wayangede Sutadarma
"Tujuan penelitian adalah diketahuinya pengaruh pemberian jus bayam 100 gram per hari selama empat minggu berturut-turut terhadap kadar NOx serum dan tekanan darah pada laki-laki dewasa muda. Penelitian ini merupakan uji klinis paralel, membandingkan 17 orang kelompok yang mendapat jus bayam disertai penyuluhan gizi (P) dengan 17 orang kclompok yang hanya mendapat penyuluhan gizi saja (K). Sebanyak 34 mahasiswa taki-lakt semester dua Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang memenuhi kriteria dibagi dalam dua kelompok secara randomisasi blok. Data yang diambil meliputi usia. aktivitas fisik, indeks massa tubuh, asupan energi, natrium, dan nitrat anorganik dengan food recal/2 x 24 jam dan food recoNi, Pemeriksaan kadar nitrit, nitrat, dan NOx serum serta tekanan darah dilakukan pada awal dan akhir pcr!akuan. Anal isis data menggunakan uji t tidak berpasangan dan uji Mann Whitney dengan batas kemaknaan 5%. Sebanyak 17 orang kclompok P dan 16 orang kelompok K dengan median usia 18 (17~ 19) tahun yang mengikuti penelitian secara lengkap. Indeks aktivitas tisik subyek kedua kelompok termasuk rendah. Data awal tidak menunjukkan perbedaan bermakna (p>Q,05). Setelah empat minggu perlakuan, didapatkan persentase as11pan energi dibandingkan kebutuhan energi total termasuk kategori cukup pada kedua kelompok {8:4,93± 10,lebih rendah dibandingkan dengan angka kecukupan gizi 2004 (1083.00 {834,84-1797,50) mg/hari vs 923,95 (676,20-2494,05) mg/hari. Asupan nimH anorganik lebih tinggl pada kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol (130,33 (107,28-195,85) mglhari vs 30,79 (9,47- 118,38) mg/hari. Pada kedua kelompok didapatkan peningkatan kadar nitrit, nitrat dan NO,. serum yang tebih tinggi pada kelompok perlakuan, namun secara statistik tidak bermakna (p->0,05). Tidak didapatkan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik yang bemakna pada kelompok perlakuan (p>O,OS). Pemberian 1 00 gram jus bayam selama empat minggu berturut-turut tidak didapatkan peningkatan kadar nitrat, nltrit, dan NO,. serum sejak penurunan tekanan darah sistolik dan diastolk pada kelompok perlakuan.
......The aims of this study were to investigate the effect of 100 gram per day spinach juice during four weeks on serum NO level and blood pressure in young adult male. The study was a parallel! randomized clinical trial Thirty four subjects of second semester male student Medical faculty of Udayana University were selected using certain criteria. The randomly (block randomization) thirty four subject were divided into two group. The treatment group {nc-·cJ7) received spinach juice and nutrition counseling; the control group (n"" 17) received nutrition counseling alone. Data collected included age, physical activity, body mass index, intake of energy, sodium, and inorganic nitrate using 2 x 24 hours food recall and food record. Laboratory findings {semm nitrite, nitrate, and NO.; levels) and blood pressure examination were done before and after intervention, For statistical analysis, unpaired Hest and Mann Whitney were used with the level of significance was 5%. Seventeen subjects in the treatment group and sixteen subjects in the control group completed the study and analyzed. Median of age were 18 (l7-19) years old. The physical activity index in both groups were low. The characteristic of the two groups were closely matched pH base line (p>0,05). After four weeks intervention, all subjects consumed energy achieved the recommended diet with an average of 84.93± 10,60 % in the treatment group and 88,19±5,47 % in the control group. The average intake of sodium in both groups were lower than Indonesian recommended dietary allowance 2004 (I 083,00 (834,84-1797,50) mg/day vs 923,95 (676,20-2494,05) mg/day). The average intake of inorganic nitrate in the treatment group increased significantly than in the control group (130,33 (107,28-195,85) mg/day vs. 30.79 (9,47-118,38) mg/day), 1n conclusion, there were increase in serum nitrite, nitrate and NOll levels which were higher in the treatment group, although not statistically significant (p>O,OS). There were also no significant decrease in systolic and diastolic blood pressure in the treatment group (p>0,05). In conclusions, the effects of lOO gram per day spinach juice during four weeks did not increase serum nitrite, nitrate and NOx level and also were not decrease systolic and diastolic blood pressure in the treatment group. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T32849
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Aljufri
"Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 Indonesia menunjukkan bahwa penyakit tidak menular (PTM) adalah penyebab utama kematian di Indonesia. Penyakit Kardiovaskuler menjadi penyebab utama dengan 31,9% termasuk hipertensi (6,8%) dan stroke (15,4%).1 Risiko penyakit meliputi makanan. Salah satu makanan yang dipercaya mempunyai hubungan dengan penyakit jantung dan strok adalah durian. Durian (Durio spp.) adalah salah satu buah tropis yang disenangi di regio Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Berita yang beredar dimasyarakat menyatakan bahwa konsumsi durian dalam jumlah besar pada waktu relatif singkat dapat menyebabkan yang efek tidak baik untuk kesehatan. Maka, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah konsumsi durian dalam jumlah yang besar dalam waktu yang relatif singkat berpengaruh terhadap kadar kolesterol plasma tikus.
Dalam percobaan ini setiap grup yang terdiri dari grup kontrol maupun intervensi terdiri atas enam ekor tikus. Grup pertama mengkonsumsi durian selama satu minggu, grup kedua diberi intervensi durian selama dua minggu dan grup ketiga diberi intervensi durian selama tiga minggu. Durian yang diberikan dilarutkan dalam air dengan dosis yang sama dengan konsumsi lima buah durian/manusia/hari. Tikus lalu dikorbankan diakhir percobaan dan darahnya diambil untuk mengukur level dari kolesterol menggunakan kit (ST. Reagensia, Indonesia). Riset ini dilakukan dalam periode Juli 2012 sampai April 2013.
Pada minggu pertama, level kolesterol dari enam tikus yang hidup adalah 68,617 + 21,676 mg/dL. Pada minggu kedua experimen, level kolesterol darah dari grup kedua yang terdiri dari tiga ekor adalah 58,534 + 7,528 mg/dL dan grup perlakuan tiga minggu memiliki nilai kolesterol 55,654 + 0,489 mg/dL dengan nilai kolesterol darah dari kontrol keseluruhan sebesar 75,497 + 15,486 mg/dL. Dari percobaan ini, dapat dilihat bahwa terjadi penurunan nilai kolesterol darah. Namun, secara statistik tidak ditemukan perbedaan bermakna (p>0,5). Dapat dilihat bahwa kolesterol tidak meningkatkan level kolesterol darah.
Dari survei literatur, ditemukan bahwa durian tidak mengandung substansi yang berbahaya. Di sisi lain, hasil percobaan menunjukkan tidak ada peningkatan level kolesterol darah bahkan sebaliknya. Studi literature menyatakan bahwa durian mengandung substansi antioxidan yang secara tidak langsung dapat mengurangi level kolesterol darah.
......
Since long time, Durian (Durio spp.) is appreciated and consumed widely in Southeast Asia countries. However, there is a rumor among people that consuming durian in a relatively great number and in relatively short time could cause dangerous effect such as increase in the blood cholesterol level, heart attack, abortion, or even stroke. Therefore, the aim of this investigation is to test whether the durian consumption in relatively long time could increase the blood cholesterol level.
A number of rats were divided randomly into a group of 6 animals. The first group was fed with durian for 1 week, second group for 2 weeks, and the third group for 3 weeks. The durians were dissolved in water in a dose equivalent to five-durians/ human/day. The rats were sacrificed at the end of each period and blood was collected for cholesterol level, which is determined using a special kit (ST. Reagensia, Indonesia). The research was conducted from July 2012 to April 2013.
At the first week, the blood cholesterol level of 6 survival rat was 68,617 + 21,676 mg/dL. After 2 weeks of experiment, the blood cholesterol level of the second group 3 of 9 was 58,534 + 7,528 mg/dL. Later on, in 3 weeks intervention the blood cholesterol level (3 rats) was 55,654 + 0,489 mg/dL. Compare to blood cholesterol level in control group (5 rats), which was 75,497+ 15,486 mg/dL In conclusion, it seems that there were a decrease in blood cholesterol level in durian fed rats. However, statistical analysis shows that the different is not significant. It appears that the durian consumption did not increase blood cholesterol level.
From literature survey it is found that durian does not contain any harmful substance. Instead of increasing blood cholesterol level, durian contains antioxidant substance, which indirectly can reduce the blood cholesterol level."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Normayati
"Ièlth dilakukan suatu penelitian "Cross sectional study" pada para akseptor yang telah rnenggunakan kontrasepsinya antara 1 - 4 tahun dibandingkan dengan wanita yang baru akan menggunakan p11. Ada 3 golongan subyek penelitian, .yai
tu akseptor KB yang telah menggunakan p11 oral kombinasiberisi mestranol 0,05 mg dan noretindron 1 mg secara terusrnenerus, akseptor KB yang telah menggunakan AKDPL tipe Lippes Loop secara terus menerus dan wanita yang baru akan menggunakan pil dan minimal 3 bulan sebéluinnya tidak menggunakan alat kontrase p si apaun. Masing-masing golongan terdiri darf 30 orang, berusia 20 - 35 tahun.
Penentun kadar, kolesterol total den-an metode Siedel dkk. Kolesterol-HDL ditentukan dengan metode Burstein dkk.
Trigliserida ditentukan dengan metode Wahlefeld dkk. Sedang
kan kolesterol-LDL ditentukan secara tidak langsung dengan menggunakan rumus Friedewald; kesemuanya dilakukan dengan
menggunakan Kits Boehringer Mannheim.
Dengan uji statistik Anova satu arah dan tes "q", didapatkan hal-hal berikut Kadar rata-rata kolesterol total. dan kolesterol-LDL pada akseptor p11 oral lebih tinggl bermakna dari wanita yang tidak menggunakan alat kontrasepsi (p < 0,05). Sedangkan
pada akseptor p11 oral lebih tinggi dari AKDR, tetapi perbedaannya tidak berrnakna pada "level significance" 5%.
Kadar rata-rata trigliserida pada akseptor pil oral lebih tinggi bermakna dan. akseptor AKDR dan wanita yang tidak menggunakan alat kontrasepsi ( p < O ,05). Kadar rata-rata k
lesterol total, kolesterol-LDL dan tnigliserida pada akseptor
AKDR leblh tinggi dari wanita yang tidak menggunakan alat kontrase p si, tetapi perbedaannya tidak bermakna pada "level significance" 5%. Tidak terdapat perbedaan bermakna dari kadar rata-rata kolestero1-HDL dan berat badan antara akseptor
p11 oral, AKDR dan wanita yang tidak menggunakan alat kontrasepsi. Usia rata-rata akseptor p11 oral dan AKDR
lebib tinggi bermakna dari wanita yang tidak menggunakan alat
kontrasepsi (P-< 0,05), sedangkan akseptor AKDR lebih tinggi dari p11 oral, tetapi perbedaannya tidak bermakna pada "level significance" 5%.
Wanita yang tidak menggunakan alat kontrasepsi tidak mempunyai
keluhan apapun, sedangkan akseptor AKDR mempunyai
lebih banyak keluhan subyektif yang menyangkut adanya faktor mekanis dalam saluran reproduksi daripada akseptor pil oral.
......A cros sectional study was done on acceptors who -
have been using their contraception between 1 - LI years.It
was compared with women who will have used of the pill. -
There were 3 groups of subject acceptors who have been -
using combination oral contraceptives (0,05 mg mestranol +
I mg noretindrone ) continuously, acce ptors who have been -
using Intrauterine Device (IUD) continuously, and women who
will have used of the pill and they were not using contraception
(minimum 3 months before treatment).
P1 thod of Siedel et al. was used to measure the to -
tal Cholesterol levels; and Burstein et al. to measure the
HDL-Cholesterol; and ahlefeld et al. to measure the Tn -
glyceride. Indirect method of Fniedewald was used to estimate
the LDL-Cholesterol. The Boehringer MannheimKits were
used for this purposes.
By using the "One way analysis of variance" and test
"q", it was found that
The man levels of total Cholesterol and LDL-Choles
terol in oral pill acceptors were significantly higher -
than nonusers (p < 0 ,05). Oral pill acceptors were higherthan
IUDs, but not significant ( p > 0 , 0 5) . The mean level -
of Tniglyceride in oral pill acceptors was significantly -
higher than IUDs and nonusers (P< 0,05). The mean levels of total Cholesterol, LDL-Cholesterol and Triglyceride in-
IUD acceptors were higher than nonusers, but not signifi -
cant (P> 0 ,05). There were significant different of the -
mean level of HDL-Cholesterol and body weight between oral
pill, IUD acceptors and nonusers. The mean ages of oral -
pill and IUD acceptors were significantly higher than nonu
sers (p < 0,05). IUD acceptors was higher than oral pill,-
but not siificant (P> 0,05).
No corrlaint was found for nonusers; and IUD accep -
tors had more subjective complaint than oral gills in rela
tion with mechanic factor in the reproductive tube."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S31682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Dewiyanti
"Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang menjadi salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan dislipidemia pada kelompok usia dewasa di wilayah Kota Depok (urban) dan Kabupaten Lampung Tengah (rural). Prevalensi dislipidemia yang ditemukan cukup tinggi, yaitu sebesar 48,2% di Kota Depok dan 51,8% di Kabupaten Lampung Tengah. Desain penelitian adalah cross sectional, menggunakan data penelitian Strategi Nasional tahun 2011 dengan 372 sampel. Indeks Massa Tubuh (p = 0,014) , obesitas sentral pada laki-laki (p = 0,008), dan obesitas sentral pada perempuan (p = 0,002) memiliki hubungan signifikan dengan dislipidemia.
......
Dyslipidemia is a disorder of lipid metabolism which became one of the major risk factors for cardiovascular disease. This study aims to identify factors associated with dyslipidemia at adult age groups in the city of Depok and Central Lampung regency. The prevalence of dyslipidemia were found to be quite high at 48.2% in Depok and 51.8% in Central Lampung regency. The study design was cross-sectional, using research data of the National Strategy in 2011 with 372 samples. Body mass index (p = 0,014), central obesity in men (p = 0,008), and central obesity in women (p = 0,002) had a significant association with dyslipidemia."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library