Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kaelani
"Perlunya mengontrol kebutuhan perjalanan penumpang antar kota/daerah di wilayah Jabodetabek yang diakibatkan oleh faktor sosia-ekonomi, berubahnya tata guna lahan dan kondisi sistem transport yang aria. Sehingga kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan dalam rangka menyediakan sistem baik sarana maupun prasarana transportasi dengan kualitas seminimal mungkin tapi anenghasilkan pelayanan dengan bark. Oleh karena itu perlu dibuat model sederhana yang dapat dipakai sebagai alai bantu oleh para pengambil keputusan dalam memformulasikan kebijakan transport untuk menentukan kebijakan yang akan diambil.
Melalui penelitian ini penulis mengusulkan suatu model yang dapat dipakai dengan relatif fleksibel dan sederhana, yaitu dengan pendekatan model kebutuhan simultan atau model kebutuhan langsung dengan melakukan estimasi parameter dan proses kalibrasi hanya dilakukan dalam satu tahap. Untuk mendapatkan model yang sepal, model dikembangkan menjadi dua tipe, yaitu model moda abstrak dan model moda spesifik Sedangkan untuk menyesuaikan dengan karakteristik perjalanan, pengembangan model juga dilakukan dengan menganalisis kebutuhan perjalanan penumpang berdasarkan maksud perjalanan.Hasil model dapat digunakan untuk menghitung atau memprediksi kebutuhan perjalanan penumpang antar daerah/kota di wilayah Jabodetabek dan menghasilkan variasi ketersediaan moda antar pasangan daerah dan persaingan antar moda."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T15001
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riny Handayani
"ABSTRAK
Tesis ini membahas permasalahan penduduk yang kian menjadi permasalahan yang pelik terutama seiring berkembangnya dan perubahan status wilayah Kabupaten Serang Provinsi Banten. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola commuting pekerja di Kabupaten Serang Provinsi Banten dan faktor yang memengaruhinya. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis spatial ditunjang dengan metode kuantitatif, menggunakan 400 sampel dengan unit analisis kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan banyak commuter pekerja pada jarak yang dekat dan jarak jauh lebih tertuju ke pusat-pusat perdagangan dan industri yang penting, Adanya arus commuting yang terarah, dan adanya commuting dari desa-kota kecil-kota besar, Wanita melakukan commuting pada jarak yang lebih jauh dibandingkan pria dan Tingkat Perekonomian tidak berpengaruh dominan terhadap pola commuting di kabupaten Serang Provinsi Banten. Dari enam faktor yang diduga berpengaruh terhadap Pola Commuting Pekerja, faktor Aksesibilitas, Penguasaan Lahan Pertanian, Umur dan Jenis Kelamin adalah faktor yang dominan sedangkan faktor Jarak dan Tingkat Perekonomian tidak berpengaruh secara signifikan. Kecamatan yang memiliki karakteristik commuter pekerja Kategori Tinggi merupakan wilayah yang didominasi pekerja usia 20-24 tahun dengan Jenis Kelamin Perempuan, memiliki Aksesibilitas Kategori Tinggi, dan Penguasaan Lahan Pertanian Kategori Rendah. Kecamatan sebelah Timur Kabupaten Serang mendominasi ciri-ciri tersebut yaitu Kecamatan Kragilan, Cikande, Ciruas, Kopo dan Jawilan

ABSTRACT
This thesis discusses the population problem which is increasingly become a serious issue, especially with a growing and status changing of Serang District Banten Province. The purpose of this study is to analyze the commuting patterns of workers in Serang District Banten Province and factors that affect it. The research method used in this study is quantitative research methods with descriptive spatial analysis, using 400 samples with sub-district as the unit of analysis. Results showed a lot of commuter workers in close and long range is much more drawn to centers of commerce and important industry area, the existence of directional commuting flows, and the commuting of rural small towns to big cities, women do commuting in longer distance than men and the economy of commuting workers?s origin area have no dominant effect on commuting patterns. From six factors variation in the pattern of commuting workers, can be explained by four independent variables (Accessibility, Agricultural Land Tenure, Age and Sex), while the distance and the economy have no dominant effect on commuting patterns. Sub- districts in High Category of Commuting Workers have the caracteristics characteristics ; dominated by 20-24 years age group of workers, with female as the main gender, in high category of accessibility and have low category for agricultural land tenure. This characteristics dominant in Eastern sub-district of Serang, covers the area of sub-district Kragilan, Cikande, Ciruas, Kopo and Jawilan."
2012
T33169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hilda Triany
"Dalam beberapa tahun terakhir, pencapaian pendidikan dan partisipasi angkatan kerja perempuan meningkat cukup pesat di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya peran perempuan dalam pasar kerja menjadikan rumah tangga dengan pasangan menikah yang keduanya bekerja juga meningkat (dual worker). Rumah tangga dual-worker yang bekerja di lokasi yang berbeda akan memilih lokasi tempat tinggal yang dapat memaksimalkan potensi pendapatan bersama. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi waktu tempuh mobilitas ulang-alik suami dan istri dalam rumah tangga yang keduanya bekerja, dan khususnya mempertimbangkan pendapatan yang berdampak pada waktu mobilitas ulang-alik dari pasangan suami istri yang merupakan kepala rumah tangga dan pasangannya. Penelitian ini menggunakan data Survei Angkatan Kerja Nasional 2018 dan data pendukung dari hasil Survei Sosial dan Ekonomi Nasional 2018. Dengan menggunakan regresi logistik multinomial, penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan waktu tempuh komuter dalam rumah tangga dual-worker dipengaruhi secara signifikan oleh perbedaan pendapatan, perbedaan jam kerja, perbedaan status pekerjaan, dan status migrasi.

In recent years, educational attainment and female labor force participation have increased rapidly in Indonesia. Along with the increasing role of women in the labor market making households with married couples who both work also increase (dual workers). Dual-worker households who work in different locations will choose residential locations that can maximize the potential income together. This study aims to explore the commute time of husbands and wives in households that both work, and in particular considering income that affects the time of shuttle mobility of a married couple and their spouse. This study uses 2018 National Labor Force Survey data and supporting data from the results of the 2018 National Economic and Social Survey. Using multinomial logistic regression, this study shows that commuter time differences in dual-worker households are significantly affected by differences in income, rental prices home, differences in working hours, differences in employment status, and migration."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bissell, David, 1982-
Cambridge: The MIT Press, 2018
388.413 2 BIS t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fadry Kurniawan Kasim
"Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana persepsi karyawan pengguna sepeda ke tempat kerja pada komunitas Bike to Work (B2W) Indonesia tentang gejala kelelahan (fatigue). Persepsi tersebut ditentukan melalui analisis frekuensi deskriptif dengan melihat frekuensi nilai mean dan sebaran penilaian responden terhadap variabel gejala kelelahan yang terdiri dari tiga dimensi; pelemahan kegiatan, pelemahan motivasi, dan pelemahan fisik akibat keadaan umum. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden. Melalui analisis SPSS 17.0 for Windows didapat hasil bahwa karyawan pengguna sepeda pada komunitas B2W tidak setuju dengan gejala kelelahan atau dengan kata lain tidak mengalami kelelahan.

This research describes about how the perception of employee using bicycle to work in Bike to Work Indonesia Community about fatigue symptom is. The perception is determined using descriptive frequency analysis by referring the frequency of mean values and the distribution of respondent's answers to the fatigue symptom variabel which is consisted of three dimentions; activity weakening, motivation weakening, and physical weakening because of common circumstances. This research uses quantitative approach by using questionaires as the data collecting instrument spreading to 100 respondents. Trough SPSS 17.0 for Windows analysis, the result shows that the majority of the respondents disagree to the fatigue symptoms or in the other words do not experience fatigue."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Singgih Rahadi
"Skripsi ini membahas proses inovasi layanan sistem e-ticketing pada pelayanan kereta commuter di Jabodetabek. Layanan sistem e-ticketing merupakan inovasi yang dibangun dan dikembangkan oleh PT. KAI Commuter Jabodetabek sebagai jawaban atas permasalahan pelayanan transportasi publik perkotaan. Namun pelaksanaan dianggap tidak siap dengan munculnya berbagai permasalahan pada pelaksanaannya. Penelitian ini dilakukan secara Post Positivist dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses inovasi yang terjadi dalam layanan sistem e-ticketing terdapat tiga tahap. Tahap pemunculan ide dimana ide inovasi berasal dari tuntutan masyarakat, Pemerintah, dan juga keadaan layanan yang tidak tersistem. Tahap penerimaan, melalui kerjasama dengan PT. Telkom namun tidak ada peran signifikan dari Pemerintah, Tahap implementasi, Strategi Implementasi bertahap membutuhkan adaptasi budaya dan perilaku pengguna.

This thesis discusses the process of innovation service system of e-ticketing service on commuter line in Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) area. E-ticketing system is an innovation that was builtand developed by PT. KAI Commuter Jabodetabek as an answer to urban public transport services problems. But the implementation is not considered ready with the emergence of various problems in its implementation. This research is done in Post Positivist with a descriptive approach.
The result of this research indicate that there are there stages in the innovation process that occurs in the system e-ticketing service. First stage is is the appearance of service innovation ideas, that comes from the demands of society, the government, and also the unsystematic service. Second stage is acceptance, through a partnership with PT. Telkom but no significant role of Government. The last one is the implementation stage of a phased implementation strategy, requires adaptation of culture and user behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S55242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Putriandini
"Analisis Situasi
PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) memenuhi mobilitas keseharian masyarakat melalui jasa Commuter Line Di sisi lain, PT KCJ belum dapat melayani penyandang disabilitas, sehingga kerap muncul anggapan sebagai jasa transportasi yang tidak inklusif Diperlukan kegiatan consumer relations untuk menjalin hubungan baik dengan penyandang disabilitas dan menyediakan pelayanan yang menyeluruh, yaitu melalui Program Pelayanan bagi Semua.
Tujuan
Menyediakan jasa pelayanan yang mampu melayani masyarakat disabilitas yang menggunakan Commuter Line di Jabodetabek, sehingga diharapkan dapat meningkatkan citra PT KCJ di mata publik.
Sasaran
Terjalinnya hubungan baik antara PT KCJ dengan pengguna Commuter Line disabilitas Adanya pelayanan yang baik dari petugas Commuter Line pada penumpang disabilitas Terciptanya rasa percaya dari penyandang disabilitas untuk menggunakan jasa Commuter Line Membangun citra positif PT KCJ sebagai perusahaan jasa transportasi yang peduli penumpang disabilitas
Strategi
Menjalin hubungan dengan masyarakat penyandang disabilitas melalui kegiatan, customer relations dalam bentuk special event.
Khalayak Sasaran
Masyarakat penyandang disabilitas ataupun masyarakat yang membutuhkan bantuan orang lain dalam menggunakan Commuter Line, berlokasi di daerah Jakarta- Bogor- Depok- Tangerang- Bekasi (Jabodetabek) dengan usia 15- 54 tahun sebagai usia produktif.
Pesan Kunci
Commuter Line ramah bagi penyandang disabilitas
Program
Kegiatan peningkatan kualitas pelayanan petugas melalui Pelatihan ?Siap Melayani Semua?
Kegiatan Special Event ?Melangkah Bersama Melayani Semua?
Jadwal
Juni- Desember 2015
Anggaran
Total anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan rangkaian kegiatan adalah Rp192,400,000.00
Evaluasi
Metode evaluasi yang digunakan adalah metode input,output, dan outcome
Input: evaluasi terhadap segala proses perencanaan awal yang berlangsung dalam pelaksanaan kegiatan
Output: evaluasi terhadap hasil dari kegiatan
Outcome: pengukuran dampak dan tujuan hasil pelaksanaan kegiatan;Executive Summary

Situation Analysis
PT. KJC fulfilled people?s daily mobility services through Commuter Line However, PT KJC has not been able to serve people with disabilities, so that a lot of assumptions appeared that PT.KJC is not an inclusive transportation services Consumer relation activities are needed to build a good relationship with the disabilities dan to provide a comprehensive services, which through Pelayanan Bagi Semua Programe
Purpose
Provide services that able to serve people with disabilities in Jabodetabek, so that hopefully will improve the image of PT. KCJ in public eyes
Goal
Establish a good relationship between PT KCJ and the disable commuter line users The existence of a good service from the Commuter Line officer for the disable people Creating credibility and trusty of PT KCJ for disable commuter line users to use Commuter Line Creating a positive image of PT KCJ as a transportation services that care about people with disabilities.
Strategy
Maintaining a relationship with the disable commuter line users through activities like, customer relations through special event.
Target Audience
Disable society or even people who need help from others for their activity using Commuter Line. Located in Jakarta- Bogor- Depok- Tangerang- Bekasi (Jabodetabek) in the range of age 15- 54 years old as in productive age.
Key Word
Commuter Line is friendly for people with disabilities
Program
Quality improvement activities through training for all the service staffs ?Siap Melayani Semua? Special Event activities "Melangkah Bersama Melayani Semua"
Schedule
June- December 2015
Budget
Rp192,400,000.00
Evaluation
Evaluation method that wil be used are input,output, and outcome methode
Input: evaluation of all the initial planning process which takes place in the implementation activities
Output: evaluation of the result of the activities
Outcome: Measuring the impact and evaluating the implementation of the activities
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Sarif Hasyim
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan jenis transportasi pelaku mobilitas ulang-alik yang digunakan ketempat kerja di kawasan metropolitan. Di Indonesia telah terbentuk delapan kawasan metropolitan, yaitu Mebidang, Jabodetabek, Bandungraya, Kedungsepur, Joglosemar, Gerbangkertosusila, Sargabita dan Mamminasata. Hasil regresi binomial logit menggunakan data Sakernas 2013 menunjukkan bahwa di metropolitan secara keseluruhan ditemukan bahwa jenis transportasi umum cenderung dilakukan oleh pekerja yang tinggal di perkotaan dan dengan waktu tempuh lebih lama. Terdapat pola yang berbeda pada tiap kawasan metropolitan, secara umum pekerja pelaku mobilitas ulang-alik lebih memilih transportasi pribadi kecuali perempuan di kawasan metropolitan Mebidang.

This study aims to analyze several factors related to choice of transport modeof commuter worker to and from working place in the whole metropolitan area and each of 8 metropolitan area, namely Mebidang, Jabodetabek, Bandungraya, Kedungsepur, Joglosemar, Gerbangkertosusilo, Sargabita and Mamminasata. Using data of National Labor Force Survey-SAKERNAS 2013, the result of binomial logit regression shows that in the whole metropolitan area, commuter worker who live in urban area and has longer travelling time tend to use public transport than private transport. Furthermore, there is a different pattern in each metropolitan area. Generally, in 8 metropolitan areas, commuter worker prefers private transport than public transport. However, only women in Mebidang favor public transport more than private transport."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Frizalda
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola waktu tempuh mobilitas ulangalik di Jabodetabek menurut karakteristik demografi, ekonomi dan lainnya. Hasil analisis regresi logistik biner dari data Survei Komuter Jabodetabek 2014 menunjukkan bahwa pekerja yang berpeluang lebih tinggi untuk melakukan waktu tempuh yang lama adalah pekerja laki-laki, berumur lebih dari 60 tahun, berpendidikan SMA, menggunakan moda transportasi kendaraan umum beroda empat atau lebih dan menempuh jarak lebih dari 20 km.

The purpose of this study is to analyze the pattern of commuting time by demographic, economic and other characteristics in Jabodetabek Area. The result of binary logit regression shows that workers with high probability in longer commuting time is male, aged more than 60 years old, high school educated, use four-wheels and more wheels public transportation and has more than 20 km in length."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T46174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Hastawati
"PT. Kereta Api Commuter Jabodetabek PT. KCJ terus mendorong penumpang Kereta Rel Listrik KRL yang masih menggunakan Tiket Harian Berjaminan THB untuk beralih menggunakan Kartu Multitrip KMT yang lebih praktis dan efisien. Namun demikian, pada tahun 2016 sekitar 42 penumpang KRL masih menggunakan THB.Penumpang KRL harus membayar Rp.50.000 harga KMT Rp.20.000 dan saldo KMT Rp.30.000 yang relatif cukup mahal untuk sebagian penumpang. Disisi lain, keberadaan saldo minimun yang harus ada pada KMT sebesar Rp.13.000 diduga menjadi kendala penumpang untuk menggunakan KMT dan tetap menggunakan THB.
Penelitian ini bertujuan menguji kebijakan yang dapat mendorong penumpang KRL yang masih menggunakan THB untuk beralih ke KMT. Dua kebijakan kebijakan menggratiskan KMT yang harga kartunya Rp.20.000 dan berisi saldo Rp.30.000 dan memberikan diskon sebesar 80 dari harga KMT yang harga kartunya Rp.20.000 dan berisi saldo Rp.30.000 telah diuji menggunakan percobaan ekonomi ekonomi kepada 100 responden di Stasiun Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan menggratiskan KMT dan diskon 80 dari harga KMT akan mendorong penumpang KRL menggunakan KMT. Namun demikian, kebijakan menggratiskan KMT akan membuat penumpang KRL tidak menghargai KMT.

PT. Jabodetabek Commuter Line continues to push passengers of Jabodetabek train KRL passengers who still use Guaranteed Daily Tickets or Tiket Harian Berjaminan THB to switch to Multitrip Card KMT which is more practical and efficient. However, in 2016, there are still 42 of KRL passengers who use THB. It is hypothezied that to obtain KMT, passengers must purchase it at a relatively expensive price, which is IDR 50.000 KMT price is IDR 20.000, whereas the balance of the card is IDR 30 000 . In addition, the provision of settling minimum balance in the KMT of IDR 13.000, is also another factor that make passengers become reluctant to use KMT and retain using THB.
This study aims to test the policies that can encourage KRL passengers who are still using THB, to switch to KMT. Two policies i.e giving KMT for free KMT price is IDR 20.000, whereas the balance of the card is IDR 30.000 and discounting KMT price by 80 KMT price is IDR 20.000, whereas the balance of the card is IDR 30.000 have been tested using experimental economic of 100 KRL passengers at Bogor Station. This research shows that the policy of discounting KMT prices by 80 and giving the KMT card for free will encourage the KRL passengers to use KMT, effectively. However, giving KMT card for free will make passengers disrespect the KMT.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49594
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>