Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alitalia Jeanny
Abstrak :
Pada 1 Desember 1957, Menteri Penerangan Indonesia Soedibjo mengeluarkan pengumuman yang melarang penerbitan dan distribusi majalah, surat kabar, iklan, film dan publikasi lainnya yang berbahasa Belanda. Langkah ini diambil karena publikasi berbahasa Belanda dianggap dapat merusak lsquo;perjuangan Indonesia untuk Irian Barat. Sementara itu, bahasa Belanda masih diperlukan dalam berbagai bidang di Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan. Penelitian ini membahas dinamika bahasa Belanda sebelum dan sesudah terjadinya sentimen anti-Belanda di Indonesia tahun 1957 yang mengakibatkan kampanye nasionalisasi besar-besaran dalam rangka pembebasan Irian Barat beserta dampaknya bagi hubungan bilateral Indonesia dan Belanda. Penelitian ini menggunakan metode sejarah menurut Kuntowijoyo yang terdiri dari pemilihan masalah penelitian dan penentuan topik, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil analisis menunjukkan bahwa pelarangan dan sentimen terhadap bahasa Belanda di Indonesia pada akhir tahun 1957 lsquo;bagaikan buah simalakama. Dorongan politis membuat pemerintah Indonesia mencoba menghilangkan bahasa Belanda di Indonesia dengan mengeluarkan larangan tersebut. Di lain sisi, bahasa Belanda tidak dapat hilang begitu saja dari nusantara.
On the 1st of December 1957 Soedibjo, the Indonesian Minister of Information, gave an announcement to forbid any kind of publication and distribution such as magazines, newspapers, advertisements and films that used Dutch. This action was taken because any form of publication that used Dutch could be considered harmful towards the liberation of New Guinea. Meanwhile, Dutch were still essential in most fields in Indonesia especially in the field of education. This research discusses the dynamics of Dutch in Indonesia before and after the Anti Dutch Sentiment in 1957 that caused a massive nationalization campaign in order to liberate New Guinea and its impact towards Indonesia the Netherlands bilateral relations. The method used in this research is the Kuntowijoyos historical method, which consists of problem of analysis and topic selection, heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The results of this research show that the act of prohibition and the sentimentality towards Dutch in Indonesia at the later period of 1957 are between the devil and the deep sea. The political pressure forced the Indonesian government to eradicate the usage of Dutch in Indonesia but at the same time Dutch could not just disappear in Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasia Nadia
Abstrak :
ABSTRACT
Pasca penyerahan kedaulatan 27 Desember 1949, bahasa Belanda tidak lagi digunakan sebagai bahasa pengantar di Indonesia karena kebijakan pemerintah Indonesia yang membuat bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi negara. Pada Agustus 1950, bahasa Belanda dihapuskan sebagai bahasa pengantar di semua sekolah dasar. Penelitian ini membahas situasi bahasa Belanda di ranah pendidikan di Indonesia sebelum dan setelah penyerahan kedaulatan 27 Desember 1949 dan persoalan terkait dengan bahasa Belanda di ranah pendidikan Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia tidak bisa lepas begitu saja dari bahasa Belanda. Penggunaan bahasa Belanda di ranah pendidikan Indonesia sangat mempengaruhi perkembangan negara Indonesia yang baru merdeka, sehingga terjadi banyak perdebatan antara lapisan masyarakat terhadap penggunaan bahasa Belanda di ranah pendidikan di Indonesia.
ABSTRACT
After the transfer of sovereignty, December 27, 1949, the Dutch language was no longer used as the medium of instruction in Indonesia because of the Indonesian government 39 s policy of making the Indonesian language the official language of the country. In August 1950, the Dutch language was abolished as the language of instruction in all primary schools. This study discusses the situation before and after the transfer of sovereignty, December 27, 1949 and issues related to the Dutch language in the realm of Indonesian education. This study uses historical method consists of four stages, namely heuristic, criticism, interpretation, and historiography. The result shows that education in Indonesia can not be separated from the Dutch language. The use of the Dutch language in the realm of education in Indonesia is affecting the development of the newly independent state of Indonesia, so a lot of debate between the layers of society to use the Dutch language in the realm of education in Indonesia.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Sastra. Universitas Indonesia, 1996.
949.2 DUA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library