Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 4 Document(s) match with the query
cover
cover
Achmad Oktafiono
"Kompleksitas pembangunan proyek stadion dengan penggunaan kontrak rancang-bangun atau design-build (DB) di Indonesia cenderung menimbulkan masalah yang memicu perselisihan. Salah satunya mengenai ketidakakuratan pengukuran volume pekerjaan mekanikal dan elektrikal (ME) karena adanya perbedaan cara pandang dari pihak-pihak yang terlibat dalam proses pengukuran. Oleh karena itu, pengembangan suatu standar pengukuran sangat diperlukan untuk memberikan acuan yang seragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan SMM berbasis WBS untuk pekerjaan ME bangunan utama stadion dalam kontrak DB di Indonesia. Penelitian diawali dengan studi literatur mengenai dokumen proyek stadion berupa BQ, rincian anggaran biaya (RAB), rencana kerja & syarat-syarat (RKS), dan Peraturan Menteri (PerMen) PUPR No 28 2016 untuk menyusun WBS Pekerjaan ME Bangunan Utama Stadion. WBS yang disusun kemudian divalidasi oleh pakar melalui kuesioner dan wawancara dan dilakukan analisis Delphi. WBS yang telah divalidasi digunakan untuk mengembangkan SMM pekerjaan ME Bangunan Utama Stadion dengan mengacu pada SMM Indonesia dan luar negeri. SMM yang dikembangkan kemudian juga divalidasi oleh pakar melalui kuesioner dan wawancara dan dilakukan analisis Delphi. Selain itu, dilakukan juga pemodelan hubungan variabel untuk mengetahui korelasi pengembangan SMM berbasis WBS terhadap akurasi pengukuran volume pekerjaan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Dalam pemodelan hubungan variabel WBS, SMM, dan Akurasi Perhitungan Volume Pekerjaan, proses penelitian yang dilakukan adalah studi literatur untuk menyusun konstruk dan indikator variabel, validasi konstruk & indikator variabel, pilot survey, survei responden. Hasil survei responden dilakukan analisis homegenitas, validitas & reliabilitas, kecukupan data, dan uji struktur model. Hasil penelitian ini menunjukkan SMM berbasis WBS Pekerjaan ME Bangunan Utama Stadion mampu mengurangi permasalahan perselisihan mengenai ketidakakuratan pengukuran volume pekerjaan ME Bangunan Utama Stadion yang menggunakan kontrak DB.

The construction complexity of stadium projects with the use of design-build (DB) contracts in Indonesia tends to cause problems triggering disputes. One of which is regarding the inaccuracy of mechanical and electrical (ME) works volume measurements due to different perspectives of the involved parties on how to measure. Therefore, developing a measurement standard is necessary to provide a uniform reference. This research aims to develop a WBS-based SMM for the ME works of stadium main building in Indonesian DB contract. The research begins with literature study on stadium project documents in the form of BQ, detailed budget, work plan & requirements, and Ministry of Public Works and Housing Regulation No. 28/PRT/ M/2016 to compile ME works WBS of stadium main building. The WBS was then validated by experts through interviews questionnaires and a Delphi analysis was carried out. The validated WBS is used to develop SMM for ME works of stadium main building with reference to the Indonesian and overseas SMM. The developed SMM was then also validated by experts through interviews questionnaires and a Delphi analysis was also carried out. In addition, variable relationship modeling was carried out to determine the correlation of WBS-based SMM development toward the accuracy of work volume measurement using Structural Equation Modeling (SEM). In modeling the relationship between WBS, SMM, and work volume measurement accuracy, the research process carried out was literature study to develop constructs and variable indicators, variable constructs and indicators validation, pilot surveys, and respondent survey. The results of the respondent survey was analyzed for homogeneity, validity & reliability, data adequacy, and model structure testing. The results of this study indicate that the WBS-based SMM for the ME Works of stadium main building is able to reduce the dispute problem regarding the inaccuracy of ME work volume measurement in stadium main building with the use of DB contract."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Stevan Togar
"Energi menjadi bagian yang vital dalam kehidupan manusia, terutama di era digital yang memerlukan banyak sekali energi. Dengan tingginya penggunaan energi berbasis fossil di indonesia yang mencapai 69,94% serta semakin menipisnya cadangan energi berbasis fossil, maka perlu beberapa solusi untuk meengatasi permasalahan tersebut, seperti penemuan energi baru terbarukan (EBT) ataupun efisiensi penggunaan energi. Monitoring penggunaan energi, terutama listrik, adalah langkah alternatif untuk meningkatkan efisiensi energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan solusi pemantauan energi listrik lampu rumah tangga berbasis NB-IoT untuk pemantauan dan manajemen konsumsi energi listrik. Sistem yang diusulkan memungkinkan pengguna untuk memantau, menganalisis konsumsi energi listrik mereka secara efisien. Sensor-sensor pintar yang terhubung ke jaringan NB-IoT akan mengumpulkan data konsumsi energi dari berbagai perangkat di rumah atau fasilitas, dan data ini akan diolah dan disajikan ke pengguna melalui dashboard pada layanan pihak ketiga ANTARES. Selain itu, sistem ini akan memberikan rekomendasi dan informasi visual yang memudahkan pengguna untuk mengambil keputusan yang bijak terkait dengan penggunaan energi. Dari hasil pengukuran didapatkan beberapa kesimpulan seperti nilai selisih antara pengukuran arus menggunakan sensor arus SCT-013 dengan multimeter DT-9205A adalah 9.424% dan pengukuran tegangan menggunakan ZMPT101B dengan multimeter DT -9205A adalah 1.228%. Kemudian hasil pengujian Quality of Service pada jarak 500 m mendapatkan hasil yang sangat baik, dengan hasil : rata-rata RSSI sebesar -62.8 dBm, rata-rata-latency 3.0667 detik, dan rasio PDR sebesar 100%. Pengujian Quality of Service pada jarak 1 km mendapatkan hasil yang cukup baik, dengan hasil : rata-rata RSSI sebesar -68.933 dBm, rata-rata-latency 3.24138 detik, dan rasio PDR sebesar 90%.Pengujian Quality of Service pada jarak 1.5 km mendapatkan hasil yang kurang baik, terutama pada paramter RSSI dan PDR, dengan hasil : rata-rata RSSI sebesar -84.80 dBm, rata-rata-latency 3.4667 detik, dan rasio PDR sebesar 83.33%. Jaringan NB-IoT cocok untuk meteran listrik on-grid di daerah urban dengan jarak optimal 500 hingga 1 Km, sedangkan pada jarak lebih dari 1.5 km lebih baik digunakan untuk skala rumah tangga.

Energy is a vital part of human life, especially in the digital era that requires a lot of energy. With the high use of fossil-based energy in Indonesia reaching 69.94% and the depletion of fossil-based energy reserves, several solutions are needed to overcome these problems, such as the discovery of new renewable energy (EBT) or energy use efficiency. Monitoring energy use, especially electricity, is an alternative step to improve energy efficiency. This research aims to develop and implement an NB-IoT-based electrical energy monitoring solution for monitoring and management of electrical energy consumption. The proposed system allows users to monitor, analyze their electrical energy consumption efficiently. Smart sensors connected to the NB-IoT network will collect energy consumption data from various devices in the home or facility, and this data will be processed and presented to users through a dashboard on the third-party service ANTARES. In addition, this system will provide recommendations and visual information that make it easier for users to make wise decisions related to energy use. From the measurement results, several conclusions were obtained such as the difference value between current measurements using the SCT-013 current sensor and the DT-9205A multimeter is 9.424% and voltage measurements using the ZMPT101B with the DT-9205A multimeter is 1.228%. Then the Quality of Service test results at a distance of 500 m get very good results, with the results: average RSSI of -62.8 dBm, average latency of 3.0667 seconds, and PDR ratio of 100%. Quality of Service testing at a distance of 1 km gets pretty good results, with the results: average RSSI of -68.933 dBm, average-latency 3.24138 seconds, and PDR ratio of 90%. Quality of Service testing at a distance of 1.5 km gets less good results, especially on RSSI and PDR parameters, with the results: average RSSI of -84.80 dBm, average-latency 3.4667 seconds, and PDR ratio of 83.33%. The NB-IoT network is suitable for on-grid electricity meters in urban areas with an optimal distance of 500 to 1 km, while at a distance of more than 1.5 km it is better used for household scale."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Wahyu Pratama
"Pelaksanaan yang cepat dan kebutuhan mendesak akan infrastruktur merupakan alasan utama mengapa banyak proyek di Kawasan Inti Pemerintahan menggunakan metode design and build untuk konstruksi di ibu kota baru, Nusantara. Namun, keterlambatan sering terjadi selama tahap implementasi. Tesis ini menyelidiki faktor-faktor risiko yang mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek-proyek design and build. Variabel-variabel yang relevan dikumpulkan dari data sekunder dan studi literatur, kemudian divalidasi oleh para ahli, dan kuesioner didistribusikan kepada responden. Variabel-variabel tersebut selanjutnya dievaluasi menggunakan analisis risiko kualitatif. Dari 100 faktor risiko yang disurvei, 16 diidentifikasi sebagai yang paling kritis: (X5) (X6) perkiraan biaya yang tidak akurat selama fase perencanaan, (X8) Urban Plan berubah, (X9) (X47) investigasi situs yang tidak memadai atau kondisi tanah dan permukaan yang tidak terduga, (X26) kelayakan finansial kontraktor, (X54) (X56) keterlambatan pengiriman peralatan dan bahan konstruksi, (X55) (X75) akses situs yang sulit atau terbatas termasuk faktor cuaca, (X57) (X59) kelangkaan tenaga kerja dan bahan konstruksi, (X61) (X63) perubahan desain atau lingkup pekerjaan selama pelaksanaan atas permintaan pemilik, (X62) kompleksitas dan ukuran proyek yang besar, dan (X70) lahan yang belum bebas.

The rapid execution time and the immediate necessity of the infrastructure are the reasons why many projects in the Core Governmental Area utilize the design and build method for construction in the new capital city, Nusantara. However, delays frequently occur during implementation. This thesis explores the risk factors affecting the project execution time of design and build projects. Variables were compiled from secondary data and literature studies, validated by experts, and questionnaires were distributed to respondents. These were then evaluated using qualitative risk analysis. From the 100 risk factors surveyed, 16 were identified as the most critical: (X5) (X6) inaccurate cost estimation during the planning phase, (X8) changes in urban planning, (X9) (X47) inadequate site investigation/unexpected ground/surface conditions, (X26) financial feasibility of the contractor, (X54) (X56) delayed delivery of construction equipment and materials, (X55) (X75) difficult/limited site access including weather-related factors, (X57) (X59) scarcity of labor and construction materials, (X61) (X63) design or scope changes during implementation at the owner's request, (X62) complexity and large project size, and (X70) unacquired land."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library