Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitti Robbyah Nauli Mansur
Abstrak :
Bercampurnya mahasiswa yang berasal dari latar belakang yang berbeda seperti suku bangsa, agama, bahasa, dan adat istiadat dapat memungkinkan terjadinya kontak antar budaya, yang berpotensi menimbulkan gegar budaya. Gegar budaya adalah perasaan kehilangan, kebingungan, dan rasa tidak mampu karena individu memasuki lingkungan yang baru. Hal ini dapat menimbulkan stres yang merupakan masalah yang paling sering dialami oleh mahasiswa kedokteran. Penanganan terhadap stres atau mekanisme koping yang baik membuat seseorang dapat beradaptasi terhadap lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara mekanisme koping dan strategi adaptasi terhadap culture shock (gegar budaya) pada mahasiswa asal luar Jawa di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Angkatan 2015-2018. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan total samplingdari mahasiswa asal luar Jawa di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia angkatan 2015-2018. Responden diminta secara sukarela untuk mengisi kuesioner Brief COPE, kuesioner strategi adaptasi, dan kuesioner gegar budaya yang telah divalidasi di penelitian sebelumnya dan diujicoba dalam penelitian ini. Jumlah responden yang mengisi kuesioner dengan lengkap dan benar adalah 91 responden (response rate= 95%). Terdapat korelasi positif yang bermakna antaradysfunctional coping/maladaptive coping dengan kejadian gegar budaya (r=0,284, p=0,006). Sebaliknya, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara strategi adaptasi dengan gegar budaya (p>0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwadysfunctional coping/maladaptive copingmemiliki korelasi positif yang bermakna dengan kejadian gegar budaya, namun strategi adaptasi tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan kejadian gegar budaya.
The mixed of students who come from different ethnicities, religions, languages, and customs enable intercultural contact, which may lead to culture shock. Culture schock can be defined as a feeling of loss, confusion, and a sense of inadequacy because individuals enter a new environment. It can cause stress which is the most common problem experienced by medical students. Response to stress or coping mechanism enables someone to adapt to their environment. The purpose of this study is to assess the relationship between coping mechanisms and adaptation strategies with culture shock of students from out of Java in Faculty of Medicine Universitas Indonesia from academic year 2015 to 2018. This study was a cross sectional study with a total sampling of students whocome out of Java in Facultyof Medicine Universitas Indonesia from Academic Year 2015to 2018. A total of 91 respondents (response rate = 95%) completedthe BriefCOPE, Adaptation Strategies, and Culture Shock questionnairesthat had been validated in previous studies. There was a significant positive correlation between dysfunctional/maladaptive coping and the incidence of culture shock (r = 0.284, p = 0.006). On the other hand, there is no significant relationship between adaptation strategies and culture shock (p> 0.05). This study shows that dysfunctional/maladaptive coping correlates positively with culture shock whereas adaptation strategy does not correlate with culture shock.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imaz Zaniar Majid
Abstrak :
Adaptasi culture shock adalah suatu penyesuaian diri yang dilakukan oleh mahasiswa internasional akibat pengaruh perbedaan budaya asal dengan budaya tuan rumah. Literature review ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi adaptasi culture shock pada mahasiswa internasional. Literature review ini diambil dari tiga layanan publikasi yaitu; scopus, proquest, science direct yang. Penelusuran publikasi dilakukan mulai dari bulan Mei-Juni tahun 2020. Metode yang digunakan dalam studi literature ini adalah (preferred reporting items for systimatik reviews and meta-analysis) PRISMA. Terdapat 12 studi dari literature yang ditemukan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Sebagian besar studi dilakukan di Amerika Serikat. Sampel pada penilitian ini minimal 150 dengan analisis yang digunakan sebagian besar menggunakan Struktural Equation Model (SEM). Faktor yang memiliki kontribusi pada adaptasi culture shock terdiri dari dua yaitu internal (self efficacy, motivasi dan komunikasi), dan eksternal (sosial support, budaya dan rekreasi). ...... Culture shock adaptation is an adjustment made by international students due to the influence of cultural differences of origin with host culture. This literature review aims to identify internal and external factors that influence the adaptation of culture shock to international students. This literature review was taken from three publication services namely; sqopus, proquest, science direct yang. Publication searches are conducted from May to June 2020. The method used in this literature study is PRISMA's preferred reporting items for systematic review and meta-analysis. There are 12 studies from the literature found according to inclusion and exclusion criteria. Most studies are conducted in the United States. Samples in this research are at least 150 with the analysis used mostly using Structural Equation Model (SEM). The factors that contribute to the adaptation of culture shock consist of two factors, namely internal (self efficacy, motivation and communication), and external (social support, culture and recreation).
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hyqal Kevinzky
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses dan dinamika komunikasi mahasiswa perantauan di UNPAD Bandung dalam beradaptasi, ketika menghadapi culture shock. Culture shock merupakan gejala sosial yang dialami oleh perantau ketika pindah dan mendiami daerah dengan kultur budaya yang berbeda. Penelitan ini menggunakan beberapa konsep dan teori besar di antaranya CAT, KAB, dan Adaptasi Budaya. Penelitian ini menggunakan metode snowball dan purposive sampling dalam pemilihan informannya, kemudian di analisis dengan menggunakan metode analisis tematik. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat sejumlah kecenderungan seseorang dalam beradaptasi dengan budaya asing di sekitarnya, yang kemudian menentukan pemilihan tipe adaptasinya agar bisa bertahan di perantauan. ......The purpose of this research is to see how the process and commucation?s dynamic of the sojourners college student at UNPAD, Bandung during the period of adaptation while they were dealing with culture shock. Culture shock is a social phenomenon experineced by the sojourners college student student when they are moving into a region which is having a different culture. This research uses some of concepts and common theories which are CAT, KAB, and cultural adaptation. This research uses snowball method and purposive sampling in chosing the informants, then the researsh will be analyzed with the method of thematic analysys. Furthermore, this research reveals that there are some tendencies of someone while they are in the process of adaptation with the foreign culture around them, that later on will determine the selection of the type of adaptation in order to survive in the sojourners college student.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Rizki Nur Widana
Abstrak :
ABSTRAK
From Prada to Nada 2009 adalah sebuah film drama romantis mengenai dua saudara perempuan manja yang harus pindah dari Beverly Hills ke lingkungan orang-orang Meksiko di Los Angeles timur. Artikel ini berfokus pada perjuangan-perjuangan dan perubahan-perubahan yang terkait dengan tahapan-tahapan kejutan budaya yang dihadapi oleh kedua saudara perempuan dan orang-orang Meksiko sepanjang perjalan mereka. Dengan menggunakan teori Oberg mengenai tahapan-tahapan kejutan budaya, artikel ini bertujuan untuk menemukan sebab-sebab dan akibat-akibat yang dimiliki kejutan budaya terhadap dua saudara perempuan dan orang-orang Meksiko melalui dialog, adegan, dan interaksi kedua budaya yang dihadirkan dalam film ini.
ABSTRACT
From Prada to Nada 2009 is a romantic drama movie about the two spoiled sisters who have to move from Beverly Hills to Mexicans neighborhood in East Los Angeles. This article is focusing on the struggles and changes related to the stages of culture shock that the two sisters and Mexicans face throughout their journey. By using Oberg rsquo;s theory of the stages of culture shock, this article aims to uncover the causes and effects that the culture shock has toward the two sisters and Mexicans through the dialogue, scene, and both cultures interaction which are presented in the movie.
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ary Yunian Putri
Abstrak :
Culture shock merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami adanya rasa ketidaknyamanan atas apa yang dilakukannya saat berada di lingkungan yang baru atau berbeda secara signifikan dengan lingkungan asalnya, sehingga membuat seseorang sulit untuk beradaptasi. Ketidaknyamanan ini dapat mencakup perbedaan dalam norma sosial, nilai budaya, dan perilaku yang berlaku di lingkungan baru. Individu yang mengalami culture shock seringkali mengalami kesulitan dalam beradaptasi, karena mereka merasa tidak familiar dengan aturan dan norma yang berlaku. Teman sebaya tidak hanya dapat memberikan kenyamanan emosional, tetapi juga menyediakan sumber daya yang mendukung proses adaptasi individu di lingkungan yang baru dan jauh dari lingkungan keluarganya. Dukungan sosial ini mencakup pertukaran informasi, pengalaman, dan pemahaman bersama yang dapat membantu individu untuk mengatasi tantangan culture shock dan mempercepat proses adaptasi mereka. Saat ini pemerintah memberikan kesempatan untuk para mahasiswa yang ingin merasakan belajar di luar negeri melalui program barunya yaitu IISMA (Indonesian International Student Mobility Award). Program IISMA sudah berjalan selama 2 tahun sejak 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan culture shock pada mahasiswa yang mengikuti program belajar di luar negeri, secara spesifik pada penelitian ini ialah program IISMA (Indonesian International Student Mobility Award). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis survey. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah stratified random sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan tabel silang dan uji korelasi Kendall’s tau b serta uji validatitas dan reliabilitas. Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei sampai Desember 2023 kepada 74 mahasiwa Universitas Indonesia yang telah menyelesaikan program IISMA (Indonesian International Student Mobility Award) batch 1 maupun batch 2. Hasil penelitian melalui uji korelasi Kendall’s tau-b menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial teman sebaya terhadap tingkat culture shock dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,237 dan p-value 0,037. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan yang dihasilkan rendah, tetapi hubungan antara keduanya negative yang berarti semakin tinggi tingkat dukungan sosial teman sebaya yang dimiliki, maka akan semakin rendah tingkat culture shock yang dialami. Terdapat beberapa saran yaitu mahasiswa IISMA perlu persiapan akademis dan aktif berpartisipasi dalam kehidupan sosial lokal untuk mengatasi culture shock. Kemudian, pengembangan mata kuliah Tingkah Laku Manusia dan Lingkungan Sosial dapat diperkaya dengan program adaptasi, metode pengajaran interaktif, dan sumber daya online, serta kolaborasi dengan lembaga dukungan mahasiswa. Terakhir, penelitian menunjukkan hubungan signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dan culture shock, menyarankan penelitian lanjutan untuk eksplorasi program dukungan inovatif. ......Culture shock is a condition in which an individual experiences discomfort in response to their actions in a new environment significantly different from their original one, making it challenging for them to adapt. This discomfort may encompass differences in social norms, cultural values, and behaviors prevailing in the new environment. Individuals undergoing culture shock often face difficulties in adapting because they feel unfamiliar with the rules and norms in place. Peers can provide not only emotional comfort but also resources that support the individual's adaptation process in a new environment far from their family setting. This social support includes the exchange of information, experiences, and shared understanding that can help individuals overcome culture shock challenges and expedite their adaptation process. Currently, the government offers opportunities for students who want to experience studying abroad through its new program called the Indonesian International Student Mobility Award (IISMA). The IISMA program has been running for two years since 2021. This research aims to determine the relationship between peer social support and culture shock in students participating in study abroad programs, specifically focusing on the IISMA program. The research employs a quantitative approach with a survey type. The sampling technique used is stratified random sampling. The analysis techniques include univariate and bivariate analyses using cross-tabulation tables and Kendall's tau-b correlation test, as well as validity and reliability tests. The study was conducted from May to December 2023 on 74 students from the University of Indonesia who have completed the IISMA program batches 1 and 2. The results of the Kendall's tau-b correlation test show a significant negative relationship between peer social support and the level of culture shock, with a correlation coefficient of -0.237 and a p-value of 0.037. This result indicates a low relationship, but the negative correlation suggests that the higher the level of peer social support, the lower the level of experienced culture shock. There are several recommendations, namely that IISMA students need academic preparation and active participation in local social life to overcome culture shock. Furthermore, the development of the Human Behavior and Social Environment course can be enriched with adaptation programs, interactive teaching methods, online resources, and collaboration with student support institutions. Finally, research indicates a significant relationship between peer social support and culture shock, suggesting further research to explore innovative support programs.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arminditya Fajri Akbar
Abstrak :
Terbatasnya interaksi sosial di tengah pandemi COVID-19 memaksa perubahan pada proses belajar mengajar secara konvensional menjadi pembelajaran jarak jauh. Peran platform pembelajaran daring diharapkan dapat menjadi sumber belajar yang optimal sehingga kesenjangan capaian belajar dapat diminimalkan. Namun, masyarakat mengalami culture shock karena perubahan tersebut, kesadaran peserta didik yang masih rendah untuk mengevaluasi hasil belajar, dan terdapat kendala terkait dengan akses Internet. Oleh sebab itu, pengukuran tingkat kepuasan pengguna perlu dilakukan untuk menilai efektivitas platform pembelajaran daring dalam menyediakan sumber belajar alternatif dengan menggunakan teknik text mining. Penelitian ini menganalisis persepsi pengguna terhadap layanan platform Ruangguru, Zenius, dan Quipper dengan mengolah data ulasan dari Google Play Store. Teknik text mining yang digunakan ialah pemodelan topik dengan metode Latent Dirichlet Allocation untuk mendefinisikan aspek layanan yang dibahas pada data ulasan. Selain itu, dilakukan analisis sentimen ulasan dari setiap aspek layanan menggunakan algoritma SentiStrengthID. Hasil dari kedua teknik text mining tersebut dikuantifikasi menggunakan metode Net Reputation Score untuk mendapatkan skor kepuasan pengguna sehingga dapat menjadi referensi bagi pihak penyedia platform dalam menentukan prioritas peningkatan layanan. Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek promosi dan video berlangganan perlu menjadi fokus perbaikan bagi pihak penyedia platform Ruangguru. Kedua aspek tersebut mendapatkan skor kepuasan terendah sebesar -6,19% dan 15,84%. Sementara itu, aspek mengenai latihan soal dan akun pengguna pada platform Zenius perlu untuk menjadi prioritas perbaikan dengan masing-masing skor kepuasan yang diperoleh sebesar 34,91% dan 44,14%. Terakhir, aspek layanan dari platform Quipper mengenai latihan pembahasan dan registrasi pengguna perlu segera diperbaiki karena mendapatkan skor kepuasan yang kritikal sebesar -54,28% dan -16,66%. Berdasarkan hasil tersebut, didapatkan wawasan yang berguna bagi pihak penyedia untuk mempermudah pengambilan keputusan dalam optimasi platform pembelajaran daring. ......Limited social interaction amid the COVID-19 pandemic has forced a change in the conventional learning process to distance learning. Online learning platforms are expected to provide optimal learning resources so that the gap in learning achievement can be minimized. However, the society experienced culture shock due to the change, student awareness of the possibility to evaluate learning strategies and learning outcomes is still low during online learning activities, and there are issues related to Internet access. Therefore, it is necessary to measure the user satisfaction score to assess the effectiveness of online learning platforms in providing alternative learning resources using text mining techniques. This study analyzes user perceptions of Ruangguru, Zenius, and Quipper by exploring review data from Google Play Store. Text mining techniques used are topic modeling by applying Latent Dirichlet Allocation method to define the service aspects discussed in the review data. Additionally, sentiment analysis was carried out to classify the emotional tendency of each user review from every service aspect using SentiStrengthID algorithm. Results from both techniques are quantified using Net Reputation Score method to obtain user satisfaction scores so that it can be a reference for platform providers in determining service improvement priorities. The results of the study reveal that the promotion and subscription video aspects need to be the improvement focus for the Ruangguru platform provider. Both aspects get the lowest satisfaction scores of -6.19% and 15.84%, respectively. Meanwhile, aspects regarding tryout and user account on the Zenius platform need to be a priority for improvement with satisfaction scores obtained of 34.91% and 44.14%, respectively. The last one, service aspects of the tryout and user registration on the Quipper platform need to be improved immediately by the service provider because these aspects get critical satisfaction scores of -54.28% and -16.66%, respectively. Based on these results, useful insights were obtained for providers to facilitate decision-making in optimizing online learning platforms.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library