Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achirwan S.
Abstrak :
Pengendalian kinerja biaya proyek agar tetap berjalan sesuai dengan rencana adalah penting. Penelitian ini membahas mengenai pola hubungan antara kinerja biaya proyek dengan dampak penyimpangan biaya proyek dengan pendekatan indikator cost overrun, terutama pada pengelolaan sub kontraktor, studi dikhususkan pada proyek gedung bertingkat terutama di kota Jakarta, Bogor, Tanggerang dan Bekasi. Berdasar dari bahan hasil penelitian yang sebelumnya, didapat 4 indikator cost overrun pada pengeloiaan sub kontraktor, yang masing-masing atau kombinasi diantaranya sebagai ukuran dari dampak yang menyebabkan turunnya kinerja proyek, dari indikator tersebut akan dikaji dengan menggunakan perangkat pengolah data SPSS, pada bagian mana penyebab paling significant mempengaruhi penurunan kinerja biaya. Dan dampak yang significant selanjutnya diindentifikasi penyebabnya, untuk kemudian dilakukan corrective action (langkah perbaikan).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarsono Hardjosoeratmo
Abstrak :
Proyek Pembangunan Jembatan Kartanegara di Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara telah selesai pada tanggal 31 Maret 2001 dan diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2001. Waktu pelaksanaan proyek dari 1 Desember 1995 s/d 31 Maret 2001 (64 Bulan), pelaksanaan proyek mundur selama 28 bulan dari jadwal semula selama 36 bulan. Keterlambatan ini disebabkan terutama oleh krisis ekonomi yang terjadi mulai Bulan September 1997. Krisis ekonomi menyebabkan nilai mata uang USD menguat terhadap Rupiah sehingga Pemda Kabupaten Kutai Kartanegara dengan anggaran awal tidak mampu membeli suspension cable dari Wire Rope - Canada dengan kurs USD yang tinggi.Pada tahun anggaran 2000, proyek mendapat bantuan tambahan dana dari Pihak JBIC dan APBN untuk menyelesaikan proyek. BUMN Jasa Konstruksi (Kontraktor) yang mendapat kepercayaan untuk melaksanakan proyek tersebut belum menerapkan manajemen resiko yang sesuai standar yang baku. Penulisan ini menjabarkan penerapan manajemen resiko pada Proyek Jembatan Kartanegara dari data-data proyek yang bertujuan untuk mendapatkan tingkat efisiensi yang lebih baik. Disusun beberapa skenario waktu pelaksanaan proyek untuk mendapatkan optimasi waktu dan biaya pelaksanaan, sehingga akan didapatkan waktu pelaksanaan yang paling ideal, efisiensi yang optimal dan resiko yang paling berpengaruh. Analisa kuantitatif resiko menggunakan Expected Monetary Value (EMV) dengan disertai analisa regresi dengan program SPSS dapat menetapkan resiko-resiko yang berpengaruh tersebut. Dari analisa didapatkan bahwa waktu pelaksanaan yang ideal adalah selama 3.5 tahun dengan tingkat efisiensi 4.41% (terhadap Harga Borongan). Efisiensi sebelum diterapkan manajemen resiko sebesar 3.21% dan setelah dilaksanakan manajemen resiko sebesar 3.95%. Walaupun dalam pelaksanaan proyek, pengendalian proyek telah berjalan dengan baik, manajemen resiko sebaiknya dilaksanakan dan diterapkan disetiap proyek oleh Pihak Owner maupun Pihak Pelaksana (Kontraktor) untuk mendapatkan acuan yang baku dan diharapkan dapat menambah nilai positif (keuntungan) dalam pelaksanaan serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas proyek.
Kartanegara Bridge Project in Tenggarong, Kutai Kartanegara Regency had been finished on March 31, 2001, and declared officially on August 176 2001. Project time schedule from December 1, 1995 until March 31, 200I (64 months), project completion was going down for 28 months from 36 months preliminary. Economical crisis start in September 1997 because it's late. Economical crisis cause USD exchange foreign stronger to IDR, so that Regional Government of Kutai Kartanegera Regency with their preliminary budget couldn't bought cable suspension from Wire Rope, Canada with the high rate of USD. On Financial Year 2000, the project gain supplementary loan from JBIC and APBN to complete the project. The state-owned companies on construction service sector that have belief to carry out this project have not implemented standard risk management yet on Kartanegara Bridge project. This pape describe implementation of risk management on Kartanegara Bridge Project from project data sources, and the destination is getting better level efficiency. Arrange some project time schedule scenarios to search time and optimal cost, so that we gain ideally time schedule, optimally efficiency and significant risk. Risk Quantitative Analysis using Expected Monetary Value, along with SPSS regression analysis to determine dominant risks in this project. Ideally time schedule is 3.5 years and efficiency 4.41% (to contract sum before tax), come from analysis. Efficiency before risk management implementation is 3.21% and after that 3.95%. Although, the project have good project control, it's risk management should be carried out and implemented in each projects either by project's Owner or contractors, to gain standard reference and also increase project's effectiveness and efficiency.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T2855
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Sofyan
Abstrak :
Adanya resiko dalam kontrak kerja konstruksi yang disiapkan oleh pengguna jasa adalah aspek yang sangat mempengaruhi besarnya biaya penawaran pekerjaan konstruksi yang diberikan oleh penyedia jasa. Dalam tesis ini penulis melakukan penelitian resiko-resiko yang terdapat pada kontrak kerja konstruksi yang digunakan oleh Jasa Marga (Persero) sebagai pengguna jasa dalam bekerjasama dengan Kontraktor dan Konsultan sebagai penyedia jasa konstruksi pembangunan, pemeliharaan dan peningkatan jalan tol di Indonesia dan pengaruhnya terhadap biaya pekerjaan konstruksi. Penelitian dilakukan terhadap kontrak kerja konstruksi jasa pelaksanaan konstruksi, jasa perencanaan konstruksi dan jasa pengawasan konstruksi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun belakangan ini, baik yang telah selesai maupun yang sedang dalam penyelesaian.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T7301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pito Sumarno
Abstrak :
Pembiayaan proyek dengan system Extended Turnkey adalah salah satu cara untuk mendapatkan atau menciptakan Proyek baru dengan kepastian pembayaran. Didalam system ini sumber pendekaan dikelola oleh Pihak Developer, sehingga dapat dipastikan risiko yang paling besar ada pada Pihak Developer, untuk itu perlu dilakukan penangannan risiko dengan metoda simulasi Montecarlo dengan constrained budget optimization yang tujuannya meningkatkan kinerja Proyek (Profit) yang berbasis Budget. Sehingga profit proyek yang penuh uncertainty (ketidak pastian) menjadi kondisi certainty (lebih pasti). Dugaan sementara bahwa dengan melakukan penanganan risiko dapat meningkatkan kualitas kinerja biaya sekaligus lebih menjamin profit proyek tunggal sesuai dengan yang diharapkan. Topik ini dipilih atas dasar perkembangan ekonomi Indonesia pasca krisis 1998/1999, banyak Developer, Kontraktor dan Konsultan teknik kesulitan untuk memperoleh proyek baru yang disebabkan oleh menurunnya/tertundanya sumber penrlsnaan proyek. Dilihat dari perkembangan pasar yang diproyeksikan sampai kurun waktu 5 - 10 tahun yang akan datang, terlihat Sektor Pendidikan khususnya Pengembangan Perguruan Tinggi masih sangat diperlukan. Penelitian ini memberikan model pembiayaan proyek dengan pendekatan dari besarnya Modal (Capital) yang dimiliki oleh masing-masing pihak (Pemilik Proyek, Developer, Sub Contractor, Supplier dan Kreditur) untuk bersinergi dalam usaha membiayai suatu proyek yang didalam proses pelaksanaan fisik mempunyai keterbatasan waktu, biaya dan legal aspek. Didalam menyusun tesis ini, peneliti menggunakan studi kasus di suatu proyek pengembangan kampus perguruan tinggi swasta (2001) di Jakarta sebagai data Primer, dimana Pemilik proyek memberikan dana awal sebagai Uang Muka (Down Payment) atau sebagai (Revenue) sampai dengan 30% dan memberikan jaminan pembayaran berupa Asset berharga yang mudah dicairkan sewaktu waktu (liquid) kepada Developer. Developer mendapatkan pinjaman dari bank sampai dengan 60% sebagai modal kerja dan dari Sub Contraktor/ Supplier sampai dengan 10% sebagai kredit supplier. Setelah pihak Developer dapat menyerahkan proyek tersebut kepada pemilik/Owner maka pihak Owner berkewajiban untuk membayar kembali secara angsuran bertahap kepada Developer. Data primer dari hasil angket/isian kepada para professional/Perusahaan Industri Konstruksi di Jakarta digunakan untuk mengetahui penerapan manajemen risiko dan kinerja biaya proyek. Dan kepada Perguruan tinggi swasta lain diperlukan untuk mengetahui kemungkinan kemampuan pembiayaan proyek. Sedangkan data sekunder didapat dari Literatur, Journal, Texbooks, Biro Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia. Data yang masuk dan relevan diproses dengan bantuan program Statistical Program for Social Sience (SPSS) kemudian dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif. Kemudian metoda probabilistic dan simulasi Monte Carlo terhadap risiko cash flow dengan metode NPV at Risk.
Project Financing with Extended Turnkey system is one of the means applied to obtain or create new projects with guaranteed fixed payments. In this system, the financing is managed by the Developer, so that it could be assured that the high risk be borne by the Developer. For this, handling of risk treatment by using Montecarlo simulation method with constrained budget optimization will be necessary, which purpose is to increase the project performance ( profit ) based on project budget. So the project profit as to which the uncertainty could be developed into a certainty. Meanwhile, it is presumed that the handling of risk treatment could increased the quality ofproject performce (guarantee a sole single project profit cost under such determination of a context). This topic is selected based on the Indonesian economic situation/ development during the post crisis in 1998/1999, where a great deal of Developers, Contractors and Technical Consultants are meeting difficulties in finding new projects caused by cancellation of projects financing. Seen from the market development which is projected to a period of S - 10 years ahead, especially the Education Section, the Development of Universities in particular will still be urgently required. This research will provide a model of project financing with a Capital volume approach owned by the respective parties ( Project Owner, Developer, Sub Contractors, Suppliers and Creditors/Lender) for a synergy in business to finance a project which during the physical processings will meet limited time, cost and legal aspects. Within the arrangement of this Thesisi, the researcher will use a Case study inma development project for private Universities (2001) in Jakarta as the Primary data for which the Project Owner provides an initial find as the Down Payment or as Revenue at 30% of the Contract Price, and providing a payment guarantee in the form of easy liquidated assets at any time, to the Developer. The Developer may obtain a bank loan at 60 % of the Contract Price, as the work capital, and from the Sub Contractor / Supplier at 10% rate as the Supplier Credit. After the Developer has delivered the project to the Owner, the the Owner shall be obligated to repay the amount in instalments to the Developer. Primary data consist of enquette results/ questionnaires to the professionals / Construction Industries in Jakarta, to show application of management risks and project profit costs and for other Private Universities, to show the possible capabilities ofproject financing. Whereas the secaandary data are derived from Literatures, Journals, Texbooks, Central Statistic Bureau in Indonesia and Bank Indonesia. The entering data, as considered relevant for father processing supported by the Statistical Program for Social Sciences (SPSS) , and futher analyzed qualitatively and quantitatively. Than probabilistic method and Monte Carlo simulation over cash flow risk using NPV at Risk.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T8709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erdy Setiawan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan penggunaan probabilistic costs estimating untuk mendapatkan range estimate komponen biaya konstruksi bangunan gedung. Pendekatan ini dilakukan karena besarnya pengaruh ketidakpastian terhadap komponen biaya yang didalam pelaksanaannya rentan terhadap risiko terjadinya under budget atau over budget. Model biaya digunakan untuk membantu menganalisis biaya proyek konstruksi, dengan menggunakan direct analytical technique, frequencies statistical analysis, analisis simulasi Monte Carlo, dan constrained optimization. Penelitian ini menghasilkan suatu bidding model dengan penekanan pada range estimating serta distribusi biaya untuk masing-masing komponen biaya. Diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai pedoman decision making dalam menentukan dan mengendalikan biaya konstruksi proyek bangunan gedung, alat checking untuk cost control, tendering process, penempatan contingency, dan bid price strategy.
The purpose of this study was to develop a new concept of probabilistic costs estimating to find a range estimate of costs component in building construction. This approach has been done because there are many uncertainties and inherent risk when we estimated costs component that it might be under budget or over budget. Direct analytical technique, frequencies statistical analysis, Monte Carlo simulation analysis, and constrained optimization were applied in this study. This result shows a bidding model with each range estimate and cost distribution of costs component. Its hope that the results are used as a reference of decisions making process in planning and controlling construction cost, tendering process, contingency allocation, and bid prices strategy.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Zainal Abidin
Abstrak :
Proyek bangunan industri, pola pengadaannya seringkali di tenderkan dengan design construc (D/C), permasalahannya waktu persiapan untuk menyiapkan penawaran relatif pendek; sehingga memungkinkan kurang akurasinya estimasi biayanya. Karena estimasi total biaya, biaya komponennya dan gambar design dilakukan secara bersamaan pada fase design rough yang masih kasar. Dengan waktu yang relatif singkat tersebut harus memutuskan estimate total nilai penawaran kontrak proyek sehingga berpotensi mengalami resiko kesalahan dalam proses estimasi biaya untuk memenangkan tender dan mendapatkan profit pelaksanaan proyek Bagaimana untuk mendapatkan keakuratan kinerja total profit dan efisiensi komponen biaya estimasi dari hasil aktual yang diukur dari 65 data proyek di Jabotabek dan Surabaya untuk pelaksanaan tahun 1995-2003. Penelitian ini ditujukan untuk mendapaikan berapa nilai range estimasi komponen biaya perlu dialokasikan (US$/m2) untuk mendapatkan efisiensi komponen biaya dan menjamin tercapainya profit yang maksimal. Analisa pemodelan regresi hubungan antara kinerja efisiensi komponen biaya dengan estimasi biaya komponen biaya dilakukan dengan bantuan software SPSS dan simulasi pemodelan efisiensi dan estimasi masing-masing komponen dilakukan dengan bantuan software Crystall ball, adapun optimasi estimasi komponen biaya terhadap kinerja efisiensi total yang maksimal pada model hubungan efisiensi total dengan estimasi componen biaya dengan konstrain range estimasi komponen biaya dan total biaya total per m2 nilai lower bound dari nilai mean dan upper dari nilai estimasi yang memiliki efisiensi dengan probabilistik maksimal dari simulasi menggunakan software Opquest dan Lingo, hasilnya diperoleh range masing-masing estimate komponen biaya berdasarkan data rencana dan realisasi untuk setiap luasan (US$/m2) masing-masing komponen sebesar: Temporary work (28.76-41.51)U$/m2, Earth Work (4.55-6.71) U$/m2, Piling (8.22-11 .64)U$/m2 , Concrete (18.41-24.94) U$/m2, Forming (4.64- 6.83) U$/m2, Steel bar (12.63-17.34) U$Im2, Steel Structure (29.53-36.89)US/m2, Finishing (60.19-76.77)U$/m2, MIE work (75.36-94.48)U$/m2, eksternal work (20.69-26.68 )U$/m2, other work (36.26 53.91) U$/m2, dan total biaya (290-390) U$/m2 dan memberikan probabilistik efisiensi total maksimimal (3.84-5.09)% disamping target profit awalnya, dengan standart deviasi (0.11-0.16).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Junaedy
Abstrak :
Pengendalian biaya proyek, khususnya proyek konstruksi gedung bertingkat, dilakukan untuk meningkatkan kinerja biaya proyek, sehingga biaya pelaksanaan diharapkan lebih kecil dari biaya perencanaan. Kebijakan sub kontrak harus dikelola, dikoordinasikan dan dikendalikan dengan baik, dimana kesalahan pada pengelolaan biaya sub kontrak dapat mengakibatkan terjadinya penyimpangan biaya (cost overrun) sub kontrak. Dengan timbulnya cost overrun ini diperlukan suatu tindakan pengendalian penyebab terjadinya penyimpangan biaya tersebut, sehingga dapat meminimalisasi dampak yang ditimbulkannya yaitu dengan melakukan identifikasi dan mengkaji faktor-faktor dominan/significant yang menyebabkan terjadinya penyimpangan biaya dalam pengelolaan sub kontrak di proyek. Upaya identifikasi penyebab terjadinya cost overrun menjadi sangat penting peranannya agar dapat lebih akurat dalam mengendalikan biaya terhadap penyimpangan yang terjadi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riky Aditya Nazir
Abstrak :
Suatu kegiatan apapun bentuknya pasti akan memerlukan biaya dan memiliki resiko. Tidak terkecuali dalam kegiatan usaha konstruksi. Dalam pelaksanaan proyek, pengendalian meliputi komponen material, peralatan, tenaga kerja, subkontrak, overhead, dan general condition. Overhead merupakan komponen biaya yang sering luput dari pengendalian, sehingga untuk saat ini ada suatu kecendrungan meningkatnya biaya overhead akibat lemahnya pengendalian yang dilakukan oleh kontraktor. Penyimpangan biaya merupakan suatu resiko yang dapat menimbulkan dampak berupa cost overrun, yang bila tidak dilakukan suatu tindakan akan menurunkan kinerja biaya proyek secara keseluruhan. Karena itu perlu dilakukan suatu tindakan untuk mengendalikan penyebab terjadinya penyimpangan biaya tersebut, sehingga dapat meminimalisasi dampak yang akan ditimbulkan. Salah satu tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan biaya terhadap faktor penyimpangan yang terjadi adalah, dengan melakukan identifikasi dan mengkaji faktor-faktor dominan dan signifikan yang menyebabkan terjadinya penyimpangan biaya overhead.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Rianto
Abstrak :
Kontrak lump sum merupakan kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah biaya yang pasti dan tetap. Khususnya dalam kontrak tersebut, material merupakan salah satu aspek utama yang memerlukan perencanaan dan pengawasan, sebab sebagian besar nilai total estimasi material yang dibutuhkan dalam proyek konstuksi berkisar 50% sampai 60% dari total nilai proyek. Pada kenyataannya total biaya yang telah ditetapkan dari awal kontrak dapat membias selama proyek berlangsung, termasuk pada biaya material, sementara proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran. Maka tujuan penulisan tesis ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja biaya material proyek konstuksi dengan kontrak lump sum. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan penyusunan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan studi literatur tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja biaya material. Kuisioner tersebut disebarkan kepada kontraktor-kontraktor, sesuai dengan pembatasan pembahasan kontraktor tersebut adalah kontraktor yang melaksanakan proyek pembangunan gedung dalam 5 tahun terakhir ini. Kemudian jawaban para responden diolah baik dari segi analisa deskriptif maupun analisa statistiknya. Untuk itu pula maka digunakan tools berupa program SPSS 13 dan Cristal Ball 7.02. Dari analisa yang dilakukan terhadap 33 faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja biaya material, disimpulkan bahwa 4 faktor diantaranya yaitu kondisi cuaca yang buruk (X3), Asuransi (X13), kelebihan material (X28), dan kekurangan material (X29) adalah faktor dominan yang memberikan kontribusi terhadap fungsi kinerja biaya material (Y1). Model Regresi yang terbentuk adalah: Y1 = 2,884 + 0,308 X3 + 0,149 X29 + 0,329 X28 + 0,188 X13, dengan adjusted R2 = 0,71034. Variabel penentu lainnya yang dapat mewakili dummy_1 adalah X5 yaitu fluktuasi nilai tukar Rupiah, dengan korelasi 0,409 dan model regresinya menjadi Yl = 1,530 + 0,293 X3 + 0,196 X13 + 0,365 X28 + 0,161 X29 + 0,410 X5, dengan adjusted R2 = 0,9736. Model ini mempunyai 5 variabel bebas dengan koefisien positif, dari model ini dapat dinyatakan bahwa: semakin tinggi tingkat antisipasi yang dilakukan terhadap perubahan biaya material akibat adanya kondisi cuaca yang buruk, adanya kelebihan material, adanya kekurangan material, perlunya asuransi material, dan antisipasi terhadap fluktuasi nilai tukar Rupiah, maka makin tinggi kinerja biaya material yang didapatkan. Hal tersebut juga berarti sesuai dengan hipotesis "Jika perubahan harga material konstuksi yang cenderung naik dan terjadi semasa proyek berlangsung dapat diidentiikasi dan diantisipasi maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja biaya material". Baik dengan SPSS maupun Cristal Ball didapatkan bahwa urutan kontribusi pengaruh yang paling signifikan terhadap model persamaan Y1 adalah berasal dan variabel X5 yaitu sebesar 41,5% atau dengan koefisien beta (β1) = 0,489, kemudian X28 sebesar 22,8% dan (β2) = 0,421, kemudian X3 sebesar 14,5% dan (β3) = 0,385, kemudian X13 sebesar 12,4% dan (β4) = 0,325, dan yang terkecil adalah kontribusi X29 sebesar 8,9% dan (β5) = 0,271.
Lump sum contract is a contract of a whole work on certain duration with a single amount of payment. Especially on the contract, material is one of the important item that need to be planned and controlled well, because most of the material cost estimate which needed in the project take 50 % till 60% of the total project cost. Practically, total cost which specified in beginning of the contract can deflect along the project take place, including the expense of material, whereas the project have to be finished with not exceed the budget. So, the goal of this thesis is to identify the factors which influence the material cost performance of construction project with lump sum contract. According to reach the goal, hence to conduct some questions which relate to reference of factors which influence the material cost performance. And as according to the boundary of discussion, the questioners spreads to contractors which is handling the project of building development in the last of this 5 years. Then the answers of respondent processed even from the angle of descriptive and either statistic analysis. For that also hence used tools as like Computer program, namely SPSS 13 and Crystal Ball 7.02. From the analysis that done to 33 factors which influence the material cost performance, conclude that 4 factors among others that are the foul weather (X3), insurance (X13), excess of material (X28), and material insufficiency (X29) is dominant factors which give contribution to material cost performance function (Y1). Regression formula is: Y1 = 2,884 + 0,308 X3 + 0,149 X29 + 0,329 X28 + 0,188 X13, with adjusted R2 = 0,71034. Other determinant variable which able to deputize dummy_1 is X5 or Rupiah exchange rate fluctuation, with correlation 0,409 and the regression formula become Y1 = 1,530 + 0,293 X3 + 0,196 X13 + 0,365 X28 + 0,161 X29 + 0,410 X5, with adjusted R2 = 0,9736. This model have 5 independents variable with positive coefficient, it express that: the more anticipatory level excelsior to face the changes of material cost which effected by the existence of foul weather condition, the existence of material excess, the existence of material insufficiency, the importance of material insurance, and anticipation to Rupiah exchange rate fluctuation, hence the higher material cost performance would be got too. The formula also mean as according to hypothesis "If the changes of construction material price which tend to go up and happened during project take place can identify and anticipated, hence expected can improve material cost performance". Whether SPSS and also Crystal Ball got that most influence contribution sequence of Y1 is come from variable of X5 that is equal to 41,5% or with beta coefficient (β1) = 0,489, later X28 equal to 22,8% and (β2) = 0,421, next X3 equal to 14,5% and (β3) = 0,385, then X13 equal to 12,4% and (β4) = 0,325, and finally the smallest contribution is X29 equal to 8,9% and (β5) = 0,271.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Novrianti
Abstrak :
Proyek konstruksi bangunan memiliki ciri sebagai proyek yang kompleks dan melibatkan banyak disiplin ilmu. Pada siklus proyeknya, proyek konstruksi melibatkan semua pihak atau peserta yang berkepentingan dan terlibat dalam penyelenggaraan dan hasil proyek. Kontraktor sebagai bagian tim proyek konstruksi memiliki peranan dalam menentukan kesuksesan proyek. Dimana setiap anggota tim kontraktor memiliki tanggung jawab, tugas, dan wewenang masing-masing diharapkan dapat bekerja secara terpadu dan efektif pada tahap-tahap proyek konstruksi. Efektivitas kerjasama tim merupakan pendekatan yang efektif untuk mencapai efektivitas suatu organisasi. Tujuan dari pnelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan faktor yang efektivitas tim yang paling berpengaruh terhadap kinerja biaya pada tahap pelaksanaan proyek konstruksi bangunan bertingkat. Penelitian dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada anggota tim proyek yang terlibat langsung di dalam tim pelaksanaan proyek. Selanjutnya data primer yang diperoleh dianalisis dengan analisis Nonparametris yaitu analisis komparatif dan analisis asosiatif atau hubungan. Berdasarkan analisis komparatif diperoleh tidak ada perbedaan yang signifikan anggota tim dalam menentukan tingkat efektivitas tim berdasarkan jabatan dan pengalaman responden. Hasil analisis asosiatif atau korelasi diperoleh bahwa efetivitas tim memiliki korelasi positif yaitu efektivitas yang tinggi maka kinerja biaya yang dicapai semakin meningkat. Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja biaya diantaranya adalah setiap anggota mengetahui dan memahami jadwal waktu pelaksanaan proyek, kebebasan anggota tim untuk mengekspresikan ide atau pendapat, dan kepemimpinan dengan kredibilitas dan reputasi yang baik.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>