Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Michael Buala Hia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak kebisingan yang dihasilkan oleh Kereta Rel Listrik (KRL) terhadap permukiman di sekitar Stasiun Universitas Indonesia, Jakarta. Kebisingan dari transportasi umum, seperti KRL, merupakan salah satu masalah lingkungan perkotaan yang signifikan. Tujuan penelitian ini meliputi: menganalisis tingkat kebisingan horizontal di daerah permukiman sekitar Stasiun Universitas Indonesia; mengevaluasi pengaruh hari pengambilan terhadap tingkat kebisingan; dan memberikan rekomendasi alternatif untuk mengurangi kebisingan tersebut. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa tingkat kebisingan rata-rata di titik-titik pengukuran (F: 71,867 dB(A), G: 55,032 dB(A), dan H: 68,814 dB(A)) melebihi batas kebisingan nasional (55 dB(A)), terutama pada hari libur. Analisis statistik menunjukkan perbedaan signifikan dalam tingkat kebisingan antara titik pengukuran yang berbeda, namun tidak ada perbedaan signifikan antara hari kerja dan hari libur. Studi ini merekomendasikan penggunaan teknologi peredam kebisingan pada rel KRL dan pembangunan penghalang buatan atau penanaman vegetasi untuk mengurangi dampak kebisingan terhadap komunitas sekitar.

This study aims to examine the impact of noise generated by Electric Commuter Trains (KRL) on residential areas near Universitas Indonesia Station, Jakarta. Noise from public transportation, such as KRL, is a significant urban environmental issue. The objectives of this study include analyzing horizontal noise levels in residential areas around Universitas Indonesia Station; evaluating the influence of weekdays versus weekends on noise levels; and providing alternative recommendations to mitigate noise pollution. Measurement results indicate that average noise levels at measurement points (F: 71.867 dB(A), G: 55.032 dB(A), and H: 68.814 dB(A)) exceed the national noise limit (55 dB(A)), especially on weekends. Statistical analysis reveals significant differences in noise levels among different measurement points, but no significant difference between weekdays and weekends. The study recommends the implementation of noise reduction technologies on railway tracks and the construction of artificial barriers or vegetation planting to reduce noise impact on the surrounding community."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rinaldo
"Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara ketinggian hunian vertikal dengan level intensitas kebisingan yang bersumber dari transportasi kereta pada hari libur dan kerja dengan skenario jendela tertutup dan terbuka di sekitar Stasiun Universitas Indonesia. Studi ini berfokus pada Apartemen Taman Melati Margonda, dengan pengukuran mengacu pada SNI 8427:2017. Dampak kebisingan pada kesehatan manusia, yang mencakup gangguan audiotori, non-audiotori, fisiologis, dan psikologis, serta masih terbatasnya penelitian mengenai kebisingan vertikal di hunian dekat transportasi, menjadi latar belakang penting penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 83,33% data melebihi baku mutu Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 tahun 1996, dan semua pengukuran malam hari melebihi baku mutu WHO. Level intensitas kebisingan berbanding terbalik dengan ketinggian hunian, semakin tinggi hunian maka semakin kecil level intensitas kebisingan, dengan perbedaan hingga 7,41 dB. Skenario jendela tertutup mengurangi level intensitas kebisingan hingga 11,80 dB, sementara hari kerja dan libur tidak menunjukkan perbedaan signifikan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam mengenai pengaruh ketinggian hunian, waktu pengukuran, dan skenario jendela terhadap level intensitas kebisingan, yang selanjutnya dapat berkontribusi pada mitigasi kebisingan pada hunian vertikal.

This study explores the relationship between the height of vertical housing and the noise intensity levels from train transportation on weekdays and weekends, considering both closed and open window scenarios around the Universitas Indonesia Station. The study focuses on the Taman Melati Margonda Apartment, with measurements conducted according to SNI 8427:2017 standards. The impact of noise on human health, including auditory, non-auditory, physiological, and psychological disturbances, and the limited research on vertical noise in housing near transportation, are key backgrounds of this study. The results show that 83,33% of the data exceed the noise standards set by the Minister of Environment Decree No. 48 of 1996, and all nighttime measurements exceed the WHO standards. Noise intensity levels are inversely related to the height of the housing, the higher the location, the lower the noise intensity levels, with differences up to 7,41 dB. The closed window scenario reduces noise intensity levels by up to 11,80 dB, while weekdays and weekends show no significant differences in noise levels. This research is expected to provide in-depth understanding of the influence of housing height, measurement time, and window scenarios on noise intensity levels, which can further contribute to noise mitigation in vertical housing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juliano Syauqi Farrell
"Bencana iklim telah menjadi topik diskusi dalam beberapa tahun terakhir; jika urgensi perubahan iklim tidak ditangani, itu adalah skenario yang tak terhindarkan yang mencakup keruntuhan alam global. Tesis sarjana ini berkonsentrasi pada desain bangunan multi-hunian campuran dengan kepadatan menengah di kota Perth pada tahun 2043 dengan tujuan untuk menciptakan ruang dan komunitas yang inklusif secara radikal dan sadar lingkungan. Pengembangan proyek ini didasarkan pada analisis data dan statistik terbaru, serta proyeksi skenario masa depan terkait kondisi demografis, lingkungan, dan iklim di Perth, Australia Barat, dan negara bagian secara keseluruhan, tempat lokasi bangunan ini berada. Selain itu, diharapkan proyek ini akan menunjukkan posisi perspektif ilmu arsitektur dalam fenomena perubahan alam ini sebagai metode penanggulangan keadaan bencana iklim dengan memanfaatkan cadangan air, pelestarian flora dan fauna, dan aspek psikologis dari klien.

Climate catastrophe has become a topic of discussion in recent years; if the urgency of climate change is not addressed, it is an inevitable scenario that includes global natural collapse. This undergraduate thesis concentrates on the design of medium density mixed-use multi-residential buildings in the city of Perth in the year 2043 with the intention of creating spaces and a community that are radically inclusive and environmentally conscious. The development of this project is based on analysis of the latest data and statistics, as well as projections of future scenarios regarding demographic, environmental, and climatic conditions in Perth, Western Australia, and the state as a whole, where this building site is located. In addition, it is anticipated that this project will demonstrate the position of the perspective of architectural science in this natural change phenomenon as a method of coping with the climate catastrophe circumstances by utilising water reserves, the conservation of flora and fauna, and psychological aspects of the client."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifqi
"ABSTRAK
Stres lingkungan seringkali dirasakan oleh penduduk di perkotaan besar. Dalam Riset Kesehatan Dasar Riskesdas tahun 2007 gangguan mental emosional menunjukan angka prevalensi tertinggi di Provinsi Jawa Barat yaitu 20,0. Stres lingkungan berkepanjangan dapat menyebabkan depresi, penurunan motivasi, dan kecemasan berlebihan. Melihat efek negatif yang ditimbulkan maka diperlukan penelitian untuk melihat dampak sumber stres terhadap penduduk di Kota Bekasi. Sumber stres perkotaan seperti polusi, kebisingan, dan suhu ditampalkan untuk melihat wilayah sumber stres paling tinggi dan hubungannya dengan bentuk stres yang ditimbulkan. Sumber stres tertinggi ditemukan di pusat kota, wilayah industri, dan permukiman yang padat. Berdasarkan analisis spasial yang dilakukan ditemukan bahwa sumber stres yang ada hanya mempengaruhi sedikit bentuk stres yang di timbulkan. Dari bentuk stres yang ada ditemukan adaptasi yang dilakukan penduduk Kota Bekasi untuk mengatasi sumber stres lingkungan seperti penggunaan teknologi atau mengurangi intensitas keluar rumah.

ABSTRACT
Environmental stress is frequently felt by the resident of big cities. Basic Health Research in 2017, emotional mental issue shows the highest prevalence number in West Java, calculated as 20,0. Prolonged environmental stress could cause depression, motivation decrease, and over anxious. As seeing this negative effect appeared, so the research to observe the impact of Bekasi residents sources of stress is needed. Sources of stress in cities, such as pollution, noise, and temperature are being showed to review the region of the highest source of stress and its relation with the form of stress caused. The highest source of stress was found in the downtown, industrial regions, and dense settlement. Based on the spatial analytic that has been done, its discovered that these sources of stress just caused a little impact to the forms of stress. From these forms of stress, the adaption of Bekasi resident to resolve these sources of environmental stress such as technology utilization or more likely to stay at home, were found. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Ilham Rahman Arifin
"Tren pembangunan perumahan berkelanjutan yang diberi label green semakin naik dikalangan pengembang dan juga masyarakat. Salah satu manfaat yang diperoleh pengembang dengan menerapkan konsep green adalah sebagai pendorong terjadinya market driven yang lebih besar. Hal ini menjadi strategi baru developer untuk meraih profit. Tetapi hal ini tidak menjamin bahwa perumahan yang mereka bangun sudah memenuhi konsep pembangunan berkelanjutan maka dari itu penelitian ini dibuat untuk meneliti seberapa besar penerapan pembangunan berkelanjutan telah diterapkan. Dengan menggunakan sertifikasi world green building council dari negara Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Amerika didapatkan bahwa pada perumahan x hanya mendapatkan penilaian 34 untuk Greenship Indonesia, 21 untuk GBI Malaysia, 22.5 untuk Green Mark Singapura, dan 7.7 untuk LEED Amerika.

The development trend of sustainable housing that is labeled green getting up among developers and communities. One of the benefits obtained by applying the concept of green development is greater market driven. This has become a new strategy to achieve a profit for developer. But this does not guarantee that the housing they built has fulfilled the concept of sustainable development and therefore the study was made to examine how much the implementation of sustainable development has been applied. By using certification from World Green Building Council of state of Indonesia, Malaysia, Singapore, and USA found that in the Housing X only get ratings 34 for Greenship Indonesia, 21 for GBI Malaysia, 22.5 for Green Mark Singapore, and 7.7 for LEED USA."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66673
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library