Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taty Sunarti
Abstrak :
Dari seluruh bahasan dapatlah ditampilkan pokok-pokok pikiran van Peursen sebagai berikut. Pokok pertama adalah bahwa kebudayaan itu bertahap tiga, yaitu tahap mitis, ontologis, dan fungsional, yang paralel, bukan vertikal. Maksudnya adalah bahwa tahap yang satu bukan berarti lebih tinggi dari pada tahap yang lain, melainkan samalah derajatnya, hanya bentuknya sajalah yang berbeda. Pokok pikiran kedua adalah bahwa dilihat dari segi fungsinya, kebudayaan itu mencari relasi-relasi. Sesuatu itu berarti dalam hubungannya dengan sesuatu yang lain. Kata gungsi selalu menunjukkan kepada pengaruh terhadap sesuatu yang lain. Apa yang kita namakan fungsional tidak berarti sendiri, tetapi justru dalam suatu hubungan tertentu ia memperoleh arti dan maknanya. Dengan demikian, pemikiran fungsional menyangkut hubungan pertautan, dan reIasi. Pokok pikiran ketiga adalah bahwa kebudayaan itu harus dipandang sebagai kata kerja, bukan kata benda. Bahwa kebudayaan itu adalah bukan barang-barang koleksi belaka, melainkan sebagai kegiatan dan tindakan manusia. Pokok pikiran keempat adalah bahwa apabila dipandang dari segi fungsi kebudayaan maka yang lebih penting adalah bukan apa-nya, melainkan bagaimananya. Bukan itu ada atau apa itu, melainkan bagaimana itu ada. Pokok pikiran kelima adalah bahwa kebudayaan itu merupakan suatu strategi atau masterplan, yaitu suatu rencana yang diarahkan ke masa depan, suatu posisi dan kondisi untuk menyelenggarakan kebudayaan yang baru. Pokok pikiran terakhir adalah bahwa kebudayaan mempunyai hubungan yang erat dengan ilmu, teknologi dan etika. Satu sama lain saling mempengaruhi dan menentukan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S16038
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Arifin Anis
Bontang: Kaltim Pasifik Amoniak, 2013
R 305.8 ZAI w
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fedyani Saifuddin
Abstrak :
In Indonesian context specifically, technology and culture have frequently been seen not only as two separated domains but also positioned technology as superior to culture. This article discusses that anthropo/ogical-archeologica/ studies clearly indicate that artefactual materials are the products of the work of culture. It argues that culture and its products, technology is one of them, are unsepararable entities. It also discusses that although culture definition has been changing from time to time, depending on paradigm upon which it works, there is one that has been unchanged, that is culture as the very source of all aspects of human life, and "the soul" of all scientific disciplines including technology.ยท
2009
MK-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Stiegler, Bernard
Cambridge : Polity Press, 2018
302.222 3 STI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library