Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Keisya Tiara Satria
"Penelitian ini menggunakan Analisis Wacana Kritis (CDA) dari Norman Fairclough untuk mendalami pesan tekstual dan visual yang disampaikan dalam film Sing 2 (2021) karya Garth Jennings. Dengan berfokus pada tema keberagaman, ambisi, dan ketekunan, penelitian ini secara cermat menganalisis modalitas dan evaluasi dalam dialog serta visual film tersebut. Melalui pemeriksaan menyeluruh terhadap transkrip dialog dan elemen visual, penelitian ini mengidentifikasi bagaimana film ini secara strategis memanfaatkan bahasa dan citra untuk mempromosikan inklusivitas, menekankan pentingnya ketekunan, dan menyoroti potensi pencapaian individu dalam konteks kolaboratif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Sing 2 tidak hanya menghibur tetapi juga berfungsi sebagai media yang kuat untuk menyampaikan pesan sosial yang relevan. Penelitian ini berkontribusi pada bidang kajian film dengan menjelaskan potensi film animasi sebagai alat yang efektif untuk komentar sosial.
This study employs Norman Fairclough's Critical Discourse Analysis (CDA) to delve into the textual and visual messages conveyed in Garth Jennings' Sing 2 (2021). By focusing on the themes of diversity, ambition, and perseverance, the research meticulously analyzes modality and evaluation within the film's dialogue and visuals. Through a comprehensive examination of dialogue transcripts and visual elements, the study identifies how the film strategically utilizes language and imagery to promote inclusivity, emphasize the significance of perseverance, and highlight the potential for individual achievement within a collaborative context. The findings demonstrate that Sing 2 does not only entertains but also functions as a powerful medium for conveying socially relevant messages. This research contributes to the field of film studies by illuminating the potential of animated films to serve as potent tools for social commentary."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Huang Shasha
"Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) merupakan organisasi terpenting di kawasan Asia Tenggara. Republik Rakyat Tiongkok dan negara-negara ASEAN merupakan mitra yang akrab. ASEAN dan Tiongkok menjalankan Hubungan Dialog sejak 30 tahun yang lalu sampai masa ini. Interaksi negara anggota ASEAN dan Tiongkok dalam media juga semakin banyak. Penelitian ini menggunakan teori representasi dan teori analisis wacana sebagai kerangka teoritis. Melalui metode kualitatif-analisis, penelitian ini melakukan observasi berita-berita di media “Antara” Indonesia dan “Xinhua” Tiongkok, memilih topik tentang ASEAN, dan menganalisisnya. Pendekatan yang dipakai adalah melalui analisis wacana dan representasi. Temuan pada penelitian ini dapat dirumuskan bahwa kedua media sama-sama paling mementingkan interaksi dalam bidang politik, dan juga bersikap optimis terhadap interaksi ASEAN-Tiongkok. Perbedaannya, Media “Antara” membahas tentang konflik ASEAN-Tiongkok, sedangkan “Xinhua” tidak. Selain itu, “Antara” lebih cenderung menggunakan kutipan langsung, media “Xinhua” lebih sering menggunakan kutipan tidak langsung. Selain membahas persoalan ekonomi, politik, dan budaya, unsur budaya dan politik kedua negara ditemukan bahwa telah mempengaruhi pemberitaan hubungan ASEAN-Tiongkok, khususnya sepanjang pemberitaan ini diteliti, selama bulan Juni sampai Agustus 2022.
The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) is the most important organization in the Southeast Asian region. ASEAN countries and The People's Republic of China have a close friendship, the Dialogue Relations between China and ASEAN has been established for 30 years. The interaction between ASEAN countries and China in the media is also increasing. In this research, the researcher will use representation theory and discourse analysis theory as the theoretical framework. Through a qualitative-analytic method, this research observes the news in the media “Antara”in Indonesia and “Xinhua” in China, chooses topics about ASEAN, then analyzes them. The approach used is discourse analysis and representation. This study finds that two media both lay emphasis on interaction in the political field, and are both optimistic about ASEAN-China interaction. The difference is, the Indonesian media “Antara” also discusses the ASEAN-China conflicts, however “Xinhua” doesn’t. Besides, “Antara” tends to use direct quotes, “Xinhua” often uses indirect quotes. In addition to discussing economic, political and cultural issues, the culture and politic of the two countries influenced reporting on ASEAN-China interaction, especially as long as this news was observed, during June to August 2022."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library