Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Corry Wulandari
"There are concerns, however, that the introduction of a public transfer system can negatively affect inter-household transfers through the crowding-out effect, which exists when donor households reduce the amount of their transfers in line with public transfers received from the government. The poor may not therefore have received any meaningful impact from the public cash transfer, as they potentially receive fewer transfers from inter-household private donors. Hence, this study evaluates whether there exists a crowding-out effect of public transfers on inter-household transfers in Indonesia.

Using data from the Indonesia Family Life Survey (IFLS) and by applying Coarsened Exact Matching (CEM) and Difference-in-differences (DID) approaches, this study found that the likelihood to receive transfers from other family members (non-co-resident) reduces when the household receives Bantuan Langsung Tunai (BLT). However, there is no significant impact of BLT on transfers from parents and friends.


Ada beberapa pertimbangan bahwa pengenalan program bantuan publik berdampak negatif terhadap pemberian (transfer) antar rumah tangga melalui efek crowding-out. Efek tersebut muncul ketika rumah tangga donor mengurangi jumlah pemberian kepada rumah tangga yang diketahuin pada saat bersamaan menerima BLT. Sehingga, rakyat miskin mungkin tidak menerima dampak yang berarti dari bantuan publik tersebut, karena bantuan dari rumah tangga lain yang biasa mereka terima menjadi lebih kecil. Oleh karena itu, tulisan ini mengevaluasi apakah ada crowding-out effect akibat bantuan publik terhadap bantuan (transfer) antar rumah tangga di Indonesia. Menggunakan data dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) dan mengaplikasikan Coarsened Exact Matching (CEM) dan Differnce-in-differences (DID), dihasilkan bahwa kemungkinan rumah tangga menerima bantuan dari anggota keluarga lain (yang tidak serumah) berkurang ketika rumah tangga tersebut menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). Akan tetapi, tidak ada dampak yang signfikan terhadap bantuan (transfer) dari orangtua dan teman.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T55256
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arica Majdalimahkhairunnisa
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah crowding dan perceived threat COVID-19 memengaruhi travel intention pada generasi milenial Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental between subject design. Partisipan merupakan generasi milenial Indonesia berusia 22 - 40 tahun (N= 160, 98 perempuan dan 62 laki-laki) yang dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok yang mendapat stimulus high crowding dan kelompok yang mendapat stimulus low crowding. Pengujian menggunakan analisis statistik two-way ANOVA untuk melihat perbedaan pengaruh dari variabel crowding dan variabel perceived threat COVID-19 terhadap variabel travel intention. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbedaan tingkat travel intention yang signifikan antara kedua variasi kelompok crowding. Lebih lengkapnya variasi low crowding memiliki pengaruh yang lebih besar dalam meningkatkan travel intention dibandingkan dengan high crowding pada generasi milenial Indonesia, namun tidak ditemukan adanya peningkatan travel intention dari pengaruh crowding dan perceived threat COVID-19 pada generasi milenial Indonesia.
......This study aims to test whether crowding and the perceived threat COVID-19 affect travel intention in Indonesia's millennial generation. This research is experimental research between-subjects design. Participants are Indonesian millennials aged 22 - 40 years (N = 160, 98 women and 62 men) who were divided into two groups, namely the group that received high crowding stimulus and the group that received low crowding stimulus. The test used a two-way ANOVA statistical analysis to see the difference in the effect of the crowding and the perceived threat COVID-19 on the travel intention. The results of this study found that there are significant differences in the level of travel intention between the two variations of the crowding group. Furthermore, low crowding variations have a greater influence on increasing travel intention compared to high crowding in the Indonesian millennial generation, but no increase in travel intention was found from the influence of crowding and the perceived threat COVID-19 in the Indonesian millennial generation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dalias
"Beragam bantuan sosial yang didistribusikan oleh pemerintah pada masa pandemi Covid-19 menjadi bagian komponen pendapatan rumah tangga yang kemudian dialokasikan untuk pengeluaran konsumsi, bantuan sosial yang didistribusikan oleh pemerintah kepada rumah tangga di Indonesia di antaranya adalah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai (BST), dan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLTDD). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek crowding in dan crowding out dari  keragaman bantuan sosial BPNT, BST, dan BLTDD yang diterima 63.924 rumah tangga di Indonesia pada saat krisis ekonomi terhadap pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan. Dengan menggunakan data sekunder dari Survei Sosial Ekonomi Nasional 2020 pada modul ketahanan sosial (Hansos) dan Susenas KOR, kemudian dianalisis menggunakan model Seemingly Unrelated Regression (SUR), penelitian ini menemukan bahwa BPNT, BST dan BLTDD signifikan mempengaruhi pengeluaran rumah tangga. Jika pengaruh bantuan sosial BPNT, BST, dan BLTDD positif (Crowding In)untuk belanja makanan maka dalam penelitian ini menemukan hubungan yang negatif (Crowding Out) untuk pengeluaran bukan makanan. Namun ketika bantuan sosial disimulasikan dalam bentuk uang tunai maka konsumsi rumah tangga cenderung negatif untuk makanan (Crowding Out) dan positif (Crowding In)untuk konsumsi bukan makanan.
......Social assistance distributed by the government during the Covid-19 pandemic became a component of household income which then allocate for consumption expenditure. The types of social assistance provided by the government to households in Indonesia include Non-Cash Food Assistance (BPNT), Cash Social Assistance (BST), and Village Fund Cash Direct Assistance (BLTDD). This study aims to analyze the effects of crowding in and out of the various social assistance BPNT, BST, and BLTDD received by 63,924 households in Indonesia during the economic crisis on food and non-food expenditures. Using secondary data from the 2020 National Socioeconomic Survey on the social security module (Hansos) and Susenas KOR, then analyzed using the Seemingly Unrelated Regression (SUR) model, this study found that BPNT, BST, and BLTDD significantly affect household spending. If the influence of BPNT, BST, and BLTDD social assistance is positive (crowding in) for food spending, this study finds a negative relationship (crowding out) for non-food expenditure. However, when social service simulates as cash, household consumption tends to be harmful to food (crowding out) and positive (crowding in) for non-food consumption."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Grace Silvana
"ABSTRAK
Kebijakan Pemerintah Kota untuk mengurangi kemacetan mendorong penggunaan moda transportasi publik seperti Commuter Line. Saat ini Commuter Line sudah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari masyarakat Jabodetabek, namun persepsi masyarakat tentang kualitas layanan masih sangat beragam. Hal tersebut mendorong PT. KAI Commuter Jabodetabek terus meningkatan kualitas jasa salah satunya dengan mengadopsi SST berupa mesin penjual tiket commuter otomatis C-VIM untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam bertransaksi dan tentunya menarik minat masyarakat untuk beralih ke transportasi publik dalam rangka mendukung kebijakan Pemerintah Kota. Penelitian ini didesain untuk mengetahui penerimaan masyarakat pengguna jasa Commuter Line terhadap suatu teknologi baru dengan meneliti pengaruh kegelisahan anxiety , keramaian crowding , dan tekanan waktu time pressure terhadap niat untuk menggunakan kembali intention to use . Responden dalam penelitian ini berjumlah 160 penumpang commuter line Jabodetabek yang pernah menggunakan mesin penjual tiket commuter otomatis C-VIM . Sebuah model penelitian dengan 9 hipotesis diuji dengan metode Structural Equation Modeling SEM untuk mengetahui hubungan antara kegelisahan technology anxiety , keramaian perceived crowding , dan tekanan waktu perceived time pressure

ABSTRACT
The Government rsquo s policy to reduce congestion has encouraged public rsquo s use of Commuter Line. Though Commuter Line has became a part of everyday activities for people lived in Jabodetabek, yet the society rsquo s perception of service quality is still vary. It encourages PT. KAI Commuter Jabodetabek to continue to improve its service quality by adopting an SST like commuter line ticket vending machine C VIM to somehow be able to increase the efficiency and effectiveness of transaction and of course, attracting public to actually shift to public transportation, to support the policy of the City Government. This study is designed to understand the acceptance of the commuter line users rsquo acceptance towards a new technology by investigating the influence of anxiety, crowding, and time pressure on their intention to use. The total amount of 158 passengers of commuter line Jabodetabek are involved in this research, those are passengers who have already experienced or used the commuter line ticket vending machine C VIM . This research contained 9 testable hypotheses and used the Structural Equation Modeling SEM method to analyze the relationship between technology anxiety, perceived crowding, and perceived time pressure. "
2017
S65886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatina Nidhia Septianie
"ABSTRACT
Crowding atau kesesakan merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kinerja pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari audience effect dan kesesakan terhadap performa dalam mengerjakan tugas. Penelitian ini memprediksi bahwa kelompok partisipan dalam kondisi kesesakan akan memiliki performa yang lebih buruk dibandingkan dengan kelompok partisipan dengan pengamat dan tidak ada pengamat. Peneliti merekrut 30 mahasiswa dan membagi mereka ke dalam tiga kelompok untuk mengerjakan tugas spiral dengan waktu pengerjaan dicatat oleh peneliti. Partisipan di kelompok pertama mengerjakan tugas tanpa pengamat namun ditemani oleh
seorang peneliti. Kelompok kedua mengerjakan tugas dengan pengamat yang berdiri secara tersebar dalam jarak
sekitar 1,5 meter. Kelompok terakhir mengerjakan tugas dengan pengamat yang secara ramai berdiri di dekat partisipan dalam jarak kurang dari 1,5 meter. Hasil independent group t-test menunjukkan bahwa kelompok kesesakan memiliki performa yang lebin buruk dibandingkan dengan kelompok pengamat dan kelompok tidak ada
pengamat. Namun peneliti tidak menemukan perbedaan antara kelompok pengamat dan kelompok tidak ada pengamat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesesakan memengaruhi performa secara negatif.

ABSTRACT
Crowding found to have impact on workers performance. In this study, we examined audience effect and crowding
on performance. We hypothesised that in audience crowding condition, participants would perform worse than
participants in audience present and no audience conditions. We recruited 30 university students to complete spiral
task in three different experiment conditions and recorded the time. First condition is no audience, where
participants have to complete the task alone only accompanied by experimenter. In the audience present condition,
audience was present and scattered within 1.5 metres distance. In audience crowding condition, audience was
present and crowding around the participants in less than 1.5 metres distance. Independent groups t-test revealed that
participants in audience crowding condition performed worse than in audience present and no audience conditions.
However, there was no significant difference between audience present and no audience. The findings suggested that
crowding impacted individual performance negatively."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Zabrina
"Tujuan: (1) Untuk menganalisis perbedaan ukuran linier gigi dan besaran crowding antara model plaster, digital, dan 3D-printed dengan berbagai derajat keparahan crowding, (2) untuk mengetahui hubungan antara derajat keparahan crowding dengan perbedaan ukuran linier gigi dan besaran crowding antara ketiga jenis model studi.
Metode penelitian: 30 model studi dibagi menjadi tiga kelompok: crowding ringan (0-4 mm, n=10), sedang (4.01-8 mm, n=10), dan berat (≥8.01 mm, n=10). Model studi plaster direplikasi menjadi model digital melalui pemindaian dengan intraoral scanner Trios3. Data digital dicetak menjadi model 3D-printed berbahan resin dengan 3D-printer Formlabs2. Pengukuran dilakukan pada bidang mesiodistal, bukolingual, servikoinsisal, dan besaran crowding (selisih antara required space dibandingkan available space) pada 12 gigi di setiap model studi.
Hasil: Uji statistik komparatif numerik menunjukkan perbedaan ukuran linier mesiodistal, bukolingual, servikoinsisal, dan besaran crowding yang bermakna secara statistik antara ketiga jenis model studi, baik pada kondisi crowding ringan, sedang, dan berat. Perbedaan signifikan ditemukan antara model plaster-digital dan plaster-3D-printed. Analisis Bland-Altman menunjukkan level of agreement yang tinggi antara ketiga jenis model studi terlepas dari keparahan crowding. Hasil pengukuran model digital dan 3D-printed memiliki tendensi lebih besar dibandingkan dengan model plaster, namun perbedaan pengukuran antar model studi relatif kecil (<0.5 mm).
Kesimpulan: Terdapat perbedaan ukuran linier gigi dan besaran crowding antara model plaster, digital, dan 3D-printed yang siginifikan secara statistik namun tidak relevan secara klinis, terlepas dari keparahan crowding. Derajat keparahan crowding tidak mempengaruhi besar perbedaan pengukuran gigi pada ketiga jenis model studi.
......Objectives: (1) To analyze tooth size and crowding measurement differences between plaster, digital, and 3D-printed models with different degrees of crowding, (2) to find the association between severity of crowding with tooth size and crowding measurement differences on three types of study models.
Methods: 30 models were divided into three groups; mild crowding (0-4 mm; n=10), moderate crowding (4.01-8 mm, n=10), and severe crowding (≥8.01 mm, n=10). Plaster models were scanned with Trios3 intraoral scanner into digital models. .STL data were then produced into resin models with Formlabs2 3D-printer. Mesiodistal, buccolingual, servicoincisal, and crowding were measured on 12 teeth in each model.
Results: Comparative statistical test found significant tooth size and crowding measurement differences between three types of study models in all category of crowding. Post-hoc tests showed significant differences between plaster-digital models and plaster-3D-printed models. Bland-Altman plots displayed high level of agreement between three types of study models regardless of severity of crowding. Digital and 3D-printed model measurements were found likely to be larger than plaster model, although the differences in four measured parameters were relatively small (<0.5 mm).
Conclusions: Differences of linier tooth size and crowding measurements on plaster, digital, and 3D-printed models were found to be statistically significant, although clinically irrelevant, irrespective of degrees of crowding. No association was established between severity of crowding and measurement differences between three types of study models."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library