Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tambunan, Ferylina
"Penelitian ini mengukur hubungan antara planned happenstance dan career decision-making self-efficacy pada siswa Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini juga mengukur peran kepribadian proaktif sebagai moderator pada hubungan antara planned happenstance dan career decision-making self-efficacy. Partisipan penelitian ini adalah 839 siswa Sekolah Menengah Atas. Variabel penelitian ini diukur menggunakan kuisioner penelitian dari Career Decision Self-Efficacy- Short Form CDSE-SF, Planned Happenstance Career Inventory PHCI dan Proactive Personality Scale PPS, yang kemudian diadaptasi sesuai dengan konteks Indonesia. Data penelitian dianalisis menggunakan regresi ganda dan PROCESS dari Hayes dengan menggunakan model moderator sederhana Model 1. Hasil penelitian menunjukan: a planned happenstance berhubungan secara positif dan signifikan dengan career decision-making self-efficacy dan b kepribadian proaktif tidak berperan sebagai moderator dalam hubungan planned happenstance dan career decision-making self-efficacy.

This study measures relationship between planned happenstance and career decision making self efficacy on high school students. This study also measures the role of proative personality as a moderator of relationship between planned happenstance and career decision making self efficacy. Data were collected from 839 high school students. Variables were measured using a research questionnaire in the form of Career Decision Self Efficacy Short Form CDSE ndash SF, Planned Happenstance Career Inventory PHCI, and Proactive Personality Scale PPS, which were adapted to the Indonesian context. The data were analyzed using multiple regression and Hayes rsquo PROCESS 2013 simple moderator model Model 1. The result showed a Planned happenstance is positively and significantly correlated with career decision making self efficacy and b proactive personality does not act as a moderator of the relationship between planned happenstance and career decision making self efficacy.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martha Yulia W. S.
"ABSTRAK
Keputusan karir remaja merupakan masalah penting dan perlu diperhatikan.
Erikson mengatakan bahwa kemampuan memilih dan menentukan keputusan karir
pada masa remaja merupakan pemecahan masalah identitas remaja sehingga
ketidakmampuan memilih dan menentukan karir dapat menganggu perkembangan diri
remaja (dalam Seligman, 1994). Remaja yang mampu membuat keputusan karir pada
masa ini ternyata cenderung memiliki keberhasilan akademik yang lebih tinggi daripada
remaja yang tidak membuat keputusan karir (Seligman, 1994). Remaja yang tidak
mampu membuat keputusan karir dengan mantap dapat mengalami berbagai kesulitan
pada saat mereka terjun di dunia kerja antara lain: cemas dan tidak yakin menghadapi
dunia kerja, ketidakpuasan kerja bahkan mengalami kegagalan (Mappiare, 1992).
Untuk meningkatkan daya saing angkatan kerja Indonesia dalam menghadapi
era globalisasi, potensi karir individu sebelum masuk ke dunia kerja perlu ditingkatkan
sejak awal antara lain sejak masa remaja. Masa remaja merupakan saat penting dalam
perkembangan karir karena merupakan masa persiapan terakhir individu sebelum
memasuki dunia kerja. Berbeda dengan masa perkembangan sebelumnya, pada masa
ini remaja dituntut untuk membuat keputusan karir yang akan menentukan arah
kehidupan berikutnya. Bila remaja mampu membuat keputusan karir dengan baik, hal
ini dapat meningkatkan keberhasilan mereka dalam menghadapi dunia kerja dan
memperkecil kemungkinan mereka mengalami kegagalan. Penelitian Tumer & Helms
(1995), Zanden (1993), dan Grotevant & Durret (dalam Papalia & Olds, 1993)
menunjukkan gejala-gejala adanya remaja yang mengalami kesulitan dalam
menentukan keputusan karir. Banyak yang mengalami kebimbangan dan tidak mampu
memilih karir kemudian menunda keputusan karir mereka, sampai pada saatnya
mereka harus memilih mereka tidak memiliki cukup waktu untuk memilih dengan baik.
Sampai saat ini tampaknya belum ada data yang sistematis mengenai status
keputusan karir remaja di Indonesia.
Untuk meningkatkan potensi remaja dalam memilih dan menentukan karir,
orangtua perlu meningkatkan keterlibatan mereka dalam perkembangan karir remaja
(Palmer & Cochran, 1991). Walaupun dalam kehidupan remaja orangtua tidak lagi
menjadi tokoh sentral, namun, sehubungan dengan merencanakan karir remaja masih
membutuhkan nasehat dan saran-saran dari orangtua khususnya mengenai masalahmasalah
keuangan, pendidikan, dan rencana karir (Papalia & Olds, 1992) Beberapa
penelitian terdahulu (Palmer & Cochran, 1988; Papalia & Olds 1993; Blustein, 1991)
mengungkapkan pendingnya dukungan orangtua terhadap perkembangan karir remaja
namun ada pula gejala-gejala yang menunjukkan bahwa keterlibatan (dukungan) orangtua dalam karir remaja justru mempersulit posisi remaja dalam menentukan
depan mereka. Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti ingin melihat (a) gambaran status
keputusan karir remaja, (b) gambaran dukungan orangtua terhadap keputusan karir
remaja, (c) apakah ada hubungan antara dukungan orangtua terhadap keputusan karir
dengan status keputusan karir remaja, dan (d) bentuk dukungan yang paling berperan
terhadap status keputusan karir remaja.
Penelitian ini bersifat deskriptif dan dilakukan pada 184 murid kelas III SMUK
III, Jakarta Pusat. Dalam penelitian ini ada dua instrumen yang digunakan untuk
pengumpulan data. Instumen pertama untuk mengukur status keputusan karir remaja
(Skala Keputusan Karir) dan instrumen yang kedua untuk mengukur dukungan
orangtua terhadap keputusan karir remaja (Skala Dukungan Orangtua).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subyek penelitian ini telah memiliki
keputusan karir dengan taraf keyakinan tergolong cukup yang berarti subyek penelitian
cukup yakin bahwa keputusan karir yang dipilih sesuai dengan keadaan dirinya. Secara
umum subyek menilai orangtua mereka telah memberikan dukungan terhadap
keputusan karir remaja dengan baik. Penelitian ini juga mengungkapkan adanya
hubungan yang signifikan antara dukungan orangtua terhadap keputusan karir dengan
status keputusan karir remaja. Semakin tinggi dukungan orangtua yang diterima
subyek maka semakin tinggi pui a status keputusan karir subyek, sebaliknya semakin
rendah dukungan orangtua yang diterima subyek maka semakin rendah pula status
keputusan karir subyek. Dukungan orangtua terdiri dari 6 bentuk yaitu bimbingan,
bantuan instrumental, keberadaan orangtua sebagai sekutu yang dapat diandalkan,
kelekatan orangtua-anak, pengakuan akan kemampuan subyek dan kesamaan minat
antara orangtua dan remaja. Dari keenam bentuk dukungan tersebut, ternyata
dukungan pengakuan paling berperan terhadap status keputusan karir remaja.
Untuk penelitian lebih lanjut peneliti menyarankan agar pengukuran variabel
dukungan orangtua terhadap keputusan karir remaja juga dilakukan terhadap orangtua
subyek dan difokuskan pada seluruh tahap-tahap perkembangan subyek agar
didapatkan gambaran yang lebih terintegrasi yaitu sejak masa kanak-kanak awal
sampai masa remaja. Selain itu untuk mempertajam hasil penelitian, subyek penelitian
diambil berdasarkan asal sekolah yang lebih beragam (SMU Negeri) dengan jumlah
subyek yang berasal dari jurusan IPA/IPS yang seimbang, suku, pekerjaan dan
penghasilan orangtua yang lebih beragam. Dengan karakteristik responden yang lebih
beragam ini diharapkan hasil penelitian akan lebih kaya dan tajam mengungkapkan
jenis intervensi (dukungan orangtua) yang paling sesuai untuk meningkatkan
perkembangan karir remaja dengan kondisi-kondisi yang lebih beragam."
1998
S2952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Foskett, Nicholas
London: Routledge, 2001
373.18 FOS c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Deswanti Rio Dingin
"Dewasa ini, remaja mengalami banyak tantangan terutama dari perubahan pada diri mereka. Pada konteks emosional, secara fisiologis remaja mulai memiliki emosi yang tidak terkendali. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental pada remaja. Gangguan mental juga cenderung membuat ketidakseimbangan kematangan kognitif yang akan memengaruhi gaya pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kondisi mental dengan gaya pengambilan keputusan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain deskriptif-analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 111 remaja yang dipilih dengan teknik quota sampling.
Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square dan menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kondisi mental dengan gaya pengambilan keputusan p=0,130, ?=0,05 . Dari hasil tersebut, maka diperlukan sosialisasi mengenai kesehatan mental dan pelatihan untuk meningkatkan gaya pengambilan keputusan yang adaptif. Peran perawat diperlukan dalam memberikan perawatan secara menyeluruh dan mengarahkan remaja dan caregiver mereka untuk mencapai strategi koping yang baik.

Nowadays, adolescents faced many challenges especially from the changes of themselves. In emotional context, physiologically adolescents begin to have uncontrolled emotion. This condition can result in mental health problem in adolescents. Mental illness also tend to make cognitive maturity imbalances which will affect decision making style. This research aims to know the relatonship between mental condition and decision making style. This study use descriptive analytic method with cross sectional approach. These samples included 111 adolescents who have been selected with a quota sampling technique.
The result are analyzed using Chi Square Test and showed no significant relationship between mental condition and decision making style p 0,130, 0,05 . From the result, then the necessary sosialization about mental health and training to increase adaptive decision making style. The role of nurse are providing the holistic care and guiding adolescents and their caregiver to achieve a good coping strategy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library