Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Driyanti Rahayu
"Material organik dalam batuan sumber hidrokarbon mengalami
transfomrasi membentuk hidrokarbon. Transformasi ini berupa perubahan struktur
dan komposisi kimia material organik di bawah pengaruh temperatur dan waktu.
Proses pembentukan hidrokarbon tersebut merupakan proses kematangan material
organik.
Kematangan tennal material organik pada batubara diamati, melalui
simulasi dengan metode hydrous pyrolysis pada sampel batubara Fonnasi
Brenggang, Gombong, Jawa Tengah. Metode ini digunakan untuk memperoleh
pirolisat yang memiliki karakteristik sesuai dengan produk dari proses pembentukan minyak bumi di alam. Simulasi kematangan teraial pada sampel
batubara ini dilakukan dengan variasi temperatur 250°C, 300 °C, dan 320 °C.
Dua gram sampel batubara dimasuklcan ke dalam stainless steel bomb
bersama 10 mL air deionisasi dan dialirkan gas N, inert. Kemudian sampel
dipanaskan selama 72 jam untuk setiap temperatur pemanasan. Produk dari setiap
sampel dianalisis dengan Icromatografi gas, penentuan karbon organik total, dan
pirolisis rock-eval untuk melihat perubahan komposisi material organik yang
terjadi akibat proses kematangan termal.
Dari simulasi ini dapat dilihat bahwa proses kematangan tennal terjadi
dengan penambahan temperatur pemanasan. Hasil simulasi juga menunjukkan
bahwa sampel batubara Formasi Brenggang merupakan batuan sumber
hidrokarbon yang potensial dengan kandungan material organik kerogen Tipe III
yang diperoleh dari kontribusi tumbuhan tingkat tinggi dan alga sebagai produk
sekunder"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rifky Fayuzar
"

Estimasi sumber daya merupakan salah satu tahap penting dalam kegiatan eksplorasi batu bara karena bertujuan untuk menilai kuantitas dan kualitas batu bara pada suatu daerah. Lokasi daerah penelitian berada di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Lapisan batu bara pada daerah penelitian berasal dari Formasi Muara Enim yang merupakan salah satu formasi pembawa-batu bara di Cekungan Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran lapisan batu bara pada daerah penelitian dan melakukan komparasi terhadap hasil estimasi ketebalan lapisan batu bara yang dilakukan dengan metode nearest neighbor, inverse distance weighting, ordinary kriging, dan radial basis function. Setiap metode memiliki pendekatan dan parameter yang berbeda-beda dalam melakukan estimasi ketebalan batu bara. Setelah didapatkan hasil estimasi ketebalan lapisan batu bara pada setiap metode, selanjutnya dilakukan komparasi menggunakan quantile-quantile plot dan swath plot untuk melihat metode yang paling akurat dalam melakukan estimasi ketebalan lapisan batu bara. Dari hasil quantile-quantile plot yang dilakukan, frekuensi hasil estimasi dengan metode inverse distance weighting dan ordinary kriging mendekati frekuensi secara teoritis dan dari hasil Swath Plot menunjukkan bahwa trend nilai rata-rata hasil estimasi ketebalan lapisan batu bara pada metode inverse distance weighting dan ordinary kriging memiliki kemiripan dengan trend nilai rata-rata data bor. Hasil tersebut menunjukkan bahwa metode inverse distance weighting dan ordinary kriging memiliki tingkat keakuratan yang lebih baik dibandingkan metode nearest neighbor dan radial basis function dalam melakukan estimasi ketebalan batu bara di daerah penelitian.

 


Resource estimation is one of the important stages in coal exploration activities because it aims to assess the quantity and quality of coal in an area. The location of the research area is in Muara Enim Regency, South Sumatera Province. The coal seam of the research area is derived from the Muara Enim formation which is one of the coal-bearing formations in the South Sumatera basin. This research aims to determine the coal seam distribution in the research area and comparing the result of the coal thickness estimate by nearest neighbor, inverse distance weighting, ordinary kriging and radial basis function methods. Each method has different approaches and parameters to estimate the thickness of coal seam. After the result of the estimation of coal seam thickness in each method, the comparison is carried out using quantile-quantile plot and swath plot to see the most accurate method of estimating coal seam thickness. From the results of quantile-quantile plot, the frequency of the estimated results with the inverse distance weighting and ordinary kriging methods is similar to the theoretical frequency and from the results of swath plot, indicates that the average value trend of the estimated results coal thickness with the inverse distance weighting and ordinary kriging methods has similarities to the trend of the average value of drilling data. The results showed that the inverse distance weighting and ordinary kriging methods have a better accuracy than the nearest neighbor and radial basis function methods in performing coal thickness estimation of research area.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library