Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 688 dokumen yang sesuai dengan query
cover
London: McGraw-Hill, 2004
320.3 COM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Le Roy, Michael K.
California: Thomson Wadsworth, 2007
320 LER c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Barringron, Lowell
Singapore : Wadsworth and Cengage Learning, 2013
320.4 BAR c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Chilcote, Ronald H.
""Comparative Inquiry in Politics and Political Economy provides all the essentials for a superb introductory text in comparative politics; comprehensive in scope; historical in approach; and fair-minded in its treatment of liberal, conservative, and radical perspectives. The best single survey of the field available today for classroom use." -James Petras, SUNY-Binghamton "The student of comparative political inquiry now has a safe map to guide their way. Ronald Chilcote has produced a fine overview of the theories and politics of this field, equally attentive to mainstream and radical alternatives alike. With a balance that does not preclude passion, Chilcote provides a unique critical engagement with the subject of comparative politics and political economy." —Ronaldo Munck, University of Liverpool "Prof. Chilcote has made a magisterial contribution to the social sciences. This book situates comparative politics and international relations within the context of the development of social and economic thought over the past two hundred years. It is an excellent resource for introducing upper division students to advanced ideas in the social sciences, or for graduate students seeking a secure foundation in the intellectual development of the field. Prof. Chilcote's attention to a wide range of ideological and theoretical tendencies in the social sciences makes this book vastly more comprehensive than the syllabi of many graduate level survey courses." -Gregory Nowell, SUNY-Albany "In this sweeping intellectual history of comparative politics and political economy, Chilcote resolutely refuses to take for granted the assumptions of the Euro-American mainstream. Instead, his refreshing survey juxtaposes the dominant approaches systematically to Marxist and other alternative paradigms. Clear and direct exposition makes this a valuable text for advanced undergraduate and graduate students." —Richard Stahler-Sholk, Eastern Michigan University As an introductory text in comparative study, this work begins with the assumption that students should examine a variety of perspectives and explore alternative possibilities as a means of arousing curiosity, stimulating creativity, building interest and self-motivation, and enhancing understanding of complex issues in politics and political economy. The book provides the student with the foundations for comparative inquiry. Its purpose is threefold: to sketch an overview of the major theories and concepts; to expose issues and summarize arguments and counter-arguments; and to encourage the beginning student to pursue critical thinking in the recognition that mainstream ideas deserve scrutiny, that many essential questions remain unsettled, and that the outcome may result in the formulation and reinforcement of a personal perspective, premised on one's individual learning."
New York: Routledge, 2000
e20529047
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Danton, J. Periam
Chicago: American Library Association, 1973
020 DAN d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Washington : The council for reserch in values and philosophy, 2002
109 DIA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Boulder: Westview Press, 1985
320.3 NEW
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Angresano, James
America: Prentice-Hall, 1991
330 ANG c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lane, Jan-Erik
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994
330 Lan e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
P. Ferry Helianto
"Lepasnya Timor Timur dari negara kesatuan Republik Indonesia berdampak negatif terhadap hubungan bilateral Indonesia-Australia. Berawal dari disposisi surat PM Howard yang dialamatkan kepada Presiden Habibie, yang dalam suratnya, Howard menyarankan agar Indonesia memberikan hak untuk menentukan nasibnya sendiri bagi rakyat Timor Timur. Surat tersebut jelas membuat posisi Indonesia merasa dilecehkan dan kemudian balas mengecam Australia karena dinilai terlalu jauh mencampuri masalah dalam negeri Indonesia.
Namun surat itu pula, yang pada akhirnya membuat pemerintahan Habibie memberikan dua opsi bagi rakyat Timor Timur untuk tetap bergabung dalam negara kesatuan Republik Indonesia, atau menolak otonomi luas dan melepaskan diri dari Indonesia. Situasi krisis multidimensi di Indonesia, adalah faktor yang memperlemah kinerja diplomasi Indonesia saat itu. Terlebih lagi, Indonesia harus menerima kenyataan pahit, bahwa Timor Timur akhirnya memilih lepas dan merdeka dari Indonesia. Hal ini membuat para pejuang integrasi yang setia kepada Indonesia menjadi kecewa dan marah, hingga terjadi huru hara dan pembumihangusan di Timor Timur, disinyalir telah terjadi pelanggaran HAM besar besaran di propinsi tersebut.
Dibawah tekanan dunia internasional dan sanksi yang akan dijatuhkan kepada Indonesia, membuat Presiden Habibie tidak punya pilihan lain, kecuali menerima kehadiran INTERFET untuk mengendalikan situasi keamanan yang bergejolak di Timor Timur pasca jajak pendapat. Komposisi Australia yang memiliki jumlah pasukan lebih besar dalam INTERFET menyebabkan Indonesia merasa dipermalukan. Hal ini menyebabkan ketegangan hubungan antara Jakarta dan Canberra pada tingkat yang terburuk dalam sejarah hubungan diplomatik kedua negara.
Seiring waktu berlalu, dan terpilihnya Abdurrahman Wahid sebagai Presiden Indonesia, ketegangan hubungan Jakarta-Canberra akibat keterlibatan Australia yang terlampau jauh di Timor Timur telah mengalami berbagai tahap perbaikan yang cukup berarti bagi pemulihan hubungan bilateral kedua negara.
Faktor-faktor seperti mendesaknya penyelesaian masalah dalam negeri di bidang ekonomi dan mengatasi gerakan separatisme pasca jajak pendapat di Timor Timur, adanya dorongan untuk memperkuat solidaritas Asia Pasifik, upaya memperbaiki citra Indonesia di luar negeri dalam bidang HAM, melemahnya peran ASEAN, serta mitos terhadap posisi Indonesia vis-à-vis dengan Australia dapat menjadi alat bedah dalam menganalisis bagaimana politik Iuar negeri Abdurrahman Wahid dijalankan selama setahun pemerintahannya.
Penulis menggunakan pemikiran Holsti dalam menganalisis berbagai faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi arah politik luar negeri Indonesia yang dijalankan pada masa Pemerintahan Habibie dan pada masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid.
Penulis menggunakan metode penelitian berdasarkan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif analisis untuk membandingkan data-data yang tersedia dengan pemikiran-pemikiran yang digunakan dalam penulisan tesis ini. Penulis membatasi pengumpulan data melalui studi kepustakaan, yaitu masa Pemerintahan Habibie dan pada masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid pada kurun waktu tahun 1999-2001."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T12373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>